DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
TAHUN 2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah, yang berjudul “Asuhan bidan keluarga
dengan keluhan keputihan” Penyusunan makalah ini salah satu tugas mata kuliah Kebidanan
Komunitas Di Kepulauan. Kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi perbaikan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2. 3 Penyebab keputihan...................................................................................4
BAB IV KESIMPULAN
4. 1 Kesimpulan .................................................................................................14
4. 2 Saran ...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
- Tujuan Umum
Setelah pembelajaran klinik kebidanan mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata
dalam melaksanakan Asuhan kebidanan pada gangguan reproduksi pada Ny. Ira
dengan keluhan keputihan dengan menggunakan soap.
- Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian data sampai evaluasi pada gangguan reproduksi
pada Ny. Ira dengan keputihan dengan menggunakan soap.
b. Dapat menganalisa kesenjangan antara teori dengan praktek
c. Dapat memberikan alternatif pemecahan masalah bila ditemukan kesenjangan
antara teori dengan praktek
d. Dapat mendokumentasikan hasil Asuhan dengan menggunakan soap
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Penyebab keputihan
2.Trichomoniasis
Cairannya banyak, kental, berbuih seperti sabun, bau, gatal, vulva kemerahan, nyeri bila
ditekan atau perih saat buang air kecil (Nenk,2009).
Infeksi vagina terjadi ketika organisme hidup sangat kecil (disebut trichomonad) masuk
ke dalam vagina, biasanya setelah hubungan kelamin dengan pria yang terinfeksi.
Trichomonas menginfeksi sekitar 1 dalam 10 wanita. Organism ini seukuran dengan sel
darah putih dan mempunyai “bulu getar” serta sebuah ekoryang sangat kuat. Pada
kebanyakan wanita jamur ini hidup dalam saluran vagina yang seperti beledu dan tidak
mennimbbulkan gejala. Pada kebanyakan pria hidupnya dalam saluran kencing di penis.
Tetapi pada beberapa wanita karena sejumlahalasan yang tidak diketahui, ini
menyebabkan gatal-gatal di vagina dan vulva yang cukup parah (Llewellyn,2005).
3. Bacterial Vaginosis
Infeksi oleh Gardnerella yang berinteraksi dengan baksil anaerobic yang biasanya
terdapat di vagina. Keputihan itu encer, mempunyai bau amis yang tajam, dan berwarna
abu-abu kotor. Ini disebut “amine vaginosis” karena amine diproduksi dan
menghasilkan bau amis.
4
4. Virus HPV (Human Papiloma Virus) dan Herpes Simpleks
Sering ditandai dengan kondiloma akumminato atau tumbuh seperti jengger ayam,
cairan berbau tanpa disertai rasa gatal.(Llewellyn,2005).
5
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas Pasien
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
6
2. keluhan:
3. Riwayat Obstetri
4. Riwayat Perkawinan
- Nikah : 1 kali
5. Riwayat KB
- Lamanya :-
- Keluhan :-
7
a. Riwayat kesehatan sekarang :baik
- Keluhan Utama
Ibu mengatakan mengeluarkan cairan putih dan tidak berbau dari kemaluannya sejak 1
minggu ini
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti HIV, AIDS, Hepatitis,
TBC, dll dan penyakit menurun seperti Asma, Hipertensi dan jantung
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menular, menahun, atau
menurun
7. Keadaan Psikososial
Tidak ada
8
d. Seksual : + 3 x/minggu
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
b. Kesadaran : Composmentis
d. Inspeksi
- Rambut : warna hitam, bersih, pertumbuhan baik, kulit kepala :tidak ada lesi
- Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada sekret
- Mulut : bersih, gigi tidak ada caries, tidak ada karang gigi
- Genetalia : tidak ada oedema, tidak ada varices, ada pengeluaran pervaginam
berupa cairan putih, kental, berbau, kulit vagina agak kemerahan
e. Palpasi
9
f. Auskultasi
Tidak dilakukan
g. Perkusi
Tidak dilakukan
3.2 INTERPRETASI DATA
a. Diagnosa Kebidanan
Dasar :
S : Ibu mengatakan mengeluarkan cairan putih, dan tidak berbau dari
kemaluannya sejak 1 minggu ini
N : 80x/ m R : 24 x/ m
b. Masalah
10
1.3 DIAGNOSA POTENSIAL
3.4 TINDAKAN SEGERA
3.5 EVALUASI
1. Menjelaskan bagaimana cara mencegah daerah pribadi agar tetap bersih dan
kering dengan cara membersihkan dari arah depan kebelakang agar kuman tidak
masuk kedalam vagina.
2. Menjelaskan kepada pasien agar tetap menggunakan IUD sebagai metode
kontrasepsi.
3. Menjelaskan penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan
karena dapat mematikan flora normal vagina. Jika perlu lakukan konsultasi
medis terlebih dahulu sebelum memakai cairan pembersih vagina serta panty
liner sebaiknya digunakan pada saat keputihan banyak atau pada saat
berpergian, dan sebaiknya jangan memilih pantyliner yang berparfum karena
dapat menimbulkan iritasi kulit.
4. Memberi dukungan moril. Memberikan KIE kepada ibu bahwa selalu berfikiran
positif dan mengurangi stres karena akan mempengaruhi kondisi kesehatan serta
keputihan yang ibu alami dan menjelaskan pada ibu bahwa nyeri pada saat
berhubngan seksual juga di pengaruhi oleh faktor psikologis misalnya karna ibu
merasa takut serta cemas ketika berhubungan seksual
5. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi. Pendidikan kesehatan yang
tanggap terhadap kebutuhan pasien mampu berinteraksi dengan efektif sehingga
11
pasien merasa puas memberitahukan keluhan yang diderita agar ketika pulang
pasien dapat memperoleh pengetahuan tentang bagaimana cara pencegahan dan
penanganan pada kasus keputihan fisiologis pada akseptor IUD.
6. Memberikan asuhan psikologis klien.
7. Menyarankan kepada klien agar jangan terlalu khawatir dan cemas kerena
cemas berlebihan, dapat menimbulkan stres dan dapat memicu terjadinya
keputihan serta menganjurkan ibu untuk tetap menggunakan IUD selama
keluhan dan masalah masih bisa di atasi dan juga menganjurkan ibu tetap
memperhatikan asupan nutrisnya yaitu menkonsumsi sayur dan buah-buahan
dan menjaga pola hidup sehat.
12
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan yang
disebabkan infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar
bibir vagina bagian luar. Pada keputihan normal gejala dan tandanya sebagian besar
berkaitan dengan siklus menstruasi. Biasanya berupa cairan lengket berwarna putih
kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer ataupun kental
dan biasanya pada keputihan yang normal tidak disertai gatal serta akan menghilang
dengan sendirinya.
pemakaian alat kontrasepsi IUD dapat terjadi beberapa efek samping, kegagalan,
ataupun komplikasi. Efek samping alat kontrasepsi IUD adalah keputihan ,Keputihan
merupakan penyakit yang menyerang wanita dan hampir mengenai semua umur. Lebih
dari 75 % wanita di Indonesia mengalami keputihan apabila keputihan tidak segera
mendapat penanganan yang tepat dan berlangsung lama maka akan menjadi infeksi
vagina seperti : vulvitis (peradangan pada vulva), vaginitis (peradangan pada vagina),
dan bahkan bisa menjadi vulvovaginitis yaitu peradangan yang terjadi pada vulva dan
vagina. Keputihan disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah karena reaksi
organ genetalia terhadap benda asing sehinggga meningkatkan produksi lendir serviks,
posisi IUD yang tidak tepat serta adanya gesekan IUD.
13
(pemakaian obat antibiotika disertai dengan pengobatan terhadap jasad renik
penyebab penyakit), dan melakukan pemeriksaan dini.
14
DAFTAR PUSTAKA
15