1. Pada dasarnya hakikat pembangunan yaitu pembangunan manusia indonesia
seutuhnya dan pembangunan masyarakat indonesia seluruhnya. Jadi dalam hakikat pembangunan dan demokrasi membutuhkan 4 pilar konsensus kebangsaan yaitu: 1. Bineka tunggal ika, tana darma mangrwa merupakan simboldan spirit ketuhanan Yang Maha Esa 2. Pancasila sebagai strategi pelaksanaan sebagai tujuan konstitusional, spiritual, operasional, cipta, rasa dan karsa. 3. UUD 1945 sebagai sumber hukum dari segala hukum dan pemerintahan. 4. NKRI sebagai wadah kehidupan berbangsa dan bernegara dari sabang sampai meroke, rote sampai sangihe.
Keempat pilar konsensus tersebut dapat mewujudkan demokrasi yang sesuai
dengan aspirasi masyarakat.
Contoh: PEMILU, PILKADA.
2. Dampak pemilu terhadap proses pembangunan masyarakat yaitu:
- Dampak Positif yaitu aspirasi masyarakat dapat tersalurkan secara langsung sesuai hati nurani masing-masing sebagai wujud proses demokrasi dan sebagai saran partisipasi politik - Sedangkan dampak negatifnya yaitu penerapan keadilan yang tidak merata, artinya pembangunan di masyarakat hanya dipilih yang suara terbanyaknya saja tidak merata kesemua masyarakat, selain itu pengaruh sosial msyarakat cenderung memburuk sehubungan dengan ketidaksamaan suara yang mengakibatkan lemahnya kekompakan dan sosial masyarakat.
3. Menurut sayaetos kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan pembangunan
dan demokrasi yang berkualitas yaitu pertama didasari keyakinan yang kuat untuk berhasil, bahwa apa yang kita kerjakan kedepannya akan membuahkan hasil yang bagus, kemudian disiplin yang tinggi, kejujuran, dan bisa bekerjasama dengan rekan kerja yang lain serta bisa mengikuti kemajuan teknologi yang berkembang, dan yang tidak kalah pentingnya yaitu bertanggung jawab atas pekerjaan yang kita lakukan.