Anda di halaman 1dari 19

GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL

Dosen Pembimbing : Hamidah, SST. M.Kes

DISUSUN OLEH :

Samnah Khoiriah (P031815401029)


Ufi Alfianingsih (P031815401034)
Upi Krisdayanti Lahagu (P031815401035)
Yuliani Latifah (P031815401039)
Yuliati Fadilah (P031815401040)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN RIAU
PRODI D-III KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN
PEKANBARU
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami selaku penulis dapat menyusun makalah ini yang
berjudul " Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil" tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan
Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini
penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini dibuat sebagai tugas dari mata
kuliah Gizi dalam Kesehatan Reproduksi.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah

Pekanbaru, 25 Agustus 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................5
C. Tujuan penulisan.............................................................................................................5

BAB II ISI

A. Prinsip Gizi Untuk Ibu Hamil.........................................................................................6


B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil........................................................9
C. Status Gizi Ibu Hamil dan Pengaruh Status Gizi Pada Kehamilan.................................11
D. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil..............................................................................................14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................................18
B. Saran ..............................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi


dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ
kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehinga kekurangan zat gizi
tubuh tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna
(Kristiana,2010).

Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat.
Kekurangan atau kelebihan makanan pada saat hamil dapat berakibat kurang baik bagi
pertumbuhan ibu dan janin (Ariga,2015).

Status gizi Ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang
sedang dikandung. Bila status gizi Ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil
kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan
normal. Dengan kata lain bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi Ibu
sebelum dan selama hamil (Zhulaida,2008).

Jika Ibu hamil tidak mendapat gizi yang cukup selama hamil, maka bayi yang
dikandungnya akan kekurangan gizi. Meskipun sudah cukup bulan, bayi tersebut lahir nya
BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah). Saat menyusui juga akan kekurangan ASI. Ibu hamil
dianjurkan mengkonsumsi protein sekitar 2-2,5 gr/kg. Untuk pertumbuhan maupun aktivitas
janin memerlukan makanan yang disalurkan melalui plasenta, untuk Ibu hamil harus
mendapat gizi yang cukup untuk diri dan janin.

Seorang wanita yang hamil berat badan tergolong normal, memasuki trimseter II ia akan
membutuhkan tambahan kalori 350 kkal/hari. Jumlah energi yang dibutuhkan memasuki
trimester III akan semakin meningkat, yaitu sekitar 450 kkal/hari (National Academic Of
Science, 2004).

4
Menurut Pudjiadi (2005) selama kehamilan, Ibu akan mengalami penambahan berat
badan sekitar 10-12kg. Ibu hamil yang memiliki berat badan normal kemungkinan tidak
memiliki masalah dalam konsumsi makanan setiap hari, namun penambahan berat badan Ibu
harus selalu dipantau untuk mencegah terjadinya komplikasi. Selain melihat dari
penambahan berat badan selama hamil, gizi ibu hamil dapat juga dilihat dari ukuran Lingkar
Lengan Atas (LiLA) dan kadar hemoglobin dalam darah.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang penulis angkat dari makalah “Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil “ yaitu
sebagai berikut :
1. Apa prinsip gizi untuk ibu hamil ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil?
3. Apa saja status gizi inu hamil dan pengaruh status gizi pada kehamilan?
4. Apa saja kebutuhan gizi ibu hamil ?

C. Tujuan penulisan

Tujuan dari penulisan makalah “Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil “ yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui prinsip gizi untuk ibu hamil
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil
3. Mengetahui status gizi inu hamil dan pengaruh status gizi pada kehamilan
4. Mengetahui kebutuhan gizi ibu hamil

5
BAB II
ISI
A. Prinsip Gizi Untuk Ibu Hamil
Penting diperhatikan bahwa ibu hamil (bersama remaja putri dan bayi sampai usia 2
tahun) termasuk kelompok kritis tumbuh-kembang manusia. Artinya, masa depan kualitas
hidup manusia akan ditentukan pada kelompok ini. Jika kondisi gizi kelompok ini diabaikan,
akan timbul banyak masalah yang berpengaruh terhadap rendahnya kualitas hidup manusia.
Oleh karena itu, ibu hamil harus memahami dan mempraktikkan pola hidup sehat bergizi
seimbang sebagai salah satu upaya untuk menjaga agar keadaan gizinya tetap baik. Hal ini
juga berguna untuk mencegah terjadinya beban ganda masalah gizi (kurus dan pendek
karena kekurangan gizi atau kegemukan karena kelebihan gizi) yang dapat berdampak buruk
pada kesehatan dan kualitas hidup.

1. Variasi Makanan Prinsip PGS (Pedoman Gizi Seimbang)

Asupan zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil sebagai berikut.

a. Karbohidrat adalah zat gizi makro yang meliputi gula, pati, dan serat. Gula dan pati
merupakan sumber energi berupa glukosa untuk sel-sel darah merah, otak, sistem saraf
pusat, plasenta, dan janin. Pemenuhan kebutuhan energi yang berasal dari karbohidrat
dianjurkan sebesar 50—60% dari total energi yang dibutuhkan, terutama yang berasal
dari karbohidrat pati dan serat, seperti nasi, sereal, roti, dan pasta, juga jagung, sagu,
singkong, dan ubi jalar.
b. Protein merupakan komponen yang penting untuk pembentukan sel-sel tubuh,
pengembangan jaringan, termasuk untuk pembentukan plasenta. Kebutuhan protein untuk
ibu hamil sekitar 17 g/hari. Jenis protein yang dikonsumsi seperlimanya sebaiknya
berasal dari protein hewani, seperti daging, ikan, telur, susu, yogurt, dan selebihnya
berasal dari protein nabati, seperti tahu, tempe, kacang-kacangan, dan lain lain.
c. Lemak merupakan zat gizi penting yang berperan meyakinkan pada perkembangan janin
dan pertumbuhan awal pascalahir. Asam lemak omega-3 DHA penting untuk
perkembangan dan fungsi saraf janin selama kehamilan. Konsumsi PUFA selama
kehamilan memengaruhi transfer PUFA ke plasenta dan ASI. Kebutuhan energi yang

6
berasal dari lemak saat hamil sebaiknya tidak lebih dari 25% dari kebutuhan energi total
per hari. Selain memperhatikan proporsi energi yang berasal dari lemak, penting juga
memerhatikan proporsi asam lemaknya. Misalnya, proporsi asam lemak jenuh (lemak
hewani) adalah 8% dari kebutuhan energi total, sedangkan sisanya (12%) berasal dari
asam lemak tak jenuh. Perbandingan kandungan asam lemak omega 6 dan omega 3 ,
EPA, dan DHA sebaiknya lebih banyak. Asam linoleat banyak terdapat pada minyak
kedelai, minyak jagung, minyak bunga matahari, minyak biji kapas. DHA dan ALA
banyak terdapat dalam minyak ikan (ikan laut seperti lemuru, tuna, salmon), selain juga
terdapat dalam sayuran berdaun hijau tua seperti bayam dan brokoli, minyak kanola, biji
labu kuning, dan minyak flaxseed. Kebutuhan minyak dalam pedoman gizi seimbang
dinyatakan dalam 4 porsi, di mana satu porsi minyak adalah 5 gram.
d. Vitamin dan Mineral Ibu hamil membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral
dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil. Vitamin membantu berbagai proses dalam
tubuh seperti pembelahan dan pembentukan sel baru. Contohnya, vitamin A untuk
meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan sel serta jaringan janin; vitamin B seperti
tiamin, riboflavin, dan niasin untuk membantu metabolisme energi, sedangkan vitamin
B6 untuk membantu protein membentuk sel-sel baru; vitamin C untuk membantu
penyerapan zat besi yang berasal dari bahan makanan nabati; dan vitamin D untuk
membantu penyerapan kalsium. Mineral berperan dalam berbagai tahap proses
metabolisme dalam tubuh, termasuk pembentukan sel darah merah (besi), dalam
pertumbuhan (yodium dan seng), serta pertumbuhan tulang dan gigi (kalsium).
e. Air Walau tidak menghasilkan energi, air merupakan zat gizi makro yang berperan sangat
penting dalam tubuh. Air berfungsi untuk mengangkut zat-zat gizi lain ke seluruh tubuh
dan membawa sisa makanan keluar tubuh. Ibu hamil disarankan untuk menambah asupan
cairannya sebanyak 500 ml/hari dari kebutuhan orang dewasa umumnya minimal 2
liter/hari atau setara 8 gelas/hari. Kebutuhan pada ibu hamil lebih banyak lagi karena
perlu memperhitungkan kebutuhan janin dan metabolisme yang lebih tinggi menjadi 10—
13 gelas/hari.

7
2. Suplementasi

Untuk Ibu Hamil Sebagian zat gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil tidak dapat
dicukupi hanya dari makanan yang dikonsumsi ibu hamil sehari-hari, contohnya zat besi,
asam folat dan kalsium. Oleh karena itu ibu hamil diharuskan menambah zat-zat gizi
tersebut dalam bentuk suplemen, antara lain:

a. Zat besi dibutuhkan untuk pembentukan komponen darah, yaitu hemoglobin, yang terdapat
dalam sel darah merah, yang beredar di dalam darah dan berfungsi antara lain mengangkut
oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Pada ibu hamil, kebutuhan zat besi lebih tinggi daripada
sebelum hamil, oleh karena dibutuhkan untuk meningkatkan massa hemoglobin karena
adanya penambahan massa tubuh ibu (plasenta, payudara, pembesaran uterus, dan lain-lain)
dan janin. Kebutuhan tambahan total selama kehamilannya, diperkirakan 1.000 mg.
Kekurangan zat besi dapat mengganggu pembentukan sel darah merah, sehingga terjadi
penurunan hemoglobin. Selanjutnya, dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen di
jaringan. Akibatnya, jaringan tubuh ibu hamil dan janin mengalami kekurangan oksigen,
sehingga menurunkan kemampuan kerja organ-organ tubuhnya. Akibat pada janin antara
lain bayi lahir dengan simpanan besi yang rendah sehingga berisiko menderita anemia,
mempunyai berat badan lahir lebih rendah dari yang seharusnya, dan lain-lainnya. Bahan
makanan sumber zat besi yang terbaik adalah makanan yang berasal dari sumber hewani
seperti daging dan hati. Sementara zat besi yang berasal dari sumber makanan nabati,
misalnya serealia, kacang-kacangan, dan sayuran hijau, walaupun kaya zat besi, tetapi zat
besi tersebut mempunyai bioavailabilitas (ketersediaan hayati) yang rendah sehingga hanya
sedikit sekali yang dapat diserap di dalam usus. Sumber zat besi nabati ini agar dapat diserap
dengan baik harus dikonsumsi bersama-sama dengan sumber protein hewani, seperti daging,
atau sumber vitamin C, seperti buah-buahan.
b. Asam folat termasuk dalam kelompok vitamin B. Jumlah yang dibutuhkan hingga trimester
akhir kehamilan adalah 0, 4 mg/hari per orang. Idealnya, zat gizi ini dikonsumsi sebelum ibu
mengalami kehamilan. Asupan asam folat pada saat telah hamil, biasanya sudah terlambat
untuk mencegah terjadinya kelainan yang disebut “neural tube defect” a.l. spina bifida
(sumsum tulang belakang yang terbuka) dan anencephalus (tidak memiliki batok kepala),

8
mengingat perkembangan susunan saraf pusat, terutama terjadi dalam 8 minggu pertama
kehamilan. Sumber asam folat antara lain sayuran berwarna hijau seperti brokoli dan bayam,
telur, dan daging.
c. Kalsium dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan sel-selnya. Jika kebutuhannya kurang
terpenuhi, janin akan mengambil cadangan kalsium dari tulang ibu. Kejadian ini tidak akan
menimbulkan gejala pada ibu, karena jumlah kalsium yang diambil hanya sedikit (2,5% dari
kalsium yang ada). Namun, kekurangan zat gizi ini pada saat kehamilan tetap menyimpan
beberapa risiko. Penelitian menunjukkan, peluang terjadinya tekanan darah tinggi dalam
kehamilan pada kelompok masyarakat tertentu (misalnya, kehamilan pada remaja, ibu hamil
yang defisiensi kalsium) akan meningkat bersamaan dengan kurangnya kalsium pada ibu.
Jumlah kebutuhan kalsium bagi ibu hamil sendiri sebesar 1.000 mg/hari selama kehamilan.
Sumber kalsium antara lain telur, susu, keju, mentega, daging, ikan, dan bayam.

Perkembangan masa kehamilan. Pertumbuhan janin pada trimester I masih lambat sehingga
kebutuhan energi untuk pertumbuhan janin belum Makanan ibu hamil harus disesuaikan
dengan kebutuhan yaitu makanan yang seimbang dengan begitu besar, tetapi ibu mengalami
ketidaknyamanan, seperti mual, muntah, dan ngidam. Pertumbuhan janin pada trimester II
dan III berlangsung dengan cepat sehingga perlu memperhatikan kebutuhan gizinya.

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan tentang makanan sehat bagi ibu hamil :

a. Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh ibu dan
pertumbuhan bayi;
b. Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral);
c. Dapat menghindarkan pengaruh buruh bagi bayi;
d. Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula
darah, dan tekanan darah (Marmi, 2013)

B. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil


1. Faktor Langsung

Gizi secara langsung dipengaruhi oleh asupan makanan dan penyakit, khususnya
penyakit infeksi 7 . Faktor-faktor tersebut meliputi :

a) Keterbatasan ekonomi, yang berarti tidak mampu membeli bahan makanan yang
berkualitas baik, sehingga mengganggu pemenuhangizi.

9
b) Produk pangan, dimana jenis dan jumlah makanan di negara tertentu atau daerah tertentu
biasanya berkembang dari pangan setempat untuk jangka waktu yang panjang sehingga
menjadi sebuah kebiasaan turun-temurun.
c) Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan) hendaknya jangan sampai
membuat kadar gizi yang terkandung dalam bahan makanan menjadi tercemar atau tidak
higienis dan mengandung kuman penyakit.
d) Pembagian makanan dan pangan masyarakat Indonesia umumnya masih dipengaruhi oleh
adat atau tradisi. Misalnya, masih ada kepercayaan bahwa ayah adalah orang yang harus
diutamakan dalam segala hal termasuk pembagian makanan keluarga.
e) Pengetahuan gizi yang kurang, prasangka buruk pada bahan makanan tertentu, salah
persepsi tentang kebutuhan dan nilai gizi suatu makanan dapat mempengaruhi status gizi
seseorang.
f) Pemenuhan makanan berdasarkan pada makanan kesukaan saja akan berakibat
pemenuhan gizi menurun atau berlebih.
g) Pantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan makanan yang dipandang pantas
atau tidak untuk dimakan. Tahayul dan larangan yang beragam didasarkan pada
kebudayaan daerah yang berlainan. Misalnya, ada sebagian masyarakat yang masih
percaya ibu hamil tidak boleh makan ikan.
h) Selera makan juga akan mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan gizi. Selera makan
dipicu oleh sistem tubuh (misal dalam keadaan lapar) atau pun dipicu oleh pengolahan
serta penyajian makanan.
i) Suplemen Makanan
j) Ada beberapa suplemen makanan yang biasanya diberikan untuk ibu hamil, antara lain 9 :
1) Tablet Tambah Darah (TTD) yang mengandung zat besi (Fe) yang dapat membantu
pembentukan sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan zat
nutrisi makanan bagi ibu dan janin. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat yang setara
dengan 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat. Tablet Tambah Darah
diminum satu tablet tiap hari di malam hari selama 90 hari berturut-turut, karena
pada sebagian ibu yang hamil merasakan mual, muntah, nyeri pada lambung, diare,
dan susah buang air besar. Usaha lain untuk menambah asupan zat besi adalah
daging segar, ikan, telur, kacang- kacangan, dan sayuran segar yang berwarna hijau
tua.
2) Kalsium merupakan zat yang dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan gigi bayi,
jika asupan kalsium kurang maka kebutuhan kalsiun diambil dari tulang ibu.
Kebutuhan akan kalsium bagi ibu hamil adalah 950 mg tiap harinya. Asupan
Kalsium bisa didapat dari minum susu, ikan, udang, rumput laut, keju, yoghurt,
sereal, jus jeruk, ikan sarden, kacang- kacangan, biji-bijian, dan sayur yang berwarna
hijau gelap.
3) Vitamin juga diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu yang hamil. Beberapa vitamin
ibu hamil yang dibutuhkan adalah vitamin C (80 mg) yang berfungsi untuk

10
membantu penyerapanzat besi, vitamin A (6000 IU), vitamin D (4 mcg). Vitamin
inidapt diperoleh dari cabe merah, mangga, pepaya, wortel, ubi,aprikot, dan tomat.

2. Faktor Tidak Langsung

a) Pendidikan keluarga

Faktor pendidikan dapat mempengaruhi kemampuan menyerap pengetahuan


tentang gizi yang diperolehnya melalui berbagai informasi.

b) Faktor budaya

Masih ada kepercayaan untuk melarang memakan makanan tertentu yang jika
dipandang dari segi gizi, sebenarnya sangat baik bagi ibu hamil.

c) Faktor fasilitas kesehatan

Fasilitas kesehatan sangat penting untuk menyokong status kesehatan dan gizi
ibu hamil, dimana sebagai tempat masyarakat memperoleh informasi tentang gizi dan
informasi kesehatan lainnya, bukan hanya dari segi kuratif, tetapi juga preventif dan
rehabilitatif .

C. Status Gizi Ibu Hamil dan Pengaruh Status Gizi Pada Kehamilan
Prinsip Gizi untuk Ibu Hamil Kehamilan merupakan anugerah yang luar biasa yang
dapat membuat keluarga menjadi bahagia. Perubahan fisik dan psikologis akan terjadi
selama kehamilan. Masa kehamilan ini sangat penting untuk menentukan kualitas anak.
Oleh karena itu, selama kehamilan ibu memerlukan makanan yang bergizi. Kecukupan gizi
selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya maupun
aktivitas ibu. Menurut Huliana (2001), makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin sebesar 40 persen sedangkan 60 persen untuk
memenuhi kebutuhan ibu. Apabila masukan gizi pada ibu hamil tidak sesuai kebutuhan
maka kemungkinan dapat terjadi gangguan dalam kehamilan, baik terhadap ibu maupun
janin yang dikandungnya. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori
perhari, ibu hamil harus mengkomsumsi makanan seimbang untuk perkembangan ibu dan
janin pada masa kehamilan (Yuni Kusmiati, 2009).

11
Pada trimester I pertumbuhan janin masih lambat dan penambahan kebutuhan zat-
zat gizi pun masih relatif kecil. Tahap ini, ibu memasuki masa anabolisme, yaitu masa untuk
menyimpan zat gizi sebanyak-banyaknya dari makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk
cadangan persediaan pada trimester berikutnya.

Memasuki trimester II, janin mulai tumbuh pesat dibandingkan dengan sebelumnya.
Kecepatan pertumbuhannya mencapai 10 gram per hari.Tubuh ibu juga mengalami
perubahan dan adaptasi, misalnya pembesaran payudara dan mulai berfungsinya rahim serta
plasenta.Peningkatan kualitas gizi sangat penting karena tahap ini ibu mulai menyimpan
lemak dan zat gizi lainnya untuk cadangan sebagai bahan pembentuk ASI.

Trimester III, dibutuhkan vitamin dan mineral untuk mendukung pesatnya pertumbuhan
janin dan pembentukan otak. Kebutuhan energi janin didapat dari cadangan energi yang
disimpan ibu selama tahap sebelumnya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang makanan sehat bagi ibu hamil, antara lain:

1. Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh ibu dan
pertumbuhan bayi.
2. Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak, vitamin dan
mineral).
3. Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi.
4. Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula
darah, dan tekanan darah

Gizi Pada Ibu Hamil Kehamilan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat
keluarga bahagia, pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami,
para calon ibu harus sehat dan mempunyai gizi cukup sebelum dan setelah melahirkan, harus
mempunyai kebiasaan makan yang teratur dan bergizi, olah raga dan tidakmerokok. Jika gizi
dalam kehamilanya kurang maka bayi yang dikandungnya akan menderita kekurangan gizi.

Akibat Kekurangan Gizi Selama Hamil

Akibat kurang gizi selama hamil dapat menyebabkan kerugian bagi ibu dan janin
yang dikandungnya. Bayi dengan BBLR merupakan salah satu dampak dari ibu hamil yang

12
menderita kurang energi kronis dan yang mempunyai status gizi buruk, BBLR berkaitan
dengan tingginya angka kematian bayi dan balita yang akan memperlambat pertumbuhan
serta perkembangan mental anak (Eva Ellya Sibagariang, 2010). Ibu yang kurang gizi pada
kehamilan trimester II akan mengakibatkan perdarahan antepartum, abortus pada kehamilan
muda, ketuban pecah dini dan dampak pada janin terjadi hambatan terhadap tumbuh
kembang janin dalam rahim, mudah terkena infeksi, cacat bawaan serta kematian prenatal
(Praverawati, 2009).

Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada
ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini :

1. Terhadap Ibu Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi
pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara
normal, dan terkena penyakit infeksi.
2. Terhadap Persalinan Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), 27
pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati,
kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam
kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah.

Selanjutnya beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi hamil pada
saat hamil antara lain sebagai berikut :

1. Pemantauan pertambahan berat badan selama hamil agar tetap berada pada kondisi ideal
dan tetap menjaga pola makan dengan gizi cukup dan seimbang.
2. Mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) yaitu untuk megetahui keadaan ibu hamil
terhadap kurang energi kronis karena ibu yang kekurangan energi kronis beresiko
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
3. Pengukuran kadar Hb yaitu untuk mengetahui kondisi ibu hamil terhadap anemia. Gizi
yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalami
hambatan, dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat normal. Dengan kondisi

13
kesehatan yang baik, sistem reproduksi normal, tidak menderita sakit, dan tidak ada
gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan melahirkan bayi lebih
besar dan lebih sehat dari pada ibu dengan kondisi kehamilan yang sebaliknya. Ibu
dengan kondisi kurang energi kronis pada masa hamil sering melahirkan bayi BBLR,
vitalitas yang rendah dan kematian 28 yang tinggi, terlebih lagi bila ibu menderita
anemia (Eva Ellya Sibagariang, 2010).

D. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil


Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat karena selain diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan gizi ibu juga diperlukan untuk janin yang dikandungnya. Pemenuhan gizi selama
hamil juga diperlukan untuk persiapan ASI serta tumbuh kembang bayi. Salah satu
indikator terpenuhinya kebutuhan gizi selama hamil adalah adanya penambahan berat badan
ibu. Kebutuhan gizi ibu hamil pada setiap trimester berbeda, hal ini disesuaikan dengan
pertumbuhan dan perkembangan janin serta kesehatan ibu. Pemenuhan kebutuhan gizi pada
trimester pertama lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Hal ini dikarenakan pada
masa ini sedang terjadi pembentukan sistem saraf, otak, jantung dan organ reproduksi janin,
selain itu pada masa ini tidak sedikit ibu yang mengalami mual muntah sehingga tidak
memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan gizi secara kuantitas. Pemenuhan kebutuhan
dizi pada trimester II dan III, selain memperhatikan kualitas juga harus terpenuhi secara
kuantitas (Kasdu, 2006).

Bahan pangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil harus
meliputi enam kelompok, yaitu makanan yang mengandung protein, baik hewani maupun
nabati, susu, sumber karbohidrat baik dari roti ataupun biji-bijian, buah dan sayur yang
tinggi kandungan vitamin C, sayuran berwarna hijau tua, serta buah dan sayur lain. Berikut
kebutuhan zat gizi yang cukup penting bagi ibu hamil :

1. Energi
Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya sampai 12,5 kg, tergantung
dari berat badan sebelum hamil. Ibu hamil akan sangat membutuhkan yang namanya kalori.
Biasanya ibu hamil kebutuhan akan kalori semakin meningkat. Kalori inilah yang
dibutuhkan dalam perkembangan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah dan jaringan

14
yang baru. Ada sekitar 300 kalori yang dibutuhkan oleh ibu hamil selama masa
kehamilannya.
2. Protein
Gizi yang tidak kalah pentingnya dan sangat diperlukan bagi ibu hamil adalah zat
protein. Ada sekitar 75 gram protein tiap harinya yang dibutuhkan oleh ibu hamil, fungsinya
untuk perkembangan jaringan pada janin. Pemenuhan protein bersumber hewani lebih besar
daripada kebutuhan protein nabati, sehinggan ikan, telur, daging, maupun susu perlu lebih
banyak dikonsumsi dibandingkan tempe, tahu, kacang-kacangan. Hal ini disebabkan karena
struktur protein hewani lebih mudah dicerna daripada protein nabati.
3. Vitamin A
Fungsi dari Vitamin A untuk penglihatan, pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Dampak yang terjadi pada ibu hamil apabila kekurangan vitamin A adalah bayi akan terlahir
prematur yang memiliki berat rendah. Jadi vitamin A itu sangat penting untuk gizi ibu hamil.
Vitamin ini bisa diperoleh lewat sayur-sayuran seperti wortel dan juga terdapat pada
mentega, kuning telur maupun susu. Vitamin A dibutuhkan oleh ibu hamil namun tidak
boleh berlebihan karena dapat menimbulkan cacat bawaan.
4. Vitamin B12
Vitamin B12 bersama dengan asam folat berperan dalam sintesis DNA dan memudahkan
pertumbuhan sel. Vitamin ini juga penting untuk keberfungsian sel sumsum tulang, sistem
persarafan, dan saluran cerna. Bahan makanan sumber vitamin B12 adalah hati, telur, ikan,
kerang, daging, unggas, susu, dan keju.
5. Asam Folat
Asam folat sangat dibutuhkan oleh ibu hamil karena akan membantu perkembagan
embrio dan juga mencegah terjadinya cacat otak dan tulang belakang. Dampak yang terjadi
apabila kekurangan asam folat adalah akan mengakibatkan kelahiran prematur sehingga
berat badan bayi lahir begitu rendah begitu pula dengan pertumbuhan janinnya. Oleh karena
itu, gizi ibu hamil asam folat yang dibutuhkan sekitar 600 mg dan ini bisa anda dapatkan
dengan mengkonsumsi kacang-kacangan, buncis, asparagus, brokoli, ragi, sayuran berwarna
hijau, jus jeruk dan roti gandum.
6. Vitamin D

15
Kekurangan vitamin D pada ibu hamil akan mengakibatkan gangguan metabolisme
kalsium pada ibu dan janin. Gangguan dapat berupa hipokalsemi, tetani pada bayi baru lahir,
dan osteomalasia pada ibu. Sumber vitamin D yang utama adalah sinar matahari.
Kekurangan vitamin D banyak terjadi pada ibu hamil yang bermukim di daerah yang hanya
sedikit bersentuhan dengan sinar matahari.
7. Zat Besi
Gizi ibu hamil yang diperlukan selanjutnya adalah zat besi. Untuk memproduksi
hemoglobin dibutuhkan zat sekitar 27 mg sehari selama masa kehamilan. Hemoglobin
sendiri merupakan protein di sel darah merah yang mempunyai peranan penting yaitu
menyalurkan oksigen keseluruh jaringan tubuh. Kekurangan zat besi pada masa kehamilan
akan mengalami kelelahan dan rentan infeksi, bahkan juga dapat berisiko kelahiran prematur
pada bayi. Zat besi bisa kita dapatkan dari kacang-kacangan, ikan, daging merah ataupun
binatang unggas.
8. Yodium
Yodium dapat diperoleh dari air minum dan sumber bahan makanan laut. Kekurangan
yodium pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami hipotiroid yang selanjutnya
berkembang menjadi kretinisme. Kerusakan saraf sebagai akibat dari hipotiroid dapat
menyebabkan retardasi mental. Kekurangan yodium juga dapat mengakibatkan bayi lahir
meninggal, aborsi, serta meningkatkan kematian bayi dan perinatal. Koreksi yodium
hendaknya sebelum atau selama 3 bulan pertama kehamilan. Kebutuhan Yodium dapat
dipenuhi dengan mengonsumsi garam beryodium serta konsumsi bahan makanan yang
bersumber dari laut.
9. Kalsium
Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang, dan sarden. Kalsium
dibutuhkan oleh ibu hamil untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi
serta mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot dan sekresi hormon. Kalsium juga sangat
baik untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk
mencegah preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan
kejang pada ibu, prematurias, bahkan kematian. Diperlukan 1000 mg kalsium setiap harinya
untuk kebutuhan gizi ibu hamil. Kekurangan kalsium saat hamil akan berdampak pada
ibunya, karena kalsium yang dibutuhkan oleh bayi terambil atau diserap dari tulang ibu.

16
10. Serat
Kebutuhan serat bagi ibu hamil juga harus diperhatikan, karena selain memberikan rasa
kenyang lebih lama, serta juga dibutuhkan untuk memperlancar sistem pencernaan sehingga
dapat mencegah sembelit. Serat dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, serealia atau
padi-padian, kacang-kacangan, gandum, beras, dan olahannya (Kasdu, 2006).

17
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Keadaan
ibu sebelum dan selama hamil mempengaruhi status gizi ibu dan bayi. Pertumbuhan
dan perkembangan janin sangat dipengaruhi oleh asupan gizi ibu, karena kebutuhan
gizi janin berasal dari ibu. Bahan pangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
gizi ibu hamil harus meliputi enam kelompok, yaitu makanan yang mengandung
protein, baik hewani maupun nabati, susu dan olahannya, sumber karbohidrat baik dari
roti ataupun biji-bijian, buah dan sayur yang tinggi kandungan vitamin C, sayuran
berwarna hijau tua, serta buah dan sayur lain.

B. SARAN
Agar ibu selalu dalam keadaan sehat dan janin yang dikandung dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik, maka sebaiknya para ibu hamil dapat memenuhi semua
nutrisinya selama hamil.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sulistyoningsih. Hariyani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Agria dkk. 2011. Gizi Reproduksi. Jogjakarta: Fitramaya.

Ali. Syaifudin. 2009. Paduan Lengkap Kehamilan. Persalinan Dan Perawatan Bayi. J
ogjakarta: Diglossia Media.

Varney dan Carolyn. 2002. Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC.

Alfitramadya. 2008. Gizi Kehamilan. Diakses pada hari selasa 23 April 2012.

Proverawati. Asfuah. 2009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta: Muha Medika.

Soekirman. 2010. Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Institut Danone. Kompas
Gramedia. Jakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai