Anda di halaman 1dari 1

   Latar Belakang

Imunisasi telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1956 dan mulai tahun 1977, upaya
imunisasi diperluas menjadi program pengembangan imunisasi dalam rangka pencegahan
penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31). Sejak dimulainya program
imunisasi di Indonesia pada tahun 1956, saat ini telah dikembangkan tujuh jenis vaksinasi yaitu
BCG, Campak, Polio, DPT, DT, TT, Hep.B.
Pengembangan Program Imunisasi (PPI) merupakan program pemerintah dalam bidang
imunisasi guna mencapai komitmen internasional Universal Child Immunization (UCI) pada
akhir 1990. Tujuan program imunisasi dalam komitmen internasional (ultimate goal) adalah
eradikasi polio (ERAPO), eliminasi tetanus neonatorum (ETN), serta reduksi campak, yang akan
dicapai pada tahun 2000. Sedangkan target UCI 80-80-80 merupakan tujuan antara (intermediate
goal) berarti cakupan imunisasi untuk BCG, DPT, polio, campak dan hepatitis B, harus
mencapai 80% baik di tingkat nasional, propinsi, kabupaten bahkan di setiap desa.
Program imunisasi nasional disusun berdasarkan keadaan epidemiologi penyakit yang
terjadi saat itu. Maka jadwal program imunisasi nasional  dapat berubah dari tahun ke tahun.
Oleh karena itu penting untuk mengetahui jadwal program imunisasi nasional yang terbaru yakni
tahun 2014. 
Sampai saat ini penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih merupakan masalah
dan masih menimbulkan gangguan dalam proses tumbuh kembang anak,yang memberikan
dampak negatif pada pembentukan anak yang berkualitas. 
Selama dalam proses tumbuh kembang, anak memerlukan asupan gizi yang kuat,
penilaian nilai agama dan budaya, pembiasaan disiplin yang konsisten dan upaya pencegahan.
Salah satu upaya pencegahan penyakit, yaitu pemberian imunisasi. Pemahaman tentang
imunisasi diperlukan sebagai dasar dalam memberikan asuhan kebidanan terutama pada anak
sehat  dan implikasi konsep imunisasi pada saat merawat anak sakit, khususnya pada kasus
tuberculosis , difteri, pertussis, tetanus, polio, campak, dan hepatitis. 
Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat, ini terbukti dengan
menurunnya angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka kesakitan bayi menurun 10% dari
angka sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi menurun 5% dari angka sebelumnya menjadi
1,7 juta kematian setiap tahunnya di Indonesia.
Pada hakekatnya masalah imunisasi tidak luput dari perhitungan untung rugi. Dengan
imunisasi anak pasti dapat mencapai keuntungan bukan kerugian. Keuntungan pada imunisasi
tidak terlihat dalam bentuk materi.Mungkin pula secara langsung dirasakan. Anak yang tidak
mendapat imunisasi mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit infeksi dan menular. Penyakit
ini mungkin menyebabkan ia cacat seumur hidup, gangguan pertumbuhan dan perkembangan
anak bahkan dapat berakhir dengan kematian.

Anda mungkin juga menyukai