PENYELENGGARAAN UKM
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional sebagai pusat
pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat dan memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya (Permenkes nomor 75 tahun 2014). Salah satu fungsi pokok Puskesmas adalah
pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Sebagai Unit Pelaksana Teknik Dinas
(UPTD) Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan, meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat.Upaya kesehatan yang diselenggarakan termasuk upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan bahwasanya puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat.
Adapun fungsi Puskesmas sebagaimana tertuang pada pasal 5 Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 meliputi :
1. Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) Tingkat Pertama di wilayah
kerja.
2. Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) Tingkat Pertama di wilayah
kerja.
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat
esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat
esensial meliputi:
a. UKM promosi kesehatan (Promkes);
b. UKM Sanitasi dan Penyehatan Lingkungan;
c. UKM kesehatan Ibu, anak, dan keluarga berencana (KIA KB);
d. UKM gizi;
e. UKM Pencegahan dan Pengendalian penyakit (P2);
Sedangkan upaya kesehatan masyarakat pengembangan Puskesmas Bulango Ulu
meliputi;
a. UKM Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
b. UKM Program Penyehat tradisional dan Kefarmasian
c. UKM Program Kesehatan Jiwa
d. UKM Program Kesehatan Usia Lanjut
Upaya kesehatan masyarakat baik esensial dan pengembangan harus diselenggarakan
sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan untuk mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal Kabupaten Bone Bolango.
B. Tujuan Pedoman
Pedoman Upaya Kesehatan Masyarakat bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh
aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Bulango Ulu,
sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal (SPM).
D. Batasan Operasional
1. Upaya promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat.
2. Upaya Sanitasi dan Penyehatan Lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh
Puskesmas untuk menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan
terhadap penyakit yang berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan
lingkungan yang dapat mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.
3. Upaya kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya kesehatan primeryang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan
perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra sekolah
dalam proses tumbuh kembang.
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi
yang berkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk mengupayakan
peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai
profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat.
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu upaya untuk mencegah
agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat dan penyakit tidak
menular dapat dikendalikan angka kesakitannya, yang dilakukan antara lain dengan
memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan,
surveilans dan imunisasi serta penanganan pengobatan atau langkah- langkah
pencegahan kepada penderita penyakit/lingkungan dengan tujuan memutuskan rantai
penularan dan penyebab penyakit.
6. Upaya Program Usaha Kesehatan sekolah (UKS) berperan untuk memantau
kesehatan anak usia sekolah langsung di sekolah
7. Upaya Program Penyehat Tradisional dan kefarmasian adalah program pembinaan
terhadap pelayanan pengobatan tradisional, pengobat tradisional dan cara
pengobatan tradisional. Yang dimaksud pengobatan tradisional adalah pengobatan
yang dilakukan secara turun temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu), alat
(tusuk jarum, juru sunat) maupun keterampilan (pijat, patah tulang).
8. Upaya Program Kesehatan jiwa adalah upaya yang diselenggarakan untuk
mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal, baik intelektual, maupun emosional dan
sosial, yang meliputipemeliharaan dan peningkatan kesehatan jiwa,pencegahan dan
penanggulangan masalah psikososial dan gangguan jiwa,penyembuhan dan
pemulihan penderita gangguan jiwa, serta pencegahan terjadinya kasus pasung pada
penyandang gangguan jiwa di masyarakat.
9. Upaya Kesehatan Usia Lanjut adalah upaya untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berusia lanjut.
E. Landasan Hukum
1. Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan (Panduan bagi petugas
kesehatan di Puskesmas) Kementrian Kesehatan RI 2011
2. Buku Pedoman Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
3. Pedoman Strategi Komunikasi (Perubahan Perilaku dalam Pencegahan STUNTING
di Indonesia Tahun 2018
4. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial Kementrian Kesehatan RI 2010
5. Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan,
Edisi Pertama 2013
6. Buku Saku Kader Pneumonia Balita dan Influenza
7. Buku Saku Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin 2018
8. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu 2015
9. Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Pemeriksaan Laboratorium Sederhana pada
Pelayanan Antenatal Untuk Bidan 2016
10. Pedoman Skrining Hipotiroid Kongenital 2016
11. Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kessehatan Ibu dan Anak
12. Petunjuk Pelaksanaan Komunikasi Informasi dan Edukasi Kesehatan Reproduksi
dan Seksual Bagi Calon Pengantin Tahun 2016
13. Pedoman Proses Asuhan Gizi di Puskesmas
14. Pedoman Pelaksanaan stimulasi,deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak
di tingkat pelayanan kesehatan dasar tahun 2012
15. Panduan penyelenggaraan pemeberian makanan tambahan pemulihan bagi balita
gizi kurang dan ibu hamil KEK (Bantuan Operasional Kesehatan) tahun 2012
16. Pedoman Gizi Seimbang Kementrian Kesehatan RI 2014
17. Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk Kementrian Kesehatan RI 2011
18. Panduan Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Dalam Pembinaan Kader Posyandu
Kementrian Kesehatan 2013
19. Pedoman Pendampingan Keluargaa Menuju KADARZI
20. Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala Anak Usia
Sekolah dan Remaja Kementrian Kesehatan 2018
21. Buku Saku Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2017
22. Petunjuk teknis kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) tahun 2017
23. Pedoman Teknis Petugas Imunisasi Kementrian Kesehatan RI Tahun 2013
24. Modul Basic Healt Worker’s bagi petugas puskesmas Direktorat SIMKAR dan
KESMA Ditjen PP & PL Kementrian Kesehatan RI Tahun 2017
25. Pelatihan manajemen penanggulangan tuberkulosis bagi pengelola program TB
(Wasor) tahun 2017
26. Modul pelatihan penanggulangan tuberkulosis bagi petugas kesehatan di fasilitas
kesehatan tingkat pertama dan tingkat kesehatan rujukan tingkat lanjut tahun 2017
27. Modul pelatihan program P2 kusta unit pelayanan kesehatan tahun 2019
28. Buku kesehatan lanjut usia (Kemenkes RI) tahun 2016
29. Lembar balik waspadai ancaman penyakit tidak menular (PTM) Kemeskes RI
Direktorat Jenderal PP dan PL Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular
2012
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Kualifikasi Minimal
Kegiatan Realisasi
SDM
1 orang dengan kualifikasi
UKM Promkes S1 Kesehatan Masyarakat
S1 Kesehatan Masyarakat
UKM Sanitasi dan 1 orang dengan kualifikasi
D3 Kesling
Penyehatan Lingkungan S1 Kesehatan Masyarakat
1 orang dengan kualifikasi
UKM KIA KB D4 Kebidanan
D3 Kebidanan
3 orang dengan kualifikasi
UKM Gizi S1 Kesehatan Masyarakat
D3 Gizi
7 orang dengan kualifikasi
UKM P2 D3 Keperawatan
D3 Keperawatan
UKM Program Penyehat 1 orang dengan kualifikasi
D3 Kefarmasian
tradisional dan kefarmasian D3 Kefarmasian
1 orang dengan kualifikasi
UKM Kesehatan Jiwa D3 Keperawatan
D3 Keperawatan
UKM Program Penyakit 1 orang dengan kualifikasi
D3 Keperawatan
Tidak Menular D3 Keperawatan
UKM Program Kesehatan 1 orang dengan kualifikasi
D3 Keperawatan
Usia Lanjut D3 Kebidanan
B. Distribusi Ketenagaan
Pelaksana program upaya kesehatan dan latar belakang profesinya adalah sebagai
berikut:
Kegiatan Petugas Profesi
S1 Kesehatan
UKM Promkes Arifin Husain,SKM.
Masyarakat
UKM Sanitasi dan Penyehatan S1 Kesehatan
Yusrin H. Wungu,SKM.
Lingkungan Masyarakat
Yayu Isa,AMG.
UKM Gizi Nilla Jassin,AMG. D3 Gizi
Ayu Restika,AMd, Gz.
UKM P2
a. Program imunisasi
Fitiria Djafar,Amd.Kep. D3 Keperawatan
b. Program TB paru
Zulfikar Mokambu, Amd.Kep. D3 Keperawatan
c. Program ISPA
Dian Anggraini Pou,Amd.Kep. D3 Keperawatan
d. Program diare
Dian Anggraini Pou,Amd.Kep. D3 Keperawatan
e. Program Surveilans
Yanti Basalamah Pekarya
f. P2 demam berdarah
Zulfikar Mokambu,Amd.Kep D3 Keperawatan
g. P2 Malaria
Zulfikar Mokambu,Amd.Kep D3 Keperawatan
UKM Program Penyehat
Brismansyah, AMF D3 Farmasi
tradisional dan kefarmasian
C. Jadwal Kegiatan
1. Jadwal kegiatan UKM disusun berdasarkan usulan dari masyarakat
2. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan masyarakat dilakukan bersama oleh para
pemegang program dalam kegiatan minilokakarya bulanan dengan persetujuan
Kepala Puskesmas
3. Jadwal kegiatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun dan di bagi dalam jadual
kegiatan bulanan
4. Jadwal kegiatan dikoordinasikan dan dikomunikasikan kepada lintas program
maupun lintas sektor
BAB III
STANDAR FASILITAS
Untuk mendukung tercapai nya tujuan kegiatan upaya kesehatan masyarakat, Puskesmas
Bulango Ulu memiliki :
1. Satu buah mobil Puskesmas Keliling
2. Tujuh unit kendaraan roda dua
3. Seperangkat LCD proyektor
4. Satu unit laptop
Adapun fasilitas penunjang untuk masing-masing kegiatan upaya kesehatan dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan promosi kesehatan Leaflet
Alat peraga penyuluhan
Jadwal kegiatan
Buku
Pamflet
Form PHBS
LCD dan laptop
Pelayanan kesehatan lingkungan Leaflet
Sanitarian kit
Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga Tensimeter
berencana Stetoskop
Stetoskop laennec
Termometer
Doppler
KB set
Partus set
Spuit
Pita pengukur
Pelayanan gizi Leaflet
Food Model
Timbangan badan dan Mikrotois
Pelayanan pencegahan dan pengendalian Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
penyakit Poster
Blanko surveilans
Alat-alat pelindung diri
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada RKA (yang bersumber
dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
Menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan
5. Tata Laksana
a. Perencanaan (P1)
Sanitarian merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
Menyusun rencana tindak lanjut
III.Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
Petugas Penanggung jawab
Bidan
Perangkat kerja
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. stetoskop Laennec
d. thermometer
e. Doppler
f. KB set
g. Partus set
h. Kulkas vaksin
i. Spuit
j. Pita pengukur
Tujuan
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang
terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman
dalam lingkungan yang kondusif sehat, dengan asuhan antenatal yang ade kuat,
dengan gizi serta persiapan menyusui yang baik.
Keluarga Berencana
a) Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat
kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan,
baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan guna
menurunkan angka kelahiran nasional
b) Tujuan
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna
jasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan
usia subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah,
waktu dan jarak antar kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu
keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera.
Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak.Pelayanan KIA
Puskesmas terdiri dari:
a.Pelayanan kesehatan ibu hamil
b.Pelayanan kesehatan ibu bersalin
c.Pelayanan kesehatan ibu nifas
d.Pelayanan kesehatan neonatus, bayi, anak balita dan anak pra sekolah
e.Pelayanan keluarga berencana
Tatalaksana
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak pada
RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
Menyusun rencana tindak lanjut
IV. Tatalaksana Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat
1. Petugas penanggung jawab
Nutrisionis
2. Peralatan kerja
a. Leaflet
b. Panduan Diet
c. Food Model
d. Timbangan badan dan Mikrotois
3. Tujuan
Tujuan Umum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat
4. Kegiatan
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi:
a. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
b. Upaya Perbaikan Gizi Institusi (UPGI)
c. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:
Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY)
Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)
Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi Protein (KEP)
Dan Kurang Energi Kronis (KEK)
Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)
Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Kekurangan Gizi Mikro Lain
Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Gizi Lebih
5. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Nutrisionis merencanakan kegiatan penanggulangan gizi masyarakat pada
RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of
action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana
APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
Menyusun rencana tindak lanjut
Program Pencegahan
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat,
yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui
kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
Surveilans Epidemiologi Penyakit
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui pengamatan terhadap
kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk perencanaan suatu program,
mengevaluasi hasil program, dan sistem kewaspadaan dini. Secara singkat dapat
dikatakan: Pengumpulan Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan.
5. Program pengendalian dan Pencegahan Penyakit
a. Program imunisasi
b. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TB paru
c. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan
pneumonia
d. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
e. Program Surveilans
f. Pemberantasan demam berdarah
g. Pemberantasan Malaria
h. Perawatan Kesehatan Masyarakat
i. Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)
6. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Pelaksana Program P2 merencanakan kegiatan pemberantasan penyakit pada RKA
(yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P3)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
Menyusun rencana tindak lanjut
VI. Upaya Program Kesehatan Sekolah
1. Penanggung jawab:
Perawat
2. Perangkat Kerja
Leaflet
Alat peraga penyuluhan
Jadwal kegiatan
Buku
Form
3. Tujuan
Terpantaunya kondisi kesehatan Siswa di sekolah
4. Kegiatan
Kegiatan UKS diantaranya adalah yaitu:Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan UKS pada RKA (yang bersumber dana APBD)
dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada
kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
3. Tujuan
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan pengobatan tradisional
sebagai pelengkap pengobatan konvensional.
4. Kegiatan
a. Penyuluhan TOGA
b. Demo TOGA
c. Pembinaan kader TOGA
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada RKA (yang bersumber dana
APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
Menyusun rencana tindak lanjut
IX. Upaya Program Kesehatan Jiwa
1. Penanggung jawab:
Perawat
2. Perangkat Kerja
Form Pendataan Pasien Jiwa
Form Perujukan Pasien Jiwa
Pamflet
3. Tujuan
upaya yang diselenggarakan untuk mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal,
baik intelektual, maupun emosional dan sosial, yang meliputipemeliharaan dan
peningkatan kesehatan jiwa,pencegahan dan penanggulangan masalah psikososial
dan gangguan jiwa,penyembuhan dan pemulihan penderita gangguan jiwa, serta
pencegahan terjadinya kasus pasung pada penyandang gangguan jiwa di
masyarakat.
4. Kegiatan
a. Pelacakan laporan ODGJ
b. Pengawasan kasus ODGJ
c. Perujukan Kasus ODGJ
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan Program Kesehatan Jiwa pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
Menerima laporan dari masyarakat tentang temuan ODGJ
Mengkoordinasikan dengan Kepala Puskesmas, bendahara pengeluaran
atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
menyusun rencana tindak lanjut
BAB V
LOGISTIK
Manajemen Logistik adalah suatu pengetahuanatau seni serta proses mengenai
perencanaan, penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan serta penghapusan
material. Tujuan dari manajemen logistik adalah tersedianya bahan setiap saat dibutuhkan, baik
mengenai jenis, jumlah maupun kualitas yang dibutuhkan secara efisien.Manajemen logistik
upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Bulango Ulu adalah sebagai berikut :
A. Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan unit pelayanan promosi kesehatan menghitung dan merencanakan kebutuhan
media promosi kesehatan berupa leaflet, booklet, buku saku, poster, spanduk, makalah
penyuluhan, buku saku, modul pelatihan, ATK penunjang administrasi dan dokumentasi
kegiatan yang sudah direncanakan. Analisa kebutuhan penunjang pelaksanaan kegiatan pada
periode waktu tertentu berorientasi kepada program pelayanan, pola penyakit dan target
kinerja pelayanan.Menyesuaikan perencanaan kebutuhan dengan memperhatikan persediaan
awal logistik yang sudah ada.
B. Penganggaran
Fungsi berikutnya adalah menghitung kebutuhan pengadaan logistik untuk menunjang
kegiatan pelayanan promosi kesehatan diatas dengan harga satuan berdasar indeks harga
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bone Bolango sehingga akan diketahui
kebutuhan anggaran tersebut. Penganggaran kebutuhan logistik Puskesmas Bulango Ulu
memanfaatkan dana JKN, BOK.
C. Pengadaan
Fungsi berikutnya adalah pengadaan, yaitu semua kegiatan yang dilakukan untuk
mengadakan bahan logistik yang telah direncanakan, baik melalui prosedur :
1. Pembelian
2. Produksi sendiri, maupun dengan
3. Sumbangan dari pihak lain yang tidak mengikat
Untuk pengadaan logistik di Puskesmas Bulango Ulu dilakukan dengan pembelian materi
yang sudah siap pakai, pengadaan sendiri leaflet kesehatan sesuai kebutuhan perencanaan
unit pelayanan dan menerima dropping dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango.
D. Penyimpanan
Material logistik yang diperoleh dicatat dan disimpan di gudang alat kesehatan untuk
didistribusikan sesuai kebutuhan pelayanan UKM. Fungsi penyimpanan ini sangat
menentukan kelancaran distribusi, diantaranya untuk mengantisipasi kekosongan material,
menghemat biaya, mengantisipasi fluktuasi kenaikan harga material, serta mempercepat
pendistribusian karena materi sudah siap pakai. Prinsip FIFO (First In First Out)
diberlakukan di penyimpanan logistik PuskesmasBulango Ulu.
E. Pendistribusian
Pendistribusian logistik di Puskesmas Bulango Ulu dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan
UKM. Efisiensi pelaksanaan pendistribusian akan mempengaruhi kecepatan penyediaan
material baru. Penanggung jawab pendistribusian adalah Bendahara Barang Puskesmas
Bulango Ulu. Prosedur baku pendistribusian material promosi kesehatan, meliputi :
1. Pendistribusian langsung kepada sasaran pelayanan
2. Pendistribusian melalui mitra kerja lintas program, jejaring dan jaringan Puskesmas
Bulango Ulu.
F. Penghapusan
Penghapusan adalah proses penghapusan tanggungjawab Bendahara Barang atas bahan atau
barang tertentu sekaligus mengeluarkan dari catatan/pembukuan yang berlaku, penghapusan
barang diperlukan karena :
1. Bahan/barang rusak tidak dapat dipakai kembali
2. Bahan/barang tidak dapat didaur ulang atau tidak ekonomis untuk didaur ulang.
3. Bahan/barang sudah melewati masa kadaluarsa (expired date)
4. Bahan/barang hilang karena pencurian atau sebab lain.
Penghapusan logistik di Puskesmas Bulango Ulu dilakukan dengan pemusnahan, yaitu
dibakar atau dipendam/ditanam
BAB V
PENUTUP
Salah satu keistimewaan puskesmas adalah bahwa institusi ini memiliki wilayah kerja.
Oleh karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan di dalam gedung, dimana pasien datang ke
puskesmas, puskesmas menyelenggarakan pula kegiatan luar gedung, yakni petugas puskesmas
melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti di lokasi desa, posyandu, sekolah dan lain-lain.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), kegiatan UKP (upaya kesehatan perorangan)
harus seimbang dengan kegiatan UKM (upaya kesehatan masyarakat). Sementara itu, kegiatan
UKM terdiri dari UKM esensial dan UKM pengembangan. UKM esensial meliputi: a. Pelayanan
promosi kesehatan; b. Pelayanan kesehatan lingkungan; c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan
keluarga berencana; d. Pelayanan gizi; e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Sedangkan UKM pengembangan terdiri dari: Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat, Upaya
Kesehatan Usia Lanjut, dan lain lain.