SKENARIO B BLOK 25
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN PEMBELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul
“Laporan Tutorial Skenario B Blok 25” sebagai tugas kompetensi kelompok.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di
masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat bantuan, bimbingan
dan saran. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan syukur, hormat, dan
terimakasih kepada :
1. Tuhan yang Maha Esa, yang telah merahmati kami dengan kelancaran diskusi tutorial,
2. dr. Tia Sabrina selaku tutor kelompok G5, serta
3. teman-teman sejawat FK Unsri, terutama kelas PSPD GAMMA 2017
Semoga Tuhan memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada
semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat
bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan
Tuhan.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata 2
Pengantar .......................................................................................................
Daftar Isi ................................................................................................................ 3
Kegiatan 4
Diskusi ....................................................................................................
Skenario ................................................................................................................. 5
I. Klarifikasi Istilah ............................................................................................ 6
II. Identifikasi 7
Masalah ........................................................................................
III. Analisis 8
Masalah .............................................................................................
IV. Keterbatasan Ilmu 25
Pengetahuan ......................................................................
V. Sintesis............................................................................................................ 26
.
VI. Kerangka Konsep 38
............................................................................................
VII. Kesimpulan ..................................................................................................... 39
Daftar 40
Pustaka ........................................................................................................
KEGIATAN DISKUSI
Joan, seorang bayi perempuan berusia 9 bulan datang ke tempat praktek dengan
keluhan demam tinggi selama 3 hari, disertai batuk, pilek dan mata merah. Dari hasil
pemeriksaan dokter menemukan bintik putih kecil di dalam mulutnya. Dokter kemudian
memberikan obat penurun panas (parasetamol).
Keesokan harinya timbul bercak merah di kulit, tidak gatal, yang mula-mula
muncul dari belakang telinga kemudian menyebar ke muka, leher dan seluruh tubuh.
Keluhan pilek dan batuk cukup parah hingga menyebabkan muntah setelah batuk Oleh
karena demam bertambah tinggi (mencapai 40oC), Joan dibawa kembali ke tempat praktek
pada hari kelima sakit. Tidak terdapat keluhan sesak dan keluar cairan dari telinga.
Nafsu makan Joan sangat berkurang, tapi ia masih mau minum, dan buang air kecil
tidak berkurang. Tidak ada bab cair. Ibunya menyangkal memberikan obat apa pun selain
parasetamol.
Joan sebelumnya adalah bayi yang sehat, dan ibunya tidak mengetahui adanya
kontak penyakit yang diketahui. Joan telah menerima rangkaian imunisasi primer untuk
BCG, difteri, tetanus, pertusis, polio, dan hepatitis B.
Pemeriksaan Fisik:
BB: 9 kg, TB: 70 cm Keadaan Umum: tampak rewel tapi dapat ditenangkan, kesadaran
compos mentis, tidak tedrapat dyspneu dan cyanosis
Tanda vital: Nadi: 152 x/menit, isi dan tegangan cukup, frekuensi napas: 42 x/menit, suhu:
39,5oC.
Keadaan Spesifik:
Kepala: konjungtiva hiperemis, tidak terdapat sekret pada mata, nafas cuping hidung tidak
ada
THT: napas cuping hidung tidak ada, terdapat sekret serous di rongga hidung, pada
mukosa buccal kanan tampak bintik kecil menonjol berwarna putih keabuan, multiple
(Gambar 3)
Leher: KGB cervical posterior teraba, diameter 1 cm, mobile
Thorak: simetris dalam keadaan statis dan dinamis, retraksi dinding dada tidak ada,
Jantung: bunyi jantung I-II normal, bising jantung dan irama derap tidak ada
Paru: suara napas vesikuler, kiri = kanan, wheezing dan ronki tidak ada datar
Abdomen: lemas, hati teraba 2 cm di bawah arcus costae, tajam, kenyal, rata, lien tidak
teraba, BU normal
Extremitas: akral hangat, capillary refill time 2”
Kulit: ruam makulo papular eritematosa, generalisata, konfluens di wajah, dada, punggung
dan ekstremitas ruam (Gambar 2 dan 3).
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3
I. Klarifikasi istilah
No. Istilah Pengertian
1. Capillary Refill Time Tes klinis cepat untuk menilai aliran darah
melalui jaringan perifer. Normalnya kembali
dalam 2 detik.
2. Imunisasi Primer Imunisasi yang dilakukan untuk menghindari
terjadinya sakit atau kejadian yang
mengakibatkan sesorang sakit atau
menderita cedera dan cacat.
3. Sianosi Sianosis adalah kondisi warna kulit atau
mukosa kebiruan karena kurangnya suplai
oksigen.
4. Ruam Makulopapular Pembentukan daerah (bercak) datar
Mukosa berwarna merah muda pada kulit.
5. Konfluens Sebuah istilah efloresensi kulit yang berarti
mengalir atau menyebar bersama; bercampur
menjadi satu:
6. Mukosa buccal Mukosa bukal merupakan area anatomi yang
digunakan untuk mengidentifikasi jumlah
mikronukleus akibat paparan luar.
2. Keesokan harinya timbul bercak merah di kulit, tidak gatal, yang mula-mula
muncul dari belakang telinga kemudian menyebar ke muka, leher dan seluruh
tubuh. Keluhan pilek dan batuk cukup parah hingga menyebabkan muntah
setelah batuk Oleh karena demam bertambah tinggi (mencapai 40 oC), Joan
dibawa kembali ke tempat praktek pada hari kelima sakit. Tidak terdapat
keluhan sesak dan keluar cairan dari telinga.
a. Bagaimana mekanisme timbul bercak merah di kulit, tidak gatal, yang mula-
mula muncul dari belakang telinga kemudian menyebar ke muka, leher dan
seluruh tubuh? 5,6,7
b. Apa makna klinis bercak merah di kulit baru timbul keesokan harinya?6,7,8
c. Apa makna klinis keluhan pilek dan batuk cukup parah hingga menyebabkan
muntah setelah batuk?7,8,9
d. Apa makna demam bertambah tinggi pada kasus? 8,9,10
e. Apa makna klinis tidak terdapat sesak dan keluar air dari telinga?9,10,11
3. Nafsu makan Joan sangat berkurang, tapi ia masih mau minum, dan buang air
kecil tidak berkurang. Tidak ada bab cair. Ibunya menyangkal memberikan
obat apa pun selain parasetamol.
a. Apa makna klinis dari nafsu makan Joan yang berkurang?10,11,1
4. Joan sebelumnya adalah bayi yang sehat, dan ibunya tidak mengetahui adanya
kontak penyakit yang diketahui. Joan telah menerima rangkaian imunisasi
primer untuk BCG, difteri, tetanus, pertusis, polio, dan hepatitis B.
a. Bagaimana interpretasi riwayat imunisasi Joan?11,1,2
b. Bagaimana rangkaian imunisasi yang tepat untuk anak usia Joan?1,2,3
5. Pemeriksaan Fisik:
BB: 9 kg, TB: 70 cm Keadaan Umum: tampak rewel tapi dapat ditenangkan,
kesadaran compos mentis, tidak tedrapat dyspneu dan cyanosis. Tanda vital:
Nadi: 152 x/menit, isi dan tegangan cukup, frekuensi napas: 42 x/menit, suhu:
39,5oC.
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik?2,3,4
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari pemeriksaan fisik?3,4,5
6. Keadaan Spesifik:
Kepala: konjungtiva hiperemis, tidak terdapat sekret pada mata, nafas cuping
hidung tidak ada.
THT: napas cuping hidung tidak ada, terdapat sekret serous di rongga hidung,
pada mukosa buccal kanan tampak bintik kecil menonjol berwarna putih
keabuan, multiple (Gambar 3).
Leher: KGB cervical posterior teraba, diameter 1 cm, mobile.
Thorak: simetris dalam keadaan statis dan dinamis, retraksi dinding dada
tidak ada, Jantung: bunyi jantung I-II normal, bising jantung dan irama derap
tidak ada. Paru: suara napas vesikuler, kiri = kanan, wheezing dan ronki tidak
ada datar. Abdomen: lemas, hati teraba 2 cm di bawah arcus costae, tajam,
kenyal, rata, lien tidak teraba, BU normal.
Extremitas: akral hangat, capillary refill time 2”.
Kulit: ruam makulo papular eritematosa, generalisata, konfluens di wajah,
dada, punggung dan ekstremitas ruam (Gambar 2 dan 3).
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan spesifik?4,5,6
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari pemeriksaan spesifik? 5,6,7
6. Joan 9 bulan dengan gejala keluhan demam tinggi selama 3 hari, batuk, pilek,
mata merah, bintik putih kecil di dalam mulutnya, dan ruam makulo papular
eritematosa generalisata diduga mengalami measles/ campak.
a. Apa diagnosis kerja pada kasus? 6,7,8
b. Apa definisi penyakit pada kasus?7,8,9
c. Apa algoritma penegakan diagnosis dari kasus? 8,9,10
d. Apa saja diagnosis banding pada kasus?9,10,11
e. Bagaimana etiologi dari penyakit? 10,11,1
f. Bagaimana epidemiologi dari penyakit?11,1,2
g. Bagaimana patogenesis dan patofisiologi dari penyakit? 1,2,3,11
h. Bagaimana manifestasi klinis dari penyakit?2,3,4
i. Bagaimana pemeriksaan fisik pada kasus?3,4,5
j. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus?4,5,6
k. Bagaimana tatalaksana (kajian, informasi, dan edukasi) dari penyakit pada
kasus? 5,6,7
l. Apa saja komplikasi dari penyakit pada kasus? 6,7,8
m. Bagaimana prognosis dari penyakit ini?7,8,9
n. Apa SKDI dari penyakit pada kasus?8,9,10
II. Sintesis
III. Kerangka Konsep
IV. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA