Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada zaman dewasa ini, kita sebagai manusia telah banyak mengalami transisi
menuju dunia modernisasi dan zaman yang terbuka terhadap perkembangan dan
kemajuan dunia. Banyak hal yang memang harus kita perhatikan dari sudut yang
berbeda untuk kemajuan sebuah negara, termasuk generasi muda Indonesia pada saat
ini. Remaja – remaja Indonesia pada saat ini sebagai generasi muda yang selanjutnya
akan meneruskan cita-cita sebuah bangsa, untuk memimpin dan mengatur  sebuah
negara, haruslah memiliki kepribadian yang baik, kecerdasan yang di landasi dengan
ilmu dan wawasan yang luas, memiliki jiwa yang semangat, pikiran terbuka dan tujuan
yang baik, berbobot dan bermanfaat serta berguna untuk kemajuan bangsa dan negara.
Generasi muda Indonesia pada saat ini telah banyak terjerumus pada dunia
modernisasi dan westernisasi sehingga melupakan adat ketimuran yang kita miliki
yang dikenal oleh negara lain sebagai negara yang menjunjung tinggi moral dan adat
kesopanan tapi fakta mengatakan lain. Generasi Indonesia saat ini mengalami krisis
identitas. Semakin banyak life style dari luar yang masuk dan tidak terkendali. Salah
satu fenomena saat ini adalah maraknya virus demam korea. Demam Korea yang
dimaksud yaitu rasa ketertarikan yang lebih atau rasa suka terhadap segala sesuatu
yang berhubungan dengan korea seperti boyband/girlsband, drama, film, pakaian,
makanan, dan banyak lagi. Fenomena demam korea ini melanda seluruh generasi
muda Indonesia terutama para pelajar di Indonesia tidak terkecuali pelajar di SMA
Negeri Karangpandan. Para remaja yang sudah terkena demam korea akan merelakan
segala hal seperti rela membuang-buang kuota untuk meng up date informasi-
informasi terkini seputar boyband/girlsband korea, video-vidio music artis korea,
drama, film, fashion korea, dan lain-lain. Mereka juga cenderung menghabiskan waktu
mereka untuk menonton video-video, film, maupun drama korea tersebut sehingga
mereka juga sering meninggalkan kewajibannya untuk belajar dan membantu orang
tua.
Sebagai generasi muda harapan bangsa sebaiknya kita harus pandai-pandai
memilah budaya luar negeri antara yang pantas dicontoh dan kurang pantas dicontoh.
Agar generasi muda tidak melupakan kewajibannya yaitu menjaga dan melestarikan
budaya Indonesia dan menambah kecintaan kita terhadap budaya Indonesia dan
produk-produk buatan dalam negeri. Selain itu remaja juga harus pandai dalam
membagi waktu, jadi remaja tidak menghabiskan waktunya untuk menjelajah tentang
dunia Korea yang kurang bermanfaat. Adapun cara generasi muda dalam menghindari
pengaruh budaya luar yang negatif, diantaranya mengikuti kegiatan-kegiatan positif,
memperdalam ilmu pengetahuan tentang kebudayaan dalam negeri, dan
mengembangkan budaya dalam negeri agar lebih dikenal di mata dunia.
Dari latar belakang dan fenomena-fenomena diatas penulis tertarik untuk
membuat sebuah karya tulis dan penelitian yang berjudul “Pengaruh Demam Korea
terhadap Pembentukan Karakter Remaja Masa Kini (Studi kasus pada siswa di
SMA Negeri Karangpandan)”.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil beberapa rumusan masalah yaitu :
1. Apa saja dampak positif akibat demam korea terhadap pembentukan karakter pada
remaja masa kini ?
2. Apa saja dampak negatif akibat demam korea terhadap pembentukan karakter
pada remaja masa kini ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulis karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan dampak positif akibat demam korea terhadap pembentukan karakter
pada remaja masa kini ?
2. Menjelaskan dampak positif akibat demam korea terhadap pembentukan karakter
pada remaja masa kini ?

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan karya ilmiah ini antara lain :
1. Mengetahui dampak positif akibat demam korea terhadap pembentukan karakter
pada remaja masa kini ?
2. Mengetahui dampak positif akibat demam korea terhadap pembentukan karakter
pada remaja masa kini ?
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Demam Korea
Demam korea atau Hallyu adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya
pop korea secara global di berbagai negara dunia. Umumnya demam korea memicu
banyak orang-orang di negara tersebut untuk mempelajari kebudayaan yang ada di korea.
Kegemaran akan budaya pop Korea dimulai di Republik Rakyat Tiongkok dan Asia
Tenggara mulai akhir 1990-an. Istilah Hallyu diadopsi oleh media cina setelah album
music pop Korea, HOT, dirilis di Cina. Serial drama TV Korea mulai diputar di Cina dan
menyebar ke Negara-negara lain seperti Hongkong, Vietnam, Thailand, Indonesia,
Filipina, Amerika Serikat, dan Timur Tengah. Pada saat itu Hallyu diikuti dengan
banyaknya perhatian akan produk Korea Selatan, seperti masakan, barang elektronik,
musik, dan film.
Di lingkungan sekitar banyak remaja yang rela menghabiskan waktu untuk
menonton drama dan mendengarkan lagu-lagu dari Korea sampai mereka melupakan
kewajiban yang seharusnya mereka lakukan. Tak hanya itu mereka juga menghabiskan
uang untuk membeli kuota dan mendownload video-video dari idola mereka. Sekarang
ini, banyak media yang mengabarkan tentang demam korea yang menyerang para remaja.
Seperti seorang remaja putri yang meniru idolanya mulai dari mewarnai rambut supaya
mirip dengan idolanya itu. Hal lain para remaja juga mengenakan pakaian dan bergaya
seperti idola mereka.
Fenomena ini turut mempromosikan bahasa Korea dan budaya korea ke berbagai
negara. Pemerintah Korea sendiri sangat mendukung dan memiliki peran dalam
mewabahnya Hallyu. Dukungan tersebut diwujudkan dengan menghindarkan diri dari
gemparan industry entertainment dari barat. Hal ini menjadikan orang korea sendirilah
yang harus menciptakan produk-produk media massanya sendiri. Selain itu dukungan dari
pemerintah juga diwujudkan melalui berbagai acara kesenian seperti festival-festival film
dan music bertaraf internasional.
Sehingga demam korea sangat cepat terkenal dimata dunia tidak terkecuali di
Indonesia. Cara Pemerintah Korea meluaskan pengaruhnya di Indonesia adalah dengan
menjalin kerja sama kebudayaan. Korea berencana untuk mendirikan Pusat Kebudayaan
di Indonesia sehingga Korea semakin mengetahui keinginan dan pandangan masyarakat
Indonesia terhadap Korea. Menjamurnya pekan budaya Korea di sejumlah daerah juga
semakin menambah subur persebaran budaya Korea di Indonesia. Belum lagi ditambah
konser live dari para artis musik Korea yang cukup sering digelar di Indonesia.
Demam korea tersebut banyak disukai oleh remaja-remaja khususnya para pelajar
tidak kecuali pelajar yang ada di SMA Negeri Karangpandan. Banyak dampak positif dan
negative adanya demam korea. Dampak negatifnya antara lain banyak remaja yang
meniru gaya fashion korea padahal fashion korea tidak sesuai dengan kebudayaan
Indonesia, remaja rela membuang – buang kuota untuk mendownload film, drama, video
– video korea, dan remaja suka menonton film atau drama tersebut hingga tidak mengenal
waktu sehingga mereka lupa akan kewajibannya sebagai seorang pelajar dan
kewajibannya membantu orang tua.
Macam – macam demam Korea :
1. Drama Korea
Drama Korea merupakan penyebab dari mulainya Hallyu di berbagai
Negara. Warga Korea Selatan suka menonton drama, film, dan mendengar music.
Perusahaan TV Korea mengeluarkan biaya besar untuk memproduksi drama dan
beberapa di antaranya yang mencetak kesuksesan diekspor ke luar negeri. Drama
televise yang memicu Hallyu antara lain Winter Sonata, Dae Jang Geum, Stairway to
Heaven, Beautiful Days, dan Hotelier.
Faktor yang menarik drama biasanya alurnya yang kuat, genre yang bervariasi dan
juga acting dari para pemeran yang dapat dengan mudah menangis secara natural
menyebabkan banyak penduduk Asia yang melihat dram Korea terenyuh hatinya.
Selain itu, cerita yang ditampilkan sesuai dengan budaya masyarakat Asia pada
umumnya, konsep mengenai cinta sejati, pengorbanan, dan konsep kehidupan lain
yang tergambar dalam drama korea tidak bertentangan terlalu jauh dengan konsep
kehidupan yang ada pada masyarakat Asia pada umumnya. Factor-faktor tersebut
menjadikan drama korea lebih mengena bagi masyarakat Asia di bandingkan dengan
drama barat. (Wikipedia)
2. Film Korea
Film Korea bersama drama TV dan musik pop, merupakan produk utama Hallyu
yang dinikmati tidak hanya di dalam negeri, namun juga di berbagai Negara. Pada
awalnya film Jepang dan film Hongkong serta film-film Taiwan mendominasi bioskop
di Asia, namun dengan kehadiran Hallyu, mulai tersaingi oleh film Korea. Film Korea
Selatan dikenal karena alurnya yang kuat dan genre yang bervariasi sangat menarik
banyak penonton. (Wikipedia)
3. Boyband Korea
Grup vokal pria adalah sejenis kelompok musik pop atau R&B yang terdiri dari tiga
anggota atau lebih, semuanya penyanyi laki-laki muda. Biasanya anggota grup vokal
pria selain menyanyi juga menari dalam pertunjukan mereka. Mereka biasanya
dibentuk oleh seorang manajer atau produser rekaman dengan cara mengadakan
audisi, di mana para peserti diuji penampilannya, kemampuan menyanyinya, dan
kemampuan berdansanya. Mereka biasanya tidak memainkan alat musik sendiri.
(Wikipedia )

B. Karakter
Pengertian Karakter
a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti: 1). Sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.
2).Karakter juga bisa bermakna "huruf".
b. Menurut (Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan Nasional), Karakter adalah
cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan
bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,  bangsa  dan  negara.  Individu 
yang  berkarakter  baik  adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap
mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
c. W.B. Saunders, (1977: 126) menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata dan
berbeda yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada
individu.
d. Gulo W, (1982: 29) menjabarkan bahwa karakter adalah kepribadian ditinjau  dari titik 
tolak etis  atau  moral,  misalnya kejujuran seseorang, biasanya mempunyai kaitan
dengan sifat-sifat yang relatif tetap.
e. Kamisa, (1997: 281) mengungkapkan bahwa karakter adalah sifat-sifat kejiwaan,
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak.
Berkarakter artinya mempunyai watak, mempunyai kepribadian.
f. Wyne mengungkapkan bahwa kata karakter berasal dari bahasa Yunani “karasso” yang
berarti “to mark” yaitu menandai atau mengukir, yang memfokuskan bagaimana
mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab
itu seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam atau rakus dikatakan sebagai orang
yang berkarakter jelek, sementara orang yang berprilaku jujur, suka menolong
dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat kaitannya
dengan personality
(kepribadian) seseorang.
g. Alwisol menjelaskan pengertian karakter sebagai penggambaran tingkah laku dengan
menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit.
Karakter berbeda dengan kepribadian kerena pengertian kepribadian dibebaskan dari
nilai. Meskipun demikian, baik kepribadian (personality) maupun karakter berwujud
tingkah laku yang ditujukan kelingkungan sosial, keduanya relatif permanen serta
menuntun, mengerahkan dan mengorganisasikan aktifitas individu.
( http://pustaka.pandani.web.id/2013/03/pengertian-karakter.html )

Karakter Remaja
Remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak ke masa awal dewasa. Usia remaja
berada pada kisaran usia 10 tahun sampai usia 21 tahun. Pada masa itu remaja sedang
mencari identitas dirinya. Oleh karena itu, remaja harus mendapat pendidikan karakter agar
dapat mengarahkan minatnya pada kegiatan-kegiatan positif. Pendidikan berkarakter yang
dapat diberikan pada remaja, antara lain, berperilaku jujur, kreatif, percaya diri, santun, dan
peduli.
       Remaja mengalami gejolak emosi karena perubahan berat dan tinggi badan yang
berpengaruh juga terhadap perkembangan psikisnya. Pada masa gejolak itu merupakan
masa sulit sehingga remaja memerlukan pengendalian diri yang kuat ketika berada di
sekolah, di rumah, di lingkungan masyarakat. Dalam keadaan seperti ini, remaja
membutuhkan orang dewasa untuk mengarahkan dirinya. untuk itu, agar tidak terjurumus
pada hal-hal negatif, remaja harus mempunyai pendidikan karakter.
Macam – macam karakter remaja :
1. Tipe Sanguin
Tipe Sanguin adalah tipe yang paling terbuka diantara semua tipe perangai.
Bahkan tipe ini dapat disebut super terbuka. Orang Sanguin adalah orang yang suka
berbicara mudah menyesuaikan diri ramah hangat dan penuh humor dan responsive.
Tipe Sanguin tidak tahan melihat orang asing didepan mereka tanpa memberi tanggapan
kepadanya. Orang Sanguin adalah orang yang suka bergaul dan spontan. Mereka jarang
kwatir akan masa depan dan masa lalu, mereka menikmati lebih banyak kegembiraan
dari hari-hari yang dilaluinya dibandingkan dengan tipe-tipe lainnya. Orang Sanguin
biasanya bukan pemikir berat , mereka menafsirkan kejadian –kejadian yang ada dengan
cepat. Kadang-kadang mereka mendapat kesulitan karena jarang mengantisipasi dari
pilihan itu atau tindakan mereka. Perasaan mereka mempunyai peranan yang sangat
dominan didalam segala sesuatu, sehingga mereka cenderung membuat keputusan-
keputusan yang bersifat emosional. Belajar dari pengalaman, keputusan-keputusan yang
bersifat emosional hampir selalu merupakan keputusan-keputusan yang buruk.
Sanguin adalah orang yang gembira, yang senang hatinya, mudah untuk membuat orang
tertawa, dan bisa memberi semangat pada orang lain. Tapi kelemahannya adalah dia
cenderung impulsive, yaitu orang yang bertindak sesuai emosi atau keinginannya.
2. Tipe Kolerik
Tipe kolerik adalah juga tipe terbuka tetapi biasanya tingkat keterbukaannya lebih
rendah daripada tipe Sanguin yang super terbuka. Orang Kolerik adalah juga orang yang
aktif, semangat pekerja keras, ambisius, motivator bagi orang lain. Karena sifatnya yang
berkemauan keras mandiri dan berpendidikan keras, orang kolerik cenderung keras
kepala. Kompromi merupakan hal yang sangat sulit bagi mereka kecuali kompromi itu
bermanfaat bagi tujuan yang mereka miliki. Mereka mempunyai tujuan untuk segala
sesuatu dari kesehatan jasmani sampai tingkah laku anak. Mereka adalah tipe yang suka
mengambil alih , yang suka memerintah orang-orang lain disekeliling mereka, tidak
peduli apakah ornag itu menyukainya atau tidak. Orang Kolerik tidak pernah untuk
mencoba untuk tidak menguasai suatu situasi dan mereka hidup penuh dengan
pertentangan. Bagian dari sifat dasar mereka yang belum berkembang adalah emosi
mereka. Mendapatkan persetujuan dari mereka hampir merupakan hal yang tidak
mungkin. Mencapai tujuan mereka adalah ambisi bagi orang Kolerik, dan beberapa
orang Kolerik mendapatkan reputasi mereka dengan memperalat orang lain.
Seseorang yang kolerik adalah seseorang yang dikatakan berorientasi pada pekerjaan
dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi.
Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan akan bertanggung
jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang yang berciri kolerik adalah
kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain (empati), belas
kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasaannya
kurang bermain.
3. Tipe Melankolik
Tipe yang paling berbakat dari semua tipe adalah tipe Melankolik sekalipun
mereka tipe paling akhir yang menghargai bakat mereka sendiri. Tipe Melankolik
mempunyai sifat dasar yang tertutup. Mereka sering mempunyai tingkat kecerdasan
yang tinggi dan bersifat estetis yang mendalam sehingga mereka lebih menghargai seni
dibandingkan dengan perangai yang lainnya. Tipe Melankolik cenderung suka murung
dan mudah putus. Orang Melankolik dilahirkan sebagai orang pefeksionis, sering
meremehkan diri mereka sendiri untuk tidak tidak melakukan dengan lebih baik
walaupun pada kenyataannya produktivitas mereka lebih daripada kebanyakan perangai
lainnya. Mereka adalah orang yang mau mengorbankan diri sendiri, serius, dan takut
akan kegagalan. Mereka mempunyai sifat dasar yang teliti, hidup dengan tantangan atau
visi untuk menginvestasikan hidup mereka, tetapi jarang dapat menghasilkan sendiri.
Tipe melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling bagus, yang
paling sempurna dan dia memang adalah seseorang yang mengerti estetika keindahan
hidup ini. Perasaannya sangat kuat, sangat sensitif maka kita bisa menyimpulkan bahwa
cukup banyak seniman yang memang berdarah melankolik. Kelemahan orang
melankolik, ia mudah sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang
mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan murung.
4. Tipe Plegmatik
Tipe Plegmatik merupakan orang yang tertutup yang sangat diam, tidak menuntut
kalem dan lambat. Mereka tidak pernah menjadi gelisah membuat malu diri mereka
sendiri dengan meminta maaf untuk segala sesuatu yang telah mereka katakana. Mereka
jarang mengeluarkan ide-ide atau perasaan jika mereka tidak yakin mereka tidak akan
melukai atau menyakiti orang lain. Orang plegmatik merupakan orang yang sangat baik
dengan sifat yang bahagia dan menyenangkan. Banyak yang dari mereka sangat lucu
karena mereka mempunyai daya humor. Mereka dilahirkan dengan bakat diplomat dan
pembawa damai, mereka dicintai oleh anak-anak. Orang-orang Plegmatik merupakan
teman yang menyenangkan dan tidak menakutkan, dua dari kelemahan mereka yang
utama adalah rasa takut dan egois, walaupun mereka menunjukkan sikap ini dengan
sangat diplomatis sehingga bahkan beberapa teman baik mereka tidak mengenal
mereka.
Tipe plegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung tidak
beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik turun emosinya itu
tidak nampak dengan jelas. Orang ini memang cenderung bisa menguasai dirinya
dengan cukup baik, ia intorspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap
dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan orang
plegmatik adalah ia cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah, sehingga suka
mengambil jalan pintas yang paling mudah dan gampang.
http://jokotingkir.wordpress.com
https://sharot.wordpress.com/2012/05/06/jenis-karakter-manusia-dalam-ilmu-psikologi/
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Penulis melakukan penelitian di SMA Negeri Karangpandan, jalan Blora
Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah.

B. Waktu Penelitian
Waktu penelitian berlangsung pada tanggal

C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negei Karangpandan yang terdiri dari
siswa kelas X, kelas XI, dan kelas XII.

D. Metode Penelitian
Dalam penelitan ini menggunakan metode kualitatif dengan penyebaran angket
kepada siswa SMA Negei Karangpandan dengan mengambil beberapa sampel yaitu
anak, yang berguna untuk mengetahui pengaruh demam korea terhadap pembentukan
karakter remaja masa kini (studi kasus pada siswa SMA Negeri Karangpandan)

E. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap kebutuhan selama penelitian yaitu
menyusun jadwal dan instrument penelitian, mengumpulkan data awal.
2. Tahap Pengambilan Data
Tahap ini dilakukan observasi kepada responden dengan pembagian angket
mengkaji informasi dan hasil informasi dari internet.
3. Tahap Penyusunan Hasil Penelitian
Tahap ini dilakukan dengan cara menganalisis dari berbagai sumber dengan cara
mengedit, dan merumuskan hasilnya dalam bentuk karya tulis.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dengan cara observasi dan penyebaran angket yang berisi pertanyaan – pertanyaan
yang berkaitan langsung dengan pengaruh demam korea terhadap pembentukan remaja
masa kini, kepada sampel siswa SMA Negeri Karangpandan dan menarik kesimpulan
dengan terstuktur dan akurat.

5. Teknik Analisis Data


Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif sehingga teknik analisis yang
digunakan adalah analisis kualitatif. Analisis kualitatif adalah analisis data yang
didasarkan pada hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lainnya secara
sebab akibat untuk menerangkan suatu peristiwa.

F. Teknik Pengumpulan Data


Dengan cara observasi dan penyebaran angket yang berisi pernyataan – pernyataan
yang berkaitan langsung dengan pengaruh demam korea terhadap pembentukan
karakter remaja masa kini, kepada sampel siswa SMA Negeri Karangpandan.

G. Teknik Analisi Data


Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif sehinga teknik analisis yang
digunakan adalah analisis kualitatif. Analisis kualitatif adalah analisis data yang
didasarkan pada hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lainnya secara
sebab akibat untuk menerangkan suatu peristiwa
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Anda mungkin juga menyukai