Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan

janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah

proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42

minggu), lahir spontan dengan presentase belakang kepala, tanpa

komplikasi baik ibu maupun janin (Mika, 2016).

Menurut data World Health Organization tahun 2018 terdapat 140

juta persalinan yang terjadi secara global setiap tahun tanpa faktor risiko

bagi ibu dan bayi, waktu kelahiran sangat penting untuk kelansungan

hidup bagi ibu dan bayi sebagai morbiditas serta mortalitas pada wanita

hamil maupun ibu bersalin (WHO, 2018).

Menurut Kemenkes RI 2018 terdapat 5.043.078 jumlah ibu

bersalin yang ada dari jumlah ibu bersalin tersebut yang ditolong oleh

tenaga kesehatan yang ada di Indonesia terdapat 4.351.389 (86,28/100),

artinya masih terdapat sekitar (13,72/100) persalinan yang ditolong oleh

tenaga kesehatan namun tidak di lakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rohmi,dkk. (2014) menunjukkan

bahwa tingkat kecemasan pada ibu primipara kala I sebelum dilakukan

terapi murottal sebesar (26,67/100). Setelah diberikan terapi murottal

kecemasan pada ibu primipara kala I menjadi berkurang sebesar

(20,52/100). Sesuai dengan pendapat Astry (2009) yang menyatakan

1
2

murottal mampu memberikan dampak psikologis kearah positif dan

memberikan ketenangan dan kenyamanan (Rohmi,dkk. 2014).

Kecemasan persalinan merupakan salah satu faktor penghambat

proses persalinan sehingga terjadinya partus lama yang menyebabkan

ketakutan dan kecemasan ibu yang tidak teratasi selama persalinan,

terdapat (65,0/100) kejadian partus lama disebabkan karena kontraksi

uterus yang tidak efisien sebagai respon terhadap kecemasan (Hayati,dkk.

2017).

Dampak kecemasan yang dialami oleh ibu saat menghadapi proses

persalinan akan mengakibatkan tubuh ibu merasa lebih lelah, kehilangan

kekuatan serta perasaan cemas yang dapat mempengaruhi his akibatnya

memperlambat pembukaan sehingga mempengaruhi kelancaran persalinan

(Sulisdian,dkk. 2019).

Kecemasan persalinan dapat di kurangi dengan menggunakan

terapi relaksasi dan ditraksi, diantaranya terapi music klasik, yoga,

hipnoterapi, dan penerapan senam kehamilan. Akan tetapi terapi murottal

merupakan salah satu terapi yang memiliki pengaruh positif bagi

pendengarnya karena dapat menurunkan hormon-hormon stres,

mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks,

mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang. Pemberian terapi

murottal dilakukan pada kala I karena lama dan kekuatan kontraksi pada

kala I bertahap meningkat (Sukmadewi,dkk. 2017).


3

Berdasarkan data profil Dinas Kesehatan Kota Bengkulu tahun

2018. Jumlah persalinan sebanyak 7.148 orang ditolong oleh tenaga

kesehatan 6.840 (95,7/100) dari seluruh persalinan tersebut jumlah

persalinan yang ada di pelayanan kesehatan berjumlah 6,715 (93,9/100)

dari data tersebut diketahui jumlah persalinan yang ditolong tenaga

kesehatan meningkat (1,31/100) jika dibandingkan dengan tahun 2017

yang mana hasil capaian pada tahun 2017 ditolong tenaga kesehatan yaitu

6.717 (94,39/100) (Dinkes Kota Bengkulu, 2018).

Hasil Survei di Praktik Mandiri Bidan Wilayah Kerja Puskesmas Pasar

Ikan Kota Bengkulu Periode 2019 dari Januari-Desember terdapat 333

jumlah persalinan, dan ditemukan bahwa di PMB “B” Kota Bengkulu

pada tahun 2019 yaitu pada primipara (50,2/100) dan multipara (40,8/100)

dari 49 persalinan, dan ditemukan angka paling banyak di PMB “R” yaitu

pada primipara (59,6/100) dan multipara (49,3/100) dan didapatkan angka

kecemasan persalinan yang tinggi pada primipara dibandingkan dengan

multipara dari 158 persalinan dan adanya kejadian partus lama pada

primipara (59,6/100) terhadap respons kecemasan persalinan.

Berdasarkan data diatas banyaknya angka kejadian kecemasan pada

ibu primipara di PMB”R” Kota Bengkulu. Survey awal yang dilakukan di

PMB ”R” Periode Januari-Desember 2019 didapatkan jumlah persalinan

158 orang, primipara (59,6/100) dan multipara (49,3/100) dan didapatkan

angka kecemasan persalinan yang tinggi pada primipara dibandingkan

dengan multipara dari 158 persalinan dan adanya kejadian partus lama
4

(59,6/100) karena respons terhadap kecemasan persalinan, data ini

didapatkan dari hasil wawancara terhadap bidan “R” dikatakan bahwa

banyaknya kecemasan persalinan terjadi karena ibu yang takut

menghadapi persalinan dan ketidaktahuan ibu yang melahirkan anak

pertama.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah tingginya angka kecemasan

persalinan pada ibu primipara (59,6/100) dan adanya partus lama pada

primipara (59,6/100) terhadap respons kecemasan di PMB “R” Kota

Bengkulu tahun 2019 pernyataan peneliti yakni bagaimana “Implementasi

Pemberian Terapi Murottal Untuk Mengurangi Kecemasan Persalinan di

PMB “R” Kota Bengkulu dengan metode varney dan pencatatan SOAP”.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Diketahui implementasi pemberian terapi murottal untuk mengurangi

kecemasan persalinan dengan metode asuhan kebidanan varney dan

catatan perkembangan SOAP pada ibu bersalin di PMB “R” Kota

Bengkulu.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui gambaran karakteristik kecemasan pada ibu bersalin di

Praktik Bidan Mandiri “R” Kota Bengkulu.


5

b. Diketahui faktor-faktor yang berkaitan dengan kecemasan dalam

menghadapi persalinan di Praktik Mandiri Bidan “R” Kota

Bengkulu.

c. Dilakukan implementasi pemberian terapi murottal untuk

mengurangi kecemasan persalinan di Praktik Mandiri Bidan “R”

Kota Bengkulu.

d. Dilakukan asuhan kebidanan dengan metode varney dan pencatatan

SOAP

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi

Laporan tugas akhir ini diharapkan dapat disosialisasikan melalui

kegiatan tridharma perguruan tinggi dalam bentuk pengabdian

masyarakat.

2. Bagi Pelayanan Kesehatan

Laporan tugas akhir diharapkan dapat bermanfaat bagi tenaga kesehatan

khususnya kebidanan dalam memberikan asuhan kepada masyarakat

tentang implementasi pemberian terapi murottal untuk mengurangi

kecemasan persalinan

3. Bagi Peneliti Lain

Manfaat bagi peneliti lain adalah dapat menjadi bahan pertimbangan

dalam melakukan penelitian selanjutnya tentang implementasi

pemberian terapi murottal untuk mengurangi kecemasan persalinan.


6

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penulisan ini diperuntukkan bagi ibu bersalin primipara

dengan masalah yang mengalami kecemasan persalinan di Praktik Mandiri

Bidan “R” Kota Bengkulu Tahun 2020.

Anda mungkin juga menyukai