Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Industri pertambangan tentunya tidak bisa lepas dari kerusakan
terhadap lingkungan yang timbul akibat aktivitasnya. Bukan tidak sedikit
lahan-lahan bekas penambangan diberbagai wilayah di Indonesia yang
rusak akibat kurang bertanggungjawabnya beberapa perusahaan yang
bergerak dalam industri pertambangan. Akibat kelalaian dari beberapa
perusahaan tersebut, tidak heran jika kegiatan pertambangan sering
dianggap sebagai penyebab kerusakan pada lingkungan. Secara umum
dampak negatif yang ditimbulkan akibat dari kegiatan pertambangan ini
adalah tanah menjadi tidak produktif, terjadinya erosi dan sedimentasi,
terjadinya gerakan tanah atau longsoran, terganggunya flora dan fauna,
terganggunya keamanan dan kesehatan penduduk serta perubahan iklim
mikro pada daerah sekitar tambang (Irsan & Helmanida, 2015).
Terhadap penjelasan di atas, maka dampak negatif yang timbul
akibat kegiatan penambangan tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja.
Perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan perlu menyiapkan
rencana rehabilitasi lahan yang tertuang dalam kajian AMDAL (Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan). Adanya AMDAL agar pelaksana kegiatan
atau pemegang kuasa Izin Usaha Pertambangan (IUP) dapat mengetahui
apa saja dampak yang timbul apabila melakukan kegiatan pertambangan.
Diperlukan usaha yang serius untuk merehabilitasi kondisi lahan yang
rusak seperti sediakala atau paling tidak mendekati keadaan semula
sebelum kegiatan penambangan dilakukan. Upaya untuk merehabilitasi
lahan dengan kondisi seperti yang dijelaskan tersebut adalah dengan
melakukan kegiatan reklamasi.
Menurut Pasal 1 Ayat (26) Undang-Undang No. 4 Tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, reklamasi adalah kegiatan
yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata,

1 STIT Prabumulih
2

memulihkan dan memperbaiki kualitas lingkungan agar dapat berfungsi


kembali sesuai peruntukannya. Pelaksanaan kegiatan reklamasi ini harus
dilakukan sejak dini dan tidak harus menunggu proses penambangan
secara keseluruhan selesai. Dilakukan juga evaluasi mengenai tahap-
tahap pada pelaksanaannya. Tujuannya adalah agar dapat mengurangi
dampak negatif dari kegiatan pertambangan, terutama lahan yang rusak
dapat digunakan atau dimanfaatkan kembali sebagai lahan pertanian atau
kegiatan produktif lainnya bagi masyarakat sekitar daerah pertambangan.
PT. Bara Anugrah Sejahtera merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak di bidang pertambangan yang berlokasi di Desa Pulau
Panggung, Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Perusahaan ini mempunyai
komitmen dalam menjalankan proses bisnis pertambangan yang
berwawasan lingkungan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelestarian
fungsi lingkungan hidup dan ekosistemnya guna menjaga kelangsungan
hidup di generasi sekarang dan mendatang, dari Dokumen Rencana
Reklamasi, Departemen HSE PT. Bara Anugrah Sejahtera tahun 2009.
Kegiatan reklamasi di PT. Bara Anugrah Sejahtera, dilakukan pada
area lahan timbunan Disposal Timur di luar area tambang (outpit dump).
Kondisi area timbunan ini pelapisannya tidak teratur karena berasal dari
bahan yang ditimbun secara acak dan menggunakan alat berat seperti,
excavator, bulldozer, dan dump truck. Bahan timbunan tersebut pada
posisi asalnya tidak membahayakan lingkungan, karena terletak jauh di
bawah permukaan tanah dan berada dalam kondisi kesetimbangan. Hal
berbeda akan terjadi begitu bahan timbunan tersebut dibongkar keluar
dan teroksidasi, sehingga menimbulkan kondisi yang baru pada lahan
timbunan tersebut. Dari proses oksidasi yang terjadi, akibat yang
ditimbulkan adalah tanaman tidak mampu tumbuh pada kondisi yang
ekstrim tersebut. Maka dari itu untuk menanggulangi hal tersebut saya
tertarik melakukan penelitian mengenai kegiatan reklamasi yang dilakukan
PT. Bara Anugrah Sejahtera dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatannya.

STIT Prabumulih
3

1.2. Pembatasan Masalah


Batasan masalah pada penelitian ini adalah evaluasi mengenai
tahapan pelaksanaan reklamasi pada lahan timbunan luar tambang (outpit
dump) wilayah Disposal Timur sampai pada tahap penanaman tanaman
penutup (cover crop) di PT. Bara Anugrah Sejahtera.

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kondisi akhir daerah penambangan di PT. Bara Anugrah
Sejahtera.
2. Mengevaluasi tahapan pelaksanaan kegiatan reklamasi yang sudah
dilakukan PT. Bara Anugrah Sejahtera.
3. Mengetahui faktor pendukung pada pelaksanaan kagiatan reklamasi di
PT. Bara Anugrah Sejahtera.

4. Mengetahui kendala-kendala dari pelaksanaan reklamasi di PT. Bara


Anugrah Sejahtera.

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaat dari dilakukannya penelitian ini dikelompokkan menjadi
dua manfaat, yaitu:
1. Manfaat bersifat teoritis
Manfaat bersifat teoritis adalah bahwa hasil penelitian dapat
memperkaya wawasan, pengembangan ilmu pengetahuan yang sesuai
dengan bidang ilmu dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2011).
Berikut adalah manfaat penelitian ini yang bersifat teoritis:
a. Dapat menambah pengetahuan mengenai pelaksanaan reklamasi.
b. Dapat membandingkan dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
saat perkuliahan mengenai kegiatan reklamasi.

c. Memberikan pengalaman bagi penulis untuk meneliti di lapangan


yang selama ini belum pernah dilakukan sebelumnya.

STIT Prabumulih
4

2. Manfaat bersifat praktis


Menurut Sugiyono (2011), manfaat bersifat praktis adalah hasil
penelitian dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk pemecahan
masalah yang berhubungan dengan topik penelitian.
Berikut adalah manfaat penelitian ini yang bersifat praktis :
a. Menjadi masukan dan perbandingan bagi perusahaan mengenai
kegiatan reklamasi sehingga kedepannya kegiatan reklamasi dapat
berjalan lebih baik lagi.

1.5. Metodologi Penelitian


1.5.1. Teknik Pengumpulan Data
Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian
yang diperoleh di lokasi penelitian. Data sebenarnya mirip dengan definisi
informasi, hanya saja informasi lebih ditonjolkan segi pelayan, sedangkan
data lebih menonjolkan aspek materi (Burhan, 2005).
Menurut Sugiyono (2011), teknik pengumpulan data adalah cara
yang dilakukan penulis untuk mendapatkan data informasi yang
dibutuhkan penulis dalam penyusunan tugas akhir. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan metode tanya jawab secara langsung atau
tatap muka yang bertujuan mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam.
2. Observasi
Observasi adalah aktivitas yang dilakukan peneliti terhadap suatu
proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian
memahami untuk mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan.
a. Observasi berperan serta
Peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-hari atau
aktivitas yang sedang diamati sebagai sumber data penelitian.

STIT Prabumulih
5

b. Observasi nonpartisipasi
Peneliti tidak terlibat langsung dengan aktivitas sehari-hari, hanya
sebagai pengamat independen.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Teknik
pengumpulan data dengan dokumentasi merupakan pelengkap dari
penggunaan metode wawancara dan observasi. Dokumentasi ini bisa
berbentuk tulisan, gambar, foto, sketsa, kebijakan, peraturan dan
sejarah.

1.5.2. Teknik Analisis Data


Analisis data adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi
informasi sehingga karakteristik data tersebut dapat dipahami dan
bermanfaat untuk solusi permasalahan, terutama masalah yang berkaitan
dengan penelitian (Sugiyono, 2011).
Dalam penulisan tugas akhir ini analisis data dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
1. Analisis sebelum di lapangan
Maksudnya analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan
atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus
penelitian. Fokus penelitian masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah peneliti masuk ke lapangan.
2. Analisis selama di lapangan
Analisis selama di lapangan dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode
tertentu.
3. Data yang sudah disusun dan dikelompokkan kemudian dianalisis.
4. Evaluasi dan kesimpulan.

STIT Prabumulih
6

1.5.3. Jenis dan Sumber Data


Jenis dan sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Data primer
Menurut Burhan (2005), data primer adalah data yang langsung
diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek
penelitian.
Adapun data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Data alur kegiatan penambangan.
b. Data realisasi luas daerah reklamasi.
c. Data kondisi timbunan yang akan direklamasi.
d. Data sifat fisik dan kimia tanah pucuk pada area reklamasi.
e. Data ketebalan tanah pucuk yang telah disebar.
f. Data jenis dan jumlah tanaman penutup (cover crop) dan jenis
tanaman untuk revegetasi yang telah digunakan maupun yang baru
direncanakan.
g. Data teknik penanaman tanaman penutup (cover crop) dan tanaman
yang digunakan untuk kegiatan revegetasi.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua dari
data yang kita butuhkan. Fungsi dari data sekunder adalah sebagai
data pendukung, memberi keterangan, pembanding serta untuk
mengungkap suatu objek penelitian (Burhan, 2005).
Adapun data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Data peta situasi tambang.
b. Data peta situasi pada area reklamasi.
c. Data curah hujan dan iklim.

STIT Prabumulih
7

d. Data volume atau dimensi bentuk timbunan area reklamasi.


e. Data volume cadangan tanah pucuk (topsoil) maupun tanah pucuk
yang telah digunakan pada area reklamasi.
f. Data sifat fisik dan kimia tanah dari pemantauan terakhir.
g. Data rencana jenis dan tanaman yang akan digunakan untuk
kegiatan penanaman tanaman penutup (cover crop) dan kegiatan
revegetasi nantinya.

STIT Prabumulih

Anda mungkin juga menyukai