Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PATOSIFIOLOGI

“TAHAP PERKEMBANGAN MENTAL DAN PERUBAHAN


KESEHATAN”

Dosen Pengampu :

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt., karena
atas rahmat-Nya kami dapat  menyelesaikan tugas mata kuliah Dokumentasi
Keperawatan yang berjudul “TAHAP PERKEMBANGAN MENTAL DAN
PERUBAHAN KESEHATAN”. Dalam penyelesaian makalah ini kami banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak, untuk itu melalui kata
pengantar ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang tidak
dapat kami sebutkan satu per satu beserta teman satu kelompok. Dan tidak lupa
pula penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah yang telah
membimbing kami dalam penulisan makalah ini.

Terimakasih atas bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan
kepada kami, semoga menjadi amal sholeh dan diterima Allah sebagai sebuah
kebaikan. Kami meminta maaf jika dalam penulisan terdapat kesalahan atau
kekurangan, maka dari itu penulis meminta saran dan kritikan kepada para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
khususnya bagi penulis dan semua pembaca pada umumnya.

Palembang, 19 Februari 2020

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3. Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

2.1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.......................................... 3


2.2. Tahapan Tumbuh Kembang.................................................................... 4
2.3. Kesehatan Mental Pada Anak................................................................. 6
2.4. Kesehatan Mental Pada Remaja.............................................................. 8
2.5. Kesehatan Mental Pada Dewasa dan Usia Lanjut .................................. 12

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 14

3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 14


3.2. Saran ....................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam setiap tahap perkembangan manusia terdapat kriteria sehat mental,
kesehatan mental pada anak berbea dengan sehat mental pada remaja, begitu pula
berbeda dengan dewasa. Dimana kesehatan mental yang normal pada setiap tahap
perkembangan.
Sedangkan yang dimaksud Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang
dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis
(penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial).
Mental yang sehat tidak akan mudah terganggu oleh Stressor (Penyebab
terjadinya stres) orang yang memiliki mental sehat berarti mampu menahan diri
dari tekanan-tekanan yang datang dari dirinya sendiri dan lingkungannya. Noto
Soedirdjo, menyatakan bahwa ciri-ciri orang yang memiliki kesehatan mental
adalah Memiliki kemampuan diri untuk bertahan dari tekanan-tekanan yang
datang dari lingkungannya. Sedangkan menurut Clausen Karentanan
(Susceptibility) Keberadaan seseorang terhadap stressor berbeda-beda karena
faktor genetic, proses belajar dan budaya yang ada dilingkungannya, juga
intensitas stressor yang diterima oleh seseorang dengan orang lain juga berbeda.
Mental sehat manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan external. Keduanya
saling mempengaruhi dan dapat menyebabkan mental yang sakit sehingga bisa
menyebabkan gangguan  jiwa dan penyakit jiwa.
Kesehatan mental merupakan keinginan wajar bagi setiap manusia seutuhnya,
tapi tidaklah mudah mendapatkan kesehatan jiwa seperti itu. Perlu pembelajaran
tingkah laku, pencegahan yang dimulai secara dini untuk mendapatkan hasil yang
dituju oleh manusia. Untuk menelusurinya diperlukan keterbukaan psikis manusia
ataupun suatu penelitian secara langsung atau tidak langsung pada manusia yang
menderita gangguan jiwa. Pada dasarnya untuk mencapai manusia dalam segala
hal diperlukan psikis yang sehat. Sehingga dapat berjalan menurut tujuan manusia
itu diciptakan secara normal.

1
Jadi Kesehatan mental adalah keserasian atau kesesuaian antara seluruh aspek
psikologis dan dimiliki oleh seorang untuk dikembangkan secara optimal agar
individu mampu melakukan kehidupan-kehidupan sesuai dengan tuntutan-
tuntutan atau nilai-nilai yang berlaku secara individual, kelompok maupun
masyarakat luas sehingga yang sehat baik secara mental maupun secara fisik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari perkembangan mental ?
2. Bagaimana tahap perkembangan mental dan perubahan kesehatan pada
anak, remaja dan lansia ?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui dan menjelaskan tahap perkembangan mental dan
perubahan pada anak, remaja dan lasia

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth), merupakan peningkatan jumlah dan besar sel
diseluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis
protein-protein baru. Menghasilkan penambahan jumlah berat secara keseluruhan
atau sebagian. 
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang
sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses
transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang
herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan
berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan
struktur biologis.

Pengertian Perkembangan
Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-angsur dan
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas
seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan
pembelajaran. (wong, 2000).
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa
perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung
dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana
diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses
diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan
totalitas itu lambant laun bagian- bagiannya akan menjadi semakin nyata dan
tambah jelas dalam rangka keseluruhan.
Perkembangan mental yaitu suatu perkembangan yang terdapat pada diri
seseorang baik berupa sikap dan sifat,ataupun rasa percaya diri.

3
Misalnya seorang anak yang dulunya mempunyai rasa percaya diri yang
kurang setelah adanya perkembangan mental tersebut anak tersebut perlahan
berubah menjadi anak yang percaya diri.

2.2 Tahapan Tumbuh Kembang


Tahap tumbuh kembang anak secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Tahap Tumbuh Kembang Usia 0-6 Tahun 
1. Masa Pranatal
Masa pranatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara
masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar
biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan
kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan.
Masa pranatal terdiri atas dua fase yaitu :
a.    Fase Embrio.
b.    Fase Fetus.

2. Masa Pascanatal
Tumbuh kembang pada masa pascanatal dibagi ke dalam beberapa fase berikut :
a. Masa Neonatus (0-28 hari)
Tumbuh kembang masa pascanatal diawali dengan masa neonatus, yaitu
dimana terjadinya kehidupan yang baru. Pada masa ini terjadi proses adaptasi
semua sistem organ tubuh, dimulai dari aktifitas pernafasan, pertukaran gas
dengan frekuensi pernapasan antara 35-50 kali permenit, penyesuaian denyut
jantung antara 120-160 kali permenit, perubahan ukuran jantung menjadi lebih
besar di bandingkan dengan rongga dada, kemudian gerakan bayi mulai
meningkat untuk memenuhi kebutuhan gizi.
b. Masa Bayi (29 hari – 1 tahun)  
Pada masa bayi, tahap tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi 3 tahap
yaitu :    
> Usia 1-4 bulan, tumbuh kembang pada tahap ini diawali dengan perubahan
berat badan. Bila gizi anak baik, maka perkiraan berat badan akan mencapai

4
700-1000 g/bulan. Pertumbuhan tinggi badan agak stabil, tidak mengalami
kecepatan dalam pertumbuhan tinggi badan.
      > Usia 4-8 bulan, pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan perubahan berat
benda pada waktu lahir. Rata-rata kenaikan berat benda adalah 500-600
g/bulan, apabila mendapatkan gizi yang baik. Sedangkan pertumbuhan tinggi
badan tidak mengalamikecepatan dan stabil berdasarkan pertambahan umur.
      > Usia 8-12 bulan, pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat mencapai
tiga kali berat badan lahir, pertambahan berat badan perbulan sekitar 350-450
gram pada usia 7-9 bulan, 250-350 gram pada usia 10-12 bulan, bila
memperoleh gizi baik. Pertumbuhan tinggi badan sekitar 1,5 kali tinggi badan
pada saat lahir. Pada usia 1 tahun, pertambahan tinggi badan masih stabil dan
diperkirakan mencapai 75 cm.
c. Masa Anak (1-2 tahun)
Pada masa ini, anak akan mengalami beberapa perlambatan dalam
pertumbuhan fisik. Pada tahun kedua, anak hanya mengalami kenaikan berat
badan sekitar 1,5 – 2,5 kg dan penambahan tinggi badan 6-10 cm. Pertumbuhan
otak juga akan mengalami perlambatan, kenaikan lingkar kepala hanya 2 cm.
untuk pertumbuhan gigi, terdapat tambahan 8 buah gigi susu, termasuk gigi
geraham pertama dan gigi taring, sehingga seluruhnya berjumlah 14-16 buah.
Pada usia 2 tahun, pertumbuhan fisik berat badan sudah mencapai 4x berat badan
lahir dan tinggi badan sudah mencapai 50 persen tinggi badan orang dewasa.
Menginjak usia 3 tahun, rata-rata berat badan naik menjadi 2-3 kg/tahun, tinggi
badan naik 6-8 cm/tahun, dan lingkar kepala menjadi sekitar 50 cm.
d. Masa Prasekolah (3-6 tahun)
Pada masa prasekolah, berat badan mengalami kenaikan rata-rata 2kg/tahun.
Tubuh anak terlihat kurus, akan tetapi aktivitas motorik tinggi dan sistem tubuh
mencapai kematangan dalam hal berjalan, melompat, dan lain-lain. Tinggi badan
bertambah rata-rata 6,75 – 7,5 cm setiap tahun.
Pada masa ini anak mengalami proses perubahan pola bakan, umumnya
mengalami kesulitan untuk makan. Anak juga mulai menunjukkan kemandirian
pada proses eliminasi.

5
2. Tahap Tumbuh Kembang Usia 6 Tahun Keatas
a. Masa Sekolah (6-12 tahun)
Fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 12 tahun,
sama dengan masa usia Sekolah Dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-
keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Secara formal mereka mulai
memastiki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi
arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.
b. Masa Remaja (12-18 tahun)
Pada masa remaja ini banyak dijumpai masalah, karena masa ini merupakan
proses menuju kedewasaan dan anak ingin mencoba mandiri. Masalah yang sering
dijumpai adalah perubahan bentuk tubuh.
Perkembangan khusus yang terjadi pada masa ini adalah kematangan identitas
seksual yang ditandai dengan perkembangan organ reproduksi. Masa ini
merupakan masa krisis identitas dimana anak memasuki proses pendewasaan dan
meninggalkan masa anak-anak, sehingga membutuhkan bantuan dari orang tua. 

2.3 Kesehatan Mental pada Anak


Pada usia 5-7 tahun, Usia ini adalah usia sekolah awal. Anak mulai masuk
Taman Kanak-kanak. Ia memulai untuk berusaha berdiri sendiri di dunia luarnya.
Ia tidak lagi berada di sisi ibunya terus-menerus. Di TK ia akan mulai berlatih
berbagai keterampilan. Kemampuan melihat, menerima pengertian, berpikir,
berbahasa, yang masih sederhana akan dikembangkan dengan berhadapan
langsung dengan dunia luar.  Hal-hal yang dialaminya secara langsung akan
semakin banyak dan semakin bervariasi.
Aktifitasnya akan meningkat, dan porsi waktu yang semula ia habiskan dalam
rumah saja bergeser menjadi banyak di luar rumah. Dan ia juga akan melihat
dunia yang melibatkan lebih banyak orang, dengan berbagai perilakunya. Di
sinilah orang  tua sering menjadi cemas, sebab khawatir  perilaku orang lain akan
memberi pengaruh yang tidak baik bagi anak.
Dalam proses mengasah ketrampilan ini, setiap anak memiliki kecepatan yang
berbeda-beda, walaupun anak itu sebenarnya normal. Di sinilah peran ibu / orang
tua cukup besar. Kadang kala ibu merasa cemas dan “senewen” melihat anaknya

6
kurang cepat dibanding anak lain, dan akhirnya menyuruh anak untuk lebih cepat.
Ini kadang malah berakibat anak menjadi  semakin tegang dan bertentangan
dengan ibunya.
Hal lain yang sering dilakukan ibu adalah mengambil alih tugas
mengerjakan  pekerjaan rumah atau prakarya yang diberikan gurunya.
Pengambilalihan ini bisa juga berupa menyuruh kakaknya yang lebih besar untuk
mengerjakannya. Memang akhirnya si anak akan mengumpulkan hasil karya yang
baik, mungkin malah paling baik di kelasnya, dan memperoleh nilai yang tinggi,
akan tetapi hal ini sebenarnya malah berakibat tidak baik bagi perkembangan
anak. Anak akan menjadi tidak bertambah terampil (malah ibu atau kakaknya
yang tambah terampil), dan secara tidak sadar akan menanamkan pada
anak  bahwa ia tidak perlu repot-repot karena akan selalu dibantu ibunya.  Fungsi
sekolah yang bertujuan untuk membentuk tanggung jawab,kewajiban, dan
keterampilan  pun tidak tercapai sebagaimana direncanakan. Hal yang mungkin
terjadi juga, si anak dapat menjadi terbiasa menyalahgunakan kasih ibunya itu
dengan berlambat-lambat dalam melakukan suatu tugas, dengan harapan akan
diambil alih oleh ibunya.
Pertentangan lain yang sering terjadi juga di usia ini adalah pertentangan
antara pengaruh ayah dan pengaruh ibu. Pada usia ini, di mana dunia si anak
sudah mulai meluas dan ia mulai bisa membedakan banyak orang, ia akan dapat
melihat ayah dan ibunya sebagai orang yang berbeda. Jika ia melihat bahwa
ayahnya mengharapkan lain dengan apa yang ibunya harapkan, ia  akan
mengalami pertentangan, sebab tidak mungkin baginya memenuhi harapan
keduanya sekaligus.
Hal ini dapat memberikan pengaruh buruk  pada usahanya untuk melepaskan
diri dari ketergantungan dan berdiri sendiri.
Pada usia 7-11 tahun, keseimbangan antara ketergantungan dan mampu berdiri
sendiri mulai tampak. Anak (terutama anak laki-laki) akan semakin senang
bermain sendiri / bersama temannya di luar rumah. Pada saat anak ini bermain, ia
secara tak sadar sebenarnya sedang berusaha melepaskan ketergantungannya
dengan ibunya di rumah, dan berdiri sendiri bersama teman-temannya di sekitar
rumah. Seorang anak laki-laki di usia ini, jika masih memperlihatkan

7
ketergantungan  secara terang-terangan terhadap ibunya, malah merupakan hal
yang tidak normal dan harus diwaspadai.
Di saat seorang anak masuk Sekolah Dasar, ia mengalami peralihan antara
bermain dengan “bekerja”. Perkembangan yang terjadi selain berusaha berdiri
sendiri, juga sudah mulai rasa tanggung jawab dan memiliki kewajiban terhadap
tugas belajarnya di sekolah. Di sini peranan sekolah selain mengajarkan ilmu
pengetahuan ,adalah memberi tugas-tugas yang merangsang
perkembangan  tanggung jawab dan rasa punya kewajiban . Tugas dari sekolah
diarahkan untuk merangsang inisiatif dan kemampuan berusaha mengatasi
masalah yang dihadapi. Kadangkala orang tua ingin memberikan anak suatu masa
kanak-kanak yang menyenangkan, sehingga akibatnya mereka malah terlalu
melonggarkan anak dari kewajiban  dan tugas yang diberikan dari sekolah. Orang
tua kadangkala malah mengajak anak bermain-main  dan tidak mengharuskan si
anak mengerjakan tugas sekolah. Ini malah  berakibat anak tidak dapat belajar
disiplin dalam mengerjakan sesuatu. Sering terjadi juga orang tua mengerjakan
tugas sekolah si anak, dengan berbagai alasan. Ada yang beralasan agar si anak
tidak terlalu repot, atau agar si anak punya nilai yang bagus, dan lain
sebagainya.  Hal ini tidaklah baik, sebab malah akan mengakibatkan  si anak
terhambat perkembangannya.
Selain itu, anak juga akan mulai banyak bergaul dengan teman sebayanya.
Mulanya ia akan tetap berbaur dengan laki-laki dan perempuan, tapi lama-
kelamaan mereka akan berkelompok sejenis. Anak laki-laki akan banyak
melakukan aktifitas yang dilarang, misalnya bermain di tempat yang dilarang. Hal
ini mereka lakukan karena mau menunjukkan sikap jantannya. Hal ini tidak perlu
menjadi kekuatiran yang  berlebihan selama kenakalan mereka tidak keterlaluan
dan tidak membahayakan. Akan tetapi tentunya juga tidak berarti orang tua bisa
melepas begitu saja.

2.4 Kesehatan Mental pada Remaja


Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja
manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-

8
anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju
dewasa.
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang
berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak
anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12
tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula
pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang
dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti
pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.
Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol
(pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak
menghabiskan waktu di luar keluarga.
Dilihat dari bahasa inggris "teenager", remaja artinya yakni manusia berusia
belasan tahun.Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi
dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang
lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan
remaja menuju kedewasaan Remaja juga berasal dari kata latin "adolensence"
yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence
mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1992).
Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak
termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam
golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks,
dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau
peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki
status anak.
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan
dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek
/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.Masa remaja berlangsung antara umur 12
tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun
bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah: Masa

9
peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak
mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun
cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene)
diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa
yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia
remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu :
 12 – 15 tahun
 masa remaja awal, 15 – 18 tahun
 masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun
 masa remaja akhir.
Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi
empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15
tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21
tahun (Deswita, 2006:192) Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti
Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa
remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan
rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses
pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.
Dalam psikologi perkembangan remaja dikenal sedang dalam fase pencarian
jati diri yang penuh dengan kesukaran dan persoalan. Fase perkembangan remaja
ini berlangsung cukup lama kurang lebih 11 tahun, mulai usia 11-19 tahun pada
wanita dan 12-20 tahun pada pria. Fase perkebangan remaja ini dikatakan fase
pencarian jati diri yang penuh dengan kesukaran dan persoalan adalah karena
dalam fase ini remaja sedang berada di antara dua persimpangan antara dunia
anak-anak dan dunia orang-orang dewasa.
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan topan”,
suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan
fisik dan kelenjar. Ciri perkembangan psikologis remaja adalah adanya emosi
yang meledak-ledak, sulit dikendalikan, cepat depresi (sedih, putus asa) dan

10
kemudian melawan dan memberontak. Emosi tidak terkendali ini disebabkan oleh
konflik peran yang senang dialami remaja. Oleh karena itu, perkembangan
psikologis ini ditekankan pada keadaan emosi remaja.
Keadaan emosi pada masa remaja masih labil karena erat dengan keadaan
hormon. Suatu saat remaja dapat sedih sekali, dilain waktu dapat marah sekali.
Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri sendiri daripada pikiran yang
realistis. Kestabilan emosi remaja dikarenakan tuntutan orang tua dan masyarakat
yang akhirnya mendorong remaja untuk menyesuaikan diri dengan situasi
dirinnya yang baru. Hal tersebut hampir sama dengan yang dikemukakan oleh
Hurlock (1990), yang mengatakan bahwa kecerdasan emosi akan mempengaruhi
cara penyesuaian pribadi dan sosial remaja. Bertambahnya ketegangan emosional
yang disebabkan remaja harus membuat penyesuaian terhadap harapan
masyarakat yang berlainan dengan dirinya.
Ada dua faktor yang mempengaruhi mental remaja, yaitu :
1. Faktor Internal
Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti sifat,
bakat, keturunan dan sebagainya. Contoh sifat yaitu seperti sifat jahat, baik,
pemarah, dengki, iri, pemalu,pemberani, dan lain sebagainya. Contoh bakat yakni
misalnya bakat melukis, bermain musik, menciptakan lagu, akting, dan lain-lain.
Sedangkan aspek keturunan seperti turunan emosi, intelektualitas, potensi diri,
dan sebagainya.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar diri seseorang yang
dapat mempengaruhi mental seseorang. Lingkungan eksternal yang paling dekat
dengan seorang manusia adalah keluarga seperti orang tua, anak, istri, kakak,
adik, kakek-nenek, dan masih banyak lagi lainnya. Faktor luar lain yang
berpengaruh yaitu seperti hukum, politik, sosial budaya, agama, pemerintah,
pendidikan, pekerjaan, masyarakat, dan sebagainya. Faktor eksternal yang baik
dapat menjaga mental seseorang, namun faktor external yang buruk / tidak baik
dapat berpotensi menimbulkan mental tidak sehat.
Menurut Mappiare (dalam Hurlock, 1990) remaja mulai bersikap kritis dan
tidak mau begitu saja menerima pendapat dan perintah orang lain, remaja

11
menanyakan alasan mengapa sesuatu perintah dianjurkan atau dilarag, remaja
tidak mudah diyakinkan tanpa jalan pemikiran yang logis. Dengan perkembangan
psikologis pada remaja, terjadi kekuatan mental, peningkatan kemampuan daya
fikir, kemampuan mengingat dan memahami, serta terjadi peningkatan keberanian
dalam mengemukakan pendapat.
Manusia pada masa remaja yang sedang mencari jati dirinya membuat
emosinya menjadi sangat labil dan mudah terganggu kesehatan mentalnya.
Kriteria remaja yang bermental sehat adalah sebagai berikut :
a. Dapat menerima perubahan – perubahan yang terjadi pada dirinya
dengan    lapang dada.
b. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya (teman sebayanya)
c. Dapat mengatasi gejolak-gejolak seksualitasnya
d. Mampu menemukan jati dirinya dan berprilaku sesuai jati dirinya tersebut
e. Dapat menyeimbangkan pengaruh orang tua dan pengaruh teman sebayanya
f. Dapat mengaktualisasikan kemampuannya baik dalam sekola maupun
lingkungan sosialnya
g. Tidak mudah goyah apabila terjadi konflik-konflik yang membutuhkan
penyelesaian dengan pikiran yang jernih
h. Memiliki cita-cita atau tujuan hidup yang dapat di kejar dan di wujudkan
untuk memotivasi diri menjadi seorang yang berguna
i. Memiliki integrasi kepribadian.
j. Memiliki perasaan aman dan perasaan menjadi anggota kelompoknya

2.5 Kesehatan Mental pada Dewasa dan Usia lanjut


Orang dewasa merupakan kelompok usia yang perlu memperoleh perhatian
dari berbagai bidang keilmuan. Namun demikian, problem-problem kesehatan,
khususnya kesehatan mental dikalangan mereka juga makin kompleks. Orang
dewasa dan lanjut usia termasuk kelompok yang memiliki masalah dengan
kesehatan mental. Orang dewasa, yaitu yang usianya di bawah 55 tahun, banyak
mengalami masalah sehubungan dengan problem keluarga dan pekerjaan. Yang
sangat banyak dihadapi oeleh mereka adalah konflik-konflik keluarga, peran

12
sosial keluarganya, pengasuhan anak, pertanggung jawaban sosial ekonomi
keluarga dan dunia kerja.
Dikalangan orang lanjut usia, problem kesehatan mental juga perlu
memperoleh perhatian. Problem yang umum terjadi adalah depresi. Karena
terjadinya penurunan relasi sosial dan peran-peran sosial, dan kemungkinan
adanya fakto genetik, depresi di kalangan lansia sering terjadi. Demikian
jugademensia, yaitu penurunan kemampuan kognitif secaraprogresif, di kalangan
lansia ini banyak di jumpai. Gangguan mental lain yang di alami banyak lansia
adalah obsesif, kecemasan, hilangnya relasi sosial dan pekerjaan. Pencegahan itu
menghindari terjadinya resiko lebih buruk bagi kalangan orang dewasa dan lansia
sehubungan dengan kesehatan mentalnya. Pecegahan, di lakukan dengan
melibatkan banyak pihak, termasuk keluarganya sendiri.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan mental adalah terhindarnya orang dari gejala - gejala gangguan
jiwa serta mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri,
dengan orang lain maupun dengan masyarakat dimana seseorang itu berada dan
bisa mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan
yang ada semaksimal mungkin untuk mewujudkan suatu keharmonisan yang
sungguh - sungguh antara fungsi - fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan
untuk menghadapi problem - problem biasa yang terjadi, dan merasakan secara
positif kebahagian dan kemampuan dirinya sendiri
Kesehatan mental merupakan faktor terpenting untuk menjalankan kehidupan
manusia secara normal. Psikis manusia jika tidak dijaga akan menimbulkan suatu
gangguan jiwa yang lambat laun dibiarkan akan menjadi suatu beban yang berat
bagi penderitanya. Di antara gangguan jiwa meliputi Somatofarm, kelainan
kepribadian, Psikoseksual, gangguan penggunaan zat-zat dan gangguan
kecemasan dan sebagainya, yang dari gangguan jiwa itu disebabkan karena ada
faktor yang mempengaruhinya meliputi factor internal dan eksternal, juga dapat
disebabkan karena pengalaman awal, proses pembelajaran, dan kebutuhan.
Dengan adanya gangguan jiwa karena pengaruh tersebut dibutuhkan terapi
penyembuhan sampai manusia dinyatakan benar-benar sehat baik jasmani maupun
psikisnya.

3.2 Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan
makalah ini bagi para pembacanya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, E. (2002). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Sunarto & Agung, Hartono. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT.


Rineka Cipta

Willis, Sofyan. (2005). Remaja dan Masalahnya. Bandung : Alfabeta

Yusuf, Syamsu & Nurihsan, Juntika. (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling.


Bandung : Remaja Rosdakarya

Yusuf, Syamsu (2004). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung:


Remaja Rosda Karya.

Notosoedirjo, Moeljono. 2000. Kesehatan Mental. Malang: Universitas


Muhammadiyah Sarwono, Sarlito Wirawan. 1986. Pengantar Umum
Psikologi.  Bandung: Bulan Bintang.

15
SOAL :

1. Apa yang dimaksud dengan masa pranatal ?


a. Waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran.
b. Waktu saat pertumbuh kembangan bayi
c. Waktu saat bayi lahir menuju balita
d. Masa saat tumbuh kembang janin di dalam rahim
e. Masa saat proses balita menuju anak anak
2. Masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang
mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki masa
dewasa.Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21
tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Adalah
pengertian remaja menurut ...?
a. Zakiah Darajat (1990: 23)
b. Santrock (2003: 26)
c. Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53)
d. Hermansyah (2002 : 25)
e. Ahmad mulimin (2004: 21)
3. Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat
bagian, yaitu kecuali...?
a. Masa pra-remaja 10 – 12 tahun
b. Masa remaja awal 12 – 15 tahun
c. Masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun
d. Masa remaja akhir 18 – 21 tahun
e. Masa dewasa 12 - 22 tahun
4. Seseorang dikatakan bermental sehat apabila memiliki keselarasan antara
ketiga faktor apa saja ketiga faktor tersebut...
a. Keselarasan antara lingkungan,kondisi fisik dan psikis 
b. Keselarasan jiwa, raga dan mental
c. Keselarasan hubungan, lingkungan dan jiwa
d. Keselarasan antara kondisi fisik
e. Keselarasan hubungan dan lingkungan

16
5. Peningkatan jumlah dan besar sel disuruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut
membelah diri dan menyintesis protein baru,merupakan pengertian dari…
a. Pertumbuhan (growth)
b. Perkembangan (development)
c. Pembesaran (werner)
d. Masa remaja
e. Tahap kembang tumbuh
6. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan mental seseorang,kecuali...
a. Faktor biologis
b. Faktor psikologis
c. Faktor lingkungan
d. Faktor sosial budaya
e. Faktor usia
7. Masa pranatal terdiri atas 2 fase yaitu...
a. Fase perkembangan
b. Fase embrio dan fetus
c. Fase bayi dan anak
d. Fase anak dan remaja
e. Fase lansia dan tua
8. Untuk menjaga kesehatan prima, sebaiknya memperhatikan hal-hal seperti di 
bawah ini, kecuali…
a. Makanan
b. Pola hidup
c. Pola tidur
d. Lingkungan
e. keluarga
9. Pada usia berapa tahap tumbuh kembang pada anak...
a. 0-3 Tahun
b. 0-4 Tahun
c. 0-5 Tahun
d. 0-6 Tahun
e. 0-7 Tahun

17
10. Dibawah ini yang merupakan kriteria remaja yang bermental sehat, kecauli...
a. Dapat menerima perubahan – perubahan yang terjadi pada dirinya dengan
lapang dada.
b. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya (teman
sebayanya)
c. Dapat mengatasi gejolak-gejolak seksualitasnya
d. Mampu menemukan jati dirinya dan berprilaku sesuai jati dirinya tersebut
e. Dapat berkembang dengan baik
11. pada usia berapakah seseorang bisa dikatakan orang dewasa dan banyak dan
mengalami masalah sahubungan dengan problem keluarga dan pekerjaan...
a. Dibawah 51
b. Dibawah 52
c. Dibawah 53
d. Dibawah 54
e. Dibawah 55
12. Remaja mulai bersikap kritis dan tidak mau begitu saja menerima pendapat
dan perintah orang lain, remaja menanyakan alasan mengapa sesuatu perintah
dianjurkan atau dialarang, remaja tidak mudah diyakinkan tanpa jalan
pemikiran yang logis, pernyataan tersebut menurut...
a. Hurlock
b. Mappiare
c. Santrock
d. Sri Rumini
e. Siti Sundari
13. Yang disebut masa prasekolah dimulai umur...
a. 3-6 tahun
b. 1-2 tahun
c. 29-1 tahun
d. Masa Pascanatal
e. 6 tahun keatas
14. Waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran adalah...
a. Masa pranatal

18
b. Masa pascapranatal
c. Masa neontus
d. Masa bayi
e. Masa anak
15. Pada usia berapa usia awal anak mulai masuk taman kanak-kanak...
a. 4-6 tahun
b. 5-7 tahun
c. 6-8 tahun
d. 7-9 tahun
e. 8-10 tahuh
16. Tahap tumbuh kembang anak secara garis besar yang benar adalah...
a. Tahap tumbuh kembang usia 0-4 tahun
b. Tahap tumbuh kembang usia 0-5 tahun
c. Tahap tumbuh kembang usia 0-6 tahun
d. Tahap tumbuh kembang usia 0-7 tahun
e. Tahap tumbuh kembang usia 0-8 tahun
17. Berikut ini manakah yang merupakan kriteria remaja yang bermental sehat...
a. Dapat menerima perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya dengan
lapang dada
b. Dapat mengatasi gejolak-gejolak seksualitasnya
c. Memiliki integrasi kepribadian
d. Memiliki perasaan aman dan perasaan menjadi anggota kelompoknya
e. Semua jawaban benar
18. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu...
a. 12-15 tahun
b. 5-10 tahun
c. 1-6 tahun
d. 6-12 tahun
e. 1-10 tahun
19. Selanjutnya, anak dapat berpikir secara...mengenai isu moral sejalan dengan
perkembangan usianya...
a. Perkembangan moral

19
b. Excahange of favors
c. Transgresi moral
d. Fleksibel
e. Perkembangan budaya
20. Apabila interaksi anak dengan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih
kompeten tidak mencapai tahap internalisasi maka pemahaman anak ....
a. Tetap bisa mencapai yang potensial
b. b. Mencapai tahap aktual
c. c. Mencapai yang aktual dan potensial
d. d. Tidak dapat mencapai yang aktual
e. e.Tetap bisa mencapai yang dinginkan
21. Pola perilaku terorganisasi yang merefleksikan cara berinteraksi tertentu
dengan lingkungan tersebut ....
a. Refleks
b. Perilaku bawaan
c. Asimilasi
d. Skema
e. Gaya
22. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
perkembangan bahasa pada anak. Pengaruh lingkungan pada anak dimulai
pada waktu...
a. Anak masih bayi
b. Anak masih berada di perut ibu/sebelum melahirkan
c. Usia balita
d. Remaja dewasa
e. Lansia
23. Kegiatan anak mempresentasikan pengalaman aktual atau khayalnya melalui
penggunaan objek, gerakan dan bahasa terajadi pada tahap bermain...
a. Sensorimotor
b. Simbolik
c. Sosial
d. Olahraga

20
e. Politik
24. Tumbuh kembang pada masa pascanatal dibagi kedalam beberapa fase,
kecuali...
a. Masa neonatus

b. Masa prasekolah

c. Masa sekolah

d. Masa anak

e. Masa bayi

25. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang
berjalan antara umur...
a. 11-18 tahun
b. 12-25 tahun
c. 10-17 tahun
d. 10-19 tahun
e. 12-21 tahun

21

Anda mungkin juga menyukai