Anda di halaman 1dari 12

LEASING

NAMA (NIM) : LIIZZA DIANA MANZIL (19510106)


http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PENGERTIAN

Sewa Guna Usaha (leasing) adalah segala kegiatan


pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-
barang modal yang penggunaannya diserahkan pada suatu
perusahaan, melalui pembayaran secara berkala dalam jangka
waktu tertentu. 
Adapun pihak pihak yang terlibat dalam proses
pemberian fasilitas leasing sebagai berikut:
01 Lessor
Merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan para
nasabahnya untuk memperoleh barang modal

02 Lessee
Adalah nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada lessor
untuk memperoleh barang modal  yang di inginkan

Supplier
03 Yaitu pedagang yang menyediakan barang yang akan di leasing
sesuai perjanjian antara leassor dengan lessee dalam hal ini  suplier
juga dapat bertindak sebagai lessor.

04 Asuransi
Merupakan pihak yang akan menanggung resiko terhadap perjanjian
antara leassor dengan leasse. Dalam hal ini leasse  dikenakan biaya
asuransi dan apabila terjadi sesuatu, maka perusahaan akan
menanggung resiko sebesar sesuai dengan perjanjian terhadap barang
KEGIATAN Kegiatan kegiatan yang dilakukan
antara satu perusahaan leasing dengan

LEASING perusahaan leasing lainnya dapat


berbeda. Dalam surat keputusan
Menteri Keuangan
Nomor1169/KMK.01/1991 Tanggal
21 November 1991, kegiatan leasing
dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu:

1. Melakukan sewa guna usaha


dengan opsi bagi lessee (finance
lease).
2. Melakukan sewa guna usaha
Kriteria untuk finance lease apabila suatu
perusahaan leasing memenuhi persyaratan:

Jumlah pembayara sewa guna usaha dan selama


masa sewa guna usaha pertama kali, ditambah
01 dengan nilai sisa barang yang di lease harus dapat
menutupi harga perolehan barang  modal yang
dileasekan dan keuntungan bagi pihak leassor.

Dalam perjanjian sewa guna usaha memuat


02 ketentuan mengenai hak opsi bagi lessee
Sedangkan kriterian untuk operating
lease adalah memenuhi persyaratan berikut:

Jumlah pembayaran selama masa leasing


pertama tidak dapat menutupi harga
01 perolehan barang modal yang dileasekan
ditambah keuntungan bagi pihak leassor;

Di dalam perjanjian leasing tidak memuat


02 mengenai hak opsi bagi leasse.
Dalam praktiknya transaksi finance
leasing di bagi dalam bentuk bentuk
1. Direct finance leasse sebagai berikut:
Transaksi ini juga dengan nama true leasse. Dimana dalam
transaksi ini pihak lessor membeli barang modal atas permintaan
lessee dan sekaligus menyewagunakan barang tersebut kepada
lessse. Lessee dapat menentukan spesifikasi  barang yang di
inginkan termasuk penentuan harga dan supliernya. Oleh karena
itu proses pembelian  yang dilakukan lessor hanyalah untuk
memenuhi kebutuhan pihak lessee.

2. Sales and lease back


Proses ini dilakukan dimana pihak lessee menjual barang
modalnya kepada lessor untuk dilakukan kontrak sewa guna
usaha atau barang tersebut, natara lesse dengan lessor. Metode ini
biasanya digunakan untuk menambah modal kerja leasse.
Sedangkan dalam operating lease dimana pihak lessor sengaja
membeli barnag modal untuk kemudian dileasekan kepada pihak
leasing. Biaya yang dikenakan terhadap lease adalah biaya
Jenis jenis perusahaan leasing dalam
menjalankan kegiatannya dibagi dalam tiga
1. Independent leasing
kelompok yaitu:
Merupakan perusahaan leasing yang berdiri sendiri dapat
sekaligus sebagai suplier atau membeli barang  barang dari
suplier  lain untuk dileasekan

2. Captive lease
Dalam perusahaan leasing jenis ini, produsen atau supplier
mendirikan perusahaan leasing dan yang mereka leasekan
adalah barang barang milik merek sendiri. Tujuan utamanya
adalah untuk dapat meningkatkan penjualan sehingga
mengurangi penumpukan barang di gudang/toko.

3. Lease broker
Perusahaan jenis ini kerjanya hanyalah mempertemukan
keinginan lesse untuk memperoleh barang modal kepada
pihak lessor untuk dileasekan. Jadi dalam hal ini lease broker
hanya sebagai perantara antara pihak lessor dengan pihak
PERJANJIAN
Perjanjian yang dibuat antara lessor dengan lesse dsebut “lease
LEASINGagreement”, dimana dalam perjanjian tersebut memuat kontrak  kerja bersyarat
antara kedua belah pihak, lessor dan lesse.

Isi kontrak yang dibuat secara umum memuat sebagai berikut:


1. Nama dan alamat lessee
2. Jenis barang modal di inginkan
3. Jumlah atau nilai barang yang dileasingkan
4. Syarat syarat pembayaran
5. Syarat syarat kepemilikan atau syarat lainnya,
6. Sangsi-sangsi apabila lesse inggkar janji
7. Dan lain lainnya.

Jika seluruh perysaraatan sudah di setujui, maka pihak lessor akan menghubungi
supplier untuk negoisasi barang  dan menghubungi pihak asuransi untuk
menanggung resiko kemacetan pembayaran  oleh lesse. Dalam praktiknya  dapat
pula sebelum nasabah mengajukan permohonan ke perusahaan leasing, pihak
lessee terlebih dulu melakukan negoisasi dengan suppliernya, kemudian barulah
mencari perusahaan leasing yang menjadi lessornya.
Adapun biaya biaya yang dibebankan kepada
lesse biasanya terdiri dari :
01 Biaya administrasi yang besarnya dihitung pertahun

02 Biaya materai perjanjian

03 Biaya bunga terhadap barang yang dileasekan

04 Premi asuransi yang di setor kepada pihak asuransi

Diantara biaya biaya diatas, perolehan


biaya bunga merupakan yang terbesar
sehingga keuntungan yang diperolehp pun
terbesar dari bunga yang dibebankan
kepada para lesse tersebut.
CONTOH PERUSAHAAN
LEASING
01 Adira Finance

02 Bussan Auto Finance

03 Oto Finance

04 Wom Finance

05 BCA Finance

06 Dll
Thank
You
Sumber :
https://www.cekkembali.com/leasing/

Anda mungkin juga menyukai