Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar atau pembelajaran adalah  merupakan sebuah kegiatan yang wajib
kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci
sukses untuk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa
dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Dan  pada akhirnya diharapkan
akan  berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran pendidikan yang
begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah
keharusan. Dengan harapan  proses belajar  mengajar akan berjalan
menyenangkan dan tidak membosankan. Beragam  metode pembelajaran efektif
dapat menjadi pilihan untuk  bisa kita persiapkan dalam sebuah kegiatan
pembelajaran.
Setiap metode pembelajaran akan memiliki satu ‘rana pembelajaran’ yang
paling menonjol meskipun juga mengandung rana pembelajaran lainnya. Ranah
pembelajaran tersebut ada 3, yaitu: Rana kognitif atau rana perubahan
pengetahuan, Rana afektif atau rana perubahan sikap-perilaku, dan Rana
psikomotorik atau rana perubahan maupun peningkatan keterampilan.
Metode bersifat prosedural artinya, penerapan pembelajaran bahasa
Indonesia harus dikerjakan menurut langkah-langkah yang teratur, bertahap yakni
mulai perencanaan pembelajaran, penyajian sampai dengan penilaian dan hasil
belajar. 

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis metode penguasaan bahasa indonesia dalam PBM?
2. Bagaimana rincian kerja guru bahasa dalam menerapkan setiap jenis
metode bahasa?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui jenis metode penguasaan bahasa indonesia dalam PBM
2. Mengetahui rincian kerja guru bahasa dalam menerapkan setiap jenis
metode bahasa

1
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis-Jenis Metode Penguasaan Bahasa Indonesia dalam PBM


1. Metode Audiolingual
Metode audiolingual sangat mengutamakan drill  (pengulangan).
Metode itu muncul karena terlalu lamanya waktu yang ditempuh dalam
belajar bahasa target. Padahal untuk kepentingan tertentu, perlu
penguasaan bahasa dengan cepat. Dalam audiolingual yang berdasarkan
pendekatan struktural itu, bahasa yang diajarkan dicurahkan pada lafal
kata, dan pelatihan berkali-kali secara intensif pola-pola kalimat. Guru
dapat memaksa siswa untuk mengulang sampai tanpa kesalahan.
Langkah-langkah yang biasanya dilakukan adalah (a) penyajian
dialog atau teks pendek yang dibacakan guru berulang-ulang dan siswa
menyimak tanpa melihat teks yang dibaca, (b) peniruan dan penghafalan
teks itu setiap kalimat secara serentak dan siswa menghafalkannya, (c)
penyajian kalimat dilatihkan dengan pengulangan, (d) dramatisasi dialog
atau teks yang dilatihkan kemudian siswa memperagakan di depan kelas,
dan (e) pembentukan kalimat lain yang sesuai dengan yang dilatihkan
2. Metode Komunikatif
Desain yang bermuatan komunikatif harus mencakup semua
keterampilan berbahasa. Setiap tujuan diorganisasikan ke dalam
pembelajaran. Setiap pembelajaran dispesifikkan ke dalam tujuan konkret
yang merupakan produk akhir. Sebuah produk di sini dimaksudkansebagai
sebuah informasi yang dapat dipahami, ditulis, diutarakan, atau disajikan
ke dalam nonlinguistis. Sepucuk surat adalah sebuah produk. Demikian
pula, sebuah perintah, pesan, laporan, atau peta, juga merupakan produk
yang dapat dilihat dan diamati. Dengan begitu, produk-produk tersebut
dihasilkan melalui penyelesaian tugas yang berhasil.
Contohnya menyampaikan pesan kepada orang lain yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Tujuan itu dapat dipecah menjadi (a)
memahami pesan, (b) mengajukan pertanyaan untuk menghilangkan

2
3

keraguan, (c) mengajukan pertanyaan untuk memperoleh lebih banyak


informasi, (d) membuat catatan, (e) menyusun catatan secara logis, dan (f)
menyampaikan pesan secara lisan. Dengan begitu, untuk materi bahasan
penyampaian pesan saja, aktivitas komunikasi dapat terbangun secara
menarik, mendalam, dan membuat siswa lebih intensif.
3. Metode Produktif
Metode produktif diarahkan pada berbicara dan menulis. Siswa
harus banyak berbicara atau menuangkan gagasannya. Dengan
menggunakan metode produktif diharapkan siswa dapat menuangkan
gagasan yang terdapat dalam pikirannya ke dalam ketrampilan berbicara
dan menulis secara runtun. Semua gagasan yang  disampaikan dengan
menggunakan bahasa yang komunikatif. Yang dimaksud dengan
komunikatif di sini adalah adanya respon dari lawan bicara. Bila kita
berbicara lawan bicara kita adalah pendengar, bila kita menulis lawan
bicara kita adalah pembaca.
4. Metode Langsung
Metode langsung berasumsi bahwa belajar bahasa yang baik adalah
belajar yang langsung menggunakan bahasa secara intensif dalam
komunikasi. Tujuan metode langsung adalah penggunaan bahasa secara
lisan agar siswa dapat berkomunikasi secara alamiah seperti penggunaan
bahasa Indonesia di masyarakat.
Siswa diberi latihan-latihan untuk mengasosiasikan kalimat dengan
artinya melalui demonstrasi, peragaan, gerakan, serta mimik secara
langsung.
5. Metode Partisipatori
Metode pembelajaran partisipatori lebih menekankan keterlibatan
siswa secara penuh. Siswa dianggap sebagai penentu keberhasilan belajar.
Siswa didudukkan sebagai subjek belajar. Dengan berpartisipasi aktif,
siswa dapat menemukan hasil belajar. Guru hanya bersifat sebagai
pemandu atau fasilitator.
Dalam metode partisipatori siswa aktif, dinamis, dan berlaku
sebagai subjek. Namun, bukan berarti guru harus pasif, tetapi guru juga
4

aktif dalam memfasilitasi belajar siswa dengan suara, gambar, tulisan


dinding, dan sebagainya. Guru berperan sebagai pemandu yang penuh
dengan motivasi, pandai berperan sebagai moderator dan kreatif. Konteks
siswa menjadi tumpuan utama.
6. Metode Membaca
Metode membaca bertujuan agar siswa mempunyai kemampuan
memahami teks bacaan yang diperlukan dalam belajar siswa.
            Berikut langkah-langkah metode membaca:
a) pemberian kosakata dan istilah yang dianggap sukar dari guru ke
siswa. Hal ini diberikan dengan definisi dan contoh ke dalam kalimat
b) Penyajian bacaan di kelas. Bacaan dibaca dengan diam selama 10-15
menit (untuk mempercepat waktu, bacaan dapat diberikan sehari
sebelumnya)
c) Diskusi isi bacaan dapat melalui tanya jawab
d) Pembicaraan tata bahasa dilakukan dengan singkat. Hal itu dilakukan
jika dipandang perlu oleh guru
e) Pembicaraan kosakata yang relevan
f) Pemberian tugas seperti mengarang (isinya relevan dengan bacaan)
atau membuat denah, skema, diagram, ikhtisar, rangkuman, dan
sebagainya yang berkaitan dengan isi bacaan.
7. Metode Tematik
Dalam metode tematik, semua komponen materi pembelajaran
diintegrasikan ke dalam tema yang sama dalam satu unit pertemuan. Yang
perlu dipahami adalah bahwa tema bukanlah tujuan tetapi alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tema tersebut harus
diolah dan disajikan secara kontekstualitas, kontemporer, konkret, dan
konseptual.
Tema yang telah ditentukan haruslah diolah dengan perkembangan
lingkungan siswa yang terjadi saat ini. Begitu pula isi tema disajikan
secara kontemporer sehingga siswa senang. Apa yang terjadi sekarang  di
lingkungan siswa juga harus terbahas dan terdiskusikan di kelas. Tema
tidak disajikan secara abstrak tetapi diberikan secara konkret. Semua siswa
5

dapat mengikuti proses pembelajaran dengan logika yang dipunyainya.


Konsep-konsep dasar tidak terlepas. Siswa berangkat dari konsep ke
analisis atau dari analisis ke konsep kebahasaan, penggunaan, dan
pemahaman.
8. Metode Kuantum
Quantum Learning (QL) merupakan metode pendekatan belajar
yang bertumpu dari metode Freire dan Lozanov. QL mengutamakan
pecepatan belajar dengan cara partisipatori peserta didik dalam melihat
potensi diri dalam kondisi penguasaan diri. Gaya belajar dengan mengacu
pada otak kanan dan otak kiri menjadi ciri khas QL. Menurut QL bahwa
proses belajar mengajar adalah fenomena yang kompleks. Segala sesuatu
dapat berarti setiap kata, pikiran, tindakan, dan asosiasi, serta sejauh mana
guru menggubah lingkungan, presentasi, dan rancangan pengajaran maka
sejauh itulah proses belajar berlangsung. Hubungan dinamis dalam
lingkungan kelas merupakan landasan dan kerangka untuk belajar. Dengan
begitu, pembelajar dapat mememori, membaca, menulis, dan membuat
peta pikiran dengan cepat.
9. Metode Diskusi
Diskusi adalah proses pembelajaran melalui interaksi dalam
kelompok. Setiap anggota kelompok saling bertukar ide tentang suatu isu
dengan tujuan untuk memecahkan suatu masalah,menjawab suatu
pertanyaan, menambah pengetahuan atau pemahaman, atau membuat suatu
keputusan. Apabila proses diskusi melibatkan seluruh anggota kelas,
pembelajaran dapat  terjadi secara langsung dan bersifat student
centered (berpisat pada siswa) Dikatakan pembelajaran langsung karena
guru menentukan tujuan yang harus dicapai melalui diskusi, mengontrol
aktivitas siswa serta  menentukan fokus dan keberhasilan pembelajaran.
Dikatakan berpusat kepada siswa karena sebagian
besar input pembelajaran berasal dari siswa, mereka secara aktif aktif dan
meningkatkan belajar, serta mereka dapat menemukan hasil diskusi
mereka.
6

10. Metode Kerja Kelompok Kecil (Small-Group Work)


Mengorganisasikan siswa dalam kelompok kecil merupakan
metode yang banyak dianjurkan oleh para pendidik. Metode ini dapat
dilakukan untuk mengajarkan materi-materi khusus. Kerja kelompok kecil
merupakan metode pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Siswa
dituntut untuk memperoleh pengetahunan sendiri melalui bekerja secara
bersama-sama. Tugas guru hanyalah memonitor apa yang dikerjakan
siswa. Yang ingin diperolah melalui kerja kelompok adalah kemampuan
interaksi sosial, atau kemampuan akademik atau mungkin juga keduanya
11. Metode Alamiah
Metode ini banyak memiliki nama, yaitu metode murni, metode
natural atau “customary method”. Metode ini memiliki prinsip bahwa
mengajar bahasa baru (seperti bahasa kedua) harus sesuai dengan
kebiasaan belajar berbahasa yang sesungguhnya sebagaimana yang dilalui
oleh anak-anak ketika belajar bahasa ibunya. Proses alamiah inilah yang
harus dijadikan landasan dalam setiap langkah yang harus ditempuh dalam
pengajaran bahasa kedua, seperti bahasa Indonesia.
Seperti Anda ketahui proses belajar bahasa anak-anak dimulai
dengan mendengar, kemudian berbicara, kemudian membaca dan akhirnya
menulis atau mengarang. Jadi pada awal pelajaran, gurulah yang banyak
berbicara/bercerita dalam rangka memperkenalkan bunyi-bunyi, kosa kata
dan struktur kalimat sederhana. Setelah mereka dapat menyimak dengan
baik, kemudian anak-anak diajak berbicara dan selanjutnya mulai
diperkenalkan dengan membaca dan menulis.
12. Metode Terjemahan
Metode terjemahan (the translation method) adalah metode yang
lazim digunakan untuk pengajaran bahasa asing, termasuk dalam hal ini
Bahasa Indonesia yang pada umumnya merupakan bahasa kedua setelah
penggunaan bahasa ibu yakni bahasa daerah. Prinsip utama
pembelajarannya adalah bahwa penguasaan bahasa asing dapat dicapai
dengan cara latihan terjemahan dari bahasa asing ke dalam bahasa ibu
murid atau ke dalam bahasa yang dikuasainya. Misal: latihan terjemahan
7

dari Bahasa Indonesia ke dalam bahasa daerah atau dari Bahasa Inggris ke
dalam Bahasa Indonesia. Kelebihan metode ini dalam hal kepraktisan
dalam pelaksanaannya dan dalam hal penguasaan kosakata dan tatabahasa
dari bahasa yang baru dipelajari siswa.
13. Metode Pembatasan Bahasa
Metode ini menekankan pada pembatasan dan penggradasian
kosakata dan struktur bahasa yang akan diajarkan. Pembatasan itu dalam
hal kekerapan atau penggunaan kosakata dan urutan penyajiannya. Kata-
kata dan pola kalimat yang tinggi pemakaiannya di masyarakat diambil
sebagai sumber bacaan dan latihan penggunaan bahasa. Pola-pola kalimat,
perbendaharaan kata, dan latihan lisan maupun tulisan dikontrol dengan
baik oleh guru.

B. Rincian Kerja Guru Bahaa dalam Menerapkan Setiap Jenis Metode


Bahasa
Menurut KBBI (W.J.S. Poerwadarminta), 1. metode adalah cara
yang telah teratur dan telah terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud
(dalam ilmu pengetahuan dsb); cara menyelidiki (mengajar dsb); misal
berbagai- untuk menyelidiki sejarah kebudayaan. 2. Buku pelajaran (cara
belajar); misal menggambar.Menurut KBBI (M. Zul Fajri dan Ratu Aprilia
Senja), metode adalah cara sistematis dan terpikir secara baik untuk
mencapai tujuan; prinsip-prinsip dan praktek-praktek pengajaran bahasa.
Dalam dunia pengajaran, metode adalah rencana penyajian bahan
yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan
tertentu. Jadi metode merupakan cara melaksanakan pekerjaan, sedangkan
pedekatan bersfat filosofis/ aksioma. Karena itu dari suatu pendekatan
dapat tumbuh beberapa metode. Misalnya dari aural-oral approach
(mendengar berbicara) dapat tumbuh metode mimikri-memorisasi, metode
pattern-practice (pola- pola praktis), dan metode lainnya yang
mengutamakan kemampuan berbahasa, khususnya kemampuan berbicara
(bahasa lisan) melalui latihan intensif (drill). Cognitive cove learning theory
8

melahirkan metode gramatika- terjemaham yang mengutamakan


penguasaan kaidah tata bahasa dan pengetahuan tata bahasa.
Pada hakikatnya, metode terdiri atas empat langkah yaitu seleksi,
gradasi, presentasi, dan repetisi. Unsur seleksi dan gradasi materi pelajaran
merupakan unsure yang tak terpisahan dengan unsure presentasi dan repetisi
dalam membentuk suatu metode mengajar (Mackey dalam Subana, 20, 20).
Teknik adalah aktivitas tertentu yang diterapkan di dalam kelas
yang sesuai dengan metode dan sesuai pula dengan pendekatan. Teknik
bersifat implementasional sebab teknik merupakan implementasi
perencanaan pengajaran di depan kelas atau aplikasi dari metode di dalam
pembelajaran. Teknik pembelajaran merupakan cara guru menyampaikan
bahan ajar yang telah disusun (dalam metode), berdasarkan pendekatan
yang dianut. Teknik yang digunakan oleh guru bergantung pada
kemampuan guru untuk berinovasi agar proses belajar mengajar dapat
berjalan lancar dan berhasil dengan baik. Dalam menentukan teknik
pembelajaran ini, guru perlu mempertimbangkan situasi kelas, lingkungan,
kondisi siswa, sifat-sifat siswa, dan kondisi-kondisi yang lain. Jadi, teknik
pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat bervariasi, dimana untuk
metode yang sama dapat digunakan teknik pembelajaran yang berbeda-
beda, bergantung pada berbagai faktor tersebut.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa teknik
pembelajaran adalah cara yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh hasil yang optimal.
Teknik pembelajara ditentukan berdasarkan metode yang digunakan, dan
metode disusun berdasarkan pendekatan yang dianut. Dengan kata lain,
pendekatan menjadi dasar penentuan teknik pembelajaran. Oleh karenanya,
dari suatu pendekatan dapat diterapkan teknik pembelajaran yang berbeda-
beda. Berikut ini adalah teknik-teknik yang biasa digunakan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia
9

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam KBBI (2001: 740) metode yaitu cara yang digunakan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.
Selain itu, juga didefanisikan sebagai cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan. Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai
sisitem perencanaan pembelajaran bahasa indonesia secara menyeluruh untuk
memilih, mengorganisasikan, dan meyajikan materi pelajaran bahasa
indonesia secara teratur.
Metode bersifat prosedural artinya, penerapan pembelajaran bahasa
Indonesia harus dikerjakan menurut langkah-langkah yang teratur, bertahap
yakni mulai perencanaan pembelajaran, penyajian sampai dengan penilaian
dan hasil belajar.
Beberapa metode dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu, Metode
Audiolingual, Metode Komunikatif, Metode Produktif, Metode Langsung,
Metode Partisipatori, Metode Membaca, Metode Tematik, Metode Kuantum,
Metode Diskusi, Metode Kerja Kelompok Kecil (Small-Group Work),
Metode Alamiah, Metode Terjemahan, Metode Pembatasan Bahasa.

B. Saran
Adapun saran kami adalah selayaknya guru bisa menentukan metode
sebelum pembalajaran bahasa Indonesia, karena dengan begitu guru bisa
mengevaluasi hasil dari pembelajaran tersebut. Karena metode merupakan
serangkaian proses dari awal sampai akhir pembelajaran. Karena itulah
metode dalam sebuah pembelajaran sangat penting bagi seorang guru.

9
10

DAFTAR PUSTAKA

Basiran, Mokh. 1999. Apakah yang Dituntut GBPP Bahasa Indonesia Kurikulum


1994?. Yogyakarta: Depdikbud

Darjowidjojo, Soenjono. 1994. Butir-butir Renungan Pengajaran Bahasa


Indonesia sebagai Bahasa Asing. Makalah disajikan dalam Konferensi
Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing. Salatiga:
Univeristas Kristen Satya Wacana

Degeng, I.N.S. 1997. Strategi Pembelajaran Mengorganisasi Isi dengan Model


Elaborasi. Malang: IKIP dan IPTDI
11

KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan
ilmu serta limpahan nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan penegak risalah-Nya, semoga kita
tetap menjadi umatnya hingga hari akhir nanti.
Makalah yang berjudul “Metode Penguasaan Pembelajaran Bahasa di SD”
ini disusun sebagai salah satu tugas. Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan pada karya makalah ini. Oleh sebab itu Penulis menantikan adanya
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca yang budiman demi
perbaikan untuk penulisan yang akan datang.

Pauh Kambar, 13 Juli 2020

Penulis

i
12

DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................... i

Daftar Isi............................................................................................................. ii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah........................................................................................ 1

Bab II Pembahasan

A. Jenis Metode Penguasaan Bahasa Indonesia dalam PBM........................2


B. Rincian Kerja Guru Bahasa dalam Menerapkan Setiap jenis Metode
Bahasa.......................................................................................................7

Bab III Penutup

A. Kesimpulan.............................................................................................. 9

Daftar Pustaka

ii
13

MAKALAH
BAHASA INDONESIA
Tentang
METODE PENGUASAAN PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA DI SD

OLEH :
NIKKEN DENORA (19101301)
VINA WELDINI (19101258)
DIOMAR DARMONICO (19101330)

DOSEN PEMBIMBING :
Drs. JUNAIDI ARIF, M.Pd

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) NASIONAL
2020

Anda mungkin juga menyukai