Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH PRESENTASI KASUS

HIV ON ARV

Disusun Oleh:

Abd Rahman
Robby Franata (41181096100014)
(41181396100024)
Fitria Rahmi (41181396100071)
Salsabila Windya (41181396100036)
Abd Rahman (41181396100018)

Pembimbing Kampus:
dr. Erfira, Sp. M

Pembimbing Puskesmas:
dr. Joko Haryanto

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
AGUSTUS – SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji Syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat islam,
iman, dan ikhsan sehingga kami dapat menyelesaikan presentasi kasus yang berjudul “HIV
ON ARV” ini tepat pada waktunya.

Terima kasih penulis ucapkan kepada dr. Joko Haryanto yang telah memberi kesempatan
dan waktunya untuk menjadi pembimbing dalam menyelesaikan studi kasus ini. Penulis
menyadari bahwa makalah studi kasus ini masih ada beberapa kekurangan. Kritik dan saran
yang membangun kami harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan makalah studi kasus
ini. Demikian semoga makalah studi kasus ini dapat bermanfaat.

Jakarta, Agustus 2020

Kelompok 4
BAB I
ILUSTRASI KASUS
I. IDENTITAS

Identitas Pasien

Nama : Tn. SA
Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal Lahir : 9 Maret 1997

Umur : 23 tahun 5 bulan

Alamat : Kp. Rawa Burung RT002/RW06, Kec. Kosambi


Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Pemeriksaan : 24 Agustus 2020

Identitas Orang Tua

Ayah Ibu

Nama Tn. Sapei Ny. Suliah

Umur 54 tahun 49 tahun

Agama Islam Islam

Kp. Rawa Burung Kp. Rawa Burung


RT002/RW06, RT002/RW06,
Alamat
Kecamatan Kosambi Kecamatan Kosambi
Pekerjaan Karyawan Swasta Ibu Rumah Tangga

Suku Sunda Sunda

I. ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis kepada pasien pada tanggal 24 Agustus 2020
dipuskesmas dan di rumah pasien.

A. Keluhan Utama:

Pasien datang dengan keluhan pusing sejak 5 hari yang lalu.

B. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien seorang laki-laki usia 23 tahun datang ke Puskesmas Salembaran Jaya
dengan keluhan pusing sejak 5 hari yang lalu. Pusing dirasakan saat pasien bangun tidur dan
membaik setelah minum obat warung. Pasien mengetahui dirinya menderita HIV dan
menerima pengobatan sejak 1 bulan yang lalu. Pasien mengatakan bahwa 1 bulan yang lalu
dirujuk dari RS Mitra Husada dengan keluhan mencret frekuensi 5-7x/hari selama 3
minggu, selain itu pasien juga mengatakan mengalami demam yang hilang timbul selama ±
1 bulan, demam membaik setelah minum obat yang dibeli diwarung. Saat di RS Mitra
Husada telah dilakukan pemeriksaan untuk mengobati diare dan demam, pasien juga
melakukan tes rapid anti HIV dan hasilnya positif, sejak saat itu pasien diminta untuk ke
puskesmas Salembaran Jaya untuk mengambil surat rujukan ke RSUD untuk mendapatkan
terapi ARV.
Pasien mengaku akhir-akhir ini nafsu makan menurun dan berat badan juga turun
dalam ± 6 bulan terakhir sebanyak 16 kg. Keluhan batuk, sesak, bercak putih pada mulut
dan lidah, lainnya disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit sama seperti pasien.. Ayah
pasien menderita darah tinggi dan memiliki riwayat sakit jantung dan telah dipasang cincin
5 tahun yang lalu. Ibu pasien menderita darah tinggi dan gula 10 tahun yang lalu dan ibu
telah di amputasi dijari kaki ketiga kaki kanancsejak 3 tahun. Saat ini ibu menggunakan
obat insulin.
C. Riwayat Sosial dan Kebiasaan
Pasien merupakan anak usia 23 tahun dengan aktivitas sehari-hari salama sakit
hanya dirumah. Pasien tidak merokok, mengaku tidak pernah menggunakan obat-obatan
terlarang. Riwayat memiliki tato sebelumnya disangkal, riwayat menggunakan jarum
suntik berulang disangkal. Pasien mengaku saat usia sekolah dasar pernah dipaksa
melakukan hubungan seksual dengan temannya yang berjenis kelamin laki-laki. 3 tahun
belakangan keluarga mengaku pasien sering pergi ke kos-kosan teman kerja wanitanya
hingga larut malam.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : compos mentis

Status gizi : BB :52 kg

TB : 163 cm

IMT : 19,5

Tanda vital : TD : 110/60 mmHg

Frekuensi Nadi : 90x/menit

Frekuensi Nafas : 20x/menit

Suhu : 36.8 c

Kepala : deformitas (-), rambut warna hitam tidak mudah dicabut

Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera tidak ikterik.

Telinga : normotia +/+, liang telinga kanan dan kiri lapang, tidak terdapat nyeri

tekan tragus, tidak terdapat preauricular tag dan tidak terdapat abses
retroauricular.

Hidung : Napas cuping hidung (-), sekret -/-, konka hiperemis -/-
Bibir : tidak sianosis, tidak pucat
Mulut : mukosa lembab, pucat (-), sianosis (-) , ulkus (-), karies, dentis (-)
Lidah : normoglosi, bersih
Tenggorokan : tidak diperiksa

Leher : tidak ada pembesaran KGB dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Toraks : dada kiri lebih menonjol
Jantung : - Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
- Palpasi : iktus cordis teraba di ICS V 1 jari medial LMCS

- Perkusi : Tidak dilakukan

- Auskultasi : bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)


Paru : - Inspeksi : bentuk dada normal, pernafasan simetris dalam
keadaan statis dan dinamis,tidak ada retraksi iga
- Palpasi : vocal fremitus simetris kanan dan kiri

- Perkusi : sonor/sonor

- Auskultasi : suara nafas vesikular, ronkhi -/-, tidak ada wheezing

Abdomen : - Inspeksi : datar, supel

- Palpasi : nyeri tekan (-), turgor


cukup

- Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen

- Auskultasi: bising usus (+) normal


Ekstremitas : Akral hangat, tidak ada edema, CRT < 2
detik Kulit : Tidak pucat, tidak ikterik, tidak sianosis

IV. Pemeriksaan penunjang


• Pemeriksaan laboratorium di RS Mitra Husada pada tanggal 21/07/2020
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12.2 g/dL 11.7 – 15.5
Hematokrit 35.4 % 33 – 45
Leukosit 6100 ribu/ul 5000 – 10.000
Trombosit 341 ribu/ul 150 – 440
Eritrosit 4.20 juta/uL 3.80 – 5.20
Hitung Jenis
Basofil 0 0-1
Eosinofil 0 1-3
Netrofil batang 0 2-6
Netrofil segment 63 50-70
Limfosit 24 20-40
Monosit 13 2-5
KIMIA KLINIK
DIABETES
Glukosa darah sewaktu 82 70 – 140
ELEKTROLIT DARAH
Natrium (Darah) 131 mmol/l 135 – 147
Kalium (Darah) 4.46 mmol/l 3.10 – 5.10
Klorida (Darah) 99.4 mmol/l 95 – 108
SEROLOGI
Anti HIV Reaktif Non Rraktif
Lain- lain
Covid 19 Non Reaktif Non reaktif

• Pemeriksaan laboratorium di RS Puskesmas Salembaran Jaya pada tanggal 22/07/2020


PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
SEROLOGI
Anti HIV Reaktif Non Rraktif

• Pemeriksaan laboratorium di RSUD Tanggerang pada tanggal 23/07/2020


PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Kimia (Fungsi Hati)
SGOT 21 0-5 U/L
SGPT 18 0-50 U/L
FUNGSI GINJAL
Ureum 18 0-50 U/L
Kreatinin 0.8 0.0-1.3 U/L

• Pemeriksaan laboratorium di Lab. Biomedika pada tanggal 23/07/2020


PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Imunologi
CD4 absolute 25 404-1.612
CD4 % 1.60 33-58
CD8 absolute 426 220-1.129
CD8 % 27.71 13-39
• Pemeriksaan Radiologi di RSUD Tanggerang pada tanggal 23/07/2020

TANGGAL PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN


23/8/2020 Fotothoraks proyeksi AP erect dengan hasil
sebagai berikut:
- Kualitas foto baik, intensitas cukup.
- Trachea relative di tengah.
Mediastinum superior tidak melebar,
- Jantung kesan tidak membesar, aorta
baik.
- Paru : tidak ada gambaran infiltrate
dan tidak ada gambaran
perselubungan
- Diafragma dan sinus kostofrenikus
kanan normal. Tulang dan jaringan
lunak baik.
-
Kesan : Jantung dan Paru dalam batas
normal.

V. DIAGNOSIS HOLISTIK

1 Aspek personal

- Pasien d a t a n g d e n g a n keluhan akhir-akhir ini sering pusing saat bangun tidur


dipagi hari. Pasien merasa khawatir dengan dengan keluhan tersebut. Psien
berharap keluhan pusing dapat sembuh dan dapat beraktivitas seperti sebelumnya.

2 Aspek Klinis

- HIV on ARV dengan cephalgia


3 Aspek Faktor internal

- Laki-laki 23 tahun menderita HIV on ARV.


4 Aspek faktor eksternal
Faktor sosioekonomi keluarga, pasien merupakan anak adopsi, riwayat pasien
berhubungan seksual dengan sesama jenis saat SD dan riwayat sering menginap di kosan
teman wanita.
5 Aspek penilaian fungsi sosial

Skala 4 : tidak melakukan aktivitas kerja, bergantung pada keluarga

VI. TATALAKSANA

 Non-farmakologi

o Edukasi menjaga kebersihan diri (cuci tangan, penggunaan masker, mandi)


,kebersihan lingkungan rumah karena penderita HIV rawan terinfeksi

o Edukasi untuk kepatuhan konsumsi obat ARV

o Edukasi mengenai bahaya serta penularan HIV dan menahan kegiatan seksual
serta mengjindari penggunaan jarum suntik dan obat-obatan terlarang
o Edukasi kebutuhan kalori dan komposisi makanan yang seimbang
o Rutin olahraga 30 menit 3-5 kali dalam satu minggu

o Edukasi mengenai larangan mendekati Zina berdasarkan ajaran agama islam.

Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji,
dan suatu jalan yang buruk.”
Kandungan Ayat
Secara umum Q.S. al-Isra’/17:32 mengandung larangan mendekati zina serta
penegasan bahwa zina merupakan perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk. Allah Swt.
secara tegas memberi predikat terhadap perbuatan zina melalui ayat tersebut sebagai
perbuatan yang merendahkan harkat, martabat, dan kehormatan manusia. Karena
bahayanya perbuatan zina, sebagai langkah pencegahan, Allah Swt. melarang perbuatan
yang mendekati atau mengarah kepada zina.
Imam Sayuṭi dalam kitabnya al-Jami’ al-Kabir menuliskan bahwa perbuatan zina
dapat mengakibatkan enam dampak negatif bagi pelakunya. Tiga dampak negatif
menimpa pada saat di dunia dan tiga dampak lagi akan ditimpakan kelak di akhirat

• Farmakologi
o Paracetamol tab 500 mg 3 x 1 prn
o FDC (Efavirenz 600 mg, Lamivudin 300mg, Tenofovir 300mg) 1x1
• Terapi Gizi
BB ideal : 90% x (TB-100)x 1 kg = 90% x 63 x 1 = 56.7 Kg
Kebutuhan kalori basal : 30kkal x 56.7 = 1701 Kkal
Kebutuhan kalori total : 1701 + 20% ( aktivitas ringan ) x 1701 = 2041 Kkal

VII. PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad malam
Ad Functionam : Dubia ad bonam
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

BERKAS KELUARGA
MODUL ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS KLINIK

Nama Mahasiswa :
Kelompok : 4
Nama Pembimbing : dr. Joko Haryanto
Tanggal pertemuan :

TAHAP IDENTIFIKASI MASALAH

I. Identitas keluarga
a. Nama kepala keluarga : Sapei
b. Alamat rumah : Kp. Rawa Burung RT/RW 002/006, Kosambi, Kabupaten
Tanggerang
c. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah :

NO. NAMA KEDUDUKAN L/P UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN KETERANGAN


DALAM
KELUARGA
1. Sapei Kepala L 54 SLTP Supir ojek
keluarga sederajat
2. Suliah Istri P 49 Tamat SD Mengurus rumah
sederajat tangga
3. Syaiful Anwar Anak L 23 SLTA Tidak bekerja
sederajat

d. Bentuk keluarga : 1. keluarga inti


2. keluarga orang tua tunggal
3. keluarga ekstended
4. keluarga majemuk
5. bentuk keluarga lainnya ____________________________________

e. Siklus kehidupan Keluarga : 1. keluarga baru menikah


2. keluarga dengan bayi & balita
3. keluarga anak usia sekolah
4. keluarga dengan remaja
5. keluarga orang tua usia pertengahan
6. keluarga orang tua lansia

f. Deskripsi identitas keluarga:

Nama kepala keluarga adalah Tn. Sapei. Keluarga berdomisili di Kp. Rawa Burung RT/RW
001/002 Kosambi Tanggerang. Terdapat 3 anggota keluarga yang berdomisili di rumah tersebut,
dari mulai kepala keluarga, usia 54 tahun, lulusan SMP, bekerja sebagai supir ojek. Berikutnya
istri, bernama Ny. Suliah, 49 tahun, lulusan SD, tidak bekerja, dan berperan sebagai ibu rumah
tangga. Berikutnya adalah pasien yang merupakan anak satu-satunya Tn. Syaiful Anwar, berusia
23 tahun, lulusan SMA, bekerja sebagai mantan pelayan restoran.

g. Genogram:

Tn. S 23 tahun
Keterangan :

II. Keadaan Rumah


a. Gambar denah bangunan rumah

Lantai 1

b. Jenis lantai : 1. tanah dikeraskan


2. plesteran semen
3. ubin
4. keramik
5. marmer
c. Jenis atap : 1. seng
2. asbes
3. genteng
d. Jenis dinding : 1. anyaman
2. tripleks
3. kayu
4. bata tanpa plester
5. tembok dilapisi cat
e. Apakah dapat membaca tulisan/huruf di dalam rumah tanpa bantuan sinar lampu listrik
pada siang hari ?
1. ya 2. tidak

f. Perbandingan luas jendela/lantai di ruang tidur : 1. < 20 % 2. > 20 %


Perbandingan luas jendela/lantai di ruang keluarga : 1. < 20 % 2. > 20 %

h. Deskripsi mengenai keadaan rumah:

Pasien memiliki rumah 1 tingkat, dimana 1 lantai seluas 40 m2. Bagian paling depan adalah pekarangan
rumah. Setelah
` pekarangan rumah, terdapat ruang tamu. Di sebelah kiri ruang tamu terlihat 2 kamar. Di belakangan
ruang tamu terdapat dapur, di samping kiri dapur terdapat satu kamar yang merupakan kamar pasien dan di
sebelah kamar pasien terdapat 1 kamar mandi. Di bagian belakang dari dapur terdapat pekarangan rumah
belakang. Jenis lantai yang digunakan pasien adalah ubin. Jenis atap yang digunakan adalah seng. Jenis dinding yang
digunakan adalah tembok yang dilapisi cat dan bagian dapur dan kamar pasien meupakan dinding triplek. Keluarga
mengaku tidak mampu membaca tulisan atau huruf di dalam rumah tanpa bantuan sinar lampu listrik di siang hari.
Perbandingan luas jendela dengan lantai kurang baik di ruang tamu kurang dari 20%, dan di ruang tidur tidak
terdapat jendela.

III. Keadaan Keluarga

a. Perencanaan keluarga
a.1. Apakah pasangan orang tua di keluarga melakukan perencanaan dalam berkeluarga ?
1. ya 2. tidak
Bila ya , uraikan perencanaan yang dilakukan. Bila tidak, uraikan gambaran di keluarga yang
menunjukkan tidak adanya perencanaan keluarga

Ibu tidak mengikuti program KB.

a.2. Pengambil keputusan perencanaan keluarga adalah :


1. suami 2. istri
3. Berdua 4. orang tua suami atau orang tua istri

a.3. Apakah menggunakan kontrasepsi KB ?


1. ya
2. tidak menggunakan metode kontrasepsi

b. Hubungan anggota keluarga


b.1. Gambar hubungan tiap anggota keluarga (family map) :

Tn. Sapei

Ny. Suliah Tn. Syaiful

b.2. Frekuensi berkumpulnya anggota keluarga :


1. setiap hari 2. 2-3 kali seminggu
3. 1 minggu sekali 4. 2-3 kali sebulan
5. 1 bulan sekali 6. 2-3 kali setahun
7. lainnya ____________

b.3. Keputusan dalam keluarga berdasarkan :


1. perintah ayah 2. perintah ibu
3. diskusi ayah-ibu 4. diskusi ayah-ibu-anak
5. keputusan keluarga besar 6. lainnya ____________

c. Deskripsi mengenai Keadaan Keluarga:

Orang tua pasien sebagai kepala keluarga melakukan perencanaan dalam keluarga. Mereka tidak
mengikuti program KB. Pengambilan keputusan perencanaan tersebut dilakukan oleh orang tua pasien.
Anggota keluarga saling berkumpul setiap hari di rumah pasien. Keputusan dalam diskusi keluarga
yang tinggal serumah selalu berdasarkan diskusi ayah dan ibu pasien.

IV. Pemenuhan kebutuhan keluarga

a. Kebutuhan ekonomi : 1. hingga primer 2. hingga sekunder 3. hingga tersier


4.lainnya_________

b. Kebutuhan pendidikan: 1. tidak terpenuhinya pendidikan dasar 9 th


2. hanya pendidikan dasar 9 th
3. pendidikan menengah
4. pendidikan tinggi
5. lainnya ________________
c. Kebutuhan spiritual : 1. tidak ada kegiatan ibadah dalam keluarga
2. kegiatan ibadah terserah masing-masing anggota keluarga
3. orang tua mengarahkan kegiatan ibadah keluarga
4. keluarga menjadi panutan agama/kepercayaan di lingkungannya
5. lainnya ___________________________

d. Kebutuhan kesehatan : 1. tidak ada perencanaan khusus untuk kesehatan


2. datang ke pelayanan kesehatan / dokter tertentu untuk
kuratif saja
3. datang ke pelayanan kesehatan / dokter tertentu untuk kuratif
dan preventif
4. mempunyai buku / catatan kesehatan anggota keluarga
5. lainnya _______________________

e. Deskripsi mengenai pemenuhan kebutuhan keluarga

Secara umum, kebutuhan ekonomi keluarga dapat terpenuhi hingga kebutuhan tersier. Keluarga pasien
masih mampu membeli motor, alat cuci, dan TV, meskipun pembelian tidak dilakukan secara bersamaan.
Kebutuhan pendidikan secara umum tercapai hingga pendidikan menengah, kecuali ibu pasien hanya
hingga lulusan SD.
Untuk kebutuhan spiritual, kegiatan ibadah diarahkan oleh orang tua. Tidak ada kegiataan ibadah
bersama keluarga namun keluarga tetap aktif untuk mengikuti kegiatan pengajian tiap hari jumat.
Untuk kebutuhaan kesehatan, keluarga pasien hanya datang ke pelayanan kesehatan atau Puskesmas
untuk kebutuhan kuratif saja kecuali pasien sendiri yang sudah melakukan perencanaan untuk kesehatan
penyakit pasien di Rumah Sakit.

V. Gaya hidup keluarga


a. Kebiasaan makan dalam keluarga:
a.1. sumber : 1. selalu beli makanan jadi
2. makanan dirumah dan makanan jadi
3. makanan disiapkan dan dihidangkan di rumah
4. lainnya __________________

a.2. jenis : 1. lebih banyak lemak


2. lebih banyak sumber energi
3. lebih banyak sayur-sayuran dan buah
4. seimbang antara sumber energi, protein dan serat
5. lainnya ___________________________
a.3. jumlah : 1. masing-masing anggota keluarga kelebihan asupan kalori protein
2. masing-masing anggota keluarga kurang asupan kalori protein
3. sesuai dengan kebutuhan kalori anggota keluarga
4. lainnya ____________________________________________________

b. Kebiasaan berolah raga:


1. tidak ada yang berolah raga
2. beberapa anggota keluarga jarang berolah raga, yaitu pasien dan ayah pasien
3. beberapa anggota keluarga berolah raga 1-2 x dalam seminggu, yaitu kepala keluarga
dan pasien
4. beberapa anggota keluarga berolah raga 3 x dalam seminggu, yaitu _____________
5. seluruh anggota keluarga berolah raga teratur 3 x dalam seminggu
6. lainnya ______________________

c. Kebiasaan minum alkohol:


1. tidak 2. Ya

Daftar anggota keluarga yang memiliki kebiasaan minum alkohol


-

d. Kebiasaan merokok:
1. tidak 2.ya

Daftar anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok


No. Nama Sejak kapan Jenis Jumlah/hari
1. Tn. Sapei 39 tahun yll Dji Sam Soe 2-3 batang/hari

e. Deskripsi mengenai gaya hidup keluarga:

Keluarga selalu makan makanan yang disiapkan dan dihidangkan di rumah. Sembari menunggu makanan
tersebut, pasien dan keluarga kadang sering jajan ke tetangga untuk mengisi perut, seperti lontong gorengan, dan
lain-lain. Jenis makanan yang disiapkan di rumah adalah makanan sumber energi, protein, dan serat, pasien
mengaku sering membuat tahu dan tempe baik digoreng, bacem, atau lainnya. Jumlah makanan diatur sesuai
dengan kebutuhan kalori anggota keluarga.
Untuk kebiasaan berolahraga kepala keluarga dan pasien sangat jarang olahraga.Keluarga pasien tidak ada
yang memiliki kebiasaan minum alkohol, namun terdapat 1 anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok
sejak lama, yaitu kepala keluarga (Tn.Sapei) sejak 39 tahun yll.
VI. Lingkungan hidup keluarga

a. Lingkungan perumahan keluarga :


a.1. Jenis perumahan :
1. area tempat tinggal permanen 2. area tempat usaha/layanan umum
3. area tempat tinggal non permanen 4. bukan area hunian
5. lainnya _______________________

a.2. Higiene lingkungan rumah :


1. sangat bersih dan teratur 2. bersih namun tidak teratur
3. kurang bersih 4. kumuh
5. lainnya _________________

a.3. Keamanan lingkungan perumahan :


1. sangat aman 2. aman dengan penjagaan
3. tidak aman 4. lainnya ________________

a.4. Paparan zat / partikel yang mungkin terjadi di lingkungan rumah adalah:
1. debu 2. asbes 3. CO 4.Timbal
5. bising 6. getar 7. lainnya ____________

b. Lingkungan pekerjaan anggota keluarga:


b.1. Jenis pekerjaan :
1. bekerja sebagai profesional di kantor
2. bekerja sebagai profesional di lapangan
3. bekerja sebagai buruh /pekerjaan fisik di lapangan
4. bekerja di rumah sebagai ibu (ibu rumah tangga)
5. lainnya kepala kelurga (supir taksi), anak (tidak bekerja)

b.2. Risiko pekerjaan yang dapat terjadi sesuai dengan pekerjaannya adalah:
1. kecelakaan kerja 2. tidak ergonomis
3. paparan zat berbahaya 4. stress gedung pencakar langit
5. stress pengambil keputusan 6. lainnya ________

b.3. Paparan zat / partikel yang mungkin terjadi di lingkungan pekerjaan adalah:
1. debu 2. asbes 3. CO 4.Timbal
5. bising 6. getar 7. lainnya ____________
c. Lingkungan sosial keluarga:
c.1. Keluarga menjadi anggota perkumpulan sosial di lingkungannya :
1. Tidak 2. Ya
bila ya sebutkan organisasi perkumpulannya :
1. arisan rt/rw
2. pengajian/ perkumpulan agama di rt/rw
3. arisan lain _______
4. pengajian/perkumpulan agama lainnya _____
5. perkumpulan etnik _____________
6. lainnya kegiatan ronda tiap malam

c.2. Kedudukan keluarga di tengah lingkungan sosialnya :


1. sebagai panutan 2. dihormati sewajarnya
3. tidak dikenal 4. dikucilkan
5. lainnya __________________

c.3. Paparan stress sosial yang mungkin terjadi di lingkungan sosial adalah :
1. sebagai panutan masyakarakat
2. sebagai pemuka agama/ budaya
3. keadaan keluarga tidak seperti yang diharapkan
4. tidak tercukupinya kebutuhan hidup keluarga
5. lainnya -

d. Deskripsi mengenai lingkungan hidup keluarga:


Jenis perumahan pasien adalah area tempat tinggal permanen, dimana tidak ada tempat usaha,
pabrik, atau layanan umum disekitar perumahan. Lingkungan perumahan kurang aman karena tidak ada
penjagaan khusus untuk keamanan dilingkungan. Higiene lingkungan rumah kumuh. Hal ini dikarenakan yang
membersihkan 1 rumah hanyalah ibu pasien dan yang dilakukan hanya disapu dan dipel tapi tidak setiap hari.
Untuk debu yang tidak berada di lantai seperti di meja, lemari, tidak dibersihkan. Kamar mandi juga hanya
dibersihkan 2 minggu/kali. Selain itu, barang-barang hanya dirapikan seadanya dan tidak diletakkan di tempat
seharusnya sehingga sangat banyak perabotan yang tergeletak dilantai, sehingga debu dapat menumpuk di
barang-barang yang dirapikan tersebut. Karena itu paparan zat atau partikel yang mungkin terjadi di lingkungan
rumah adalah debu. Sisanya, lingkungan rumah tidak bising, tidak di lingkungan dengan getaran tinggi, atap
menggunakan semen, dan tidak ada paparan CO dan timbal.
Untuk lingkungan pekerjaan anggota keluarga, kepala keluarga bekerja sebagai supir ojek online
dengan waktu kerja tidak menentu, bisa pagi, siang, sore, atau malam. Karena itu risiko pekerjaan yang dapat
terjadi sesuai dengan pekerjaannya adalah kecelakaan kerja dan paparan zat atau partikel yang mungkin terjadi
adalah debu dan CO.
Untuk lingkungan sosial keluarga, seluruh kelurga aktif menjadi anggota perkumpulan sosial di
lingkungannya. Kegiatan sosial berupa arisan RT/RW tiap hari minggu dan pengajian di RT/RW setiap hari jumat.
Kedudukan pasien di lingkungan adalah dihormati. Paparan stress sosial yang dialami pasien adalah tidak
tercukupinya kebutuhan hidup keluarga.

VII. Masalah kesehatan yang ada dalam keluarga


(disusun sesuai dengan prioritas masalah yang akan dibahas)

1. HIV on ARV
2. Diabetes mellitus tipe 2 dengan insulin post amputasi digiti 3 pedis dextra
3. Hipertensi esensial
4. Riwayat infark miokard post PCI
5. ___________________________________________
VIII. Rencana pemeliharaan kesehatan pada keluarga
Tujuan kegiatan Materi kegiatan Cara pembinaan Sasaran
individu

1. Mengetahui faktor risiko 1. Homevisit 1. Dilakukan 1x di rumah 1. Pasien


eksternal dan internal pada pasien dimana bertemu 2.Keluarga
lingkungan rumah pasien. dengan seluruh keluarga pasien yang
pasien yang tinggal tinggal serumah
serumah.

2. Menegakkan diagnosis
holistic secara tepat

3. Edukasi kembali 1. Menjelaskan mengenai 1. Edukasi diberikan tidak 1. Pasien


mengenai penyakit yang penyakit yang dialami oleh hanya pada pasien namun 2. Keluarga
dialami pasien yaitu HIV, pasien dan pengobatannya pada keluarga pasien. pasien yang
DM, dan Hipertensi , faktor 2. Menjelaskan mengenai 2. Family conference, dapat tinggal serumah
risiko yang faktor risiko yang dilakukan di Puskesmas
menyebabkannya, dan ditemukaan baik pada maupun di rumah pasien
pengobatannya pasien atau keluarga yang
mempengaruhi penyakit
paasien saat ini
(melaporkan apa hasil dari
kunjungan rumah)
3. Menjelaskan betapa
pentingnya tingkat disipilin
dan tatacara yang benar
dalam penatalaksanaan
penyakit, baik non
medikamentosa maupun
medikamentosa
4. Menjelaskan kepada
keluarga betapa
dibutuhkannya peran
keluarga dalam
mendukukung tercapainya
kesembuhan pada pasien

4. Menjaga kebersihan 1. Edukasi mengenai 1. Edukasi dalam bentuk 1. Pasien


rumah karena dapat dampai penyakit yang family conference, bisa 2.Keluarga
meningkatkan faktor risiko ditimbulkan akibat rumah dilakukan di Puskesmas pasien yang
penyakit lain. yang tidak bersih (kutu, atau di rumah pasien tinggal
asma, ISPA berulang, diare, serumah.
dll) serta menjelaskan
bahwa rumah yg tidak
bersih dapat menyebabkan
infeksi pada pasien.
2. Edukasi untuk menjaga
kebersihan rumah setiap
hari
3. Edukasi bahwa
kebersihan merupakan
tugas bersama dan bukan
tugas pasien saja

Anda mungkin juga menyukai