akhirnya turun. Dan kau berlari mencari tempat berlindung, padahal lewat hujan aku
menitipkan rindu untukmu, yang tak lagi mampu ku timbun
Tiap tetes hujan turun yang merdu dan selalu berbisik lembut, dan menyuarakan nyanyian
alam yang membuatku rindu mengendus bau tanah yang basah
Kelak kau akan tahu, tuan. Jenis cinta seperti apa kita ini.
Terkadang setabah tanah yang rela diguyur hujan siang malam dan disiram terik
matahari.
Namun suatu saat kita pun begitu terpesona dengan rintik hujan dan airnya
menggenang di bawah kakimu.
Tapi, tak jarang kita begitu ingin berteduh lama-lama di bawah sepotong senja.
Kepada langit mendung, aku meminta agar hujan segera memandikan jiwa-jiwa yang
dirundung resah,
menghanyutkan sampah-sampah di hati yang gundah.