Anda di halaman 1dari 2

Sistem pencatatan dan pendokumentasian secara akurat merupakan hal yang sangat penting

dalam praktek keperawatan (Nursing and Midwifery Council, 2002). Sistem pencatatan dan
pendokumentasian yang ada di rumah sakit atau yang lebih dikenal dengan nama rekam
medis (medical record) merupakan sistem pendokumentasian terintegrasi antara tim
kesehatan.

Tujuan Dokumentasi Keperawatan menurut Potter (1989)

1.Sebagai alat komunikasi anggota tim

2.Sebagai bahan pendidikan bagi perawat

3.Merupakan sumber data dalam penyusunan nursing care plan

4.Sebagai audit keperawatan

5.Merupakan dokumen yang legal tindakan asuhan keperawatan

6.Sebagai rujukan untuk bahan penelitian

b.Electronic health/medical record

komponen tersebut akan saling mendukung dalam pelaksanaan EHR (Dowding et al,
2011). Electronic health/medical Record  (EHR) merupakan suatu sistem komputerisasi
yang diadakan untuk memberikan kemudahan pendokumentasian pasien yang mudah di
akses secara universal, aman dan merupakan bentuk pelayanan kesehatan secara efektif
(Wraa, 2010)

Menurut Whittenburg (2009) Keuntungan sistem dokumentasi berbasis computer ini


adalah para perawat mampu untuk menggunakan data-data yang tersedia menggunakan
domain-domain untuk sistem informasi kesehatan. Dalam menggunakan sistem CCC ini
para perawat dapat:

1.Mengakselerasikan software sistem informasi kesehatan secara elektronik (e-health).

2.Meningkatkan produktivitas staf dalam memenuhi standar dokumentasi

3.Meningkatkan standar data kesehatan secara konsisten untuk dapat dilakukan


intervensi dan riset
4.Mengurangi biaya pelayanan kesehatan dengan pelayanan yang paperless tanpa
harus mengurangi kualitas asuhan keperawatan yang diberikan

5.Mengurangi penggunaan yang tidak perlu dari sistem komputer, karena sistem
komputer sudah terintegrasi dengan sistem informasi CCC.

Anda mungkin juga menyukai