Anda di halaman 1dari 2

Nama : Liizza Diana Manzil

NIM : 19510106
Kelas : Manajemen B
Mata Kuliah : Manajemen Diri
Dosen : Setiani, M.M

RICH DAD POOR DAD (Summary)

Chapter Two. Lesson 2 : Why Teach Financial Literacy

Diawali dengan cerita tentang orang-orang kaya yang berakhir tragis karena
tidak memiliki pengetahuan tentang keuangan yang baik. Orang-orang kaya seperti
CEO, spekulan pasar saham yang penting, direktur, dan lain sebagainya yang
memiliki jabatan penting dan memiliki penghasilan yang besar namun pada
akhirnya terlilit hutang, kecanduan obat-obatan terlarang, dan bahkan bunuh diri.
Semua hal tersebut dapat terjadi karena minimnya pengetahuan tentang keuangan.
Pengetahuan tentang keuangan (Financial Literacy) merupakan sebuah
pondasi yang harus kuat. Seperti halnya membangun gedung pencakar langit yang
membutuhkan pondasi yang dalam dan kuat. Berbeda halnya jika membangun
rumah sederhana yang tidak membutuhkan pondasi yang terlalu dalam saja sudah
cukup. Namun, tidak sedikit orang yang ingin membangun gedung pencakar langit
dengan pondasi seperti membangun rumah tinggal sederhana.
Seperti yang telah dijelaskan oleh Robert, peraturan sederhana agar menjadi
kaya adalah dengan membedakan aset dan kewajiban, kemudian membeli aset.
Aset menurut Robert dalam buku ini adalah sesuatu yang menghasilkan
pendapatan, sedangkan liabilitas atau kewajiban adalah segala sesuatu yang
mengeluarkan biaya. Dengan kata lain, dalam definisi ini, tempat tinggal utama
atau rumah adalah sebuah kewajiban atau liabilitas. Rumah mungkin memiliki nilai
tunai, tetapi rumah tinggal tidak menghasilkan pendapatan. Sebaliknya, aset adalah
bentuk pendapatan pasif yang dapat dikendalikan atau dikontrol, seperti properti
sewaan. Peraturan yang sangat sederhana ini biasanya dilakukan oleh orang
kalangan atas, namun bukan oleh kalangan menengah dan kalangan bawah. Orang
kalangan atas akan membeli aset, orang kalangan menengah akan membeli
kewajiban yang dikira aset, sedangkan orang kalangan bawah hanya akan memiliki
beban pengeluaran atau kewajiban.
Contohnya adalah ketika membeli mobil, orang kalangan menengah dan
orang kalangan bawah akan menganggap mobil sebagai aset, sedangkan orang-
orang kaya atau orang kalangan atas akan menganggapnya sebagai kewajiban
karena adanya kewajiban pajak yang akan ditanggung.
Intinya disini adalah, dibutuhkan kecerdasan finansial agar dapat
membedakan aset dan kewajiban sehingga kita dapat lebih mengetahui arah aliran
uang. Karena pada dasarnya, kekayaan datang karena aset-aset yang dimiliki
menghasilkan pendapatan yang cukup sehingga semua pengeluaran dapat
ditanggung dan ada sisa yang dapat digunakan untuk berinvestasi dalam lebih
banyak aset.

Anda mungkin juga menyukai