Teori modern menitikberatkan fakta dan sudut pandangan tertentu untuk memeroleh
kesimpulan tentang asal mula, hakikat dan bentuk negara. Para tokoh Teori Modern adalah
Prof.Mr. R. Kranenburg dan Prof.Dr. J.H.A. Logemann.
Menurut Georg Jellinek pun, terjadinya negara dapat dilihat secara primer dan sekunder
dengan pembahasan yang agak berbeda sebagai berikut:
Tahap ini merupakan suatu masa ketika masyarakat hidup dalam suatu kelompok dengan
kedudukan yang sama. Mereka bergabung dalam kelompok untuk kepentingan bersama dan
didasarkan pada persamaan. Untuk mengurus kepentingan mereka, dipilihlah seorang yang
terkemuka di antara mereka (primus inter pares) yang diberi wewenang memimpin
menurut adat istiadat.
Kerajaan (rijk)
Primus inter pares dari suatu persekutuan lambat laun menguasai pula kelompok-kelompok
lain sebagai akibat dari kemenangannya dalam pertentangan antarkelompok. Berkat
kekuasaannya itu ia menjadi raja.
Negara (staat)
Pada masa kerajaan, sudah ada pemerintah pusat, tetapi belum mampu mengurus dan
mengendalikan pemerintah daerah-daerah taklukannya. Karena itu raja kemudian bertindak
sewenang-wenang untuk menyebarkan kewibawaannya di seluruh daerah yang dikuasainya
dan menyatukan semuanya dalam suatu pemerintahan absolut. Kesatuan kewibawaan itu
melahirkan negara.
Diktatur (dictatuur)
Diktatur adalah pemerintahan yang dipimpin oleh seorang pilihan rakyat yang kemudian
berkuasa secara mutlak. Istilah Kranenburg untuk diktatur adalah autokrasi,
sedangkan Otto Koelreuter menyebutnya autoritaire fuhrerstaat.
Ada dua kelompok pendapat yang berlainan tentang diktatur. Kelompok pertama
berpendapat bahwa diktatur merupakan perkembangan lebih lanjut dari negara demokrasi,
sedangkan kelompok lainnya menganggap diktatur sebagai variasi atau penyelewengan dari
negara demokrasi.