HIV ON ARV
Disusun Oleh:
Abd Rahman
Robby Franata (41181096100014)
(41181396100024)
Fitria Rahmi (41181396100071)
Salsabila Windya (41181396100036)
Abd Rahman (41181396100018)
Pembimbing Kampus:
dr. Erfira, Sp. M
Pembimbing Puskesmas:
dr. Joko Haryanto
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
AGUSTUS – SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji Syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat islam,
iman, dan ikhsan sehingga kami dapat menyelesaikan presentasi kasus yang berjudul “HIV
ON ARV” ini tepat pada waktunya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada dr. Joko Haryanto yang telah memberi kesempatan
dan waktunya untuk menjadi pembimbing dalam menyelesaikan studi kasus ini. Penulis
menyadari bahwa makalah studi kasus ini masih ada beberapa kekurangan. Kritik dan saran
yang membangun kami harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan makalah studi kasus
ini. Demikian semoga makalah studi kasus ini dapat bermanfaat.
Kelompok 4
BAB I
ILUSTRASI KASUS
I. IDENTITAS
Identitas Pasien
Nama : Tn. SA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Ayah Ibu
I. ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis kepada pasien pada tanggal 24 Agustus 2020
dipuskesmas dan di rumah pasien.
A. Keluhan Utama:
Keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit sama seperti pasien.. Ayah
pasien menderita darah tinggi dan memiliki riwayat sakit jantung dan telah dipasang cincin
5 tahun yang lalu. Ibu pasien menderita darah tinggi dan gula 10 tahun yang lalu dan ibu
telah di amputasi dijari kaki ketiga kaki kanancsejak 3 tahun. Saat ini ibu menggunakan
obat insulin.
C. Riwayat Sosial dan Kebiasaan
Pasien merupakan anak usia 23 tahun dengan aktivitas sehari-hari salama sakit
hanya dirumah. Pasien tidak merokok, mengaku tidak pernah menggunakan obat-obatan
terlarang. Riwayat memiliki tato sebelumnya disangkal, riwayat menggunakan jarum
suntik berulang disangkal. Pasien mengaku saat usia sekolah dasar pernah dipaksa
melakukan hubungan seksual dengan temannya yang berjenis kelamin laki-laki. 3 tahun
belakangan keluarga mengaku pasien sering pergi ke kos-kosan teman kerja wanitanya
hingga larut malam.
TB : 163 cm
IMT : 19,5
Suhu : 36.8 c
Telinga : normotia +/+, liang telinga kanan dan kiri lapang, tidak terdapat nyeri
tekan tragus, tidak terdapat preauricular tag dan tidak terdapat abses
retroauricular.
Hidung : Napas cuping hidung (-), sekret -/-, konka hiperemis -/-
Bibir : tidak sianosis, tidak pucat
Mulut : mukosa lembab, pucat (-), sianosis (-) , ulkus (-), karies, dentis (-)
Lidah : normoglosi, bersih
Tenggorokan : tidak diperiksa
Leher : tidak ada pembesaran KGB dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Toraks : dada kiri lebih menonjol
Jantung : - Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
- Palpasi : iktus cordis teraba di ICS V 1 jari medial LMCS
- Perkusi : sonor/sonor
V. DIAGNOSIS HOLISTIK
1 Aspek personal
2 Aspek Klinis
VI. TATALAKSANA
Non-farmakologi
o Edukasi mengenai bahaya serta penularan HIV dan menahan kegiatan seksual
serta mengjindari penggunaan jarum suntik dan obat-obatan terlarang
o Edukasi kebutuhan kalori dan komposisi makanan yang seimbang
o Rutin olahraga 30 menit 3-5 kali dalam satu minggu
Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji,
dan suatu jalan yang buruk.”
Kandungan Ayat
Secara umum Q.S. al-Isra’/17:32 mengandung larangan mendekati zina serta
penegasan bahwa zina merupakan perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk. Allah Swt.
secara tegas memberi predikat terhadap perbuatan zina melalui ayat tersebut sebagai
perbuatan yang merendahkan harkat, martabat, dan kehormatan manusia. Karena
bahayanya perbuatan zina, sebagai langkah pencegahan, Allah Swt. melarang perbuatan
yang mendekati atau mengarah kepada zina.
Imam Sayuṭi dalam kitabnya al-Jami’ al-Kabir menuliskan bahwa perbuatan zina
dapat mengakibatkan enam dampak negatif bagi pelakunya. Tiga dampak negatif
menimpa pada saat di dunia dan tiga dampak lagi akan ditimpakan kelak di akhirat
• Farmakologi
o Paracetamol tab 500 mg 3 x 1 prn
o FDC (Efavirenz 600 mg, Lamivudin 300mg, Tenofovir 300mg) 1x1
• Terapi Gizi
BB ideal : 90% x (TB-100)x 1 kg = 90% x 63 x 1 = 56.7 Kg
Kebutuhan kalori basal : 30kkal x 56.7 = 1701 Kkal
Kebutuhan kalori total : 1701 + 20% ( aktivitas ringan ) x 1701 = 2041 Kkal
VII. PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad malam
Ad Functionam : Dubia ad bonam
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
BERKAS KELUARGA
MODUL ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS KLINIK
Nama Mahasiswa :
Kelompok : 4
Nama Pembimbing : dr. Joko Haryanto
Tanggal pertemuan :
I. Identitas keluarga
a. Nama kepala keluarga : Sapei
b. Alamat rumah : Kp. Rawa Burung RT/RW 002/006, Kosambi, Kabupaten
Tanggerang
c. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah :
Nama kepala keluarga adalah Tn. Sapei. Keluarga berdomisili di Kp. Rawa Burung RT/RW
001/002 Kosambi Tanggerang. Terdapat 3 anggota keluarga yang berdomisili di rumah tersebut,
dari mulai kepala keluarga, usia 54 tahun, lulusan SMP, bekerja sebagai supir ojek. Berikutnya
istri, bernama Ny. Suliah, 49 tahun, lulusan SD, tidak bekerja, dan berperan sebagai ibu rumah
tangga. Berikutnya adalah pasien yang merupakan anak satu-satunya Tn. Syaiful Anwar, berusia
23 tahun, lulusan SMA, bekerja sebagai mantan pelayan restoran.
g. Genogram:
Tn. S 23 tahun
Keterangan :
Lantai 1
Pasien memiliki rumah 1 tingkat, dimana 1 lantai seluas 40 m2. Bagian paling depan adalah pekarangan
rumah. Setelah
` pekarangan rumah, terdapat ruang tamu. Di sebelah kiri ruang tamu terlihat 2 kamar. Di belakangan
ruang tamu terdapat dapur, di samping kiri dapur terdapat satu kamar yang merupakan kamar pasien dan di
sebelah kamar pasien terdapat 1 kamar mandi. Di bagian belakang dari dapur terdapat pekarangan rumah
belakang. Jenis lantai yang digunakan pasien adalah ubin. Jenis atap yang digunakan adalah seng. Jenis dinding yang
digunakan adalah tembok yang dilapisi cat dan bagian dapur dan kamar pasien meupakan dinding triplek. Keluarga
mengaku tidak mampu membaca tulisan atau huruf di dalam rumah tanpa bantuan sinar lampu listrik di siang hari.
Perbandingan luas jendela dengan lantai kurang baik di ruang tamu kurang dari 20%, dan di ruang tidur tidak
terdapat jendela.
a. Perencanaan keluarga
a.1. Apakah pasangan orang tua di keluarga melakukan perencanaan dalam berkeluarga ?
1. ya 2. tidak
Bila ya , uraikan perencanaan yang dilakukan. Bila tidak, uraikan gambaran di keluarga yang
menunjukkan tidak adanya perencanaan keluarga
Tn. Sapei
Orang tua pasien sebagai kepala keluarga melakukan perencanaan dalam keluarga. Mereka tidak
mengikuti program KB. Pengambilan keputusan perencanaan tersebut dilakukan oleh orang tua pasien.
Anggota keluarga saling berkumpul setiap hari di rumah pasien. Keputusan dalam diskusi keluarga
yang tinggal serumah selalu berdasarkan diskusi ayah dan ibu pasien.
Secara umum, kebutuhan ekonomi keluarga dapat terpenuhi hingga kebutuhan tersier. Keluarga pasien
masih mampu membeli motor, alat cuci, dan TV, meskipun pembelian tidak dilakukan secara bersamaan.
Kebutuhan pendidikan secara umum tercapai hingga pendidikan menengah, kecuali ibu pasien hanya
hingga lulusan SD.
Untuk kebutuhan spiritual, kegiatan ibadah diarahkan oleh orang tua. Tidak ada kegiataan ibadah
bersama keluarga namun keluarga tetap aktif untuk mengikuti kegiatan pengajian tiap hari jumat.
Untuk kebutuhaan kesehatan, keluarga pasien hanya datang ke pelayanan kesehatan atau Puskesmas
untuk kebutuhan kuratif saja kecuali pasien sendiri yang sudah melakukan perencanaan untuk kesehatan
penyakit pasien di Rumah Sakit.
d. Kebiasaan merokok:
1. tidak 2.ya
Keluarga selalu makan makanan yang disiapkan dan dihidangkan di rumah. Sembari menunggu makanan
tersebut, pasien dan keluarga kadang sering jajan ke tetangga untuk mengisi perut, seperti lontong gorengan, dan
lain-lain. Jenis makanan yang disiapkan di rumah adalah makanan sumber energi, protein, dan serat, pasien
mengaku sering membuat tahu dan tempe baik digoreng, bacem, atau lainnya. Jumlah makanan diatur sesuai
dengan kebutuhan kalori anggota keluarga.
Untuk kebiasaan berolahraga kepala keluarga dan pasien sangat jarang olahraga.Keluarga pasien tidak ada
yang memiliki kebiasaan minum alkohol, namun terdapat 1 anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok
sejak lama, yaitu kepala keluarga (Tn.Sapei) sejak 39 tahun yll.
VI. Lingkungan hidup keluarga
a.4. Paparan zat / partikel yang mungkin terjadi di lingkungan rumah adalah:
1. debu 2. asbes 3. CO 4.Timbal
5. bising 6. getar 7. lainnya ____________
b.2. Risiko pekerjaan yang dapat terjadi sesuai dengan pekerjaannya adalah:
1. kecelakaan kerja 2. tidak ergonomis
3. paparan zat berbahaya 4. stress gedung pencakar langit
5. stress pengambil keputusan 6. lainnya ________
b.3. Paparan zat / partikel yang mungkin terjadi di lingkungan pekerjaan adalah:
1. debu 2. asbes 3. CO 4.Timbal
5. bising 6. getar 7. lainnya ____________
c. Lingkungan sosial keluarga:
c.1. Keluarga menjadi anggota perkumpulan sosial di lingkungannya :
1. Tidak 2. Ya
bila ya sebutkan organisasi perkumpulannya :
1. arisan rt/rw
2. pengajian/ perkumpulan agama di rt/rw
3. arisan lain _______
4. pengajian/perkumpulan agama lainnya _____
5. perkumpulan etnik _____________
6. lainnya kegiatan ronda tiap malam
c.3. Paparan stress sosial yang mungkin terjadi di lingkungan sosial adalah :
1. sebagai panutan masyakarakat
2. sebagai pemuka agama/ budaya
3. keadaan keluarga tidak seperti yang diharapkan
4. tidak tercukupinya kebutuhan hidup keluarga
5. lainnya -
1. HIV on ARV
2. Diabetes mellitus tipe 2 dengan insulin post amputasi digiti 3 pedis dextra
3. Hipertensi esensial
4. Riwayat infark miokard post PCI
5. ___________________________________________
VIII. Rencana pemeliharaan kesehatan pada keluarga
Tujuan kegiatan Materi kegiatan Cara pembinaan Sasaran
individu
2. Menegakkan diagnosis
holistic secara tepat