Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

TEKANAN OSMOTIK PADA MENTIMUN

Nama :
-Noni Devitasari Amanda
-Salsyabila Sukmaningrum
-Savira Aurelia
-Wiwaha Rino Sadewo

Kelas : XII MIPA 3

Guru Pembimbing :

Bu. Endang Mulyaningsih


I. Tujuan

Tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui adanya tekanan osmosis yang
terjadi pada mentimun.

II. Alat dan Bahan

Alat :

-Gelas

-Sendok Makan

-Pisau

-Penggaris

Bahan :

-Air mineral

-Timun yang sudah diiris

-Garam

-Gula

III. Landasan Teori

Tekanan osmotik adalah tekanan yang dibutuhkan untuk mempertahankan


kesetimbangan osmotik antara suatu larutan dan pelarut murninya yang dipisahkan
oleh suatu membran yang dapat ditembus hanya oleh pelarut tersebut. Dengan kata
lain, tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan osmosis,
yaitu gerakan molekul pelarut melewati membran semipermeabel ke larutan yang
lebih pekat. Tekanan osmotik merupakan salah satu sifat koligatif larutan.

Seperti yang telah disebutkan, besarnya tekanan luar (tekanan osmotik) adalah
sama dengan tekanan untuk melakukan osmosis tersebut. Oleh karena itu, juga dapat
didefinisikan sebagai tekanan luar yang diberikan pada larutan untuk menghentikan
proses osmosis pelarut ke dalam larutan melalui membran semipermeabel. Jadi secara
umum, pengertian tekanan ini adalah suatu larutan sama dapat berupa tekanan
hidrostatis yang terbentuk dalam larutan atau tekanan luar yang diberikan pada larutan
untuk menghentikan proses osmosis.

Nilai π dari suatu larutan dapat dihitung menggunakan persamaan van’t Hoff, yang
identik dengan hukum gas ideal.

π V     = nRT

π     = (n/V) R T

π     = M R T

dengan π = tekanan osmotik (atm atau Pa)

V     = volume larutan (L atau dm³)

n     = mol zat terlarut (mol)

T     = suhu

R     = 0,082 L atm / mol K = 8,314 m³ Pa / mol K

IV. Rumusan Masalah

1. Apa yg akan terjadi pada timun yang direndam di dalam air mineral ?

2. Apa yg akan terjadi pada timun yang direndam di dalam air mineral + garam ?

3. Apa yg akan terjadi pada timun yang direndam di dalam air mineral + gula ?

V. Hipotesa

1. Tekstur timun yang direndam di dalam air mineral murni akan menjadi keras
2. Tekstur timun yang direndam di dalam air mineral + garam akan menjadi lunak

3. Tekstur timun yang direndam di dalam air mineral + gula akan menjadi sedikit
melunak
VI. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang digunakan dalam praktikum osmosis adalah sebagai
berikut:
1. Iris timun yang berukuran sedang sebanyak 3 potong. Usahakan ketebalan irisan
sama.
2. Buat larutan garam dan gula dengan cara menambahkan 1 sendok makan garam
dan 1 sendok makan gula dalam 150 ml air mineral.
3. Aduk dengan baik hingga garam larut.
4. Isi gelas pertama dengan larutan garam , gelas kedua diisi dengan air, dan gelas
ketiga diisi dengan larutan gula.
5. Beri label pada gelas yang berisi larutan garam dengan “air garam” dan label
“air” pada gelas yang berisi air dan beri label “air gula” yang berisi larutan gula
6. Masukkan masing-masing 1 iris timun kedalam gelas “air garam”, “air gula”
dan “air mineral”.
7. Biarkan selama 30 menit, kemudian amati warna, tekstur dan ketebalannya.
Tuliskan hasil pengamatan pada tabel.

VII. Hasil Pengamatan


Tabel Hasil Pengamatan Pada Mentimun

No Indikator Larutan Garam Larutan Gula Air Mineral


0 min 30 min 0 min 30 min 0 min 30 min
1. Warna hijau Kekuning hijau Sedikit hijau Warna
an kekuningan tidak
berubah
2. Tekstur Keras Lunak Keras Sedikit Keras Mengeras
melunak
3. Ketebalan 1 cm 0,8 cm 1 cm 0,9cm 1 cm 1 cm

Tabel Gambar Mentimun


No Indikator Larutan Garam Larutan Gula Air Mineral
sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah

Warna
Mentimun

Kekekruha
n Air

VIII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa
proses osmosis terjadi pada timun yang telah direndam ke dalam larutan air
garam karena konsentrasi dalam timun lebih rendah dibanding dengan
konsentrasi air pada larutan garam, pada timun di larutan gula mengalami
kelunakan namun hanya lebih sedikit dibanding timun yang berada di larutan
garam. Sehingga zat-zat dari dalam sel timun dan akan keluar ke dalam larutan
tersebut dan menyebabkan tekstur timun semakin lembut, ketebalannya semakin
menipis dan bentuknya semaikn kisut, dimana osmosis merupakan berpindahnya
zat pelarut dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang
konsentrasinya tinggi melalui selaput semipermiabel.

Anda mungkin juga menyukai