Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PRAKTIKUM

TATALAKSANA PADANG PENGGEMBALAAN PETERNAKAN RAKYAT

PRAKTIKUM III
PENGUKURAN PRPDUKSI HIJAUAN,
KOMPOSISI BOTANIS, KAPASITAS TAMPUNG

SUCI ASHARIANTI
I011 18 1053
A2

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
PENGUKURAN PRPDUKSI HIJAUAN,
KOMPOSISI BOTANIS, KAPASITAS TAMPUNG

Pengertian Pengukuran Produksi

Produksi hijauan pakan merupakan produksi kumulatif panen selama satu


tahun seluas lahan penanaman. Produksi bahan kering suatu tanaman antara lain
dipengaruhi oleh spesies tanaman, fase tumbuh, kesuburan tanah, air tanah, umur
tanaman, organ tanaman, kondisi lingkungan. Produksi tanaman juga dipengaruhi
oleh radiasi matahari dan suhu (Winata, dkk., 2012).
Produksi hijauan adalah untuk mengetahui bagaimana cara melakukan
Pengukuran Kapasitas Tampung sebagai media informasi kepada masyarakat dan
wadah bagi mahasiswa dalam melakukan Pengukuran Produksi Hijauan.
Meningkatkan produksi ternak ruminansia ketersediaan hijauan makanan ternak
merupakan bagian yang terpenting, karena lebih dari 70 % dari ransum ternak terdiri
dari pakan hijauan, untuk itu diperlukan upaya penyediaan hijauan makanan ternak
yang berkualitas dan berkesinambungan (Farizaldi, 2011).

Pengertian Komposisi Botanis

Komposisi botanis adalah proporsi suatu spesies tanaman terhadap seluruh

tanaman yang tumbuh bersamanya. Perubahan komposisi botanis hijauan sangat

dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti kesuburan tanah, ketersediaan air,

dannaungan. Komposisi botani ini perlu diberantas karena mengganggu tumbuhan

utamanya,namun komposisi botani merupakan tanaman yang sangat dibutuhkan oleh

ternak sebagai sumber hijauan (Apriyansyah 2016).

Analisis botani padang penggembalaan mengidentifikasi spesies yang ada dan

proposal masing – masing spesies. Komposisi botanis pasture terutama legume sangat

penting diperhatikan di padang penggembalaan karena menunjukkan kualitas hiauan.


Keberadaan legume di padang penggembalaan menunjukkan pasture tersebut

kualitasnya baik karena legume lebih tinggi kadar protein, mineral dan daya cernanya

disbanding rumput dan umumunya komposisi legume sampai 50% sangat baik untik

memperoleh produksi ternak yang tinggi. Komposisi legume diatasnya kurang karena

produksi dan kandungan energi legume lebih rendah dari pada rumput. Beberapa cara

yang dapat digunakan untuk menentukan komposisi botanis yaitu berat, metode

rangking spesies berdasarkan berat kering, penutupan, jumlah individu dan frekuensi

(Hasan dkk., 2015).

Pengertian Kapasitas Tampung

Kapasitas tampung adalah kemampuan padang penggembalaan untuk

menghasilkan hijauan makanan ternak yang dibutuhkan oleh sejumlah ternak yang

digembalakan dalam luasan satu hektar atau kemampuan padang penggembalaan

untuk menampung ternak per hektar. Kapasitas tampung menjamin kecukupan

hijauan untuk ternak dan tanaman yang tersisa cukup untuk pertumbuhan selanjutnya.

Apabila jumlah ternak yang dipelihara pada suatu padang penggembalaan melebihi

kapasitas tampungnya akan mengakibatkan rusaknya padang penggembalaan karena

pertumbuhan kembali suatu tanaman akan melambat (Rusdin, dkk., 2009).

Carrying Capacity (CC) adalah kemampuan untuk menampung ternak per

unitper satuan luas sehingga memberikan hasil yang optimum atau daya tampung

padang penggembalaan untuk mencukupi kebutuhan pakan hijauan yang dihitung

dalam animal unit (AU). Kepadatan ternak yang tidak memperhatikan Carring

Capacity akan menghambat pertumbuhan hijauan yang disukai, sehingga populasi


hijauan yang berproduksi baik akan menurun kemampuan produksinya, karena tidak

mendapat kesempatan untuk tumbuh (Apriansyah, 2016).

Mengapa perlu melakukan: pengukuran produksi hijauan, komposisi botanis


dan kapasistas tampung

Produksi hijauan adalah untuk mengetahui bagaimana cara melakukan

Pengukuran Kapasitas Tampung sebagai media informasi kepada masyarakat dan

wadah bagi mahasiswa dalam melakukan Pengukuran Produksi Hijauan.

Meningkatkan produksi ternak ruminansia ketersediaan hijauan makanan ternak

merupakan bagian yang terpenting, karena lebih dari 70 % dari ransum ternak terdiri

dari pakan hijauan, untuk itu diperlukan upaya penyediaan hijauan makanan ternak

yang berkualitas dan berkesinambungan (Farizaldi, 2011).

Analisa komposisi botani diperlukan untuk mengetahui kondisi pastura yang

dapat mempengaruhi produksi dan kualitas hijauan yang dihasilkan.Analisis

komposisi botani dapat dilakukan secara manual dengan melihat secara langsung

komposisi botani yang ada di suatu pastura. Namun hal ini tentu akan menjadi

masalah dalam menentukan akurasi jenis botani dan waktu yang diperlukan untuk

melihat kondisi botani dan waktu yang diperlukan untuk melihat kondisi botani yang

ada secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan metode analisis komposisi botani

hijauan makanan ternak yang cepat dan tepat (Priyanto dan Yulistiani, 2005).

Kemampuan padang penggembalaan untuk menghasilkan hijauan makanan

ternak yang dibutuhkan oleh sejumlah ternak yang digembalakan dalam luasan satu

hektar atau kemampuan padang penggembalaan untuk menampung ternak per hektar

disebut daya tamping. Daya tamping suatu padang penggembalaandapat dilihat dari
produksi bahan pakan berdasarkan BK, BO, PK dan TDN (Alfian dkk., 2012).

Soal

Seorang petani memiliki lahan padang pengembalaan seluas 18 hektar.


Produksi berat segar hijauan yang diperoleh setiap hektar 053 Kg/ha . Produksi berat
kering 75% dari berat segar hijauan. Rata-rata bobot badan ternak 150 kg Lama
ternak digembalakan 30 hari
Dik :

 Luas lahan = 18 ha (18.000 m³)


 Berat hijauan segar = 053 ton/ha
75
 Berat bahan kering = x 53 = 39,75 ton/ha
100
 Bobot badan ternak = 150 kg
 Lama ternak digembalakan = 30 hari
Dit :

 Berapa banyak ternak yang bisa digembalakan dengan luas lahan 18


hektar…?
Peny :
 Jumlah produksi hijauan BK
Berat kering x Luas lahan = 39,75 x 18 ha
= 715,5 ton
Untuk per tahun = 715,5 x 365
= 261.157,5 ton
 Kebutuhan pakan BK
BK = 3% dari bobot berat badan
3
= x 150 kg = 4,5 kg BK/hari
100

Untuk per tahun = 4,5 kg BK/hari x 365

= 1.642,5 kg/tahun
 Kapasitas tampung = jumlah produksi hijauan BK (Kg/tahun)
Jumlah pakan BK (Kg/satuan ternak/tahun)

= 261.157,5 ton/tahun
1.642,5 kg/tahun
= 159 satuan ternak
DAFTAR PUSTAKA

Alfian,Y., Hermansyah, E. Handayanta., Lutojo, dan W. P. S. Suprayogi. 2012.


Analisis daya tampung ternak ruminansia pada musim kemarau di daerah
pertanian lahan kering kecamatan semin kabupaten gunungkidul. Fakultas
Pertanian. Universitas Sebelas Maret.

Apriyansyah. M. 2016. Evaluasi Kapasitas Tampung dan Komposisi Botani di


Perkebunan Kelapa Sawit Provinsi Lampung. Skripsi. Fakultas Pertanian.
Universitas Lampung.
Farizaldi, F. 2011. Produktivitas hijauan makanan ternak pada lahan perkebunan
kelapa sawit berbagai kelompok umur di ptpn 6 kabupaten batanghari
propinsi jambi. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan. 14(2) : 68-73.

Hasan, S., Rusdy, M., Nompo, S., Nohong, B. 2015. Bahan Praktikum Ilmu Tanaman
Pakan. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Priyanto, D. dan D. Yulistiani. 2005. Estimasi Dampak Ekonomi Penelitian


Partisipatif Penggunaan Obat Cacing dalam Meningkatkan Pendapatan
Peternak Domba di Jawa Barat. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
Veteriner. Pusat penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor, hlm 512-
520.

Rusdin., M. Ismail., Mustaring., S. Purwaningsih., A. Andriana dan S. Dewi. 2009.


Studi potensi kawasan lore tengah untuk pengembangan sapi potong. Media
Litbang Sulteng. 2(2) : 94–103.

Winata, N. A. S. H., Karno dan Sutarno. 2012. Pertumbuhan dan produksi hijauan
gamal (gliricidia sepium) dengan berbagai dosis pupuk organic cair. Animal
Agriculture Journal. 1(1): 787-807

Anda mungkin juga menyukai