NOMOR : 299/DIR/PER/RSIA-CAMC/V/2019
TENTANG
KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
DIREKTUR RSIA CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER
TENTANG KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSIA
CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER.
KEDUA : Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSIA Citra Aguswar
Medical Center sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi RSIA Citra Aguswar Medical Center dilaksanakan
oleh Direktur RSIA Citra Aguswar Medical Center.
KEEMPAT : Dengan dikeluarkannya Keputusan Direktur ini, apabila terdapat
keputusan yang bertentangan dengan Keputusan Direktur ini, maka
keputusan-keputusan yang terdahulu dinyatakan tidak berlaku.
KELIMA : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan atau kekeliruan dalam
Keputusan Direktur ini, maka akan diadakan perubahan dan perbaikan
sebagaimana mestinya.
KEENAM : Keputusan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Pariaman
Pada Tanggal 10 Mei 2019
TENTANG
KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
RSIA CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER
B. SUMBER DAYA
1. Direktur rumah sakit menetapkan perawat penghubung PPI yaitu IPCLN (Infection Prevention
and Control Link Nurse) beserta uraian tugas yang jumlah dan kualifikasinya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
2. Direktur rumah sakit menyediakan sumber daya berupa fasilitas, anggaran, informasi untuk
mendukung pelaksanaan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
E. LIMBAH INFEKSIUS
1. Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan pedoman/ panduan pengelolaan limbah rumah
sakit untuk meminimalkan risiko infeksi.
2. Bila pengelolaan limbah dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit harus melakukan
kerjasama dengan pihak yang memiliki izin dan sertifikasi mutu sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
3. Pengelolaan kamar mayat harus sesuai peraturan perundang-undangan.
4. Pengelolaan limbah benda tajam dan jarum dilakukan secara aman.
5. Bila pengelolaan benda tajam dan jarum dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit maka
harus melakukan kerjasama dengan pihak yang memiliki izin dan sertifikasi mutu sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
F. PELAYANAN MAKANAN
1. Rumah sakit menetapkan pedoman/ panduan tentang pelayanan makanan di rumah sakit.
2. Proses penyimpanan bahan makanan, pengolahan, pembagian/ pemorsian, dan distribusi
makanan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
G. RISIKO KONSTRUKSI
1. Rumah sakit menetapkan pedoman/ panduan pengendalian mekanis dan teknis (mecanical
and engineering control).
2. Rumah sakit menetapkan pedoman/ panduan tentang penilaian risiko pengendalian infeksi
(infection control risk assessment/ ICRA) bila ada renovasi, kontruksi dan demolisi.
H. TRANSMISI INFEKSI
1. Rumah sakit menetapkan pedoman/ panduan tentang penempatan pasien dengan penyakit
menular dan pasien yang mengalami imunitas rendah (immunocompromised).
2. Tersedianya ruangan untuk pasien yang mengalami imunitas rendah (immunocompromised)
sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
3. Adanya Mekanisme penempatan pasien dan proses transfer pasien dengan airborne
diseases di dalam rumah sakit dan keluar rumah sakit.
4. Perawat IPCN bertanggung jawab melakukan supervisi dan monitoring terhadap
penempatan dan proses transfer pasien airborne diseases sesuai dengan prinsip PPI.
5. Adanya aturan penempatan pasien infeksi “airborne” dalam waktu singkat jika rumah sakit
tidak mempunyai kamar dengan tekanan negatif (ventilasi alamiah dan mekanik).
6. Rumah sakit mempunyai jejaring rujukan dengan rumah sakit lain untuk pasien airborne
disease.
7. Mengembangkan dan menerapkan sebuah proses untuk menangani lonjakan mendadak
(outbreak) penyakit infeksi airborne.
8. Rumah sakit menetapkan pedoman/ panduan hand hygiene yang mencakup kapan, di mana,
dan bagaimana melakukan cuci tangan mempergunakan sabun (hand wash) dan atau
dengan disinfektan (handrub) serta ketersediaan fasilitas hand hygiene.
9. Rumah sakit menetapkan pedoman/ panduan penggunaan alat pelindung diri, tempat yang
harus menyediakan alat pelindung diri, dan pelatihan cara memakainya.