Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN

PENYELENGGARAAN UKM

PUSKESMAS BULANGO ULU


TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional sebagai pusat
pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat dan memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya (Permenkes nomor 75 tahun 2014). Salah satu fungsi pokok Puskesmas adalah
pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Sebagai Unit Pelaksana Teknik Dinas
(UPTD) Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan, meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat.Upaya kesehatan yang diselenggarakan termasuk upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan bahwasanya puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat.
Adapun fungsi Puskesmas sebagaimana tertuang pada pasal 5 Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 meliputi :
1. Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) Tingkat Pertama di wilayah
kerja.
2. Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) Tingkat Pertama di wilayah
kerja.
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat
esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat
esensial meliputi:
a. UKM promosi kesehatan (Promkes);
b. UKM Sanitasi dan Penyehatan Lingkungan;
c. UKM kesehatan Ibu, anak, dan keluarga berencana (KIA KB);
d. UKM gizi;
e. UKM Pencegahan dan Pengendalian penyakit (P2);
Sedangkan upaya kesehatan masyarakat pengembangan Puskesmas Bulango Ulu
meliputi;
a. UKM Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
b. UKM Program Penyehat tradisional dan Kefarmasian
c. UKM Program Kesehatan Jiwa
d. UKM Program Kesehatan Usia Lanjut
Upaya kesehatan masyarakat baik esensial dan pengembangan harus diselenggarakan
sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan untuk mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal Kabupaten Bone Bolango.

B. Tujuan Pedoman
Pedoman Upaya Kesehatan Masyarakat bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh
aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Bulango Ulu,
sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal (SPM).

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan di Puskesmas Bulango Ulu meliputi 5
kegiatan esensial dan 4 kegiatan pengembangan:
1. UKM promosi kesehatan (Promkes)
2. UKM Sanitasi dan Penyehatan Lingkungan
3. UKM kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana (KIA KB)
4. UKM gizi
5. UKM pencegahan dan pengendalian penyakit (P2)
6. UKM Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
7. UKM Program Penyehat tradisional dan Kefarmasian
8. UKM Program Kesehatan Jiwa
9. UKM Program Kesehatan Usia Lanjut

D. Batasan Operasional
1. Upaya promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat.
2. Upaya Sanitasi dan Penyehatan Lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh
Puskesmas untuk menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan
terhadap penyakit yang berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan
lingkungan yang dapat mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.
3. Upaya kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya kesehatan primeryang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan
perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra sekolah
dalam proses tumbuh kembang.
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi
yang berkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk mengupayakan
peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai
profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat.
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu upaya untuk mencegah
agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat dan penyakit tidak
menular dapat dikendalikan angka kesakitannya, yang dilakukan antara lain dengan
memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan,
surveilans dan imunisasi serta penanganan pengobatan atau langkah- langkah
pencegahan kepada penderita penyakit/lingkungan dengan tujuan memutuskan rantai
penularan dan penyebab penyakit.
6. Upaya Program Usaha Kesehatan sekolah (UKS) berperan untuk memantau
kesehatan anak usia sekolah langsung di sekolah
7. Upaya Program Penyehat Tradisional dan kefarmasian adalah program pembinaan 
terhadap pelayanan pengobatan  tradisional, pengobat tradisional dan cara
pengobatan tradisional. Yang dimaksud pengobatan  tradisional adalah  pengobatan
yang dilakukan secara turun temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu), alat
(tusuk jarum, juru sunat) maupun keterampilan (pijat, patah tulang).
8. Upaya Program Kesehatan jiwa adalah upaya yang diselenggarakan untuk
mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal, baik intelektual, maupun emosional dan
sosial, yang meliputipemeliharaan dan peningkatan kesehatan jiwa,pencegahan dan
penanggulangan masalah psikososial dan gangguan jiwa,penyembuhan dan
pemulihan penderita gangguan jiwa, serta pencegahan terjadinya kasus pasung pada
penyandang gangguan jiwa di masyarakat.
9. Upaya Kesehatan Usia Lanjut adalah upaya untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berusia lanjut.

E. Landasan Hukum
1. Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan (Panduan bagi petugas
kesehatan di Puskesmas) Kementrian Kesehatan RI 2011
2. Buku Pedoman Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
3. Pedoman Strategi Komunikasi (Perubahan Perilaku dalam Pencegahan STUNTING
di Indonesia Tahun 2018
4. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial Kementrian Kesehatan RI 2010
5. Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan,
Edisi Pertama 2013
6. Buku Saku Kader Pneumonia Balita dan Influenza
7. Buku Saku Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin 2018
8. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu 2015
9. Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Pemeriksaan Laboratorium Sederhana pada
Pelayanan Antenatal Untuk Bidan 2016
10. Pedoman Skrining Hipotiroid Kongenital 2016
11. Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kessehatan Ibu dan Anak
12. Petunjuk Pelaksanaan Komunikasi Informasi dan Edukasi Kesehatan Reproduksi
dan Seksual Bagi Calon Pengantin Tahun 2016
13. Pedoman Proses Asuhan Gizi di Puskesmas
14. Pedoman Pelaksanaan stimulasi,deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak
di tingkat pelayanan kesehatan dasar tahun 2012
15. Panduan penyelenggaraan pemeberian makanan tambahan pemulihan bagi balita
gizi kurang dan ibu hamil KEK (Bantuan Operasional Kesehatan) tahun 2012
16. Pedoman Gizi Seimbang Kementrian Kesehatan RI 2014
17. Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk Kementrian Kesehatan RI 2011
18. Panduan Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Dalam Pembinaan Kader Posyandu
Kementrian Kesehatan 2013
19. Pedoman Pendampingan Keluargaa Menuju KADARZI
20. Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala Anak Usia
Sekolah dan Remaja Kementrian Kesehatan 2018
21. Buku Saku Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2017
22. Petunjuk teknis kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) tahun 2017
23. Pedoman Teknis Petugas Imunisasi Kementrian Kesehatan RI Tahun 2013
24. Modul Basic Healt Worker’s bagi petugas puskesmas Direktorat SIMKAR dan
KESMA Ditjen PP & PL Kementrian Kesehatan RI Tahun 2017
25. Pelatihan manajemen penanggulangan tuberkulosis bagi pengelola program TB
(Wasor) tahun 2017
26. Modul pelatihan penanggulangan tuberkulosis bagi petugas kesehatan di fasilitas
kesehatan tingkat pertama dan tingkat kesehatan rujukan tingkat lanjut tahun 2017
27. Modul pelatihan program P2 kusta unit pelayanan kesehatan tahun 2019
28. Buku kesehatan lanjut usia (Kemenkes RI) tahun 2016
29. Lembar balik waspadai ancaman penyakit tidak menular (PTM) Kemeskes RI
Direktorat Jenderal PP dan PL Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular
2012
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan Masyarakat


Berikut ini kualifikasi sumber daya manusia dan realisasi tenaga upaya kesehatan yang
telah ada di Puskesmas Bulango Ulu

Kualifikasi Minimal
Kegiatan Realisasi
SDM
1 orang dengan kualifikasi
UKM Promkes S1 Kesehatan Masyarakat
S1 Kesehatan Masyarakat
UKM Sanitasi dan 1 orang dengan kualifikasi
D3 Kesling
Penyehatan Lingkungan S1 Kesehatan Masyarakat
1 orang dengan kualifikasi
UKM KIA KB D4 Kebidanan
D3 Kebidanan
3 orang dengan kualifikasi
UKM Gizi S1 Kesehatan Masyarakat
D3 Gizi
7 orang dengan kualifikasi
UKM P2 D3 Keperawatan
D3 Keperawatan
UKM Program Penyehat 1 orang dengan kualifikasi
D3 Kefarmasian
tradisional dan kefarmasian D3 Kefarmasian
1 orang dengan kualifikasi
UKM Kesehatan Jiwa D3 Keperawatan
D3 Keperawatan
UKM Program Penyakit 1 orang dengan kualifikasi
D3 Keperawatan
Tidak Menular D3 Keperawatan
UKM Program Kesehatan 1 orang dengan kualifikasi
D3 Keperawatan
Usia Lanjut D3 Kebidanan

B. Distribusi Ketenagaan
Pelaksana program upaya kesehatan dan latar belakang profesinya adalah sebagai
berikut:
Kegiatan Petugas Profesi
S1 Kesehatan
UKM Promkes Arifin Husain,SKM.
Masyarakat
UKM Sanitasi dan Penyehatan S1 Kesehatan
Yusrin H. Wungu,SKM.
Lingkungan Masyarakat

UKM KIA KB Kartini,Amd.Keb. D3 Kebidanan

Yayu Isa,AMG.
UKM Gizi Nilla Jassin,AMG. D3 Gizi
Ayu Restika,AMd, Gz.
UKM P2
a. Program imunisasi
Fitiria Djafar,Amd.Kep. D3 Keperawatan
b. Program TB paru
Zulfikar Mokambu, Amd.Kep. D3 Keperawatan
c. Program ISPA
Dian Anggraini Pou,Amd.Kep. D3 Keperawatan
d. Program diare
Dian Anggraini Pou,Amd.Kep. D3 Keperawatan
e. Program Surveilans
Yanti Basalamah Pekarya
f. P2 demam berdarah
Zulfikar Mokambu,Amd.Kep D3 Keperawatan
g. P2 Malaria
Zulfikar Mokambu,Amd.Kep D3 Keperawatan
UKM Program Penyehat
Brismansyah, AMF D3 Farmasi
tradisional dan kefarmasian

UKM Kesehatan Jiwa LaOde Abdul Majid,Amd.Kep. D3 Keperawatan

UKM Program Penyakit Tidak


Kiki Rizky Lukita Sari,Amd.Kep. D3 Keperawatan
Menular

C. Jadwal Kegiatan
1. Jadwal kegiatan UKM disusun berdasarkan usulan dari masyarakat
2. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan masyarakat dilakukan bersama oleh para
pemegang program dalam kegiatan minilokakarya bulanan dengan persetujuan
Kepala Puskesmas
3. Jadwal kegiatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun dan di bagi dalam jadual
kegiatan bulanan
4. Jadwal kegiatan dikoordinasikan dan dikomunikasikan kepada lintas program
maupun lintas sektor

BAB III
STANDAR FASILITAS
Untuk mendukung tercapai nya tujuan kegiatan upaya kesehatan masyarakat, Puskesmas
Bulango Ulu memiliki :
1. Satu buah mobil Puskesmas Keliling
2. Tujuh unit kendaraan roda dua
3. Seperangkat LCD proyektor
4. Satu unit laptop
Adapun fasilitas penunjang untuk masing-masing kegiatan upaya kesehatan dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan promosi kesehatan  Leaflet
 Alat peraga penyuluhan
 Jadwal kegiatan
 Buku
 Pamflet
 Form PHBS
 LCD dan laptop
Pelayanan kesehatan lingkungan  Leaflet
 Sanitarian kit
Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga  Tensimeter
berencana  Stetoskop
 Stetoskop laennec
 Termometer
 Doppler
 KB set
 Partus set
 Spuit
 Pita pengukur
Pelayanan gizi  Leaflet
 Food Model
 Timbangan badan dan Mikrotois
Pelayanan pencegahan dan pengendalian  Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
penyakit  Poster
 Blanko surveilans
 Alat-alat pelindung diri

Upaya Kesehatan Usia Lanjut  Leaflet


 KMS lansia
 Form laporan
 LCD
 Laptop
 Banner
Upaya Penyehat Tradisional dan  Leaflet
Kefarmasian  Buku
 Form Pendataan HATRA
 Pamflet
Upaya Pelayanan Kesehatan Jiwa  Leaflet
 Buku
 Form Pendataan Pasien Jiwa
 Form Perujukan Pasien Jiwa
 Pamflet
Upaya Pelayanan Penyakit Tidak Menular  GCU Test
 Tensimeter
 Stetoskop
 Buku

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

I. Tatalaksana Upaya Promosi kesehatan


1. Penanggung jawab:
Petugas promkes
2. Perangkat Kerja
 Leaflet
 Alat peraga penyuluhan
 Jadwal kegiatan
 Buku
 Pamflet
 Form PHBS
3. Tujuan
Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina
dan memelihara perilaku sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal.
4. Kegiatan
Kegiatan promosi kesehatan yaitu:
a. pemantauan PHBS
Untuk memetakan perilaku masyarakat, kegiatan berupa pemantauan PHBS
(perilaku hidup bersih dan sehat). Pemantauan PHBS dapat berupa:
 pemantauan PHBS tatanan rumah tangga
 pemantauan PHBS institusi pendidikan
 pemantauan PHBS institusi perkantoran
b. Pembinaan posyandu
c. Penyuluhan
Untuk meningkatkan pengetahuan secara langsung, baik penyuluhan
kelompok/penyuluhan masa ataupun penyuluhan perorangan. Sasaran kegiatan
penyuluhan ini diantaranya adalah:
 kader posyandu
 ibu hamil/ibumenyusui
 calon pengantin
 siswa sekolah
 remaja
d. Pembinaan desa siaga
e. UKS dan UKGS

5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada RKA (yang bersumber
dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
 Menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan

II. Tatalaksana Upaya Sanitasi dan Penyehatan Lingkungan


1. Penanggung jawab
Sanitarian
2. Perangkat Kerja
 Sanitarian Kit
 Leaflet
3. Tujuan Umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas
lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala
kemungkinan resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya
kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik.
4. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan
Puskesmas meliputi:
a. Penyehatan air
b. Penyehatan makanan dan minuman
c. Pengawasan SPAL, Jamban, air, TTU/TPM
d. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
e. Penyehatan pemukiman
f. Pengawasan sanitasi tempat umum

5. Tata Laksana
a. Perencanaan (P1)
Sanitarian merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
 Menyusun rencana tindak lanjut
III.Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
 Petugas Penanggung jawab
Bidan
 Perangkat kerja
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. stetoskop Laennec
d. thermometer
e. Doppler
f. KB set
g. Partus set
h. Kulkas vaksin
i. Spuit
j. Pita pengukur
 Tujuan
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang
terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman
dalam lingkungan yang kondusif sehat, dengan asuhan antenatal yang ade kuat,
dengan gizi serta persiapan menyusui yang baik.

Keluarga Berencana
a) Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat
kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan,
baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan guna
menurunkan angka kelahiran nasional
b) Tujuan
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna
jasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan
usia subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah,
waktu dan jarak antar kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu
keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera.
 Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak.Pelayanan KIA
Puskesmas terdiri dari:
a.Pelayanan kesehatan ibu hamil
b.Pelayanan kesehatan ibu bersalin
c.Pelayanan kesehatan ibu nifas
d.Pelayanan kesehatan neonatus, bayi, anak balita dan anak pra sekolah
e.Pelayanan keluarga berencana
 Tatalaksana
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak pada
RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
 Menyusun rencana tindak lanjut
IV. Tatalaksana Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat
1. Petugas penanggung jawab
Nutrisionis
2. Peralatan kerja
a. Leaflet
b. Panduan Diet
c. Food Model
d. Timbangan badan dan Mikrotois
3. Tujuan
Tujuan Umum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat
4. Kegiatan
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi:
a. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
b. Upaya Perbaikan Gizi Institusi (UPGI)
c. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:
Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY)
 Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)
 Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi  Protein (KEP)
Dan Kurang Energi Kronis (KEK)
 Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)
 Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Kekurangan Gizi Mikro Lain
 Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Gizi Lebih
5. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Nutrisionis merencanakan kegiatan penanggulangan gizi masyarakat pada
RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of
action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana
APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
 Menyusun rencana tindak lanjut

V. Tatalaksana Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2)


1. Petugas Penanggung jawab
Epidemiolog Kesehatan, Perawat dan Pekarya Kesehatan
2. Perangkat Kerja
a. Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
b. Blanko surveilans
c. Pedoman KLB
d. alat pelindung diri (APD)
e. Alat kebersihan lingkungan
f. Rapit Tes Kit
g. Tensimeter
h. Stetoskop
i. Buku
3. Tujuan
Mencegah dan mengendalikan terjadinya penyakit dan melakukan penanggulangan
terhadap penyakit yang berkembang
4. Kegiatan
 Kegiatan upaya penanganan penyakit menular meliputi:
a. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (P2)
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-upaya:
b. Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita dukungan tenaga dan
sarana obat yang memadai termasuk rujukan.
c. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya, abatisasi pada
KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang tercemar pada KLB diare,
Pengobatan pada penderita TB BTA+, dsb.
d. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan, pengamatan/pemantauan
(surveilance ketat) dan logistik.
e. Pelaksanaan POSBINDU dan Prolanis

 Program Pencegahan
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat,
yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui
kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
 Surveilans Epidemiologi Penyakit
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui pengamatan terhadap
kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk perencanaan suatu program,
mengevaluasi hasil program, dan sistem kewaspadaan dini. Secara singkat dapat
dikatakan: Pengumpulan Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan.
5. Program pengendalian dan Pencegahan Penyakit
a. Program imunisasi
b. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TB paru
c. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan
pneumonia
d. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
e. Program Surveilans
f. Pemberantasan demam berdarah
g. Pemberantasan Malaria
h. Perawatan Kesehatan Masyarakat
i. Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)
6. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Pelaksana Program P2 merencanakan kegiatan pemberantasan penyakit pada RKA
(yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P3)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
 Menyusun rencana tindak lanjut
VI. Upaya Program Kesehatan Sekolah
1. Penanggung jawab:
 Perawat
2. Perangkat Kerja
 Leaflet
 Alat peraga penyuluhan
 Jadwal kegiatan
 Buku
 Form
3. Tujuan
Terpantaunya kondisi kesehatan Siswa di sekolah
4. Kegiatan
Kegiatan UKS diantaranya adalah yaitu:Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan UKS pada RKA (yang bersumber dana APBD)
dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada
kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan

VII. Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila)


1. Penanggung jawab:
 Petugas usila
2. Perangkat Kerja
 KMS lansia
 PHN kit
 LCD Proyektor
 Laptop
 Leaflet
 Alat peraga penyuluhan
 Kamera
 Jadwal kegiatan
 Buku
 Form
3. Tujuan
Meningkatnya status kesehatan usia lanjut
4. Kegiatan
a. Penyuluhan kesehatan
b. Pembinaan posyandu usila
c. Pembinaan kader usila
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada RKA (yang bersumber dana
APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
 menyusun rencana tindak lanjut
VIII. Upaya Program Penyehat Tradisional dan Kefarmasian
1. Penanggung jawab:
Petugas Program Penyehat Tradisional dan Kefarmasian
2. Perangkat Kerja
 Leaflet
 Kompor,panci untuk demo toga
 Jadwal kegiatan
 Buku

3. Tujuan
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan pengobatan tradisional
sebagai pelengkap pengobatan konvensional.
4. Kegiatan
a. Penyuluhan TOGA
b. Demo TOGA
c. Pembinaan kader TOGA
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada RKA (yang bersumber dana
APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
 Menyusun rencana tindak lanjut
IX. Upaya Program Kesehatan Jiwa
1. Penanggung jawab:
Perawat
2. Perangkat Kerja
 Form Pendataan Pasien Jiwa
 Form Perujukan Pasien Jiwa
 Pamflet
3. Tujuan
upaya yang diselenggarakan untuk mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal,
baik intelektual, maupun emosional dan sosial, yang meliputipemeliharaan dan
peningkatan kesehatan jiwa,pencegahan dan penanggulangan masalah psikososial
dan gangguan jiwa,penyembuhan dan pemulihan penderita gangguan jiwa, serta
pencegahan terjadinya kasus pasung pada penyandang gangguan jiwa di
masyarakat.

4. Kegiatan
a. Pelacakan laporan ODGJ
b. Pengawasan kasus ODGJ
c. Perujukan Kasus ODGJ
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan Program Kesehatan Jiwa pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Menerima laporan dari masyarakat tentang temuan ODGJ
 Mengkoordinasikan dengan Kepala Puskesmas, bendahara pengeluaran
atau bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
 menyusun rencana tindak lanjut
BAB V
LOGISTIK
Manajemen Logistik adalah suatu pengetahuanatau seni serta proses mengenai
perencanaan, penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan serta penghapusan
material. Tujuan dari manajemen logistik adalah tersedianya bahan setiap saat dibutuhkan, baik
mengenai jenis, jumlah maupun kualitas yang dibutuhkan secara efisien.Manajemen logistik
upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Bulango Ulu adalah sebagai berikut :
A. Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan unit pelayanan promosi kesehatan menghitung dan merencanakan kebutuhan
media promosi kesehatan berupa leaflet, booklet, buku saku, poster, spanduk, makalah
penyuluhan, buku saku, modul pelatihan, ATK penunjang administrasi dan dokumentasi
kegiatan yang sudah direncanakan. Analisa kebutuhan penunjang pelaksanaan kegiatan pada
periode waktu tertentu berorientasi kepada program pelayanan, pola penyakit dan target
kinerja pelayanan.Menyesuaikan perencanaan kebutuhan dengan memperhatikan persediaan
awal logistik yang sudah ada.
B. Penganggaran
Fungsi berikutnya adalah menghitung kebutuhan pengadaan logistik untuk menunjang
kegiatan pelayanan promosi kesehatan diatas dengan harga satuan berdasar indeks harga
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bone Bolango sehingga akan diketahui
kebutuhan anggaran tersebut. Penganggaran kebutuhan logistik Puskesmas Bulango Ulu
memanfaatkan dana JKN, BOK.
C. Pengadaan
Fungsi berikutnya adalah pengadaan, yaitu semua kegiatan yang dilakukan untuk
mengadakan bahan logistik yang telah direncanakan, baik melalui prosedur :
1. Pembelian
2. Produksi sendiri, maupun dengan
3. Sumbangan dari pihak lain yang tidak mengikat
Untuk pengadaan logistik di Puskesmas Bulango Ulu dilakukan dengan pembelian materi
yang sudah siap pakai, pengadaan sendiri leaflet kesehatan sesuai kebutuhan perencanaan
unit pelayanan dan menerima dropping dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango.
D. Penyimpanan
Material logistik yang diperoleh dicatat dan disimpan di gudang alat kesehatan untuk
didistribusikan sesuai kebutuhan pelayanan UKM. Fungsi penyimpanan ini sangat
menentukan kelancaran distribusi, diantaranya untuk mengantisipasi kekosongan material,
menghemat biaya, mengantisipasi fluktuasi kenaikan harga material, serta mempercepat
pendistribusian karena materi sudah siap pakai. Prinsip FIFO (First In First Out)
diberlakukan di penyimpanan logistik PuskesmasBulango Ulu.
E. Pendistribusian
Pendistribusian logistik di Puskesmas Bulango Ulu dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan
UKM. Efisiensi pelaksanaan pendistribusian akan mempengaruhi kecepatan penyediaan
material baru. Penanggung jawab pendistribusian adalah Bendahara Barang Puskesmas
Bulango Ulu. Prosedur baku pendistribusian material promosi kesehatan, meliputi :
1. Pendistribusian langsung kepada sasaran pelayanan
2. Pendistribusian melalui mitra kerja lintas program, jejaring dan jaringan Puskesmas
Bulango Ulu.
F. Penghapusan
Penghapusan adalah proses penghapusan tanggungjawab Bendahara Barang atas bahan atau
barang tertentu sekaligus mengeluarkan dari catatan/pembukuan yang berlaku, penghapusan
barang diperlukan karena :
1. Bahan/barang rusak tidak dapat dipakai kembali
2. Bahan/barang tidak dapat didaur ulang atau tidak ekonomis untuk didaur ulang.
3. Bahan/barang sudah melewati masa kadaluarsa (expired date)
4. Bahan/barang hilang karena pencurian atau sebab lain.
Penghapusan logistik di Puskesmas Bulango Ulu dilakukan dengan pemusnahan, yaitu
dibakar atau dipendam/ditanam
BAB V
PENUTUP

Salah satu keistimewaan puskesmas adalah bahwa institusi ini memiliki wilayah kerja.
Oleh karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan di dalam gedung, dimana pasien datang ke
puskesmas, puskesmas menyelenggarakan pula kegiatan luar gedung, yakni petugas puskesmas
melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti di lokasi desa, posyandu, sekolah dan lain-lain.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), kegiatan UKP (upaya kesehatan perorangan)
harus seimbang dengan kegiatan UKM (upaya kesehatan masyarakat). Sementara itu, kegiatan
UKM terdiri dari UKM esensial dan UKM pengembangan. UKM esensial meliputi: a. Pelayanan
promosi kesehatan; b. Pelayanan kesehatan lingkungan; c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan
keluarga berencana; d. Pelayanan gizi; e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Sedangkan UKM pengembangan terdiri dari: Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat, Upaya
Kesehatan Usia Lanjut, dan lain lain.

Anda mungkin juga menyukai