Anda di halaman 1dari 4

Abortus/Aborsi

Dr. Irfan Safrudin, M.Ag

A. Pengertian Abortus :

1. Bahasa Arab Ijhaadh : masdhar dari Ajhadha, artinya wanita yang melahirkan
anaknya secara paksa dalam keadaan belum sempurna penciptaannya. Kata
lainnya, Isqath (menjatuhkan), tharh (membuang), ilqaa’ (melempar), dan imlaash
(melahirkan dalam keadaan mati).
2. Sardikin Ginaputra (UI) : pengakhiran kehamilan atau konsepsi sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan.
3. Maryono Reksodiputra : Pengeluaran hasil konsepsi dari rahim sebelum waktunya
(sebelum dapat lahir secara alamiyah).
4. Ahmadie Thaha : menggugurkan kandungan yang sudah ada di dalam perut ibu.

B. Metode yang digunakan dalam abortus biasanya :


1. “C & D” (Currattage & Dilatage)
Dengan alat khusus mulut rahim dilebarkan, kemudian janin dicuret dengan alat seperti
sendok kecil.
2. Aspirasi (penyedotan isi rahim dengan pompa kecil).
3. Hysterotomi (melalui operasi).

C. Abortus dapat dibagi dua kategori ialah :


1. Aboertus spontan (Spontaneus abortus) ialah abortus yang tidak disengaja. Abortus
spontan bisa terjadi karena penyakit tertentu misalnya : syphilis, kecelakaan dll.
2. Abortus yang disengaja (abortus provocatus/induced abortion). Ini ada dua macam
a. Abortus artificialis therapicus, yakni abortus yang dilakukan oleh dokter atas
dasar indikasi medis. Misalnya kehamilan diteruskan bisa membahayakan jiwa
calon ibu, karena misalnya menderita penyakit-penyakit berat, antara lain TBC
yang berat, penyakit ginjal yang berat dll.
b. Abortus provocatus criminalis, ialah abortus yang dilakukan tanpa dasar
indikasi medis. Misalnya abortus yang dilakukan karena untuk meniadakan
hasil hubungan sex di luar pernikahan atau karena untuk mengakhiri kehamilan
yang tidak dikehendaki.

D. Pandangan Islam Terhadap Abortus


1. Ayat Al-Qur’an

           

    


93. dan Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka
balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan
mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya. (An-Nisaa 4:93).

Membunuh : menghilangkan nyawa (Ruh) dalam diri seseorang

1. Pandangan al-Qur’an

              

             

             

       

Membunuh : - Anak (Auladukum)


- An-Nafsu (berjiwa/bernafas/bernyawa)

[500] seperti menghalalkan memakan apa-apa yang Telah diharamkan Allah dan
mengharamkan apa-apa yang Telah dihalalkan Allah, menyatakan bahwa Allah
mempunyai anak.

               

31. Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu Karena takut kemiskinan.


kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya
membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. (Q.S. Al-Isra’ 17 : 31).

2. Hadits dari ibnu Masud


“ kejadian seseorang itu dikumpulkan di dalam perut ibunya selama empat puluh
hari. Setelah genap empat puluh hari kedua, terbentuklah segumpal darah beku. Manakala
genap empat puluh hari ketiga, berubahlah menjadi segumpal daging, kemudian Allah
SWT mengutus seorang malaikat untuk meniupkan ruh serta memerintahkan supaya
menulis empat perkara, yaitu ditentukan rezeki, waktu kematian, amal serta nasibnya,
baik mendapat kecelakaan atau kebahagiaan” (HR Shahih Bukhori Juz XI hal 405,
Shahih Muslim Juz XVI hal 190)

“Allah Azza wajalla mengutus malaikat ke dalam rahim. Malaikat berkata :


“Wahai Tuhan, ia masih berupa air mani, setelah beberapa saat Malaikat berkata lagi,
“Wahai Tuhan, ia sudah berupa darah beku. Begitu juga setelah berlalu empat puluh hari,
Malaikat berkata lagi ”Wahai Tuhan, ia sudah berupa segumpal daging. Apabila Allah
SWT membuat keputusan untuk menciptakannya menjadi manusia, maka malaikat
berkata : Wahai Tuhan, orang ini akan diciptakan menjadi laki-laki atau perempuan?
Celaka atau bahagai? Bagaimana rezekinya serta bagaimana pula ajalnya? Semuanya
dicatat semasa dia berada di dalam perut ibunya.

2. Pandangan Para Ulama


Abortus dilakukan sebelum ditiupkan ruh/nyawa pada janin (sebelum berumur 4 bulan),
pendapatnya yaitu :
a. Muhammad Romli Al-Nihayah-1596 M) : boleh karena belum ada mahluk yang
bernyawa.
b. Memandang makruh karena janin yang sedang mengalami pertumbuhan.
c. Ibnu Hajar ; mengharamkan
d. Mahmud Syaltout (Mantan Rektor Univ Al-Azhar Cairo) : bahwa sejak
bertemunya sel sperma dengan sel telur wanita (consepsi), maka pengguguran
adalah haram, sekalipun belum diberi nyawa, sebab sudah ada kehidupan pada
kandungan yang sedang mengalami pertumbuhan dan persiapan untuk menjadi
mahluk baru yang bernyawa bernama manusia yang harus dihormati dan
dilindungi.

Al-Ghazali (Ihya Ulumuddin) : Apabila abortus dilakukan sesudah janin 4 bulan,


maka di kalangan ulama telah ada konsensus bahwa pengguguran tersebut adalah
haram.

3. Abortus yang diperbolehkan dengan syarat :


Apabila pengguguran itu benar-benar terpaksa demi untuk melindungi jiwa si
(calon) ibu, maka islam membolehkan bahkan mengharuskan karena Islam mempunyai
konsep :

“Melakukan salah satu tindakan yang lebih ringan dari dua hal yang
berbahaya adalah wajib”.

Jadi dalam hal ini, Islam tidak membenarkan tindakan menyelematkan janin dengan
mengorbankan jiwa si calon ibu, karena eksistensi si ibu lebih diutamakan mengingat dia
merupakan tiang/sendi keluarga dan dia telah mempunyai hak-hak dan kewajiban baik
terhadap Tuhan maupun terhadap sesama mahluk.

Aborsi sebelum 120 (4 bulan) termasuk membunuh (pembunuhan)?

Catatan :
Janin sebelum ditiupkan ruh kepadanya maka itu adalah bakal manusia,
melakukan aborsi dihukumkan merusak bakal manusia, merusak bakal manusia adalah
haram
Janin yang sudah ditiupkan ruh kepadaanya disebut manusia, maka melakukan
aborsi dihukumkan melakukan pembunuhan.

4. Ada beberapa akibat lain dari praktek abortus.


1. Kematian si ibu, dan terjadi dalam bentuk-bentuk :
 Langsung, disebabkan oleh terhentinya aktivitas syaraf vagina karena
melebarnya lubang secara tiba-tiba. Atau diakibatkan banyaknya
keluar darah yang tak dapat dihentikan. Atau disebabkan shok yang
mengobrak-abrik jaringan urat syaraf.
 Selang waktu , sekitar 24 hingga 72 jam, disebabkan mengucurnya
darah terus-menerus karena pecahnya rahim (uterus).
 Setelah beberapa lama, disebabkan membengkaknya jaringan uterus,
mengentalnya darah, atau radang nadi.
2. Radang Rahim
3. Keracunan obat-obatan
4. Rusaknya rongga rahim.

Anda mungkin juga menyukai