Anda di halaman 1dari 48

PENGETAHUAN

UJI TAK RUSAK

BATAN

1
Apa yang dapat diperiksa dengan uji penetran?

Material dengan diskontinyuitas


terbuka ke permukaan, dari
bahan logam maupun bukan
logam yang tidak berpori (non
porous)

2
Apa yang membuat uji penetran dapat bekerja?

Uji penetran bekerja dengan prinsip


kapilaritas

3
Pembersihan awal (pre-cleaning)
Aplikasi penetrant
Pembersihan sisa penetrant (removal penetrant)
Aplikasi developer
Inspeksi
Pembersihan akhir (post-cleaning)

4
Membersihkan kotoran dari
permukaan agar tidak menghalangi
masuknya cairan penetrant

Cara pembersihan
• Mekanik
• Kimia
• Solven

5
Metoda pemberian penetrant
• Brushing (kuas)
• Spraying (semprot)
• Dipping (celup)

6
Dwell time (penetration time)
Waktu yang diperlukan cairan penetrant masuk ke dalam
celah

Dwell time dipengaruhi oleh


• Jenis material, bentuk produk, jenis cacat, jenis
penetrant

7
Cara pembersihan
• Water washable (dengan air)
• Post emulsified (diberi emulsi
kemudian dibersihkan dengan air)
• Solvent removable (dengan
solvent)

8
Jenis Lampu pada Pembersihan

Fluorescent Visible
penetrant penetrant

Black light White light

9
Fungsi
Menyedot cairan penetrant yang
ada di dalam celah
Jenis developer
- Kering
- Basah
Development time
• Waktu dari aplikasi developer
sampai munculnya indikasi

10
• Inspeksi harus dilakukan
segera setelah indikasi
tampak agar tidak berubah
bentuk akibat rembesan
cairan penetrant

• Untuk jenis penetrant fluorescent inspeksi harus


menggunakan lampu ultraviolet (black light)

11
Membersihkan lapisan
developer

Cara pembersihan
• disemprot dengan solvent
• dilap, dikuas dengan air

12
Untuk menginspeksi semua jenis bahan baik logam
maupun non-logam yang permukaannya tidak
sangat kasar atau berpori (porous)

13
Apa yang dapat diuji dengan
metoda partikel magnetik ?
Logam yang mudah dibuat magnet
(ferromagnetik), seperti baja atau
besi.

Metoda ini dapat mendeteksi retak


terbuka atau diskontinyuitas lain di
dekat permukaan (sub surface).
14
Apa yang membuat uji partikel
magnet dapat bekerja?

Uji partikel magnetik bekerja atas


dasar prinsip kebocoran flux magnetik

15
Metode Magnetisasi
Melingkar
Longitudinal
(circular)

menghasilkan medan menghasilkan medan


magnet pada arah magnet pada arah
melingkar memanjang

16
METODE MAGNETISASI CIRCULAR

17
METODE MAGNETISASI LONGITUDINAL

18
Persiapan pengujian
Magnetisasi
Pemberian partikel magnet
Pengamatan dan pencatatan indikasi
Demagnetisasi

19
Menghilangkan kotoran seperti karat dan kerak dari
benda uji

Melakukan demagnetisasi untuk menghilangkan


magnet yang masih tersisa yang bisa mengakibatkan
salah indikasi

20
Bahan partikel magnetik : besi, oksida besi,
atau bahan ferromagnetik lainnya
Syarat partikel magnet
- Permeabilitas tinggi (kemampuan untuk
dimagnetisasi)
- Retentivitas rendah (kemampuan
menahan magnet sisa ketika gaya magnet
dihilangkan)
Ketersediaan partikel magnet
- Kering (warna merah, hitam, hijau kuning,
dll)
- Basah (suspensi basah atau minyak,
visible (hitam, coklat) atau fluoresen)
21
Proses penghilangan magnet sisa
Dilakukan sebelum dan setelah pengujian
Cara demagnetisasi
 meletakkan benda uji dalam coil arus bolak-balik (AC)
yang dibalik polaritasnya secara cepat,
 mengambil secara pelan-pelan benda uji dari coil
ketika arus listrik masih mengalir,
 menurunkan secara pelan-pelan medan magnet
dengan menahan benda uji dan menurunkan secara
pelan-pelan arus pada coil.
 Bila benda uji adalah baja atau besi yang bermassa
besar, lebih efektif digunakan arus searah yang
dibalik polaritasnya
22
Apa perlunya melakukan demagnetisasi ?

Agar tidak mengganggu instrumen lain yang sensitif


dengan medan magnet
Agar kepingan logam hasil pembentukan dengan
mesin (machining) tidak menempel ke permukaan
benda uji yang mempengaruhi permukaan akhir
Agar tidak mengganggu pekerjaan berikutnya seperti :
painting atau plating; welding

23
Untuk mendeteksi diskontinyuitas yang terdapat di permukaan
dan dekat permukaan dari suatu bahan seperti besi atau baja
yang mempunyai sifat dapat dimagnetisasi

Dapat diterapkan pada hasil proses pengelasan (welding),


pengecoran (casting), forging/ rolling, dan juga proses akhir
(finishing).

24
Sensitif untuk mengetahui lokasi retak permukaan dangkal
dan kecil pada bahan feromagnetik.
Dapat mendeteksi diskontinyuitas di sub permukaan yang
halus, tajam, dan tidak terbuka seperti stringer dan inklusi
non logam.
Indikasi dihasilkan secara langsung pada benda uji
Dapat digunakan untuk memeriksa benda uji dengan
berbagai bentuk dan ukuran.

25
Hanya digunakan pada bahan ferromagnetik
Medan magnet harus pada arah yang memotong bidang utama
diskontinyuitas
Harus dilakukan demagnetisasi setelah pengujian
Sensitivitas dipengaruhi oleh adanya lapisan cat dan lapisan
nonmagnetis lainnya, seperti plating.
Diperlukan pembersihan akhir untuk membuang sisa partikel
magnetik yang menempel pada permukaan
Arus yang sangat besar diperlukan untuk benda uji yang sangat
besar
Perlu kehati-hatian untuk menghindari pemanasan dan kebakaran
lokal pada permukaan benda uji pada titik kontak listrik
Perlu pengalaman dan ketrampilan untuk interpretasi indikasi
26
Diskripsi Umum Uji Arus Edy
Metode uji arus eddy menggunakan
perangkat antara lain coil (probe) yang dialiri
arus bolak-balik (AC) dan instrumentasi
yang memiliki layar pengamatan.
Ketika coil didekatkan atau ditempelkan
pada benda uji, terjadi arus induksi yang
memusar pada benda uji yang dinamakan
arus eddy (eddy curent).
Bila arus eddy terganggu oleh adanya
diskontinyuitas pada benda uji, maka akan
terjadi perubahan impedansi listrik yang
selanjutnya merubah arus atau tegangan
pada rangkaian yang dapat dideteksi pada
alat ukur.
27
Eddy Current
Prinsip Dasar (lanjutan)
Apa yang terjadi, jika pada benda uji terdapat cacat ?
Adanya cacat akan
mengurangi medan
magnet induksi, Coil inspeksi
Detektor
akibatnya impedansi
rangkaian menurun, Arah medan
terjadi peningkatan magnet
arus
Arus pusar cacat
Perubahan
impedansi
atau perubahan arus
dapat diamati pada 28
layar monitor
Eddy Current
Prosedur Uji
Instrumentasi
Sistem instrumentasi dasar eddy current terdiri atas

• Sumber arus bolak-balik


• Coil inspeksi (probe)
• Voltmeter/ ammeter

29
Prosedur Uji Eddy Current
Jenis-jenis coil inspeksi
berdasarkan konfigurasinya

• Externa coil (surface coil)


untuk menguji permukaan datar
• Encircling coil
untuk menguji benda uji silinder
• Internal coil (bobbin coil)
untuk menguji bagian dalam tube

30
Eddy Current
Aplikasi Pengujian Arus Edy

Uji eddy current dapat digunakan untuk menguji :


• Crack pada tube dengan diameter sampai 1 in.
dan ketebalan dibawah 3 mm
• Inklusi pada tubing dan batang dengan diameter kecil dan
dinding tipis
• Lack of penetration pada las pipa dan tube nonferous
• Porosity pada las pipa dan tube berdinding tipis
• Tebal coating dan lembaran logam
• Konduktivitas listrik
• Metal sorting
• Kondisi permukaan seperti korosi, kerusakan akibat panas,
kekerasan.
31
Eddy Current
Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan:

• Dapat dilakukan pada semua jenis material yang menghantarkan


arus listrik, baik ferromagnetik maupun non-ferromagnetik
• Tidak perlu kontak angtara coil inspeksi dengan benda uji
• Tidak perlu kuplan
• Probe (coil inspeksi) dapat dibuat sekecil-kecilnya sehingga
dapat mendeteksi cacat yang kecil
•Kawat, pipa-pipa, besi batangan yang panjang dapat diuji dengan
memasukkan ke dalam kumparan dengan kecepatan konstan

32
Eddy Current
Kelebihan dan kekurangan

Kekurangan

• Skin effek berakibat terbatas untuk mendeteksi cacat


permukaan dan sub permukaan, kira-kira 1 cm dari permukaan
• Skin effek berakibat terbatas pada material yang tipis
• Terbatas pada material yang daya hantar listriknya baik
• Perlu pelatihan, kualifikasi, dan pengalaman bagi operator

33
34
Menggunakan media uji gelombang mekanik (suara)
frekuensi lebih besar dari 20 kHz.
Gelombang ultrasonik dihasilkan oleh probe
Ketika probe ditempelkan pada permukaan benda uji,
gelombang ultrasonik akan merambat didalam benda
tersebut.

35
Selama perambatannya akan mengalami pemantulan dan
pembiasan oleh permukaan batas antara dua bahan yang
berbeda, seperti permukaan material dan diskontinyuitas
di dalam material.
Gelombang ultrasonik yang dipantulkan kemudian
ditangkap kembali oleh probe, selanjutnya dirubah
menjadi sinyal listrik yang ditampilkan pada layar monitor.
Tebal bahan, lokasi serta ukuran diskontinyuitas dapat
ditentukan dari tampilan sinyal pada layar monitor
36
Gelombang longitudinal
(gelombang tekan/preasure wave)
Arah rambat gelombang sejajar
dengan arah gerakan atom yang
digetarkan
Merambat pada medium padat, cair,
gas

Gelombang transversal
(gelombang geser)/ shear wave
Arah rambat gelombang tegak lurus
arah gerakan atom yang digetarkan
Merambat pada benda padat
Kecepatan rambat kira2 0,5
gelombang longitudinal
37
Gelombang permukaan (Rayleigh wave) merambat pada
permukaan dari benda padat.

Gelombang pelat (Lamb wave) merambat hanya pada logam


yang sangat tipis..

38
Probe

Merubah energi listrik menjadi energi mekanik atau sebaliknya, terjadi


melalui efek piezoelektrik dan magnetostriktif.
Efek piezoelektrik terjadi pada kristal suatu bahan tertentu seperti
barium titanat, kuarsa, dll. Bila kristal menerima tegangan listrik,
dimensi kristal tersebut akan berubah dan bila tegangan listrik
dimatikan maka kristal akan kembali ke dimensi semula dan terjadi
getaran.

39
Jenis Probe:
Dalam probe normal, gelombang yang keluar dari
probe adalah gelombang longitudinal, sedangkan
pada probe sudut, gelombang yang keluar adalah
gelombang transversal
Agar ultrasonik dapat ditransmisikan kedalam
benda uji, maka keberadaan udara harus
digantikan dengan kuplan yang umumnya berupa
lapisan tipis oli, gliserin, atau air
40
Cuoplan (Kuplan)
Agar ultrasonik dapat ditransmisikan
kedalam benda uji, maka keberadaan
udara harus digantikan dengan kuplan
yang umumnya berupa lapisan tipis oli,
gliserin, atau air

41
Balok Kalibrasi

V1
V2
Undakan (step wedge)
Menyesuaikan skala di layar monitor (CRT) dengan jangkauan
gelombang pada benda uji

42
Balok Kalibrasi

Untuk mendeteksi adanya diskontinyuitas didalam logam dan


paduannya seperti crack, inclusions, porosity, dan lain-lain.
Mengukur ketebalan logam, menafsirkan pengurangan tebal akibat
korosi/erosi
Pengukuran modulus elastisitas, penelitian metalurgi seperti struktur,
kekerasan, dan kandungan inklusi didalam berbagai logam.

43
Tiga klasifikasi utama teknik uji Ultrasonik:
Berdasarkan energi yang digunakan, terdiri atas teknik
gemma (pulse-echo), teknik transmisi, dan teknik
resonansi.
Berdasarkan sudut datangnya energi ultrasonik masuk
kedalam benda uji, terdiri atas teknik berkas normal dan
teknik sudut.
Berdasarkan cara menghubungkan transduser dengan
benda uji, terdiri atas teknik kontak dan teknik rendam.

44
Teknik Gema (pulse/ echo)
Teknik
Menggunakan satu buah probe
yang berfungsi sebagai Transmisi
transmiter dan receiver. Menggunakan dua buah probe yang
ditempatkan pada arah yang
Teknik Transmisi berlawanan dari kedua permukaan
material.

Menggunakan dua buah probe yang Satu probe berfungsi sebagai transmiter
ditempatkan pada arah yang (pengirim) gelombang, dan satu probe
berlawanan dari kedua permukaan berfungsi sebagai receiver (penerima)
material. gelombang.

Satu probe berfungsi sebagai transmiter


(pengirim) gelombang, dan satu probe
berfungsi sebagai receiver (penerima)
gelombang.

45
Mempunyai sensitivitas tinggi untuk mendeteksi diskontinyuitas
permukaan maupun di dalam material
Daya tembus untuk mendeteksi diskontinyuitas paling tinggi dibanding
metode UTR yang lain
Hanya memerlukan akses pada satu sisi material pada penggunaan
teknik gema
Sangat akurat untuk menentukan posisi, menafsirkan ukuran dan
bentuk diskontinyuitas (reflektor)
Dapat digunakan untuk mengukur tebal dan juga mendeteksi
diskontinyuitas
46
Permukaan benda uji harus dapat diakses untuk
mentransmisikan ultrasonik
Memerlukan kuplan untuk memfasilitasi transmisi energi
ultrasonik menuju benda uji
Sulit untuk memeriksa material yang kasar, bentuk tidak
teratur, sangat kecil, sangat tipis, atau tidak homogen

47
Prinsip Dasar:
Mendeteksi udara atau cairan keluar akibat tekanan pada
benda uji
Bejana tekan diberi udar bertekanan dan bagian luar
dilumuri busa sabun
Tekanan diukur dengan manometer
Bejana tidak bertekanan diisi dengan cairan fluoresen
diamati dengan sinar ultraviolet.
Lebih akurat diisi gas halida organi dan tracer gas He
48

Anda mungkin juga menyukai