Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perjalanan sejarah eksistensi Pnacasila sebagai Dasar Filsafat Negara


Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi politik
sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan yang
berlindung di balik legitimasi ideologi negara Pancasila. Bahkan pernah
diperdebatkan kembali kebenaran dan ketepatannya sebagai Dasar dan Filsafat
Negara Republik Indonesia. Bagi bangsa Indonesia tidak ada keraguan sedikitpun
mengenai kebenaran dan ketepatan Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar
negara. 
Dalam Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dapat menelusuri
sejarah kita di masa lalu dan coba untuk melihat tugas-tugas yang kita emban ke
masa depan, yang keduanya menyadarkan kita akan perlunya menghayati dan
mengamalkan Pancasila. Sejarah di belakang telah dilalui dengan berbagai cobaan
terhadap Pancasila, namun sejarah menunjukkan dengan jelas bahwa Pancasila yang
berakar dia bumi Indonesia senantiasa mampu mengatasi percobaan nasional di masa
lampau. Dari sejarah itu, kita mendapat pelajaran sangat berharga bahwa selama ini
Pancasila belum kita hayati dan juga belum kita amalkan secara semestinya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Tujuan Pancasila


Kita sangat bersyukur karena Para pendahulu kita dan Para Pendiri Republik
Indonesia ini dapat merumuskan secara jelas apa sesungguhnya pandangan hidup
bangsa Indonesia ini, yang kemudian dinamakan dengan Pancasila, seperti yang
ditunjukkan dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1978, Pancasila itu adalah jiwa
seluruh rakyat Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, dasar negara dan sebagai
sistem filsafat. Disamping itu, Pancasila sekaligus sebagai tujuan hidup bangsa
Indonesia. Pancasila juga merupakan pandangan hidup , kesadaran dan cita-cita
moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sudah berurat akar di dalam
kebudayaan bangsa Indonesia. Pancasila merupakan kebudayaan yang mengajarkan
bahwa hidup manusia akan mencapai kebahagiaan jika dapat dikembangkan
keselarasan dan keseimbangan, baik dalam hidup manusia pribadi, atau hidup
sebagai makhluk sosial, hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia
dengan tuhannya.
Pancasila sudah merupakan pandangan hidup dan sebagai sistem filsafat yang
berakar dalam kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai dasar negara yang
mengatur hidup ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah, meskipun dituangkan
dalam rumusan yang agak berbeda, namun dalam tiga buah UUD yang pernah kita
miliki. Pancasila selalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional, Pancasila selalu
menjadi pegangan bersama pada saat-saat terjadi krisis nasional dan ancaman
terhadap eksistensi bangsa kita, yang merupakan bukti sejarah bahwa pancasila
memang selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar negara dan sebagai
sistem filsafat. Dasar negara ini jelas dikehendaki oleh seluruh rakyat Indonesia,
karena ia sebenarnya telah tertanam dalam kalbunya rakyat Indonesia, oleh karena itu
ia juga merupakan dasar negara yang mampu mempersatukan rakyat Indonesia.
Pancasila sebagai sistem filsafat atau sebagai dasar negara kita merupakan
sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di negara kita. Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa indonesia dapat mempersatukan kita, serta memberi
petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan bathin dalam
masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya.
Rumusan Pancasila yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 itulah yang
kita gunakan, sebab rumusan yang demikian itulah yang ditetapkan oleh wakil-wakil
bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dalam sidang PPKI. Seperti yang
ditujukkan oleh ketetapan MPR No. II/MPR1978, Pancasila itu merupakan satu
kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima silanya. Bagi bangsa Indonesia tidak ada
keraguan sedikitpun mengenai kebenaran dan ketetapan Pancasila sebagai pandangan
hidup sebagai sistem filsafat dan dasar negara. Pancasila menjadi landasan dan
falsafah dasar negara telah membuktikan dirinya sebagai wadah yang dapat
menyatukan bangsa. Dengan Pancasila bangsa Indonesia diikat oleh kesadaran
sebagai satu bangsa dan satu negara. Pancasila memberikan ciri khas dalam
kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
Pancasila adalah dasar moral dan dasar politik  untuk dan dalam
menyelenggarakan pemerintah negara dan pembangunan bangsa Indonesia. Pancasila
merupakan sumber dasar perundang- undangan dimana kehidupan kenegaraan
bangsa kita diatur dan diselenggarakan. Ia merupakan prinsip dasar cita-cita
kemasyarakatan kearah mana bangsa dibangun dan dikembangkan. Dengan kata lain
Pancasila  adalah dasar tujuan pembangunan bangsa dan ideologi bangsa.
Rumusan Pancasila sebagai dasar Falsafah negara Republik Indonesia
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dengan sistematika
sebagai berikut :
 Ketuhanan yang Maha Esa
 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
 Persatuan Indonesia
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
 Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1) Ketuhanan yang Maha Esa
Dengan sila Ketuhanan yang Maha Esa, bangsa Indonesia menyatakan
ketaqwaan terhadap tuhan yang Maha Esa dan oleh karenanya manusia
Indonesia percaya dan taqwa terhadap tuhan yang Maha Esa sesuai dengan
tuntunan ajaran agama masing-masing.

2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Dengan sila kemanusiaan yang adil dan beradab manusia diakui dan
perlakukan sesuai dengan harkat dan martabat selaku makhluk tuhan yang
Maha Esa mempunyai derajat, hak dan kewajiban yang sama tanpa adanya
perbedaan mengenai suku, agama, status sosial dan lain sebagainya.

3) Persatuan Indonesia
Sila persatuan indonesia adalah sila yang mendasari semangat
persatuan demi kesatuan bangsa bagi keselamatan bangsa dan negara diatas
kepentingan pribadi maupun golongan. Dengan demikian manusia Indonesia
rela berkorban bagi tegaknya bangsa dan negara. Dari semangat ini maka
akan tampil wajah manusia Indonesia yang cinta terhadap tanah air.

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan adalah dasar bagi manusia indonesia selaku
warga negara maupun selaku warga masyarakat untuk memperoleh
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dimata hukum. Dengan demikian
indonesia tetap berjalan pada iklim Demokrasi yang penuh dengan semangat
kekeluargaan.

5) Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia  adalah dasar bagi
terciptanya suasana dalam masyarakat indonesia yang suka bergotong royong
penuh dengan semangat kekeluargaan. Dari dokumen sejarah dapat
dibuktikan bahwa demi Kemerdekaan dan persatuan bangsa pada waktu itu,
dari pihak non Islam keberatan maka Para tokoh Islam pada saat itu telah
setuju dengan penghapusan tujuh kata setelah kata  “ketuhanan” dengan
menggantikannya dengan rumusan “ketuhanan yang Maha Esa”. Dengan
demikian Pancasila sekarang menjadi dasar negara Republik Indonesia
bukanlah Pancasila hasil konsensus tanggal 22 juni 1945 tetapi hasil
perubahan dari Pancasila piagam jakarta yang telah disetujui tanggal 18
Agustus 1945.

B. Filsafat Pancasila
filsafat Pancasila adalah usaha manusia yang sadar melalui akal dan
pengalaman secara kritis, mendasar , terpadu dan radikal mencari dan menemukan
hakikat kenyataan dan kebenaran Pancasila. Filsafat Pancasila adalah filsafat yang
mempunyai obyek Pancasila, yaitu obyek Pancasila yang benar dan sah sebagai mana
tercantum didalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4.

C. Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


Sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan yang  bulat dan utuh karena
masing-masing sila dari Pancasila tidak dapat dipahami dan diberi arti secara terpisah
dari keseluruhan sila-sila lainnya memahami atau meberi arti setiap sila Pancasila
secara terpisah dari sila-sila lainnya akan menimbulkan pengertian yang keliru dan
salah tetang Pancasila.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kita sangat bersyukur karena Para pendahulu kita dan Para Pendiri
Republik Indonesia ini dapat merumuskan secara jelas apa sesungguhnya
pandangan hidup bangsa Indonesia ini, yang kemudian dinamakan dengan
Pancasila, seperti yang ditunjukkan dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1978.
Sadar sedalam-dalamnya bahwa Pancasila adalah pandangan hidup
Bangsa dan Dasar Negara Republik Indonesia serta merasakan bahwa Pancasila
adalah sumber kejiwaaan masyarakat dan Negara Republik Indonesia, maka
manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama
dalam kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini minimal para pembaca bisa
mengetahui atau menambah wawasan tentang pancasila sebagai sistem filsafat di
Negara kita tercinta Indonesia, serta lebih mengharap bisa mengaplikasikannya
di dalam lingkup kehidupan sehari-hari agar bisa berguna bagi nusa dan bangsa.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Shalawat dan salam tak lupa pula kami haturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam jahiliyah menuju
alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknlogi.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan
untuk itu kami sangat berharap kritik dan saran kepada pembaca dan dosen
pembimbing untuk meluruskan dan membenarkan kesalahan, kekuarangan yang ada
pada makalah kami demi menyempurnakan makalah ini.

Banjar, Nopember 2010

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………… i


DAFTAR ISI ………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………… 1


A. Latar Belakang ……………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………….. 2


A. Pengertian dan Tujuan Pancasila ……………………………. 2
B. Filsafat Pancasila ……………………………… 5
C. Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Sistem Filsafat ……… 5

BAB III PENUTUP …………………………………………………….. 6


A. Kesimpulan ………………………………………………….. 6
B. Saran ………………………………………………………… 6

DAFTAR PUSTAKA

ii
MAKALAH
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen : Endi Apandi, S.Pd.I.

Disusun Oleh :

RIKA RAIYANI
Semester I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIMA)


AL-AZHAR MIFTAHUL HUDA CITANGKOLO
KOTA BANJAR JAWA BARAT
TAHUN 2010
DAFTAR PUSTAKA

_____________ (2000). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Notonagoro. (1975). Pancasila secara Ilmiah Populer. Jakarta: Pantjuran Tujuh.


1. Berikan contoh kalimat Tanya dan kalimat perintah !
Jawab
Contoh kalimat berita :
Telah terjadi kecelakaan hari ini.

Contoh kalimat Tanya :


Dimanakah rumahmu ?

Contoh kalimat perintah :


Tolong ambilkan air minum !

2. Berikan 3 contoh kalimat tunggal !


Jawab :
- Rani bernyanyi
- Ridwan berlari
- Aclik bermain

3. Berikan contoh kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat dan


kalimat majemuk campuran!
Jawab
Contoh kalimat majemuk setara :
- Anto bermain bola dan Andi membaca buku

Contoh kalimat majemuk bertingkat :


- Adikku lahir ketika aku duduk di SD

Contoh kalimat majemuk campuran :


- Aku berjanji akan berusaha keras dan bekerja sebaik-baiknya, setelah
gagal
4. Berikan contoh kata ulang murni, kata ulang berimbuhan, kata ulang berubah
bunyi, kata ulang dwi purwa !
Jawab
- Contoh kata ulang murni diantaranya ibu-ibu, bapak-bapak, sawah-
sawah, gunung-gunung.
- Contoh kata ulang berimbuhan diantaranya berlari-lari, menari-nari,
melompat-lompat, tersedu-sedu.
- Contoh kata ulang berubah bunyi diantaranya lauk-pauk, muda-mudi,
siswa-siswi.
- Contoh kata ulang dwi purwa diantaranya lelaki, sesama.

5. Berikan contoh kata majemuk yang sederajat yang berpola menerangkan


diterangkan, kata majemuk mensifatkan sesuatu, kata majemuk mengandung arti
kiasan.
Jawab
Contoh dari kata majemuk sederajat diantaranya :
- Ibu kota, ibu Negara

Contoh kata majemuk mensifatkan sesuatu diantaranya :


- Kepala berambut, ubi jalar, ubi kayu, lemari kayu,

Contoh kata majemuk mengandung arti kiasan diantaranya :


- Kursi malas, meja hijau, kutu buku

Anda mungkin juga menyukai