PERCOBAAN II
PEMBUATAN CHICKEN NUGGET
OLEH
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Daging ayam merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai gizi
tinggi, karena mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan zat lainnya
yang berguna bagi tubuh. Daging ayam memiliki rasa yang lezat dan harganya
juga relatif murah, sehingga banyak dikonsumsi oleh masyarakat, tersusun dari
disatukan oleh jaringan ikat, membentuk berkas ikatan yang pada kebanyakan
daging jelas kelihatan lemak pembuluh darah dan urat syaraf. Bila potongan
daging diamati secara teliti maka tampak dengan jelas bahwa daging terdiri atas
tenunan yang terdiri atas air, protein, tenunan lemak dan potongan tulang.
atau dibentuk menjadi barang siap saji maupun barang setengah jadi melalui
rigor mortis dan fase pasca-rigor. Pengolahan daging seperti halnya pengolahan
tersedianya produk daging setiap saat serta menghemat waktu dan energy untuk
makanan yang praktis, yaitu yang bersifat ready to cook (siap untuk dimasak)
salah satu contohnya yaitu .Nugget yang merupakan salah satu produk olahan
daging yang terbuat dari daging giling yang dicetak dalam bentuk potongan empat
bersegi. Potongan ini kemudian dilapisi dengan tepung berbumbu (buttered dab
breaded). Produk nugget dapat dibuat dari daging sapi, ayam, ikan, dan lain-lain,
tetapi yang popular di masyarakat adalah nugget ayam. Hal inilah yang
nugget dengan cara yang benar dan higienis, mengetahui komposisi bahan yang
tepat dalam pembuatan nugget, dan menilai karakteristik nugget yang baik.
Chicken nugget ini yaitu sebagai sumber informasi ilmiah bagi mahasiswa dan
masyarakat dalam pembuatan chicken nugget dengan cara yang benar sehingga
menghasilkan produk chicken nugget yang dapat dijadikan sebagai salah satu
merahan. Tekstur daging ayam yang dikehendaki yaitu daging bertekstur kenyal
dan untuk kenampakan daging yang seharusnya tidak berlendir dan bebas dari
nilai gizi tinggi Dianalisis dari nilai gizinya, setiap 100 g daging ayam
mengandung 75,52% air, 22,26% protein, lemak 1,92% 13 mg zat kalsium, 190
mg zat fosfor dan 1,5 mg zat besi. Daging ayam mengandung vitamin A yang
yang rendah. Lemak daging ayam sebagian besar adalah asam lemak tidak jenuh.
Daging pada ayam biasanya banyak terdapat pada bagian dada dan paha. Daging
ayam atau unggas bersifat mudah rusak akibat benturan fisik maupun aktivitas
merupakan sumber protein hewani yang baik dan mengandung asam amino yang
satunya dalam pembuatan chicken nugget yakni diantaranya adalah bagian dada
dan paha yang biasa disebut Boneless Skinless Breast (BSB) untuk bagian dada
dan Boneless Skinless Leg (BSL) untuk bagian paha. Boneless Skinless Breast
(BSB) adalah daging dada ayam yang telah dipisahkan dari tulang dan kulitnya
dipilih pada pembuatan chicken nugget karena memiliki tekstur yang lembut,
seragam, dan memiliki warna yang terang. Daging ayam lebih unggul dari pada
daging sapi, kambing dan babi karena harganya lebih ekonomis dan lebih mudah
dimasak. Oleh karena itu, daging ayam banyak dikonsumsi oleh masyarakat dari
pada daging-daging lainnya. Daging ayam sebagai salah satu bahan pangan yang
Daging pada umumnya memiliki sifat yang mudah rusak sehingga perlu
dilakukan pengolahan untuk mempertahankan nilai gizi. Salah satu produk olahan
dari daging adalah nugget. Nugget adalah suatu bentuk produk daging giling yang
mutunya selama penyimpanan. Nugget seperti hasil olahan daging pada umunya
memilki kelemahan pada kandungan serat yang rendah. Kemampuan mengikat air
daging yang memiliki nilai gizi baik serta harga yang terjangkau bila
dibandingkan dengan produk olahan daging sapi. Kandungan gizi nugget ayam
terdiri dari protein, lemak, karbohidrat, dan mineral. Protein yang dimiliki berasal
dari daging ayam yang terdiri dari asam amino yang cukup lengkap. Meski
memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap dan baik, namun nugget ayam
mengandung lemak yang tinggi dan serat yang rendah. Oleh karena itu, telah
tersebut seperti subtitusi oleh bahan pangan lainnya, baik untuk mengurangi
gizi sehingga nugget ayam memiliki kandungan gizi yang semakin baik
(wulandari, 2016).
Menurut SNI 6683 tahun 2014 nugget ayam diklasifikasikan menjadi dua
yaitu nugget daging ayam, yakni nugget dengan kandungan daging ayam minimal
35%, dan nugget daging ayam kombinasi yakni nugget dengan kandungan daging
ayam minal 23%. Syarat mutu nugget ayam menurut SNI 6683 tahun 2014 dapat
biasa ditambahkan adalah tepung gandum, barley, jagung atau beras, pati dari
relatif tinggi dan protein dalam jumlah yang relatif rendah, sehingga
produk. Oleh karena itu, perlu penambahan emulsifier pada proses pengolahan
sosis ikan Tenggiri agar adonan memiliki stabilitas yang baik. Salah satu
emulsifier adalah karagenan. Salah satu bahan pengikat alam yang dapat
nilai gel strength dan menurunkan kadar air kamaboko. Penggunaan tepung
yang menjaga droplet agar tidak terjadi agregasi. Stabilizer dalam hal ini
(Sidika, 2013) .
daging ayam salah satunya adalah dengan mengolah daging ayam menjadi
nugget. Nugget adalah suatu bentuk olahan daging yang diberi bumbu, dicampur
dengan bahan pengikat kemudian dicetak menjadi bentuk tertentu dan dilumuri
yang berperan dalam adonan adalah protein yang berfungsi sebagai pengikat
lemak dan air dalam suatu sistem emulsi (Yuanita dan Lisnawaty., 2014).
2008) .
Bahan Pengikat
yang terang, meningkatkan elastisitas produk, membentuk tekstur yang padat, dan
menarik air dalam adonan. Umumnya bahan pengikat yang ditambahkan ke dalam
tepung kanji atau tepung tapioka, tepung panir, dan susu bubuk. Tepung tapioka
(Immanningsih, 2012).
Tepung tapioka dibuat dari hasil penggilingan ubi kayu yang dibuang
kandungan amilopektin yang tinggi tetapi lebih rendah daripada ketan yaitu
sehingga dapat mengurangi kerapuhan dan harga lebih murah daripada tepung
manfaat kanji selain itu sangat banyak, antara lain kandungan kalium yang tinggi
bisa untuk kesehatan system kardiovaskuler. Kanji juga mengandung kalsium dan
Tepung panir adalah tepung yang terbuat dari kulit roti tawar yang
aroma khas roti yang dikeringkan. Umumnya digunakan sebagai pelapis aneka
tepung panir akan membantu menjaga kelembaban adonan yang digoreng agar
tetap kering dan renyah diluar dan lembut didalam (Kusumaningrum, 2013).
Bahan Pengisi
dan dapat meningkatkan daya ikat air produk daging. Penambahan bahan pengisi
cita rasa, dan mengurangi biaya formulasi. Bahan pengisi yang sering digunakan
adalah bawang putih, bawang merah, merica, garam, dan tepung maizena.
merah memiliki nilai kuratif yang baik dengan nafsu makan yang kurang dan
dan asam folat selain itu juga mengandung kalsium, zat besi dan protein dengan
alami berupahormon auksin dan giberelin. Kegunaan lain bawang merah adalah
sebagai obat tradisional, bawang merah dikenal sebagai obat karena mengandung
selanjutnyadiubah menjadi asam piruvat, amonia, dan alliisin sebagai anti mikroba
Bawang putih sebagai bumbu yang dapat digunakan sebagai obat untuk
tradisional yang sering digunakan dalam masakan. Bawang putih adalah tanaman
berumpun yag mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Umbi bawang putih dapat
putih memiliki 4-60 siung dengan berbagai bentuk dan ukuran.Siung bawang
putih dibungkus oleh membran tipis berwarna putih atau merah keungguan.
sifat penting yaitu rasa pedas dan aroma khas.Rasa pedas mericadisebabkan oleh
adanya zat piperin dan piperanin, serta chavicia yangmerupakan persenyawaan dari
pangan berbasis terigu. Akan tetapi aplikasi dan beberapa pangan berbasis tepung
jagung dalam suatu produk olahan memiliki kendala seperti sifat fungsional yang
kurang disukai. Salah satu metode pembuatan tepung jagung adalah melalui
dalam produksi tortila chips serta produk pangan lain yang menggunakan jagung
Chicken nugget dilakukan pada hari Minggu, 24 Februari 2019, pukul 08.00
daging ayam boneless 200 gram, telur ayam 3 butir, tepung kanji 48 gram, tepung
panir 100 gram, penyedap rasa 7 gram, bawang putih 5 gram, bawang merah 10
gram, merica bubuk 3 gram, garam 4 gram, es batu secukupnya, susu bubuk 10
Prosedur Kerja
bahan sesuai kebutuhan. Memasukkan daging ayam dalam food processor beserta
tepung kanji, tepung panir, penyedap rasa, susu bubuk, merica, bawang putih,
bawang goreng kedalam food processor kemudian menggiling kembali selama 2-3
kemudian menuang adonan kedalam panci dengan mengukus selama 30-60 menit.
Warna
Hitam Cokelat
Muda
1 2 3 4 5 6
Keterangan:
Tekstur
Kasar Halus
1 2 3 4 5 6
Keterangan:
Keempukan
1 2 3 4 5 6
Keterangan:
1 2 3 4 5 6
Keterangan:
Menggoreng nugget
Warna chicken nugget yang diperoleh yaitu agak cokelat muda. Warna
pada chicken nugget ini dipengaruhi oleh adanya proses penggorengan yang
menyebabkan reaksi maillard yang merupakan reaksi pencoklatan. Hal ini sesuai
Tekstur chicken nugget yang diperoleh yaitu halus. Tekstur ini dipengaruhi
oleh penggunaan bahan pelapis yaitu tepung roti dan juga dipengaruhi oleh proses
penggilingan. Hal ini sesuai dengan pendapat Permadi, dkk (2012) yang
menyatakan bahwa tekstur nugget dipengaruhi oleh bahan pelapis yang digunakan
nugget, tekstur daging yang sudah digiling berbeda dengan tekstur daging utuh.
Hal ini disebabkan karena pada ssat proses penggilingan diduga terjadi pemutusan
giling.
pengikat nugget akan memperbaiki emulsi dan mengikat air. Hal ini sesuai dengan
pendapat Yuanita dkk. (2014) yang menyatakan bahwa fungsi tepung adalah
meningkatkan elastisitas produk, membentuk tekstur yang pada dan menarik air
dari adonan. Tepung pati dapat meningkatkan daya mengikat air karena
Kesukaan nugget ayam yang diperoleh yaitu sangat suka. Hal ini
meningkatkan tingkat kesukaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Yuliana et,al,.
(2013) yang menyatakan bahwa cita rasa nugget ayam juga dipengaruhi oleh
bumbu tersebut terdiri atas garam, bawang putih, merica, gula dan penyedap
rasa.Bumbu-bumbu ini mempunyai fungsi utama memberi cita rasa pada nugget.
Kesimpulan
nugget yang baik. Hasil menunjukkan chicken nugget yang diperoleh memiliki
warna agak cokelat muda, tekstur halus, keempukan sangat empuk, dan tingkat
nugget ini sudah termasuk kedalam kategori chicken nugget yang sangat baik,
baik dari segi tekstur, rasa, keempukan, warna dan tingkat kesukaannya sudah
sangat memuaskan.
Saran
praktikum chicken nugget praktikan lebih baik menggunakan sarung tangan dan
masker agar pembuatan chicken nugget lebih steril dan lebih terjamin lagi
kebersihannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, H.S., Pramono, B.Y dan Bintoro V.P. 2012. Pengaruh edible coating
dengan konsentrasi berbeda terhadap kadar protein, daya ikat air, dan
aktivitas air bakso sapi selama masa penyimpanan. Universitas
Diponegoro. Semarang. Journal, vol,1, No. 2. 2012.
BSN, 2014. SNI 6683:2014. Nugget Ayam (Chicken nugget). Badan Standar
Nasional: Jakarta.
Iqbal, M. 2013. Analisa produksi chicken nugget dan evaluasi tata cara penyajian
terhadap tingkat kesukaan konsumen di PT charoen pokphand Indonesia,
Salatiga. Skripsi. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Permadi, S.N, S.Mulyani, A. Hintono. 2012. Kadar serat, sifat organoleptik, dan
rendemen nugget ayam yang disubstitusi dengan jamur tiram (Plerotus
ostreatus). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Vol. 1 (4): 115, 118.
Purnamasari, E., Munawarah, D.S. Zam, S. I. 2013. Mutu kimia dendeng semi
basah daging ayam yang direndam jus daun sirih (piper betle l.) dengan
konsentrasi dan lama perendaman berbeda. Fakultas Pertanian dan
Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Riau. 10 (1) :
9-17.
Ramasari, E.L., Widodo, F.M., Putut, H.R. 2012. Aplikasi karagenan sebagai
emulsifier di dalam pembuatan sosis ikan tenggiri (Scomberomorus
guttatus) pada penyimpanan suhu ruang. Jurnal Perikanan. Vol. 1 (2): 2.
Tjan., Ivana, C.P. 2015. Laporan Kerja Praktek: Pengawasan dan pengendalian
mutu pembuatan chicken nugget pada proses pembekuan menggunakan
IQF (Individual Quick Freezing) dan pengemasan PT Charoen Pokphand
Indonesia. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik
Soegijapranata.
Wulandari, E., Lilis, S., Andry, P., Denna, S.P., Nonong, R. 2016. Karakteristik
fisik, kimia, dan nilai kesukaan nugget ayam dengan penambahan pasta
tomat. Jurnal Ilmu Ternak. Vol. 16 (2):94, 96.
Yuanita, I., Lisnawaty, S. 2014. Sifat kimia dan palatabilitas nugget ayam
menggunakan jenis dan konsentrasi bahan pengisi berbeda. Jurnal Ilmu
Hewani Tropika. Vol. 3 (1): 2.
Yuliana, N., Yoyok B. Pramono dan A. Hintono. Kadar Lemak, Kekenyalan Dan
Cita Rasa Nugget Ayam Yang Disubstitusi Dengan Hati Ayam Broiler.
2013. Fakultas Peternakan Univeristas Dipenogoro. Semarang (Vol. 2
No. 1)
Yuliani, I. 2013. studi eksperimen nugget ampas tahu dengan campuran jenis
pangan sumber protein dan jenis filler yang berbeda. Universitas Negeri
Semarang.
LAMPIRAN
3 (3 )+ 4 ( 3 )+5 ( 4 ) +6 (1)
Warna =
11
= 4,27 (Agak Coklat Muda)
4 ( 3 )+5 ( 5 ) +6 ( 3 )
Tekstur =
11
= 5 (Halus)
4 ( 2 ) +5 ( 5 ) +6 (4)
Aroma =
11
= 5,18 (Sangat Empuk)