Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi merupakan sumberdaya yang tersedia di alam semesta ini. Kita ketahui bersama
bahwa segala sesuatu yang kita lakukan memerlukan energi : misalnya bermain, belajar, dan
bekerja kita memerlukan energi.
Saat ini manusia sangat ketergantungan dalam penggunaaan Sumber Daya Alam
Konvensional atau potensi alam yang berasal atau diambil dari alam dengan teknologi yang
biasa digunakan (natural), seperti minyak bumi, gas alam, panas bumi, dan batubara.Masalah
pokok dunia di masa mendatang adalah keterbatasan sumber-sumber daya alam dan energi,
dan masalah  perledaka penduduk dengan segala konsekuensinya. Masalah-masalah itu harus
kita tanggulangi dengan teknologi. Kelangkaan suber-sumber adaya mengharuskan kita
mencari bahan-bahan dan sumber-sumber alernatif atau dengan mencari Sumber Daya Alam
Non-Konvensional yang hingga kini belum dimanfaatkan. Pemanfaatan sumber baru ini
dalam kenyataan hal memerlukan pengembangan sains dan teknologinya sendiri .
Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) melihat adanya 4 masalah pokok di
Indonesia. METI menilai sudah sepantasnya pemerintah ubah kebijakan, anatara lain dengan
pemanfaatan energi terbarukan sumber dayanya bervariasi, seperti air, panas bumi, bio
energi, matahari, laut, angin maka permasalahan-permasalahan energi nasional. Demikian
METI tegaskan kebijakan energi nasional yang dikutip dari paper yang rilisnya, kemarin
(24/11). Menurut METI, masalah pertama energi nasional adalah energi mix nasional yang
masih didominasi oleh sumber daya energi fosil saat ini. Lebih dari 50% sumber daya energi
yang digunakan berasal dari minyak bumi dan bila memasukkan batubara dan gas alam maka
angkanya mencapai 90%. Dengan komposisi seperti ini maka ketahanan energi nasional
Indonesia menjadi sangat rapuh/rentan, karena sumber daya energi fosil ini cadangannya
terbatas dan pasar dunia dikuasai hanya sekelompok pedagang sehingga apabila terjadi
gejolak harga maupun kekurangan pasokan, maka ekonomi kita secara nasional akan
langsung terpengaruh pula.
Masalah kedua, suplai energi ke berbagai pengguna di tanah air terkendala faktor
geografis negara  yang sangat terpencar karena berupa pulau-pulau dan lautan, sehingga
banyak masyarakat tinggal di daerah yang sangat terpencil serta hidup berkelompok kecil.
Hal ini menyulitkan distribusi energi secara merata di seluruh daerah di tanah air dan
menyebabkan pembangunan infrastruktur untuk jaringan distribusi bahan bakar cair maupun
kelistrikan ke beberapa daerah menjadi tidak ekonomis.
Masalah ketiga, eksplotasi energi fosil yang sangat ekstensif telah menyebabkan
kerusakan lingkungan yang parah dan sulit diperbaiki baik di lokasi tempat sumber daya
energinya ditambang maupun akibat penjualan /ekploitasi pemanfaatannya yang
menyebabkan efek gas rumah kaca, yang disebabkan emisi CO2 di udara yang berlebihan.
Masalah keempat, eksplorasi dan eksplotasi sumber daya energi masih tergantung pada
negara asing baik dari sisi permodalan maupun teknologinya. Sebagai contoh kontraktor
minyak bumi masih didominasi pemain asing dan teknologi pembangkit kelistrikan yang
80% lebih masih tergantung pada barang impor, sedangkan sisanya yang 20% berupa jasa
manusia dan lain-lainnya. Kedua hal ini menyebabkan nilai tambah yang dinikmati oleh
negara dalam eksplorasi maupun eksplotasi sumber daya energi menjadi sangat kecil.
Keuntungan yang dinikmati oleh negara dari sektor energi hanyalah dari perdagangannya
saja.
Tidak hanya itu manusia kini tidak memperhatikan keadaan lingkungan hidupnya.
Lingkungan hidup sangat berperan penting karena di lingkungannya sendirilah manusia
mampu melestarikan kehidupannya dengan memanfaatkan lingkungan sekitar. dan kalau
manusia mampu mencari sumber sumber alternatif dan menjaga lingkungan hidupnya itu
berarti memeperluas lingkungan serta memeperpanjagang kehidupan umat manusia.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini;
a. Bagaimana pencarian SDA non konvensional/ alternatif?
b. Bagaimana usaha manusia untuk melestarikan eksistensinya?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu;
1. Mengetahui bagaimana pencarian SDA non konvensional/ alternatif.
2. Mengetahui bagaimana usaha manusia untuk melestarikan eksistensinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pencarian Sumber Daya Energi Non-Konvensional / Alternatif
1. Pengertian Energi Alternatif
Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa
energi, dunia ini akan diam atau beku. Dalam kehidupan manusia selalu terjadi kegiatan,
dan untuk kegiatan otak dan kegiatan otot diperlukan energi. Energi itu diperoleh melalui
proses oksidasi (pembakaran) zat makanan yang masuk dalam tubuh berupa makanan.
Kegiatan manusia lainnya dalam memproduksi barang dan transportasi dan lainnya juga
memerlukan barang dan transportasi dan lainnya juga memerlukan energi yang diperoleh
dari bahan sumber energi atau sering disebut sumber daya alam (natural resources).
Alternatif menurut bahasa dapat diartikan sebagai pengganti atau cara lain. Jadi,
energi alternatif dapat disimpulkan sebagai kemampuan suatu benda atau hal lain untuk
dijadikan pengganti dari suatu barang atau hal lainnya, tanpa kehilangan fungsi atau
tujuan dari penggunaan barang tersebut.
Energi alternatif adalah energi yang digunakan dengan bertujuan untuk
menggantikan bahan bakar yang ada saat ini tanpa akibat yang tidak diharapkan dengan
bertujuan dari hal tersebut. Minyak bumi dan batu bara sering disebut sebagai bahan bakar
fosil. Bahan bakar fosil ini terbentuk dari hewan dan tumbuhan yang mati ratusan juta
tahun lalu. Pembentukan bahan bakar ini membutuhkan waktu sangat lama. Apabila kkita
tidak berhemat \, bahan bakar tersebut akan habis. Penggunaan energi alternatif
merupakan salah satu cara menghemat persediaan.
Ciri-ciri energi alternatif adalah sebagai berikut:
a. Dapat digunakan berulang-ulang
b. Jumlahnya berlimpah
c. Pengolahannya tidak merusah alam
d. Tidak berbahaya, aman, serta tidak menimbulkan beberapa penyakit akibat
pengolahan/ penggunaannya.
e. Ramah lingkungan
2. Sumber Energi Alternatif
a. Energi Matahari/Surya
Energi surya adalah energi yang dikumpulkan langsung dari cahaya matahari.
Matahari adalah sumber kita yang paling kuat energi. Sinar matahari, atau energi
surya, dapat digunakan untuk pemanasan rumah, pencahayaan dan pendinginan dan
bangunan lainnya, pembangkit listrik, pemanas air, dan berbagai proses industri.
Sebagian besar bentuk energi terbarukan berasal baik secara langsung atau tidak
langsung dari matahari. Sebagai contoh, panas dari matahari menyebabkan angin
bertiup, memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pohon dan tanaman lain yang
digunakan untuk energi biomassa, dan memainkan peran penting dalam siklus
penguapan dan curah hujan yang menjadi sumber energi air.
Matahari merupakan sumber energi terbesar bagi bumi yang berupa energi
panas dan energi cahaya. Energi panas matahari dapat digunakan secara langsung,
misalnya untuk mengeringkan pakaian. Energi cahaya matahari menerangi bumi pada
siang hari. Selain itu, cahaya matahari dimanfaatkan tumbuhan hijau untuk melakukan
fotosintesis. Energi cahaya matahari juga digunakan untuk memanaskan air atau
menghasilkan listrik. Oleh karena itu, energi cahaya biasa disebut sebagai tenaga
surya. Pemanasan air dengan tenaga surya memerlukan alat yang disebut panel surya.
Panel surya biasa dibuat dari lempengan logam hitam yang dihubungkan
dengan pipa air. Lempengan ini akan memindahkan panas matahari ke air yang
mengalir di sepanjang pipa
Pemanfaatan energi panas matahari sebenarnya telah kita lakukan diantaranya
yaitu:
1) Pemanasan ruangan
Ada beberapa teknik penggunan energi panas matahari untuk pemanasan
ruangan, yaitu:
a) Jendela
Merupakan teknik pemanasan dengan menggunakan energi panas matahari
yang paling sederhana. Hanya diperlukan sebuah lubang pada dinding untuk
meneruskan panas matahari dari luar masuk ke dalam bangunan. Ada jendela yang
langsung tanpa ada kacanya dan ada yang menggunakan kaca. Untuk
mendapatkan panas yang optimal maka pada jendela dipasang kaca ganda.
Biasanya di daerah-daerah empat musim, dinding/tembok bangunan diganti
dengan kaca agar matahari bebas menyinari dan menghangatkan ruangan pada
saat musim dingin.
b) Dinding Trombe (Trombe Wall)
Dinding trombe adalah dinding yang diluarnya terdapat ruangan sempit
berisi udara. Dinding bagian luar dari ruangan sempit tersebut biasanya berupa
kaca. Prinsip kerjanya adalah permukaan luar ruangan ini akan dipanasi oleh sinar
matahari, kemudian panas tersebut perlahan-lahan dipindahkan kedalam ruangan
sempit. Selanjutnya panas di dalam ruangan sempit tersebut akan dikonveksikan
ke dalam bangunan melalui saluran udara pada dinding trombe.
c) Greenhouse
Teknik ini hampir sama dengan dinding trombe hanya saja jarak antara
dinding masif dengan kaca lebih lebar, sehingga tanaman bisa hidup di dalamnya.
Prinsip kerja greenhouse juga serupa dengan dinding trombe. Panas masuk
melalui kaca ke dalam greenhouse lalu dikonveksikan ke dalam bangunan untuk
menghangatkan ruangan atau menjaga suhu rungan tetap stabil meskipun pada
waktu siang atau malam hari.
d) Penerangan ruangan
Teknik pemanfaatan energi matahari yang banyak dipakai saat ini. Dengan
teknik ini pada siang hari lampu pada bangunan tidak perlu dinyalakan sehingga
menghemat penggunaan listrik untuk penerangan. Teknik ini dilaksanakan dengan
mendesain bangunan yang memungkinkan cahaya matahari bisa masuk dan
menerangi ruangan dalam bangunan.
e) Kompor matahari
Prinsip kerja dari kompor matahari adalah dengan memfokuskan panas
yang diterima dari matahari pada suatu titik menggunakan sebuah cermin cekung
besar sehingga didapatkan panas yang besar yang dapat digunakan untuk
menggantikan panas dari kompor minyak atau kayu bakar. Dengan menggunakan
kompor ini maka kebutuhan akan energi fosil dan energi listrik untuk memasak
dapat dikurangi.
f) Pengeringan hasil pertanian
Hal ini biasanya dilakukan petani di desa-desa daerah tropis dengan
menjemur hasil panennya dibawah terik sinar matahari. Cara ini sangat
menguntungkan bagi para petani karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya
untuk mengeringkan hasil panennya. Berbeda dengan petani di negara-negara
empat musim yang harus mengeluarkan biaya untuk mengeringkan hasil panennya
dengan menggunakan oven yang menggunakan bahan bakar fosil maupun
menggunakan listrik.
g) Pemanasan air
Penyediaan air panas sangat diperlukan oleh masyarakat, baik untuk mandi
maupun untuk alat antiseptik pada rumah sakit dan klinik kesehatan. Penyediaan
air panas ini memerlukan biaya yang besar karena harus tersedia sewaktu-waktu
dan biasanya untuk memanaskan digunakan energi fosil ataupun energi listrik.
Namun Dengan menggunakan pemanas air tenaga surya maka hal ini bukan
merupakan masalah karena pemanasan air dilakukan dengan menyerap panas
matahari dengan menggunakan kolektor sehingga tidak memerlukan biaya bahan
bakar.
h) Pembangkitan listrik
Pada pembangkitan listrik sinar matahari diperkuat oleh kolektor pada
suatu titik fokus untuk menghasilkan panas yang sangat tinggi. Ada dua jenis
kolektor yang biasa digunakan untuk pembangkitan listrik, yaitu kolektor
parabolik memanjang dan kolektor parabolik cakram. Pipa yang berisi air
dilewatkan tepat pada titik fokus sehingga panas tersebut diserap oleh air di dalam
pipa. Panas yang sangat besar ini dibutuhkan untuk mengubah fase cair air di
dalam pipa menjadi uap yang bertekanan tinggi. Uap yang bertekanan tinggi yang
dihasilkan ini kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin uap yang
kemudian akan memutar turbo generator untuk menghasilkan listrik.
b. Energi Panas Bumi
Energi geothermal atau energi panas bumi adalah energi yang berasal dari inti
bumi. Inti bumi merupakan bahan yang terdiri atas berbagai jenis logam dan batu
yang berbentuk cair, yang memiliki suhu tinggi. Energi ini dapat digunakan untuk
menghasilkan listrik sebagai salah satu bentuk dari energi terbaharui, tetapi karena
panas di suatu lokasi dapat habis, jadi secara teknis dia tidak diperbarui secara mutlak.
Energi geothermal yang dapat dimanfaatkan sekarang ini adalah panas bumi
yang berasal dari magma. Magma adalah batuan cair/panas bumi yang terdapat di
dalam/kerak bumi. Karena pengaruh geseran kulit bumi atau karena tekanan, magma
dapat merembes ke permukaan bumi dan disebut lava. Lava inilah yang membentuk
gunung-gunung di permukaan bumi. Gunung berapi menunjukkan bahwa ada
hubungan aktif antara mulut gunung dengan magma, demikian juga adanya sumber-
sumber air panas, menunjukkan adanya akuifer (kubangan air) yang terkena panas
dari magma.
 Selanjutnya, apabila dilakukan pengeboran, maka akan terjadi semburan yang
berupa gas/uap air panas atau air panas. Yang paling menguntungkan adalah bila
semburan itu mengeluarkan uap air panas, sehingga dapat langsung dimanfaatkan
untuk memutar turbin uap yang kemudian dikaitkan dengan generator pembangkit
listrik dan akan diperoleh energi listrik untuk berbagai keperluan.
Energi panas bumi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sumber
energi terbarukan yang lain, diantaranya:
(1) Hemat ruang dan pengaruh dampak visual yang minimal,
(2) Mampu berproduksi secara terus menerus selama 24 jam, sehingga tidak
membutuhkan tempat penyimpanan energi (energy storage), serta tingkat
ketersediaan (availability) yang sangat tinggi yaitu diatas 95%.
c. Energi Angin
Angin adalah udara yang bergerak dan berpindah tempat. Penggerakan udara
itu disebabkan oleh perbedaan suhu. Perbedaan suhu disebabkan oleh perbedaan daya
serap panas di permukaan bumi. Jadi, selama matahari masih memancarkan sinarnya
ke bumi dan di bumi terdapat daratan dan lautan, maka akan terjadi perbedaan suhu
dan menyebabkan terjadinya angin.
Pemanfaatan teknologi energi angin sebagai salah satu sumber energi yang
dapat diperbarui juga sudah dilakukan di Indonesia. Tetapi energi listrik yang
dihasilkan dari angin masih relatif kecil kapsitasnya. Sehingga umumnya teknologi ini
hanya diterapkan di daerah terpencil atau di pedesaan yang belum terjangkau aliran
listrik PLN. Prinsipnya sangat sederhana, yaitu angin ditangkap oleh baling-baling
atau katakanlah rotor bersayap. Energi putaran (energi mekanis) diteruskan untuk
memutar generator pembangkit listrik. Ukuran generator yang dipasang tentu saja
harus disesuaikan dengan kapasitas angin dan rotornya. Pengubahan energi angin
menjadi energi listrik ini sangat menguntungkan untuk tempat-tempat yang memang
terdapat angin banyak. Memang tidak semua tempat menguntungkan untuk dibangun
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Angin), tapi sumber energi itu tersedia secara
bebas, dan angin akan tetap bertiup sepanjang zaman.
d. Energi Laut
Laut memiliki potensi yang besar, yaitu ikan, tanaman laut, harta karun, dan
masih banyak lagi. Prinsip sederhana dari pemanfaatan bentuk energi laut adalah
memakai energi kinetik untuk memutar turbin yang selanjutnya menggerakkan
generator untuk menghasilkan listrik.
Energi yang berasal dari laut (ocean energy) dapat dikatagorikan menjadi tiga
macam, yaitu sebagai berikut:
(1) Energi Ombak (Wave Energy)
Ombak dihasilkan oleh angin yang bertiup di permukaan laut. Ombak
merupakan sumber energi yang cukup besar, namun untuk memanfaatkan energi
yang terkandungnya dan mengubahnya menjadi listrik dalam jumlah yang
memadai tidaklah mudah. Pada sebuah pembangkit listrik bertenaga ombak
(PLTO), aliran masuk dan keluarnya ombak ke dalam ruangan khusus
menyebabkan terdorongnya udara keluar dan masuk melalui sebuah saluran di
atas ruang tersebut. Jika di ujung saluran diletakkan sebuah turbin, maka aliran
udara yang keluar masuk tersebut akan memutar turbin yang menggerakkan
generator. Setelah selesai dibangun, energi ombak dapat diperoleh secara gratis,
tidak butuh bahan bakar, dan tidak pula menghasilkan limbah ataupun polusi.
Secara ringkas kelebihan pembangkit listrik berenergi ombak yaitu: energi
bisa diperoleh secara gratis, tidak butuh bahan bakar, tidak menghasilkan limbah,
mudah dioperasikan, biaya perawatan rendah, dan dapat menghasilkan energi
dalam jumlah yang memadai. Sedangkan kekurangannya yaitu: bergantung pada
ombak, perlu menemukan lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat dan muncul
secara konsisten.
(2) Energi Pasang Surut (Tidal Energy)
Pasang surut menggerakkan air dalam jumlah besar setiap harinya dan
pemanfaatannya dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang cukup besar.
Dalam sehari bisa terjadi hingga dua kali siklus pasang surut. Oleh karena waktu
siklus bisa diperkirakan (kurang lebih setiap 12,5 jam sekali), suplai listriknya pun
relatif lebih dapat diandalkan daripada pembangkit listrik bertenaga ombak.
Pada dasarnya ada dua metodologi untuk memanfaatkan energi pasang
surut, yaitu sebagai berikut:
a) Dam Pasang Surut (Tidal Barrages)
Cara ini serupa seperti pembangkitan listrik secara hidro-elektrik yang
terdapat di dam/waduk penampungan air sungai. Hanya saja, dam yang
dibangun untuk memanfaatkan siklus pasang surut jauh lebih besar daripada
dam air sungai pada umumnya. Dam ini biasanya dibangun di muara sungai
dimana terjadi pertemuan antara air sungai dengan air laut. Ketika ombak
masuk atau keluar (terjadi pasang atau surut), air mengalir melalui terowongan
yang terdapat di dam. Aliran masuk atau keluarnya ombak dapat dimanfaatkan
untuk memutar turbin. Kekurangan terbesar dari pembangkit listrik tenaga
pasang surut adalah hanya dapat menghasilkan listrik selama ombak mengalir
masuk (pasang) ataupun mengalir keluar (surut), yang terjadi hanya selama
kurang lebih 10 jam per harinya.
b) Turbin Lepas Pantai (Offshore Turbines)
Pilihan lainnya ialah menggunakan turbin lepas pantai yang lebih
menyerupai pembangkit listrik tenaga angin versi bawah laut. Keunggulannya
dibandingkan metode pertama yaitu: lebih murah biaya instalasinya, dampak
lingkungan yang relatif lebih kecil daripada pembangunan dam, dan persyaratan
lokasinya pun lebih mudah sehingga dapat dipasang di lebih banyak tempat.
Berikut ini disajikan secara ringkas kelebihan dari pembangkit listrik
tenaga pasang surut, yaitu: energi pasang surut dapat diperoleh secara gratis,
tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya, tidak
membutuhkan bahan bakar, biaya operasi rendah, produksi listrik stabil, pasang
surut air laut dapat diprediksi, turbin lepas pantai memiliki biaya instalasi
rendah dan tidak menimbulkan dampak lingkungan yang besar. Sedangkan
kekurangannya yaitu: sebuah dam yang menutupi muara sungai memiliki biaya
pembangunan yang sangat mahal, dan meliputi area yang sangat luas sehingga
merubah ekosistem lingkungan baik ke arah hulu maupun hilir hingga berkilo-
kilometer dan hanya dapat mensuplai energi kurang lebih 10 jam setiap harinya
(ketika ombak bergerak masuk ataupun keluar).

(3) Hasil Konversi Energi Panas Laut (Ocean Thermal Energy Conversion)
Ide pemanfaatan energi dari laut yang terakhir bersumber dari adanya
perbedaan temperatur di dalam laut. Temperatur di permukaan laut lebih hangat
karena panas dari sinar matahari diserap sebagian oleh permukaan laut. Tapi di
bawah permukaan, temperatur akan turun dengan cukup drastis. Pembangkit listrik
dapat memanfaatkan perbedaan temperatur tersebut untuk menghasilkan energi.
Pemanfaatan sumber energi jenis ini disebut dengan konversi energi panas laut
(Ocean Themal Energy Conversion atau OTEC). Perbedaan temperatur antara
permukaan yang hangat dengan air laut dalam yang dingin dibutuhkan minimal
sebesar 77 derajat Fahrenheit (25 °C) agar dapat dimanfaatkan untuk
membangkitkan listrik dengan baik.
Secara ringkas kelebihan dari OTEC yaitu: tidak menghasilkan gas rumah
kaca ataupun limbah lainnya, tidak membutuhkan bahan bakar, biaya operasi
rendah, produksi listrik stabil, dapat dikombinasikan dengan fungsi lainnya:
menghasilkan air pendingin, produksi air minum, suplai air untuk aquaculture,
ekstraksi mineral, dan produksi hidrogen secara elektrolisis. Sedangkan
kekurangannya yaitu: belum ada analisa mengenai dampaknya terhadap
lingkungan, jika menggunakan amonia sebagai bahan yang diuapkan
menimbulkan potensi bahaya kebocoran, dan biaya pembangunan tidak murah.
e. Energi Biogas
Gas yang dihasilkan dari sisa-sisa jasad hidup yang diuraikan oleh bakteri
pengurai melalui proses pembusukan penguraian. Sebagai bahan dasar proses
pembusukan atau penguraian adalah sisa-sisa jasad hidup misalnya sampah pertanian
seperti batang pohon jagung,jerami,sisa ampas kelapa atau dari tumbuhan seperti
enceng gondok,akasia,dan sebagainya. Sebagai bahan yang mengandung bakteri
pengurai digunakan kotoran kerbau atau sapi kemudian dicampur dengan air. Supaya
proses cepat sampah organik dicacah,temperatur 35-37˚C. Adonan tersebut tidak
boleh terlalu sam difatnya, tetapi harus netral. Proses dilakukan dalam keadaan
tertutup rapat, tak boleh kemasukan udara, karena bakteri itu dangat peka terhadap
oksigen/ Lagi pula bila terbuka dan kena cahaya matahri bakteri itu akan
mati,sehingga proses tidak berjalan.
Adonan tadi ditaruh dalam suatu bejana dan diletakkan dalam tanah. Dapat
juga terbuat dari beton atau drum. Gas yang timbul dari hasil penguraian itu sebagian
besar adalh methan (CH4) yang sangat mudah terbakar. Gas lainnya adalah
karbondioksida (CO2) dan karbonmonoksida (CO) yang mudah terbakar dan bersifat
racun, Nitrogen yang sama sekali tidak berbahaya tetapi tidak berguna karena tidak
dapat dibakar dengan udara dan gas Hidrogen Sulfida (H2S) yang juga dapat dibakar
dan berbau busuk seperti telur.
Untuk menghilangkan bau gas dan untuk menaikkan mutu gas, maka biogas
dicuci dengan jalan mengalirkannya melalui air yang dibubuhi sedikit kapur. Dengan
pencucian ini bau gas yang tak enak menjadi hilang,dan gas CO2 yang tak berguna
untuk bahan bakar terserapoleh air sehingga biogas yang diperoleh akhirnya dapat
dibakar dengan hasil panas yang tinggi. Biogas kemudian ditampung dalam tangki
penampung gas dan dapat dialirkan kerumah untuk memasak, untuk pabrik tahu, atau
keperluan lain. Teknik pembuatan atau penggunaan biogas ini masih dalam tarif
penelitian.
f. Energi Biomassa
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui pross fotosintetik,
baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman,
pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak.
Selain digunakan untuk tujuan primer serat, bahan pangan, pakan ternak, miyak
nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber
energi (bahan bakar). Umum yang digunakan sebagai bahan bakar adalah biomassa
yang nilai ekonomisnya rendah atau merupakan limbah setelah diambil produk
primernya.
Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan  antara lain
merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable) sehingga dapat
menyediakan sumber energi secara berkesinambungan (suistainable).  Di Indonesia,
biomassa merupakan sumber daya alam yang sangat penting dengan berbagai produk
primer sebagai serat, kayu, minyak, bahan pangan dan lain-lain yang selain digunakan
untuk memenuhi kebutuhan domestik juga diekspor dan menjadi tulang punggung
penghasil devisa negara.
Potensi biomassa di Indonesia yang bisa digunakan sebagai sumber energi
jumlahnya sangat melimpah. Limbah yang berasal dari hewan maupun tumbuhan
semuanya potensial untuk dikembangkan. Tanaman pangan dan perkebunan
menghasilkan limbah yang cukup besar, yang dapat dipergunakan untuk keperluan
lain seperti bahan bakar nabati. Pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar nabati
memberi tiga keuntungan langsung. Pertama, peningkatan efisiensi energi secara
keseluruhan karena kandungan energi yang terdapat pada limbah cukup besar dan
akan terbuang percuma jika tidak dimanfaatkan. Kedua, penghematan biaya, karena
seringkali membuang limbah bisa lebih mahal dari pada memanfaatkannya. Ketiga,
mengurangi keperluan akan tempat penimbunan sampah karena penyediaan tempat
penimbunan akan menjadi lebih sulit dan mahal, khususnya di daerah perkotaan.
Selain pemanfaatan limbah, biomassa sebagai produk utama untuk sumber
energi juga akhir-akhir ini dikembangkan secara pesat.  Kelapa sawit, jarak, kedelai
merupakan beberapa jenis tanaman yang produk utamanya sebagai bahan baku
pembuatan biodiesel.  Sedangkan ubi kayu, jagung, sorghum, sago merupakan
tanaman-tanaman yang produknya sering ditujukan sebagai bahan pembuatan
bioethanol.
g. Energi Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan cair yang diformulasikan khusus untuk mesin
diesel yang terbuat dari minyak nabati (bio-oil). Pemakaiannya tidak memerlukan
modifikasi mesin dieselnya. Dengan komposisi campuran 5-20%, berbagai kendaraan
mulai dari truk, bus, traktor, hingga mesin-mesin industri dapat menggunakan
biodiesel ini. Biodiesel dapat dihasilkan dari tanaman yang mengandung asam lemak
seperti kelapa sawit, jarak pagar, kelapa, sirsak, srikaya, dan kapuk. Biodiesel selain
ramah lingkungan, harganya juga sangat murah. Biodiesel diprediksi dapat
menggantikan posisi minyak bumi yang harganya mahal dan semakin langka.
h. Energi Zat Radioaktif
Zat radioaktif dapat memancarkan sinar α (alpha) yang bermuatan listrik
positif, sinar β (beta) yang bermuatan listrik negatif, dan sinar γ (gamma) yang tidak
bermuatan listrik. Sinar γ (gamma) inilah yang sangat berbahaya karena dapat
menembus apa saja yang menghalanginya. Molekul-molekul yang netral dapat
berubah menjadi ion-ion yang bermuatan listrik bila terkena sinar ini. Sinar γ inilah
yang dapat mengubah susunan gen atau kromosom dalam inti sel sehingga
kekurangannya dapat bervariasi, yaitu ada yang mati, ada yang cacat, dan ada yang
mempunyai sifat menguntungkan seperti buahnya lebat, umurnya singkat, dan
sebagainya. Manusia memanfaatkan sinar ini untuk pertanian dan peternakan. Di
samping itu, zat-zat radioaktif dapat bersifat sebagai tracer (penelusur), misalnya
tempat sakit, kebocoran waduk, dan sebagainya.
3. Hambatan yang di Hadapi Manusia  Dalam Pencarian Energi Alternatif
Hambatan yang dihadapi oleh manusia dalam pencarian energi alternatif tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pembiayaan yang terbatas dan kesulitan untuk menentukan arah/pola pendidikan, sains,
riset, dan perkembangan teknologi yang tepat dan serasi.
b. Bertambahnya angkatan kerja dan kesukaran dalam bidang pengembangan industri.
c. Masalah pengadaan dan permintaan akan bahan-bahan dasar seperti bahan mineral,
baja, dan bahan energi.
d. Masalah yang menyangkut kebijaksanaan pengelolaan sumber daya alam, energi, dan
lingkungan hidup.
e. Langkanya sumber daya manusia, langkanya keterampilan, dan langkanya sumber daya
penunjang.
f.  Masih memerlukan suku cadang impor sehingga memboroskan biaya produksi.
g. Penciptaan teknologi tepat guna sangat lambat sehingga perlu dilakukan oleh ahli
teknologi dari pihak asing ke tangan ahli Indonesia.
h.  Kurangnya peran serta lembaga-lembaga dalam pengembangan teknologi tepat guna.
i. Kurangnya pendidikan kejuruan dan kurangnya kesadaran akan arti penting dari
keterampilan dan keahlian dalam memanfaatkan teknologi.
Masalah-masalah tersebut terjadi karena manusia-manusia pada umumnya masih
mengkotak-kotakkan keahliannya masing-masing, yaitu para ahli sains dan teknologi,
para ahli ekologi, para ahli ekonomi, ahli kependudukan, ahli sosiologi, dan sebagainya.
Masing-masing tersebut lebih menonjolkan kepentingan/bidang yang ditekuni tanpa
memperhatikan kepentingan-kepentingan di bidang lain. Seharusnya para ahli tersebut
bersama-sama mulai belajar memandang alam, masyarakat, dan teknologi dalam
keterpaduan suatu hubungan sistematik.
B. Usaha Manusia untuk Melestarikan Eksistensinya
1. Usaha Manusia Melestarikan Eksistensinya dengan Memperhatikan
Lingkungan            Hidup
Dalam upaya melestarikan hidup manusia tak lepas dari lingkungan hidup.
Lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Selain mencari energi alternatif
seperti yang telah di uraikan di atas, agar kehidupan manusia dapat terjaga dan
melestarikan hidupnya maka perlulah untuk menjaga lingkungan atau alam. Lingkungan
hidup atau alam merupakan  tempat beraktifitas dan kehidupan manusia dimana manusia
mampu mendapatkan semua hal yang bersifat pokok seperti sandang,papan dan pangan.
Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia
sebesar 10 persen. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan bagian dari
jumlah binatang yang tergolong jenis mamalia, 16% persen merupakan bagian dari
spesies amphibi dan binatang sejenis reptil dan 25% dari bagian spesies sejenis burung
dan sekitar 1.519 merupakan bagian dari spesies burung. Sisanya merupakan endemik
yang hanya dapat ditemui didaerah tersebut. Penyusutan luas hutan alam yang merupakan
asli Indonesia mengalami kecepatan menurunan yang cukup memprihatinkan. Menurut
World Resource Institute (1997), hingga saat ini hutan asli Indonesia. Selama periode
1985-1997 kerusakan hutan mencapai 1,6 juta hektar per tahun. Pada periode 1997-2000
bertambah menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Berdasarkan pada hasil penelitian citra
landsat pada tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami
kerusakan yang cukup serius. Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam
kawasan hutan [Badan Planologi Dephut,2003]. Menurut data yang diperoleh dari
Bakornas Penanggulangan Bencana pada tahun 2003, bencana yang terjadi selama tahun
1998 hingga pertengahan 2003 data yang didapat menunjukan telah terjadi 647 bencana
dengan 2022 korban jiwa dan mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85%
merupakan bencana banjir dan longsor
2. Masalah- Masalah Lingkungan Hidup
Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut,
tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:
a. Pencemaran Sungai dan laut.
Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan
logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara
biologis, fisik dan kimia senyawa seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di berbagai
sektor industri dan rumah tangga seperti pemakaian bahan-bahan dari plastik.
b. Pencemaran Tanah
Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk
dan bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah
menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang
sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga dapat
disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak
mengalami proses penghancuran secara sempurna.
c. Pencemaran Hutan
Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak
terkendali dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat
diperbaharui. Salah satu contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya
penebangan secara liar. Jika kegiatan tersebut dilakukan secara terus-menerus maka
dapat mengakibatkan penggundulan hutan.
d. Pencemaran udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan karena setiap organisme bernapas
memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam
gas, salah satunya oksigen. Udara yang kototr karena debu ataupun asap sisa
pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat
membahayakan bagi kelangsungan hidup bagi suatu organisme. Maka perlu
diupayakan kita-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap
bersih,segar dan sehat.
3. Penyebab dan Dampak Masalah Lingkungan Hidup 
a. Kerusakan Lingkungan Hidup oleh Faktor Alam
Kerusakan lingkungan yang disebabkan faktor alam pada umumnya merupakan
bencana alam seperti letusan gunung api, banjir, abrasi, angin puting beliung, gempa
bumi, tsunami, dan sebagainya. Indonesia sebagai salah satu zona gunung api dunia,
sering mengalami letusan gunung api akan tetapi pada umumnya letusannya tidak
begitu kuat sehingga kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya terbatas di daerah
sekitar gunung api tersebut, seperti flora dan fauna yang tertimbun arus lumpur
(lahar), awan panas yang mematikan, semburan debu yang menimbulkan polusi udara,
dan sebagainya.
Banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi, diikuti pula dengan
kerusakan hutan yang semakin meluas. Banjir yang sering pula disertai dengan tanah
longsor telah menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan kehidupan.
Kerusakan lingkungan hidup di tepi pantai disebabkan oleh adanya abrasi yaitu
pengikisan pantai oleh air laut yang terjadi secara alami. Untuk menyelamatkan pantai
dari kerusakan akibat abrasi, perlu dibangun tanggul-tanggul pemecah ombak yang
berfungsi sebagai penahan abrasi di tepi pantai.
Angin tornado di Amerika Serikat, akan menimbulkan kerusakan lingkungan
seperti tumbangnya pohon-pohonan, banyak rumah-rumah dan tanaman yang rusak,
jaringan listrik yang putus, dan sebagainya.
b. Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan oleh Kegiatan Manusia
Kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia jauh lebih besar
dibandingkan dengan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh proses alam.
Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan manusia berlangsung secara
terus menerus dan makin lama makin besar pula kerusakan yang ditimbulkannya.
Kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia terjadi dalam berbagai
bentuk seperti pencemaran, pengerukan, penebangan hutan untuk berbagai keperluan,
dan sebagainya.
Limbah-limbah yang dibuang dapat berupa limbah cair maupun padat, bila telah
melebihi ambang batas, akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan, termasuk
pengaruh buruk pada manusia. Salah satu contoh kasus pencemaran terhadap air yaitu
“Kasus Teluk Minamata” di Jepang. Ratusan orang meninggal karena memakan hasil
laut yang ditangkap dari Teluk Minamata yang telah tercemar unsur merkuri (air
raksa). Merkuri tersebut berasal dari limbah-limbah industri yang dibuang ke perairan
Teluk Minamata sehingga kadar merkuri di teluk tersebut telah jauh di atas ambang
batas.
Kasus-kasus pencemaran perairan telah sering terjadi karena pembuangan limbah
industri ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Kebocoran-kebocoran pada kapal-
kapal tanker dan pipa-pipa minyak yang menyebabkan tumpahan minyak ke dalam
perairan, menyebabkan kehidupan di tempat itu terganggu, banyak ikan-ikan yang
mati, tumbuh-tumbuhan yang terkena genangan minyak pun akan musnah pula.
Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang
berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan.
Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama
jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap
ekosistem lingkungan. Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika
masyarakat mengetahui dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut.
Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap
flora dan fauna juga dapat mmbawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri
seperti longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan
oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai
dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di
sungai. Serta dapat pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan
pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi
tercemar.
4. Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan Hidup
Beberapa usaha yang dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain
yaitu sebagai berikut.
a. Bidang Kehutanan
Kerusakan hutan yang semakin parah dan meluas, perlu diantisipasi dengan berbagai
upaya. Beberapa usaha yang perlu dilakukan antara lain :
1) Penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan seimbang
sehingga hutan tetap lestari.
2) Memperketat pengawasan terhadap penebangan-penebangan liar, dan memberikan
hukuman yang berat kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
3) Penebangan pohon harus dilakukan secara bijaksana. Pohon yang ditebang
hendaknya yang besar dan tua agar pohon-pohon yang kecil dapat tumbuh
subur kembali.
b. Bidang Pertanian
1) Mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi pertanian
menetap seperti sawah, perkebunan, tegalan, dan sebagainya.
2) Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras
(sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil.
3) Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk
pemberantasan          hama tanaman dengan cara memperbanyak predator
(binatang pemakan) hama       tanaman karena pemakaian pestisida dapat
mencemarkan air dan tanah.
c. Bidang Industri
1) Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan
harus        dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang tersebut telah
bebas dari        bahan-bahan pencemar. Oleh karena itu, setiap industri diwajibkan
membuat             pengolahan limbah industri.
2) Untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri
yang             berasal dari pembakaran yang menghasilkan CO (Karbon
monooksida) dan CO2            (karbon dioksida), diwajibkan melakukan
penghijauan di lingkungan sekitarnya.            Penghijauan yaitu menanami lahan
atau halaman-halaman dengan tumbuhan hijau.
3) Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi
yang   lebih ramah lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi
panas      bumi, sinar matahari, dan sebagainya.
d. Bidang Perairan
1) Melarang pembuangan limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan benda-
benda           lainnya ke sungai maupun laut karena sungai dan laut bukan tempat
pembuangan        sampah.
2) Perlu dibuat aturan-aturan yang ketat untuk penggalian pasir di laut sehingga
tidak       merusak lingkungan perairan laut sekitarnya.
3) Pengambilan karang di laut yang menjadi tempat berkembang biak ikan-ikan
harus       dilarang.
4) Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan di sungai/laut seperti
larangan       penggunaan bom ikan, pemakaian pukat harimau di laut yang dapat
menjaring         ikan sampai sekecil-kecilnya, dan sebagainya.
e. Flora dan Fauna
Untuk menjaga kepunahan flora dan fauna langka, beberapa langkah yang perlu
dilakukan antara lain :
1) Menghukum yang seberat-beratnya sesuai dengan undang-undang bagi
mereka             yang mengambil flora dan memburu fauna yang dilindungi.
2) Menetapkan kawasan perlindungan bagi flora dan fauna langka seperti
Taman Nasional, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, dan lain-lain.
f. Perundang-undangan
Melaksanakan dengan konsekuen UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, dan memberikan sanksi hukuman yang berat bagi pelanggar-
pelanggar lingkungan hidup sesuai dengan tuntutan undang-undang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Energi alternatif adalah energi yang digunakan dengan bertujuan untuk menggantikan
bahan bakar yang ada saat ini tanpa akibat yang tidak diharapkan dengan bertujuan dari hal
tersebut. Sumber daya ini merupakan sumber daya energi yang bersifat dapat diperbaharui
dan dirumorkan rendah atau bahkan tanpa emisi. Prinsip kerja pemanfaatan dari sumber daya
energi ini lebih didominasi oleh transformasi energi gerak atau panas menjadi energi listrik
yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik  sehari-hari. Sumber
sumber energi alternatif yaitu bersumber dari energi matahrimenergi panas bumi, energi
angin,energi laut, energi biogas,energi biomassa, energi bodiessel dan energi zat radio aktif.
Tetapi salah satu hambatan yang dihadapi manusia yaitu untuk memiliki energi alternatif ini
harus memiliki modal yang tinggi.
Selain itu hal yang harus diperhatikan manusia yaitu lingkungan hidupnya. Lingkungan
hidup merupakan  tempat beraktifitas dan kehidupan manusia dimana manusia mampu
mendapatkan semua hal yang bersifat pokok seperti sandang,papan dan pangan.
Tetapi kini telah banyak masalah-masalah lingkungan yang telah muncul seperti
pencemaran sungai dan laut, pencemaran tanah, dan pencemaran hutan. Maka untuk
mengatasi hal ini pelukan dilakukan usaha pelestarian seperti salah satu contohnya membuat
perundang-udangan. Dan hal ini merupakan usaha kelangsungan kehidupan manusia.
B. Saran
            Untuk mendukung upaya penghematan energi, seharusnya sekarang ini pengupayaan
penggunaan energi alternatif diutamakan. Misalnya, penggunaan minyak bumi sebagai sumber
utama di dunia bisa digantikan dengan energi matahari. Ini dikarenakan minyak bumi sangat
terbatas jumlahnya, sedangkan energi matahari tidaklah terbatas. Dengan kata lain energi
matahari sangatlah melimpah di planet kita. Oleh karena itu sebaiknya kita dapat
memanfaatkannya secara maksimal. . Selain itu kita juga perlu memperhatikan lingkungan sekitar
atau lingkungan hidup kita. Menjaga dengan melakukan pelestarian-pelestarian lingkungan,
dengan begitu mampu meletarikan kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_alternatif
http://mastugino.blogspot.co.id/2012/11/energi-alternatif.html
http://furotul29.blogspot.co.id/2014/04/makalah-energi-alternatif.html/
http://makalahpelestarianlingkunganhidup.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/permalink.php?
id=287797857926161&story_fbid=390872264285386
http://sharamuthia.blogspot.co.id/2013/03/upaya-pelestarian-lingkungan-alam.html

Anda mungkin juga menyukai