e-mail : Okawirawan499@yahoo.co.id
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) efektivitas pelaksanaan program UEP ditinjau dari komponen
Input, (2) efektivitas pelaksanaan program UEP ditinjau dari komponen Proses, dan (3) efektivitas
pelaksanaan program UEP ditinjau dari komponen produck atau output. Penelitian ini menggunakan
rancangan evaluasi model CIPP(Conte,Input,Process,dan Product). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(1) efektivitas pelaksanaan program bantuan UEP realisasi totalnya sebesar 15.405 atau 82,82 persen
dari nilai target total sebesar 18.600 dan dapat dikategorikan cukup efektif. (2) kesempatan kerja RTM
setelah menerima program bantuan UEP meningkat, ditunjukan dari 45,16 atau 42 orang menyatakan
dapat meningkatkan kesempatan kerja 1 ≥ 4 jam/hari dikategorikan cukup efektif dan nilai peningkatan
atau nilai thitung sebesar 14,18 > nilai ttabel yaitu 1,66. (3) pendapatan RTM setelah menerima program
bantuan UEP mengalami peningkatan, ditunjukan dengan 36,56 persen atau 34 responden menyatakan
dapat meningkatkan pendapatan sebesar 200.000,00 ≥ 400.000,00 dikategorikan cukup efektif dengan
nilai thitung sebesar 11,27 > nilai ttabel yaitu 1,66.
Abstract
The purpose of this study was to (1) The effective implementation of ”UEP” program in terms of
component inputs, (2) the effectiveness of the implementation of the ”UEP” program in terms of process
components, and (3) the effectiveness of the implementation of the ”UEP” program in terms of
components produck or output. This study design was used CIPP(Conte,Input,Process and Product)
model evaluation. The results showed that: 1) the effectiveness of the implementation of the program
realization ’’UEP’’ totaled 15 405 or 82.82 percent of the target value total of 18,600 and can be
considered quite effective. (2) employment opportunities RTM after receiving increased UEP program,
shown from 45.16 or 42 people claim to increase employment opportunities 1 ≥ 4 hours / day considered
quite effective and value enhancement or tcount at 14.18> ttable value is 1.66. (3) income RTM after
receiving UEP program has increased, shown by 36.56 per cent or 34 respondents said that they could
increase the revenue of 200,000.00 ≥ 400.000,00- categorized quite effective with tcount 11.27> ttable
value is 1, 66.
PENDAHULUAN
Kebutuhan yang mendorong usaha terlalu sulit mengingat Produk Domestik
pembangunan bangsa dan negara adalah Bruto/Gross Domestic Product (GDP) dan
perbaikan kehidupan serta meningkatkan Produk Nasional Bruto/Gross National
kesejahteraan umum. Pembangunan Product (GNP) mereka relatif tinggi.
merupakan suatu proses yang dinamis dan Menekan angka kemiskinan tidaklah mudah
multidimensional untuk mencapai karena bukan sekedar masalah
kesejahteraan masyarakat yang lebih tinggi, mengalokasikan dana ke sektor tersebut,
mencakup berbagai perubahan mendasar namun lebih kepada bagaimana mengelola
atas struktur sosial dan institusi-institusi anggaran pembangunan melalui program-
nasional dengan tetap mengejar akselerasi program inovatif yang dapat mencapai
pertumbuhan ekonomi, penanganan sasaran secara efektif. Penanggulangan
ketimpangan pendapatan, serta kemiskinan telah dilaksanakan baik secara
pengentasan kemiskinan (Todaro, 2000). langsung maupun tidak langsung melalui
Pelaksanaan pembangunan di Indonesia program Keluarga Berencana (KB),
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat pengucuran dana inpres pendidikan,
yang adil, makmur dan sejahtera lahir kesehatan, serta perbaikan sarana dan
bathin, material dan spiritual berdasarkan prasarana transportasi. Program berskala
Pancasila dan Undang-Undang Dasar nasional yang bertujuan untuk melakukan
Tahun 1945. Pembangunan nasional intervensi bagi penanggulangan masalah
merupakan kewajiban seluruh komponen kemiskinan seperti Jaminan Kesehatan
yang ada dalam masyarakat Indonesia, Masyarakat (JAMKESMAS), dan Inpres
namun terlebih lagi merupakan tugas dan Desa Tertinggal (IDT). Salah satu usaha
kewajiban pemerintah, karena pemerintah yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi
merupakan roda penggerak dan pemegang kemiskinan yang disenergikan dengan
kebijakan dalam kemajuan suatu negara. sistem otonomi daerah adalah
Menurut Edi (2007), pembangunan di melaksanakan pemberian bantuan Usaha
segala sektor dapat tercapai, apabila Ekonomi Produktif (UEP). Pengelolaan
terdapat peran negara dalam membangun bantuan UEP diarahkan untuk
dan mengimplementasikan kebijakan publik pengembangan dan penggerak sektor
di bidang kesejahteraan (public welfare). ekonomi yang merupakan salah satu
Kemiskinan merupakan persoalan kekuatan sendi dalam upaya pengentasan
utama penghambat pembangunan nasional kemiskinan. UEP merupakan kegiatan
dan faktor yang sangat menentukan maju masyarakat desa di sektor riil, bisa berupa
tidaknya suatu negara. Masalah kemiskinan produksi suatu bahan, barang, bidang
perlu dipecahkan, walau pemenuhan hak- penjualan, atau pemasaran maupun bentuk
hak dasar untuk menekan angka kemiskinan jasa. Kecamatan Kerambitan termasuk
merupakan prioritas. Masalah kesenjangan wilayah perdesaan, yang terdiri dari 15
pendapatan dan kemiskinan tidak hanya Desa Dinas dan 28 Desa Adat Pakraman.
dihadapi oleh negara sedang berkembang, Keadaan penduduk Kecamatan Kerambitan
negara maju tidak terlepas dari sebagian besar masyarakatnya berada di
permasalahan ini. Perbedaannya terletak bawah garis kemiskinan.. Berdasarkan studi
pada proporsi atau besar kecilnya tingkat awal yang dilakukan, Kecamatan
kesenjangan dan angka kemiskinan yang Kerambitan memiliki Rumah Tangga Miskin
terjadi, serta tingkat kesulitan mengatasinya (RTM) relatif banyak dibandingkan dengan
yang dipengaruhi oleh luas wilayah dan kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten
jumlah penduduk suatu negara. Semakin Tabanan, yaitu sebanyak 1.338 Kepala
besar angka kemiskinan, semakin tinggi Keluarga (KK) miskin dari 13.629 kk yang
tingkat kesulitan mengatasinya. Negara ada. Data ini diperoleh dari studi awal yang
maju menunjukkan tingkat kesenjangan telah dilakukan pada Kasi Pelayanan Umum
pendapatan dan angka kemiskinan yang Kecamatan Kerambitan, pada hari Senin
relatif kecil dibanding negara sedang tanggal 2 Juni 2014.
berkembang, dan untuk mengatasinya tidak
Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015
faktor-faktor produksi yang dimilikinya pada Process dan Product (CIPP). Empat
sektor produksi. Pendapatan Rumah Tangga komponen yang terdapat dalam model
Miskin (RTM) dalam penelitian ini diukur evaluasi CIPP, hanya tiga digunakan untuk
dengan menggunakan pendekatan mengevaluasi penelitian ini, yaitu komponen
pengeluaran, karena rumah tangga miskin input, process dan product atau out put.
umumnya tidak mengetahui secara pasti Komponen context tidak digunakan karena
komponen tersebut sudah termasuk
berapa pendapatan yang mereka peroleh
prosedur kebijakan yang sifatnya sudah
setiap bulannya, sehingga untuk mengetahui baku, seperti Standar Operasional
adanya perubahan pendapatan dapat dihitung Pelaksanaan (SOP) dan Petunjuk Teknis
melalui perubahan pengeluaran rumah Operasional (PTO) dari program bantuan
tangga. Dari obseravasi awal yang dilakukan UEP yang dievaluasi.
jumlah pengeluaran RTM yang ada di
Kecamatan Kerambitan sebesar Rp 750.000 HASIL DAN PEMBAHASAN
perbulannya. Penghitungan pendapatan Hasil
melalui pendekatan pengeluaran dalam Efektivitas Pelaksanaan Program
penelitian ini mencakup saving dan investasi. Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
Ditinjau Dari Variabel Input.
Mengkaji dari apa yang telah Efektivitas pelaksanaan program
dijelaskan di atas, maka menarik untuk uasaha efektivitasn pelaksanaan program
selanjutnya diadakan sebuah penelitian bantuan UEP dalam upaya peningkatan
dengan judul “Efektivitas Program Bantuan RTM di kecamatan kerambitan diketahui
Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dalam dengan menggunakan model penelitian
upaya peningkatan Kesempatan Kerja dan evaluasi. Model yang digunakan untuk
Pendapatan Rumah Tangga Miskin di
mengevaluasi prom bantuan UEP adalah
Kecamatan Kerambitan”.
model evaluasi CIPP, model ini terdiri dari
METODE empat komponen Penilain efektivitas
Penelitian ini menggunakan program bantuan UEP berdasarkan model
rancangan penelitian evaluasi. evaluasi CIPP mengacu pada variabel-
Pemilihan desain evaluasi variabel yang telah diidentifikasi dan
didasarkan pada bentuk atau model yang
dijadikan dasar pengumpulan data seperti;
dilaksanakan, dimana penelitian ini ingin
mengevaluasi efektivitas program bantuan 1) variabel input, meliputi: ketepatan
UEP dalam upaya peningktan kesempatan sasaran, sosialisasi bantuan, tujuan bantuan
kerja pendapatan RTM di Kecamatan sesuai dengan kebutuhan, ketepatan
Kerambitan. Model evaluasi yang dipilih dan penggunaan dana, dan kecukupan jumlah
digunakan untuk mengevaluasi program bantuan; 2) variabel proces, meliputi:
bantuan UEP adalah model evaluasi CIPP. pemantauan dari pemda/ petugas,
Model evaluasi yang dipilih dan digunakan
pelaksanaan pelatihan, evaluasi dan
untuk mengevaluasi program bantuan UEP
adalah model evaluasi CIPP. Model ini monitoring; dan 3) variabel product atau
terdiri dari empat komponen evaluasi sesuai output, meliputi: kesempatan kerja dan
dengan nama model itu sendiri yang pendapatan.
merupakan singkatan dari Context, Input,
a) Variabel Input
Tabel 4.1 Efektivitas Pelaksanaan Program Bantuan UEP dalam upaya peningkatan RTM di
Kecamatan Kerambitan pada Variabel Input
Persen Efektivitas
Variabel Target Realisasi
(%) Program
Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015
Input :
1) Ketepatan sasaran 2.325 1.988 86,67 Efektif
2) Sosialisasi bantuan 1.860 1.392 74,84 Kurang Efektif
3) Tujuan bantuan sesuai dengan kebutuhan 1.860 1.538 82,69 Cukup Efektif
4) Ketepatan waktu pemberian bantuan 1.395 1.208 86,59 Efektif
5) Kecukupan jumlah bantuan 1.395 1.244 89,18 Efektif
Jumlah 8.835 7.370 83,42 Cukup
Efektif
Jadi: efektivitas program bantuan UEP dalam upaya peningkatan RTM di Kecamatan
Kerambitan untuk variabel input dapat dilihat hasil analisis berikut.
Realisasi
Efektivitas Program = x 100%
Target
1988 1392 1538 1208 1244
Efektivitas Program = x 100%
2325 1860 1860 1395 1395
7370
Efektvitas Program = x 100%
8835
Efektivitas Program = 83,42 % (Cukup Efektif)
Efektivitas Pelaksanaan Program Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Ditinjau Dari
Variabel Proses.
a) Variabel Proses
Tabel 4.2 Efektivitas Pelaksanaan Program Bantuan UEP dalam upaya peningkatan RTM di
Kecamatan Kerambitan pada Variabel Proses
Persen Efektivitas
Variabel Target Realisasi
(%) Program
Proses :
1) Pembinaan/ pemantauaan 1.395 1.191 85,38 Cukup Efektif
2) Pelaksanaan pelatihan 1.860 1.563 84,03 Cukup Efektif
3) Evaluasi / monitoring 2.325 1.911 82,19 Cukup Efektif
Jumlah 5.580 4.665 83,60 Cukup Efektif
Efektivitas Program =
Jadi: efektivitas program bantuan 1.191 1.563 1.911
UEP dalam upaya peningkatan RTM di x 100%
1.395 1.860 2.325
Kecamatan Kerambitan untuk variabel
proses dapat dilihat hasil analisis berikut.
b) Variabel Output
Tabel 4.3 Efektivitas Pelaksanaan Program Bantuan UEP dalam upaya peningkatan RTM di
Kecamatan Kerambitan pada Variabel Output
Persen Efektivitas
Variabel Target Realisasi
(%) Program
Output :
1) Peningkatan 2.325 1.826 78,54 Cukup Efektif
kesempatan kerja
2) Peningkatan 1.860 1.544 83,01 Cukup Efektif
pendapatan
Jumlah 4.185 3.370 80,53 Cukup Efektif
UEP terhadap RTM di Kecamatan
Jadi: efektivitas program bantuan Kerambitan, jawabannya dapat dilihat pada
UEP dalam upaya peningkatan RTM di analisis berikut.
Kecamatan Kerambitan untuk variabel
output dapat dilihat hasil analisis berikut.
Efektivitas Program =
Realisasi Efektivitas Program =
x 100% Realisasi input proses output
Target x 100%
Efektivitas Program = Target input proses output
1.826 1.544
x 100% Efektivitas Program =
2.325 1.860
7.370 4.665 3.370
3.370 x 100%
Efektvitas Program = x 100% 8.835 5.580 4.185
4.185
Efektivitas Program = 80,53 % 15.405
Efektvitas Program = x 100%
(Cukup Efektif) 18.600
Efektivitas Program = 82,82 % (Cukup
Disimpulkan bahwa pada variabel Efektif)
output tingkat efektivitas pelaksanaan
program uasaha efektivitasn pelaksanaan Berdasarkan ukuran standarisasi
program bantuan UEP dalam upaya efektivitas yang dikemukakan Mahmudi
peningkatan RTM di kecamatan (2013), maka nilai realisasi total variabel
kerambitantergolong cukup efektif yaitu input, proses, dan output sebesar 15.405
sebesar 80,53 persen. dengan persentase 82,82 persen dari nilai
Mengacu pada hasil analisis variabel target total variabel input, proses, dan output
input, proses, dan output seperti yang telah sebesar 18.600 dapat dikategorikan cukup
dijelaskan di atas, maka rumusan masalah efektif. Dengan demikian, efektivitas
pertama penelitian ini yaitu bagaimanakah pelaksanaan program uasaha eefektivitasn
efektivitas pelaksanaan program bantuan pelaksanaan program bantuan UEP dalam
Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015
Tabel 4.4 Rata-rata Peningkatan Kesempatan Kerja Per Jam/ Hari RTM Penerima Program
Bantuan UEP
Peningkatan Kesempatan Kerja Jumlah Responden
No
(Jam/ Hari) Orang Persentase
1 2 > 3 27 29,03
2 1 > 1,99 36 38,71
3 0,00 > 0,99 0 0,00
4 Tidak Mengalami Peningkatan 30 32,26
Jumlah 93 100
Selanjutnya peningkatan
kesempatan kerja RTM setelah menerima yang paling banyak mengalami
program bantuan UEP akan diuji dengan uji peningkatan kesempatan kerja adalah 42
beda rata-rata data berpasangan (uji t) untuk responden atau sebesar 45,16, dengan
mengetahui seberapa besar peningkatan kesempatan kerja 2 ≥ 4
peningkatannya. Adapun tahap jam/hari.
pengujiannya sebagai berikut.
Rata-Rata Peningkatan Jumlah
Menentukan taraf nyatanya Pendapatan Rumah Tangga Miskin (RTM)
(signifikasi), α = 5 % = 0,05. Sebagian besar jawaban responden
Menentukan statistik uji dan daerah menyatakan bahwa program bantuan UEP
kritis. dapat meningkatkan pendapatan RTM di
d Kecamatan Kerambitan. Hal ini dibuktikan
Statistik uji, to dengan data yang menunjukkan bahwa
Sd/ n 83,01 persen responden dapat
Daerah kritis α = 5 %, df = n-1 = 92. meningkatkan pendapatan atau terealisasi
Nilai ttabel = 1,66 sebesar 1.544 dari nilai target jawaban
Menghitung nilai statistik uji, thitung responden sebesar 1.860. Sedangkan tidak
diperoleh hasilnya adalah 14,18. Jadi nilai terealisasi sebesar 316 atau setara 16,99
thitung sebesar 14,18 > nilai ttabel yaitu 1,66. persen. Ini berarti bahwa dilihat dari tingkat
pendapatan menunjukkan efektivitas yang
Dengan demikian, dari 93 responden cukup efektif. Untuk mengetahui rata-rata
yang digunakan dalam penelitian ini, maka peningkatan pendapatan RTM per bulannya
dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Rata-rata Peningkatan Pendapatan Per Bulan RTM Penerima Program Bantuan
UEP
Peningkatan Pendapatan Jumlah Responden
No
(Rp) Orang Persentase
1 200.000,00 > 300.000,00 29 31,18
2 100.000,00 > 199.999,00 34 36,56
Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015