Anda di halaman 1dari 2

MASFUFATUN CIPTAKAN INOVASI SAVE BUNDA

BANJARNEGARA – Masfufatun Juni SKM M Kes Kepala UPT Puskesmas


Banjarmangu 1 berhasil mendapat Penghargaan Juara 1 Lomba Keteladanan
Nasional 2017 Kategori Tenaga Kesehatan Masyarakat yang diadakan di Jakarta
13-19 Agustus 2017.
Lomba yang diikuti oleh 258 peserta dari 34 Provinsi ini menjadi hal yang luar
biasa bagi wanita kelahiran Demak 16 Juni 1970 yang tidak menyangka
menyangka mampu memenangkan penghargaan tersebut dikarenakan
persaingan yang ketat dan kemampuan para peserrta hampir merata.
“Optimis pasti ada, setiap orang ikut lomba pastinya ingin menang. Tetapi saya
coba bikin mengalir saja, santai. Alhamdulillah ketika pengumuman nama saya
disebut menjadi juara pertama”, katanya.
Keinginan yang kuat dari Masfufatun untuk mengurangi angka kematian Ibu
melahirkan di Banjarnegara menggugahnya untuk membuat inovasi pelayanan
dalam mengatasi hal tersebut.
“Angka kematian Ibu merupakan masalah serius yang harus segera ditangani.
Angka kematian Ibu merupakan salah satu indikator  derajat kesehatan.”,
katanya
Angka kematian bayi meningkat dari 17 kasus menjadi 19 kasus di tahun 2016.
Sedangkan untuk wilayah Puskesmas 1 Banjarmangu di pertengahan maret
2016 kematian  1  dan 3 bayi
Masfufatun membuat inovasi SAVE Bunda yang merupakan upaya untuk
memberikan pelayanan kepada ibu hamil untuk bersalin secara cepat, tepat dan
mengurangi persalinan sendiri di rumah.
“SAVE Bunda adalah keamanan untuk ibu tetapi juga dapat diartikan S yaitu
Stiker pengendali persalinan, A sebagai Alarm handphone bidan desa dan VE
yang berarti Voluntter atau pekerja sosial”, katanya.
Untuk stiker pengendali persalinan setiap ibu hamil mendapatkan stiker yang
dipasang di buku KIA empat kali. Trisemester 1 dan 2 masing-masing satu kali
dan untuk trisemester tiga dua kali, lanjut ibu tiga ini.
” Ada tiga jenis Stiker yang dipasang di buku, stiker hijau untuk resiko kehamilan
rendah, stiker kuning untuk resiko kehamilan tinggi dan stiker merah untuk resiko
kehamilan sangat tinggi”, katanya.
Kemudian, Alarm handphone bidan desa berfungsi ketika tiga hari perkiraan hari
lahir handphone bidan desa yang sudah diprogram alarmnya berbunyi
selanjutnya bidan desa mengubungi dukun bayi, Ketua TP PKK desa, perangkat
desa dan kader untuk bersama-sama mengunjungi ibu hamil melakukan P4K
(Program Perencanan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi.
“Dengan harapan ibu hamil tetap sehat dan mau melakukan persalinan di
fasilitas pelayanan kesehatan”, katanya.
Kami juga merangkul tokoh masyarakat, kader dan dukun bayi untuk agar ikut
berperan aktif di bidang kesehatan dan ikut mensosialisasikan Gerakan
Mayarakat Sehat (GERMAS).
“Dukun bayi yang pada awalnya sangat sulit untuk diyakinkan bahwa bersalin di
puskesmas itu lebih aman, tetapi setelah melakukan pendekatan komunikatif
dengan mereka sekarang para dukun bayi dengan senang hati membantu
program-program dari kami dan menjadi partner kerja kami”, katanya.
Sehingga masyarakat menjadi semakin mantap untuk konsultasi dan melakukan
persalinan di puskesmas, tambah wanita yang hobi membaca dan terjun
lanngsung ke masyarakat ini.
Dari inovasi yang telah dibuat oleh istri dari Dr Agung Budianto M kes kepala
RSUD Banjarnegara ini dan dipraktekan di UPT Puskesmas Banjarmangu 1
semua ibu hamil menjadi terpantau yang berdampak dengan tidak adanya lagi
angka kematian ibu dan bayi di UPT Puskesmas Banjarmangu 1.
“Pelayanan pemeriksaan ibu hamil menjadi lebih cepat dan kunjungan rawat
jalan maupun persalinan meningkat”, katanya.
Masfufatun juga pernah mendapatkan kesempatan mengikuti  pameran Inovasi
Tingkat Nasional di Badan Diklat Jawa Tengah pada 26 November 2016 dan
mendapat apresiasi langsung dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
dengan memberikan acungan jempol dan untuk inovasinya diteruskan hingga
akhirnya Masfufatun berhasil meraih penghargaan juara pertama lomba
keteladanan Nasional 2017. (dinkominfo_banjarnegara).

Anda mungkin juga menyukai