Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Uraian Tanaman Rambutan


II.1.1 Klasifikasi tanaman

Regnum : Plantae

Sub Regnum : Viridiplantae

Infra Regnum : Streptophyta

Superdivision : Embriophyta

Division : Tracheophyta

Subdivision : Spermathophytina

Class : Magnoliopsida

Superorder : Rosanae

Order : Sapindales

Family : Sapindaceae

Genus : Nephelium L.

Species : Nephelium lappaceum L. (Itis, 2019)

II.1.2 Morfologi

Tinggi pohon 15-25 m, daun majemuk menyirip lebih lebar

dari 4 cm, anak daun 4-6, eliptis-memanjang sampai

memanjang, dengan ujung yang meruncing pendek, kerap kali

mengering dan rontok dari bawah tidak atau hampir tidak hijau

biru. Bunga dalam malai yang berbentuk tandan berambut,

warna karat, terkumpul menjadi malai di ujung, berkelamin 1,

berumah 2. Buah bentuk bola sampai ellipsoid lebar dengan duri

4
5

tempel 3-5 cm yang bengkok, kerap kali panjang, lemas

berwarna merah atau kuning. Dinding buah tebal. Biji ellipsolid

dengan selubung biji yang berair, putih seperti gelas dan kulit biji

yang tipis dan berkayu (Stennis, 2006).

II.1.3 Nama daerah

Rambutan, rambuta (Sumatera), corogol, rambutan

(Jawa), rambusa, balatung (Sulawesi), dan siban, sagalong,

rambutan (Kalimantan) (Agromedia, 2008)

II.1.3 Kandungan kimia

Buah ini mengandung karbohidrat, protein, fosfor, besi,

kalsium dan vitamin C. Daun dan kulit buah mengandung tanin

dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Kulit batang

mengandung tanin, saponin, flavonoid ,saponin, dan zat besi

(Hidayat, 2015)

Berdasarkan penelitian terdahulu bahwa kandungan

terbanyak pada rambutan yaitu senyawa golongan tanin dan

flavonoid, kulit rambutan mengandung senyawa golongan

polifenol dan saponin Daun rambutan mempunyai senyawa

metabolit sekunder saponin, terpenoid, fenolik. Biji rambutan

mempunyai senyawa metabolit sekunder fenol. Sedangkan pada

kulit batangnya mengandung saponin. (Yuda dkk, 2015;

Dalimartha, 2005; Thitilertdecha et al., 2008).


6

II.1.3 Kegunaan Tumbuhan

Kulit buah digunakan untuk mengatasi disentri dan demam.

Kulit kayu digunakan untuk mengatasi sariawan. daun digunakan

untuk mengatasi diare dan menghitamkan rambut. Alkar digunakan

untuk mengatasi deman dan biji digunakan untuk mngatasi kencing

manis (Hidayat, 2015).

II.2 Uraian Ekstrak

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan

mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau hewani

menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir

semua pelarut diuapkan dan massa serbuk yang tersisa

diperlakukan sedemikian rupa hingga memenuhi baku yang telah

ditetapkan (Depkes,1995).

Berdasarkan konsistensinya, ekstrak dapat dibagi menjadi 3

bentuk, yaitu ekstrak cair (extracta fluida/ liquida), ekstrak kental

(extracta spissa), ekstrak kering (extracta sicca). Ekstrak cair

biasanya masih mengandung sejumlah pelarut tertentu (kadar

air>20%, ekstrak kental merupakan ekstrak yang pelarutnya telah

diuapkan sampai batas tertentu (kadar air 10-20%). Ekstak

tumbuhan obat yang dibuat dari simplisia nabati dapat digunakan

sebagai bahan awal, bahan antara atau bahan produk jadi. Ekstrak

sebagai bahan awal dianalogkan dengan komoditi bahan baku obat

yang dengan teknologi fitofarmasi diproses menjadi produk jadi.


7

Sedangkan ekstrak sebagai bahan antara merupakan bahan yang

dapat diproses lagi menjadi fraksi-fraksi, isolat senyawa tunggal

ataupun sebagai pencampuran dengan ekstrak lain. Adapun

sebagai produk jadi berarti ekstrak yang berada dalam sediaan

obat jadi siap digunakan (Depkes, 2000).

Jenis-jenis Metode ekstraksi yang dapat digunakan adalah

sebagai berikut : (Depkes, 2000)

1. Cara Dingin

a. Maserasi

Maserasi adalah proses pengektrakan simplisia dengan

menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan

atau pengadukan pada temperature ruangan (kamar).

Secara tekhnologi termaksud ekstraksi dengan prinsip

metode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan.

Maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan yang kontinu

(terus-menerus). Remaserasi berarti dilakukan penyaringan

maserat pertama dan selanjutya.

b. Perkolasi

Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu

baru sampai sempurna, (exhaustive extraction) yang

umumnya dilakukan pada temperature ruangan. Proses

terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi

antara, tahap perkolasi sebenarnya (penetesan,


8

penampungan ekstrak), terus menerus sampai diperoleh

ekstrak (perkolat) yang jumlahnya 1-5 kali bahan.

2. Cara panas

a. Refluks

Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada

temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah

pelarut terbatas yang relativ konstan dengan adanya

pendingin balik. umumnya dilakukan pengulangan proses

pada residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat

termasuk proses ekstraksi sempurna.

b. Soxhlet

Soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang

selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus

sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut

relative konstan dengan adanya pendingin balik

c. Digesti

Digesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan

kontinu) pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur

ruangan(kamar), yaitu secara umum dilakukan pada

temperatur 40 -50°C.

d. Infus

lnfus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada

temperatur penangas air (bejana infus tercelup dalam


9

penangas air mendidih, temperatur terukur 96-98°C) selama

waktu tertentu (15-20 menit).

e. Dekok

Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama

(~30°C) dan temperatur sampai titik didih air

II.3 Kapsul

II.3.1 Pengertian Kapsul

Kapsul adalah bentuk sediaan padat yang terdiri dari obat

dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang

umunya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari pati

atau bahan lain yang sesuai (Depkes, 1995).

II.3.2 Macam-macam kapsul

Kapsul terdiri dari dua macam yaitu (Syamsuni, 2006) :

1. Kapsul cangkang keras (capsulae durae, hard capsul) terdiri

atas bagian wadah dan tutup (capsulae overculateae) yang

terbuat dari metilselulosa, gelatin, pati, atau bahan lain yang

sesuai.

2. Kapsul cangkang lunak (capsulae molles, soft capsul)

merupakan satu kesatuan berbentuk bulat atau silindris

(pearl) atau bulat telur (globula) yang dibuat dari gelatin

(kadang disebut gel lunak) atau bahan lain yang sesuai;

biasanya lebih tebal dibandingkan dengan dengan cangkang


10

keras dan dapat diplastisasi dengan penambahan senyawa

poliol, seperti sorbitol atau gliserin.

II.3.3 Keuntungan dan kerugian Sediaan Kapsul (Anief, 2007)

1. Keuntungan bentuk sediaan kapsul

a. Bentuk menarik dan praktis

b. Tidak berasa sehingga dapat menutupi rasa dan bau dari

obat yang kurang enak.

c. Mudah ditelan dan cepat hancur/larut di dalam perut

sehingga bahan cepat segera diabsorbsi. Dokter dapat

memberikan resep kombinasi dan bermacam-macam

bahan obat dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut

kebutuhan seorang pasien.

d. Kapsul dapat diisi dengan cepat tanpa mememrlukan

bahan penolong seperti pada pembuatan pil atau tablet

yang mungkin mempengaruhi absorbsi bahan obatnya.

2. Kerugian bentuk sediaan kapsul

a. Tidak dapat digunakan untuk zat-zat mudah menguap

karena pori-pori cangkang tidak dapat menahan

penguapan.

b. Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang higroskopis.

c. Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang bereaksi

dengan cangkang kapsul.

d. Tidak dapat digunakan untuk balita.


11

e. Tidak bisa dibagi (misalnya ½ kapsul).

II.3.4 Bobot dan volume ukuran kapsul

Tabel 1. Ukuran dan Bobot Cangkang Kapsul (Syamsuni, 2006).

Ukuran
Volume Bobot
No cangkang
(ml) (Gram)
Kapsul

1 000 1,37 1
2 00 0,95 0,6
3 0 0,68 0,5
4 1 0,50 0,3
5 2 0,37 0,25
6 3 0,30 0,2
7 4 0,21 0,125
8 5 0,13 0,1

Kapsul cangkang keras biasanya diisi dengan serbuk,

butiran atau granul. Butiran gula inert dapat dilapisi dengan

komposisi bahan aktif dan penyalut yang memberikan profil lepas

lambat atau bersifat enterik. Sebagai alternatif, bahan aktif bentuk

pelet dan kemudian disalut. Bahan semipadat atau cairan dapat

juga cairan dimasukkan dalam kapsul, salah satu teknik penutupan

harus digunakan untuk mencegahterjadinyakebocoran (Depkes,

1995)

Kebanyakan kapsul-kapsul yang diedarkan dipasaran adalah

kapsul yang dapat ditelan oleh pasien untuk keuntungan

pengobatan (Ansel, 1989).


12

Berdasarkan konsistensinya kapsul dibagi menjadi kapsul

keras dan kapsul lunak. Kapsul gelatin keras yang diisi dipabrik

dapat ditutup secara sempurna dengan cara dilekatkan. Kapsul

cangkang keras biasanya diisi dengan serbuk, butiran atau granul,

butiran gula inert dapat dilapisi dengan komposisi bahan aktif dan

penyalut yang dapat memberikan profil lepas lambat (Depkes,

1995).

II.3.4 Bahan Tambahan yang Digunakan dalam Kapsul

Beberapa bahan tambahan pada formulasi massa kapsul

diantaranya yaitu (Fatmawati et al., 2012).

1. Bahan pengisi

a. Bahan pengisi yang digunakan untuk mengisi massa kapsul

sampai bobot yang di inginkan, sifatnya harus inert.

b. Faktor pertama dalam pemilihan bahan pengisi ialah

kecocokan antara bahan aktif dan bahan pengisi.

c. Faktor kelarutan, kelarutan bahan berkhasiat didalam

bahan pengisi, misalnya karena terjadi reaksi akan

terbentuk senyawa tidak larut atau penguraian bahan aktif.

Contoh pengisi lazim sering digunakan adalah laktosa, amilum,

dikarbon fosfat.

2. Glidan (senyawa silica koloidal seperti aerosol, cab-o-sil)

Bahan glidan digunakan untuk menghasilkan aliran

serbuk atau granul contohnya magnesium stearat.


13

Konsentrasi sangat berpengaruh <1% dan untuk zat-zat

tertentu hanya 0,025-0,50%.

3. Lubrikan (logam stearat atau asam stearat)

Lubrikan sangat penting untuk menaikkan sifat aliran

dari granul, menurunkan reaksi antara partikel dan mencegah

adhesi bahan dengan penambahan logam pada mesin

pengisian kapsul, digunakan untuk mengurangi adanya

gesekan pada alat. Lubrikan sering menyebabkan terbentuk

suatu lapisan tipis penyalut yang menolak air dikelilingi granul.

Lubrikan sering menghalangi proses pembasahan granul,

menurunkan kemampuan penetrasi medium disolusi ke dalam

granul yang berarti mengurangi permukaan efektif kontak

dengan partikel, sehingga memperlama proses disolusi.

Dalam proses pengerjaannya perlu diperhatikan waktu dan

intensitas pencampuran harus dihindari pencampuran yang

berlebihan (over mixing) dalam produksi.

4. Penghancur (Disintegran)

Penghancur bekerja dengan mempermudah penetrasi

cairan dan desentegrasi karena pengembangan penghancur.

Efisiensi dari penghancur dering meningkat dengan

meningkatnya daya pemampatan tergantung kepada

kelarutan dari bahan berkhasiat, pengisi, dan lubrikan yang


14

digunakan. Konsentrasi bahan penghancur yang digunakan 3-

10% contohnya Natrium-starch glukolate dan cros carmellose.

5. Surfaktan

Penambahan surfaktan sangat penting sekali untuk

bahan-bahan berkhasiat hidrofob, karena surfaktan akan

meningkatkan pembasahan massa serbuk untuk mengatasi

efek menolak air dari lubrikan hidrofob yang digunakan

surfaktan yang dapat meningkatkan disolusi dari sediaan

bentuk kapsul.

6. Hidrofilisasi

merupakan upaya agar supaya bahan berkhasiat

hidrofil dan lebih mudah dibasahi sehingga tidak menolak air

atau mengembang dalam medium disolusi pada waktu

pengujian disolusi. Hidrofilisasi dapat dilakukan dengan cara

penyalutan bahan berkhasiat dengan koloid hidrofil seperti

metal sukrose, penyalutan oabat dengan surfaktan atau

dengan cara membuat zat berkhasiat dalam bentuk disperse

padat menggunakan zat hidropilik sebagai matrix, variable ini

(diatas) dapat berlaku untuk granul, campur serbuk, tablet.

Untuk pencampuran massa kapsul (serbuk) dapat dilakukan

dengan beberapa cara, diantaranya adalah : (Ansel, 1989)

a. Spatulasi, yaitu suatu metode dimana sejumlah serbuk dapat

digerus selembar kertas atau tatakan pembuat pil dengan


15

gerakan spatula obat. Metode ini umumnya tidak cocok untuk

untuk serbuk dalam jumlah besar.

b. Triturasi, yaitu proses menggerus obat dalam lumpang untuk

mengecilkan ukuran.

c. Tumbling (penggulingan), yaitu mengguling-gulingkan serbuk

dalam suatu wadah besar yang biasanya diputar dengan

mesin. Penggiling serbuk khusus yang dirancang untuk

mencampur serbuk dengan gerakan jungkir balik.

Pencampuran dengan cara ini merata tetapi memerlukan

waktu. Alat penggiling semacam ini digunakan secara luas

dalam industri, demikian juga terdapat alat-alat pencampur atau

pengaduk serbuk dengan volume besar dan pisau-pisaunya

digerakkan oleh mesin untuk mengaduk serbuk dalam bejana

pencampur yang besar.

Penyimpanan sediaan kapsul yaitu disimpan dalam wadah

tertutup rapat, tidak tembus cahaya, dan pada suhu kamar terkendali

(Depkes, 1995)

II.3.5 Persyaratan Kapsul

Evaluasi sediaan kapsul meliputi evaluasi terhadap sediaan jadi.

(Depkes, 1995)

1. Uji keseragaman bobot


16

Uji ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian keragaman

bobot sediaan kapsul yang dihasilkan dengan persyaratan

keragaman bobot dari Farmakope Indonesia Edisi IV.

2. Uji Waktu Hancur

Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas

waktu hancur yang tertera dalam masing-masing monografi,

kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet atau kapsul

digunakan untuk pelepasan kandungan obat secara bertahap

dalam jangka waktu tertentu atau melepaskan obat dalam

dua periode berbeda atau lebih dengan jarak waktu yang

jelas diantara periode pelepasan tersebut. Uji waktu hancur

tidak menyatakan bahwa sediaan atau bahan aktifnya terlarut

sempurna. Sediaan dinyatakan hancur sempurna bila sisa

sediaan yang tertinggal pada kasa alat uji merupakan massa

lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas, kecuali bagian

dari penyalut atau cangkang kapsul yang tidak larut.

3. Uji Higroskopis (Augsburter, 2000).

Suatu sediaan dikatakan stabil secara fisik apabila

tidak menunjukkan perubahan-perubahan sifat fisik selama

masa penyimpanan. Salah satu sifat fisik yang perlu diamati

adalah sifat higroskopitas sediaan. Uji higroskopitas

merupakan cara menguji kemampuan bahan obat untuk


17

menyerap uap dari udara setelah dibiarkan dalam satu

kondisi dan satuan waktu yang diamati.

II.5 Uraian Bahan (Allen, 2009)

II.5.1 Avicel

Sinonim : Mikrokristalin Selulosa


Pemerian : Serbuk kristalin, putih, tidak berbau, tidak

berasa, tersusun atas partikel-partikel

berpori, higroskopis.
Kelarutan : Sukar larut dalam larrutan NaOH 5% b/v,

praktis tidak larut dalam air, asam encer dan

sebagian besar pelarut organik.


Inkompabilita : Avicel stabil meskipun higroskopis.

s
Kegunaan : Adsorben, pengisi tablet, penghancur tablet,
penyimpanan : Wadah tertutup baik pada tempat sejuk dan

kering.
II.5.2 Magnesium Stearat

Sinonim : Mg oktadecanoate, Stearic acid

magnesium salt
Pemerian : serbuk putih, bau dan rasa khas,

berminyak bila tersentuh, lengket pada

kulit.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol (95%) dan

eter
Inkompabilitas : Tidak cocok dengan asam kuat, alkali, dan
18

garam besi. Hindari pencampuran dengan

bahan pengoksidasi kuat. Magnesium

stearat tidak dapat digunakan dalam

produk yang mengandung aspirin,

beberapa vitamin, dan sebagian besar

garam alkaloid
Kegunaan : Pelumas tablet dan kapsul
Penyimpanan : disimpan dalam wadah yang tertutup rapat

di tempat yang sejuk dan kering

II.5.3 Talkum

Sinonim : Altalc; E553b; magnesium kalsium

silikat hidro; magnesium silikat hidro;

Luzenac Pharma; magnesium hidrogen

metasilikat; Magsil Osmanthus; Magsil

Star; bedak tabur; kapur Prancis murni;

Purtalc; batu sabun; steatite; Atasan


Pemerian : serbuk hablur , putih, tidak berbau, tidak

bisa ditembus, tidak berbahaya, bubuk

kristal, mudah melekat pada kulit dan

lembut saat disentuh dan bebas dari

grittiness.
Kelarutan :

Inkompabilita : Tidak cocok dengan senyawa amonium

s kuaterner.
Kegunaan : antitecking agent, glidant, diluent kapsul
19

dan tablet, lubrikan kapsul dan tablet


Penyimpanan : Dalam adah tertutup baik ditempat

kering dan sejuk

II.5.4 Amylum Maydis

Sinonim : Pati jagung, mayze strach, corn strach


Pemerian : Bubuk berwarna putih, tidak berbau dan

tidak berasa, halus, terdiri dari butiran

bulat kecil atau bulat telur yang ukuran dan

bentuknya merupakan karakteristik untuk

setiap varietas botani


Kelarutan : -

Inkompabilitas : -
Kegunaan : Glidant, diluent tablet dan kapsul,

desintegran tablet dan kapsul, binder

tablet
penyimpanan : Dalam wadah kedap udara ditempat kering

dan sejuk

Anda mungkin juga menyukai