Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AKHIR MODUL 3

Nama : ANGELA PERMATA AYUNANI

Sekolah : SDN 21 Lebong

Aplikasi Teori Belajar dan Pembelajaran

Buat sebuah makalah singkat berisi 5 sampai 8 halaman yang dapat memberikan
pejelasan tentang pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan
manusia!

Makalah “Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan dalam Ingatan Manusia”


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Informasi adalah sesuatu yang penting dalam proses pembelajaran.
Pengetahuan seseorang khususnya peserta didik akan bertambah dengan adanya
informasi. Sebagai contoh belajar dari sudut pandang kognitif, Informasi-informasi
yang ada akan diolah atau dibangun melalui proses asimilasi, akomodasi, dan
equilibrasi, sehingga akan menjadi pengetahuan baru bagi peserta didik. Untuk
menjadikan informasi menjadi suatu pengetahuan, diperlukan sebuah pengolahan
oleh pihak yang belajar ditunjang dengan bagaimana strategi pendidik dalam
membantu proses tersebut.
Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana individu
mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang
diterima individu dari lingkungan. Pengolahan informasi merupakan perluasan dari
bidang kajian ranah psikologi kognitif. Psikologi kognitif sebagai upaya untuk
memahami mekanisme dasar yang mengatur cara berpikirnya orang (Anderson,
1980). Perbedaan antara teori belajar dan teori pengolahan informasi adalah pada
derajat penekanan pada soal belajar.
Informasi diterima kemudian masuk ke dalam pikiran manusia melalui
indera. Informasi tersebut sebagian ada yang di simpan dalam ingatan dalam
waktu yang singkat dan kemudian di lupakan. Riset tentang memori manusia
(Anderson, 2005; Ashcraft, 2006; Bransford, Brown & Cocking, 1999; Byrnes,
2001; Elias & Saucier, 2006; Solso, 2001; Tulving & Craik, 2000) telah membantu
pakar teori pembelajaran menjelaskan proses yang menyebabkan informasi
diingat (atau dilupakan). Proses ini, yang biasanya disebut model pengolaan
informasi Atkinson & Shiffrin.
Komponen utama memori adalah rekaman indera memori kerja atau
jangka pendek, dan memori jangka panjang. Rekaman indera adalah memori yang
sangat pendek yang terkait dengan indera. Informasi yang diterima indera tetapi
tidak diberi perhatian akan terlupakan dengan cepat. Informasi yang diperoleh
akan diolah oleh pikiran sesuai dengan pengalaman dan keadaan mental kita,
yang disebut dengan kegiatan persepsi. Rekaman indera menerima informasi
dalam jumlah besar dan masing-masing indera (penglihatan, pendengaran,
sentuhan, penciuman, rasa) dan menahannya dalam waktu yang sangat singkat,
tidak lebih dari beberapa detik. Jika tidak ada yang terjadi pada informasi yang di
tahan dalam rekaman indera, informasi tersebut hilang dengan cepat. Informasi
yang diterima indera tetapi tidak diberi perhatian akan terlupakan dengan cepat.
Teori pengolahan informasi tidak memperlukan belajar sebagai titik pusat
penelitian yang utama. Belajar itu hanyalah merupakan salah satu proses yang
diselidiki dan antara kegiatan belajar dan sub-sub ranah lain dari psikologi kognitif
tetap tidak jelas (Anderson, 1980). Namun, penelitian tentang pengolahan
informasi memberikan sumbangan atas pengertian proses belajar. Teori
pengolahan informasi menjadi unsur yang penting sebagai hal-hal yang akan
membantu dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, pendidik harus
memahami bagaimana teori pengolahan informasi tersebut, sehingga bisa
dijadikan faktor pendukung untuk keberhasilan proses belajar siswa.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas penulis adalah “Bagaimana
pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia”?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut.
1. Sebagai syarat tugas belajar daring PPG Dalam Jabatan Modul 3.
2. Mengetahui pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Memori Manusia


Konsepsi lama tentang memori manusia adalah bahwa memori itu semata-
mata hanya tempat penyimpan informasi dalam waktu yang lama. Jadi, memori
adalah koleksi potongan-potongan kecil informasi yang terlepas-lepas dan tidak
saling berkaitan. Mulai tahun 1960-an memori manusia dipandang sebagai suatu
struktur yang rumit untuk mengolah dan mengorganisasi semua pengetahuan
(Naisser, 1967).
Memori merupakan suatu organisasi dan bukan merupakan gudang yang
pasif, tetapi merupakan suatu yang aktif memiliki data penginderaan mana yang
akan diolahnya, mengubah data menjadi informasi yang bermakna dan
menyimpan informasi itu untuk digunakan di waktu kemudian. Memori merupakan
suatu system yang rumit degnan banyak tahapannya dan saling berinteraksi.
Sebagaian besar model-model yang dikembangkan tahun 1960-an
mengajukan tiga struktur memori yaitu sebagai berikut :
1. Pencatat penginderaan
2. Penyimpanan jangka pendek
3. Penyimpanan jangka panjang.

Dalam memori kerja atau memori jangka pendek informasi tersebut


selanjutnya disandikan menjadi wujud yang bermakna dan dikirim ke memori
jangka panjang untuk disimpan secara tetap. Proses penyandian informasi dan
pengiriman ke memori jangka panjang merupakan fase inti dari belajar. Asumsi
pokok yang melandasi teori-teori pengolahan informasi adalah bahwa informasi
adalah organizer dan prosesor informasi yang aktif, dan rumit.
B. Komponen Belajar
Penerapan teori pengolahan informasi dalam belajar ada tiga tahapan yaitu
sebagai berikut :
1. Perhatian ke Stimulus
Pengolahan system informasi dalam memori manusia di awali ketika
isyarat fisik diterima pencatat sensor melalui indera (Visual, audio, maupun
kenestetik). Isyarat fisik ini, disimpan sebentar untuk diolah dalam system
memori.
2. Mengkode Stimulus
Apakah stimulus akan diolah sebagai informasi aktif atau akan lebih
lanjut atau tidak sampai memori jangka panjang sebagai memori inaktif, maka
diperlukan pengolahan lebih lanjut. Proses inilah yang disebut dengan
pengkodean yaitu mengubah stimulus sehingga dapat disimpan sehingga
pada waktu lain dapat di munculkan kembali dengan mudah.
3. Penyimpanan dan Retrival
Pengkodean dimaksudkan untuk menyimpan informasi guna disimpan
dalam memori jangka panjang untuk dapat diingat sewaktu-waktu diperlukan.
Untuk proses ini, sangat bergantung pada bagaimana informasi itu disimpan
dan bagaimana hubungan informasi itu dengan informasi sebelumnya dari
memori jangka panjang.

C. Pembelajaran Berdasarkan Teori Pengolah Informasi


Guru harus memahami teori pengolahan informasi, khususnya bagaimana
pemerolehan informasi yang terjadi pada peserta didik. Guru dapat membantu
siswa mengingat informasi atau fakta dengan menyajikan pembelajaran secara
terorganisasi dan dengan mengajarkan siswa menggunakan strategi memori yang
disebut mnemonik. Ada beberapa jenis pembelajaran yang dapat dikembangkan
oleh seorang guru, diantaranya sebagai berikut.
Tiga jenis pembelajaran verbal adalah pembelajaran kaitan-berpasangan.
Pembelajaran ini adalah belajar menjawab satu anggota pasangan ketika diberi
anggota lain. Siswa dapat meningkatkan pembelajaran mereka tentang kaitan-
berpasangan dengan menggunakan  teknik penggambaran seperti metode kata
kunci.
Selanjutnya dengan pembelajaran serial. Pembelajaran serial adalah
pengingatan kembali daftar hal-hal berdasar urutan tertentu. Selanjutnya,
pembelajaran ingatan bebas adalah pengingatan kembali daftar hal-hal berdasar
urutan sembarangan. Strategi yang membantu adalah metode lokasi, metode kata
Patokan, sajak, dan strategi huruf pertama.
Guru dituntut untuk memiliki kompetensi sebagai seorang pendidik. Salah
satu hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kompetensi tersebut adalah
dengan memahami Teori pengolahan informasi. Pemahaman tentang teori
pengolahan informasi akan memberikan bantuan yang penting untuk kemajuan
siswa dalam memperoleh informasi atau pengetahuan. Hal yang dapat dilakukan
guru adalah menerapkan strategi sebagaimana yang telah dijelaskan
dipembahasan sebelumnya.
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengolahan


informasi mengandung pengertian tentang bagaimana individu mempersepsi,
mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari
lingkungan yang bersangkutan. Teori pengolahan informasi akan membantu kita
sebagai pendidik untuk memahami proses belajar yang terjadi dalam diri peserta didik,
memahami kondisi dan faktor yang mempengaruhi proses belajar peserta didik, dan
megetahui hal-hal yang dapat menghambat serta memperlancar proses belajar peserta
didik tersebut. Pemahaman tentang teori pengolahan informasi yang dikuasai oleh
seorang pendidik akan menjadikan seorang pendidik menjadi pendidik yang memiliki
kompetensi yang mendukung untuk kemajuan dan keberhasilan belajar siswa.
Pemahaman tentang teori pengolahan informasi ini juga merupakan pengembangan
dari kompetensi guru dalam memahami teori-teori belajar khususnya teori belajar
kognitif. Hal ini dikarenakan bahwa pengolahan informasi merupakan perluasan dari
bidang kajian ranah psikologi kognitif.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, 1980. Cognitive Psychology and Its Implication. San Francisco: W.H.
Freeman.
Ausubel, D.P. 1968, Education Psychology: A Cognitive View. New York: Holt,
Renehart and Winston.
Karwono, Heni Mularsih,2010. Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber
Belajar.Jakarta: Cerdas Jaya.
Sumber : Slavin, Robert E. (2011). Psikologi Pendidikan (Teori dan Praktik). Jakarta :
PT.Indeks

Anda mungkin juga menyukai