Sains
Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Modul Ajar
Sains
Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Februari 2023
Pemerintah Australia dan Indonesia bermitra melalui program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia
(INOVASI).
INOVASI adalah Kemitraan Pemerintah Australia–Indonesia – Dikelola oleh Palladium.
i
Modul Ajar
Sains
Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Februari 2023
ii
DAFTAR ISI
Unit 1: Pengantar Modul dan Sains Inkuiri.................................................................................. 1
Lembar Pengetahuan dan Informasi Teknis ...............................................................................................2
Pendahuluan ...............................................................................................................................................5
Kegiatan Pembelajaran ...............................................................................................................................9
Penutup .................................................................................................................................................... 11
Lampiran .................................................................................................................................................. 12
Set Tayangan Power Point ...................................................................................................................... 32
iii
Set Tayangan Power Point .................................................................................................................... 113
iv
Unit 1:
Pengantar Modul dan Sains Inkuiri
1
Lembar Pengetahuan dan Informasi Teknis
2
yang berbeda. Setiap kelompok terdiri dari empat siswa. Dalam diskusi kelas secara
keseluruhan, siswa dapat memiliki 'rekan bicara mengenai sains'. Anda dapat menjelaskan
bahwa ilmuwan sering bekerja sama dan mendiskusikan berbagai hal untuk memecahkan
masalah.
3. Ikuti rencana pelaksanaan pembelajaran dan pastikan seluruh siswa aman.
4. Mulailah pembelajaran dengan pertanyaan yang menarik, materi otentik, dan jika
memungkinkan tautkan ke pertanyaan tentang kehidupan nyata.
5. Hentikan dan mulai bagian penyelidikan jika guru perlu mengklarifikasi konsep atau
pengetahuan. Cobalah untuk tidak memberi tahu siswa apa yang akan terjadi dan
mengapa, tetapi biarkan mereka menemukan, mengamati, menguji, dan berdiskusi.
6. Cobalah berbagai cara untuk mencatat bukti (lihat sumber) seperti foto, sketsa, diagram,
dan tabel.
Model pembelajaran inkuiri bidang sains terlihat berbeda pada siswa yang lebih muda daripada
siswa yang lebih tua. Ini dapat membantu melihat perkembangan dan perbedaan mereka.
3
Menggunakan pengamatan dan ide mereka untuk menyarankan jawaban atas
pertanyaan.
Mengumpulkan dan mencatat data untuk membantu menjawab pertanyaan.
Siswa
Mengajukan pertanyaan yang relevan dan menggunakan berbagai jenis inkuiri ilmiah
untuk menjawabnya.
Menyiapkan inkuiri praktis, uji komparatif, dan fair test.
Melakukan pengamatan yang sistematis dan cermat serta, jika diperlukan, melakukan
pengukuran yang akurat menggunakan satuan standar dan berbagai peralatan.
Mengumpulkan, mencatat, mengklasifikasikan, dan menyajikan data dengan berbagai
cara untuk membantu menjawab pertanyaan.
Mencatat temuan menggunakan bahasa ilmiah sederhana, gambar, diagram berlabel,
poin utama, diagram batang, dan tabel.
Melaporkan temuan dari inkuiri, termasuk penjelasan lisan dan tertulis, tampilan atau
presentasi hasil dan kesimpulan.
Menggunakan hasil untuk menarik kesimpulan sederhana, membuat prediksi nilai baru,
menyarankan perbaikan, dan mengajukan pertanyaan lebih lanjut.
Mengidentifikasi perbedaan, persamaan, atau perubahan yang berkaitan dengan gagasan
dan proses ilmiah sederhana.
Menggunakan bukti ilmiah langsung untuk menjawab pertanyaan atau untuk mendukung
temuan mereka.
4
Panduan fasilitator ini bertujuan untuk memberikan penjelasan terkait proses program pelatihan tiga
jam yang akan dilakukan di Kelompok Kerja Guru (KKG). Satu set tayangan power point menyertai
dokumen panduan fasilitator ini.
Pendahuluan 20 menit
Fasilitator perlu membaca seluruh “Pengantar Modul dan Sains Inkuiri” agar dapat menggunakan
dokumen PowerPoint. Hal ini juga berlaku untuk unit-unit berikutnya.
Latar Belakang
Fasilitator perlu membaca semua dokumen format .docx (Microsoft Word) dan informasi tambahan
di dalamnya. Panduan dalam dokumen word melengkapi dokumen PPT. Unit pertama ini
memperkenalkan guru pada praktik inkuiri.
Modul ini ditulis untuk membantu guru merencanakan pembelajaran sains inkuiri dan bisa diadaptasi
agar sesuai dengan CP (Capaian Pembelajaran) pada fase B atau C.
Model pembelajaran inkuiri pada sains memberikan kesempatan berpikir dan bertindak seperti
ilmuwan sejati. Model pembelajaran ini juga mendorong guru dan siswa mengembangkan
pemahaman tentang proses dan metode berbagai jenis inkuiri ilmiah. Melalui eksplorasi langsung
dalam penyelidikan, siswa dapat mengajukan pertanyaan, menguji ide-ide mereka, dan selanjutnya
mengembangkan pemahaman yang lebih besar tentang dunia di sekitar mereka. Menciptakan
kesempatan belajar yang dapat menumbuhkan rasa senang dan ingin tahu tentang fenomena alam,
sangat penting untuk mendukung pembelajaran anak pada mata pelajaran sains.
Melalui modul ini guru dan siswa akan terlibat dalam diskusi pencarian bukti-bukti nyata setiap
harinya dan menemukan jawaban atas pertanyaan, misal, 'ke mana perginya genangan air?’ atau
‘bagaimana baterai dapat membuat senter menyala?’. Melalui inkuiri praktis, anak-anak dapat
mengembangkan pengetahuan ilmiah yang mereka perlukan untuk memahami kegunaan dan
implikasi sains, baik hari ini maupun di masa mendatang. Dalam modul ini, pembahasan aspek
utama proses inkuiri adalah:
Mengajukan pertanyaan
Mengamati (dari waktu ke waktu)
Mengidentifikasi dan mengklasifikasi
Melakukan uji komparatif dan uji pembuktian atau fair test
Mengumpulkan dan mencatat data
Melaporkan/menyajikan temuan hingga membuat kesimpulan
Modul ini memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan penyelidikan melalui pendekatan
investigasi, sehingga mereka dapat memperoleh informasi yang lebih baik tentang definisi dan cara
melakukan penyelidikan sains di kelas.
Mengelola kelas dan memastikan guru menyadari bahwa siswa memiliki kemampuan dan
kebutuhan yang berbeda, serta berhati-hati agar tidak memperkuat stereotip. Prioritas utama:
menghargai semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan;
mendorong hubungan positif dan saling percaya;
5
mendorong rasa percaya diri dan menghargai semua siswa dengan tingkat kemampuan
yang berbeda;
memungkinkan peran aktif dalam pembelajaran dan partisipasi;
menumbuhkan rasa saling memiliki dan tanggung jawab;
membantu melacak kemajuan pembelajaran individual;
mengetahui kapan harus memberikan teguran dan dukungan; dan
mencegah masalah dan isu terkait perilaku.
Tujuan
Modul ini merupakan sumber belajar profesional bagi guru SD guna mengembangkan pemahaman
mereka tentang cara melakukan inkuiri ilmiah secara praktis di kelas. Nantinya, fasilitator akan
membawakan modul ini dalam pertemuan KKG di mana ia akan memimpin sesi selama tiga jam dan
guru terlibat dalam kegiatan pembelajaran kolaboratif, yang nantinya dapat direplikasi di kelas.
Namun, guru juga dapat menggunakan aspek dalam modul secara mandiri. Guru perlu
mempersiapkan diri melakukan eksperimen dan mencoba kegiatan terlebih dahulu dalam sesi KKG,
kemudian memperkenalkannya di kelas masing-masing. Hal ini membangun pengetahuan,
pengalaman, dan kepercayaan diri guru, baik dalam pedagogi maupun konten sains. Unit 1 ini
mengembangkan pengetahuan dan pengalaman dalam praktik ilmu inkuiri melalui penyelidikan.
Tujuan konten
Konten dalam “Pengantar Modul dan Sains” tidak mencakup semua konsep sains dan tidak semua
sains membutuhkan atau dapat diselidiki di kelas. Oleh karena itu, topik sains telah dipilih dengan
cermat, sehingga guru dapat dengan mudah terlibat dalam proses inkuiri Ilmiah. Dengan mengalami
sendiri kegiatan-kegiatan singkat tersebut, para guru akan didukung mempersiapkan,
merencanakan, dan menyampaikan pelajaran yang memotivasi, praktis, dan inklusif. Unit ini
memperkenalkan proses inkuiri yang dapat diterapkan di kelas demi memastikan bahwa semua
siswa terlibat dalam pelajaran, terlepas dari kemampuan atau jenis kelaminnya.
Dalam memilih unit-unit topik di modul, penyusun mempertimbangkan tugas inkuiri yang praktis dan
mudah diakses dalam sesi KKG, sehingga dapat dipraktikkan di ruang kelas yang menjadi tujuan
modul ini.
Untuk mendukung pemahaman guru mengenai keterampilan inkuiri pada sains, yang
diperlukan bagi siswa bernalar dan berpikir tentang konsep sains di sekitar mereka.
Untuk memberikan pengalaman praktis kepada guru agar dapat menyalurkan
pemahaman mereka di kelas.
Untuk membantu guru merencanakan pelajaran yang menarik serta menumbuhkan rasa
ingin tahu dan minat kepada semua siswa.
Untuk meningkatkan kesadaran guru tentang gender, disabilitas, dan inklusi sosial di
kelas sains.
6
Sumber dan Bahan
Video
Berbagai jenis kertas, lem, atau selotip
Wadah yogurt/wadah ringan yang serupa
Tali
Batu/kelereng/koin
Lembar Kerja 1.1: Pencocokan Definisi Inkuiri
Lembar Kerja 1.2: Lembar Perencanaan Penyelidikan
Lembar Kerja 1.3: Penyelidikan terkait Pengujian Kekuatan Kertas
Penutup 30 menit
• Refleksi dan rencana tindak lanjut
• Penguatan
• Tugas
7
Diskusi
Selamat datang
Saat guru memasuki ruangan, mereka dapat meluangkan waktu untuk membaca pengetahuan dan
informasi tentang ilmu inkuiri dalam Lembar Pengetahuan dan Informasi Teknis. Lembar ini dapat
dikirimkan kepada guru sebelum sesi pertama, jika memungkinkan. Setelah mereka membaca
informasi tersebut, mereka dapat berdiskusi dengan kelompoknya, jika masih ada waktu dan sedang
menunggu kedatangan guru lain. Atur guru dalam kelompok yang beranggotakan empat orang
dengan jenis kelamin campuran tergantung pada ruangan yang digunakan. Anda dapat menjelaskan
alasannya bahwa enam anggota adalah jumlah yang tepat bagi sebuah kelompok untuk melakukan
penyelidikan di kelas yang memungkinkan semua siswa pada kelompok tersebut terlibat dan dapat
berdiskusi dengan anggota kelompok. Dengan melibatkan lebih banyak siswa di dalam kelompok,
hal tersebut akan sulit terjadi. Pastikan fasilitator telah menyiapkan semua materi. Sebagai fasilitator,
Anda akan menjadi panutan bagi para guru.
Informasikan kepada guru bahwa unit ini membantu guru mengidentifikasi semua elemen dari siklus
inkuiri dan mengalaminya sendiri. Unit ini juga akan membantu mempersiapkan mereka untuk unit
lainnya, di mana mereka akan mengambil bagian dalam tugas penyelidikan pada sains melalui
penyelidikan langsung, yang kemudian akan mereka lakukan di kelas. Meskipun beberapa kegiatan
dalam sejumlah unit ditujukan untuk siswa usia muda dan beberapa yang lain ditujukan untuk siswa
yang lebih tua, semua guru perlu merasakan sendiri pada kesempatan yang berbeda dan kemudian
memilih kegiatan yang paling sesuai untuk kelas mereka.
Di akhir unit lain, guru akan memilih kegiatan yang ingin mereka lakukan di kelas dan mengumpulkan
hasil belajar dari tiga siswa dengan kemampuan berbeda (biasanya, baik, kurang, dan rata-rata).
Guru kemudian mendiskusikan temuan tersebut dengan partner mereka.
Tunjukkan tayangan 1–5 untuk menjelaskan sesi.
Melakukan pemanasan (warm-up), tayangan 6. Kegiatan ini bertujuan agar guru berdiskusi dalam
kelompoknya dan membahas setiap pernyataan dan mengurutkannya dari 1–11.
Prinsip-prinsip utama modul pelatihan guru. Manakah yang paling penting? Apa saja yang hilang?
Dalam kelompok, urutkan pernyataan-pernyataan tersebut berdasarkan yang paling penting untuk
pengajaran inkuiri kepada siswa. Diskusikan dengan kelompok.
1. Mendukung pembelajaran berbasisi inkuiri dalam sains
2. Fokus kompetensi dan keterampilan
3. Investigasi praktis dan aktivitas yang dapat diakses dengan mudah
4. Kegiatan kelas yang menarik
5. Penggunaan kegiatan kelompok/pasangan/individe
6. Penggunaan bahan yang dapat diakses
7. Contoh alat penulisan laporan
8. Dukungan perencanaan dan penilaian
9. Waktu refleksi
10. Kesadaran gender dan tips manajemen kelas
11. Ide untuk referensi dan materi lebih lanjut
8
Fasilitator mengetahui bahwa prinsip-prinsip ini tidak berurutan tetapi tujuan dari kegiatan ini adalah
untuk mendorong guru mendiskusikan poin prinsip tersebut.
Kegiatan Pembelajaran
9
Kegiatan 2: Mengetahui proses inkuiri 20 menit
Fasilitator menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman
tentang setiap proses inkuiri kepada guru, sebelum mereka berpartisipasi langsung dalam model
pembelajaran inkuiri pada sains.
1. Berikan judul yang telah diacak (dari lembar kerja tentang Lembar Pencocokan 1.1
definisi inkuiri).
2. Minta guru menempatkan mereka dalam urutan yang benar untuk proses inkuiri.
3. Tunjukkan tayangan 15 agar guru dapat memeriksa.
4. Beri tahu definisinya.
5. Minta guru mencocokkan definisi dengan judul (dari lembar kerja tentang Lembar
Pencocokan 1.1 definisi inkuiri).
6. Guru mendiskusikan proses dalam kelompok.
7. Guru menjawab pertanyaan pada tayangan 16.
Persamaan Perbedaan
2. Memberikan pertanyaan dan prediksi: Tampilkan tayangan 20. Guru bekerja dalam
kelompok untuk membuat prediksi mereka.
10
3. Menguji prediksi mereka: Sebelum guru menguji prediksi mereka, tampilkan tayangan 22.
Fasilitator dapat mengajukan pertanyaan—apa peran guru dan siswa saat menguji atau
dapat menunjukkan kepada mereka dan berdiskusi.
4. Merencanakan dan melakukan penyelidikan: Sediakan pot, tali, klip kertas,
penghitung/uang logam (harus memiliki berat dan ukuran yang sama agar pengujian adil—
jelaskan hal ini kepada guru). Guru membaca instruksi PENYELIDIKAN TERKAIT
PENGUJIAN KEKUATAN KERTAS (Lihat: Lembar Kerja 1.3), dan merencanakan
bagaimana mereka akan berkolaborasi melakukan penyelidikan seraya memastikan semua
orang terlibat. Fasilitator berjalan mengelilingi kelompok. Ajukan pertanyaan seperti, “Apa
yang Anda perhatikan sekarang? Apa yang akan Anda lakukan selanjutnya? Apa yang
akan Anda lakukan selanjutnya?”
5. Tampilkan tayangan 25. Sarankan agar setiap kelompok dapat menemukan cara yang
berbeda dalam mencatat temuan mereka, misalnya, menggambar tabel dan diagram,
mengambil foto dan mendeskripsikan, atau merekam suara.
6. Secara singkat, minta setiap kelompok berbagi temuan mereka dengan kelompok lain atau
minta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk menjelaskan.
7. Tampilkan tayangan 26 dan 27 dan tekankan pentingnya mendorong siswa di kelas mereka
serta memberikan refleksi dan mengevaluasi prosesnya.
Penutup 30 menit
Refleksi
Jelaskan kepada guru bahwa unit ini melewati proses inkuiri dalam satu kegiatan!
Mereka mungkin ingin mencoba kegiatan ini di sekolah, tetapi pada unit berikutnya, akan ada
persyaratan bagi mereka untuk memilih kegiatan, membuat rencana singkat, dan kemudian
menerapkan kegiatan tersebut di kelas mereka.
Pada sesi ini, minta mereka menuliskan jawaban atas pertanyaan dalam tayangan!
Lembar refleksi membantu guru mengingat metode belajar mereka sehingga dapat menyesuaikan
di dalam kelas. Setiap guru merefleksikan secara individual tentang apa yang telah mereka pelajari
selama sesi ini.
11
Rencana Tindak Lanjut
Secara berpasangan, setiap guru merencanakan kegiatan tindak lanjut terkait materi yang telah
diperoleh dalam pelatihan. Mereka kemudian mendiskusikan dengan pasangannya terkait materi
yang akan ditindaklanjuti di kelas, materi pembelajaran atau media yang akan mereka gunakan di
kelas, pengelompokan siswa, jenis tugas, atau hal lain yang diperoleh dalam pelatihan.
Penguatan
Guru menerima penguatan terkait materi pelatihan yang mengacu pada tayangan.
Mempelajari topik sains: tumbuhan, manusia, zat, energi, cahaya, dan perubahan iklim
perlu dilakukan dengan cara yang menarik dan menantang. Hal ini akan membuat siswa
terus berpikir.
Proses inkuiri akan meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan mendorong mereka
melakukan penyelidikan.
Tugas
Setiap guru diminta untuk menyiapkan hal berikut saat menghadiri pelatihan selanjutnya.
Memilih 3 pekerjaan siswa (baik, sedang, kurang).
Membawa dokumen yang menunjukkan proses belajar siswa ; foto/video, percakapan
siswa.
Membawa media belajar yang digunakan saat proses pembelajaran dilakukan.
Lampiran
Referensi
CreativeDIYIdeas. t.t. “How To Make Magnifying Glass With Plastic Bottle.” Youtube Video. Diakses
30 Juni 2021 https://www.youtube.com/watch?v=PyWeQBtiyIA.
Museum Victoria. 2020. “How to Make a Watery Magnifying Glass.” Youtube Video, June 5. Diakses
30 Juni 2021 https://www.youtube.com/watch?v=pkdKLZkO9so.
Bulba, Dana. t.t. “What is Inquiry-Based Science?” Smithsonian Science Education Center, tt.
Diakses 30 Juni 2021 https://ssec.si.edu/stemvisions-blog/what-inquiry-based-science
12
Lembar Kerja 1.1
LK 1.1. Pencocokan Definisi Inkuiri
……………………………………………………………………………………………………………….
Melakukan pengamatan terhadap sebuah fenomena dan peristiwa merupakan awal dari proses inkuiri
yang akan terus berlanjut ke tahapan-tahapan berikutnya. Pada saat melakukan pengamatan, siswa
memerhatikan fenomena dan peristiwa dengan saksama, mencatat, serta membandingkan informasi
yang dikumpulkan untuk melihat persamaan dan perbedaannya. Pengamatan bisa dilakukan
langsung atau menggunakan instrumen lain seperti kuesioner dan wawancara.
13
Mengevaluasi dan refleksi
Pada tahapan ini siswa menilai apakah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah
direncanakan atau tidak. Pada akhir siklus, siswa juga meninjau kembali proses belajar yang dijalani
dan hal-hal yang perlu dipertahankan dan/atau diperbaiki di masa yang akan datang. siswa
melakukan refleksi tentang bagaimana pengetahuan baru yang mereka miliki dapat bermanfaat bagi
diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar dalam perspektif global untuk masa depan
berkelanjutan.
Mengomunikasikan hasil
siswa melaporkan hasil secara terstruktur secara lisan atau tulisan, menggunakan bagan, diagram
maupun ilustrasi, serta mengkreasi ke dalam media digital dan nondigital untuk mendukung
penjelasan. siswa lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan memublikasikan hasil laporan
dalam berbagai media, baik digital dan atau nondigital. Peserta juga dapat membuat laporan dengan
berkolaborasi bersama berbagai pihak.
14
Lembar Kerja 1.2
Lembar perencanaan penyelidikan/investigasi
Kelas 1/2
Ini adalah beberapa gambar dari apa yang akan saya gunakan
15
Lembar perencanaan penyelidikan/investigasi
Grafik batang
16
Lembar perencanaan penyelidikan/investigasi
Kelas 3 dan 4
17
Tabel hasil
Kesimpulan
Apakah yang kamu temukan?
Grafik batang
18
Lembar perencanaan penyelidikan/investigasi
Pertanyaan
Saya ingin mencari tahu……
Tabel hasil
19
Kesimpulan
20
Lembar perencanaan penyelidikan/investigasi
Kelas 5/6
Peralatan
Prediksi
Saya pikir………..
21
Kesimpulan
Apa yang saya temukan?
22
Lembar perencanaan penyelidikan/investigasi
Peralatan
Prediksi
23
Kesimpulan
Grafik garis
24
Lembar Kerja 1.3
Penyelidikan terkait Pengujian Kekuatan Kertas
1. Potong setiap kertas dengan ukuran yang sama dari masing-masing kertas (misalnya 20 x
5 cm). Ukuran harus sama agar dapat menjadi tes yang adil.
2. Dengan menggunakan pelubang kertas, lubangi kedua ujung setiap kertas (untuk
memungkinkan fair test, pastikan lubang berada di tengah dan pada jarak yang sama dari
ujung setiap kertas).
3. Renggangkan penjepit kertas agar membentuk huruf S, lalu gantungkan di lubang kertas.
4. Masukkan seutas tali melalui lubang di karton yoghurt. Buat simpul di setiap ujungnya untuk
membentuk pegangan.
5. Gantung karton pada penjepit kertas.
6. Tambahkan kelereng/koin/alat peraga hitung (dengan ukuran dan berat yang sama) satu
per satu sampai kertas robek.
7. Hitung jumlah kelereng/koin dalam karton (masukkan kelereng dengan sangat hati-hati ke
dalam karton; guncangan pada kertas saat menjatuhkan kelereng dapat merobek kertas
dengan hanya beban kecil).
8. Ulangi langkah ini pada ujung kertas satunya dan hitung ulang kelerengnya.
Mengubah variabel
Jika selesai dengan cepat, rekatkan dua lembar kertas dengan ukuran yang sama atau lipat kertas
dan ulangi penyelidikan.
25
Lembar Kerja 1.4
LK 1.4 Komunikasi Verbal dan non-Verbal
Memutar mata atau mengangkat bahu pada Mengatakan bahwa perempuan tidak pandai
murid perempuan yang menyampaikan dalam mata pelajaran sains dengan
opininya secara tegas. mengatakan hal-hal seperti, "Penyelidikan
Selalu bertanya kepada siswa laki-laki ilmiah ini mungkin sulit dipahami oleh
terlebih dahulu. perempuan" atau "Kamu sangat menguasai
materi ini untuk seorang perempuan!".
Melakukan kontak mata dan memberikan
perhatian kepada anak laki-laki hanya ketika Mendorong siswa laki-laki 'menjadi
mendiskusikan sains. tangguh’.
26
Lembar Kerja 1.5
Menguji Prediksi
Guru Siswa
27
Lembar Kerja 1.6
Proses Inkuiri
1. Mengamati
Melakukan pengamatan terhadap sebuah fenomena dan peristiwa merupakan awal dari proses
inkuiri yang akan terus berlanjut ke tahapan-tahapan berikutnya. Pada saat melakukan pengamatan,
siswa memerhatikan fenomena dan peristiwa dengan saksama, mencatat, serta membandingkan
informasi yang dikumpulkan untuk melihat persamaan dan perbedaannya. Pengamatan bisa
dilakukan langsung atau menggunakan instrumen lain seperti kuesioner dan wawancara.
6. Mengomunikasikan hasil
siswa melaporkan hasil secara terstruktur melalui lisan atau tulisan, menggunakan bagan, diagram
maupun ilustrasi, serta mengkreasi ke dalam media digital dan nondigital untuk mendukung
penjelasan. siswa lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan memublikasikan hasil laporan
dalam berbagai media, baik digital dan atau nondigital. Pelaporan dapat dilakukan berkolaborasi
dengan berbagai pihak.
28
Informasi Tambahan 1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Apa yang kami ajarkan dan bagaimana siswa belajar akan membekali mereka untuk
membuat pilihan dan keputusan berdasarkan fakta dan bertanggung jawab dalam
kehidupan mereka, termasuk dalam jangka panjang setelah mereka meninggalkan kelas.
Semua siswa perlu diberi kesempatan untuk mulai mengembangkan pemahaman ilmiah
mereka sejak dini. Mereka juga harus termotivasi dan tertarik dengan sifat praktis
penemuan.
Melalui eksplorasi langsung, siswa dapat mengajukan pertanyaan, menguji ide-ide
mereka, dan pada gilirannya mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang dunia
di sekitar mereka.
Melalui inkuiri praktis, semua siswa dapat mengembangkan pengetahuan ilmiah yang
diperlukan untuk memahami kegunaan dan implikasi sains, baik saat ini maupun di masa
depan.
Proses ilmiah yang akan kita pelajari meliputi penyelidikan melalui bertanya, mengamati,
memprediksi, menguji, mengevaluasi, dan mencatat.
Bagian ini memberikan informasi penting tentang alasan perlunya membahas unit tersebut,
sehingga peserta termotivasi untuk mempelajarinya lebih lanjut.
Tujuan Unit
Bagian ini menyajikan kompetensi yang peserta dapat kuasai setelah mempelajari dan
menerapkannya di kelas. Tujuan tersebut memberikan arahan kepada peserta terkait pengetahuan
dan keterampilan yang akan mereka capai setelah mempelajari unit ini. Oleh karena itu, perlu
penjelasan mengenai deskripsi tujuan unit berdasarkan bagian-bagian dan struktur unit.
Bahan/Alat Pembelajaran
Sebisa mungkin tidak menggunakan salinan/fotokopi bahan untuk kegiatan pembelajaran, selain
penggunaan bahan konkret yang biasanya sudah tersedia atau bahan setara lainnya yang
digunakan hanya saat diperlukan.
Kertas merupakan suatu bahan yang terbuat dari bubur kayu berbahan dasar pohon. Bubur kayu
lembek ini kemudian digulung menjadi lembaran tipis di pabrik kertas untuk membentuk kertas dan
papan yang kita gunakan.
29
Hampir semua jenis kertas memiliki sejumlah persentase kelembapan.
Kertas memiliki 'ketahanan retak' yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang dapat diterima
kertas hingga robek. Pengukuran ini penting dalam pembuatan tas kertas.
Selama berabad-abad, pembuatan kertas berasal dari serat berbagai bahan—bubur kayu, beras,
tanaman air, kapas, bahkan kain bekas! Pembuatan kertas tradisional masih menggunakan kain,
kulit kayu, rami, dan serat bagian dalam tanaman yang direndam, dimasak, dihaluskan, dan dibilas
untuk membuat bubur kertas. Bubur tersebut kemungkinan ditekan dengan tangan atau dipukul-
pukul untuk menghilangkan kandungan airnya. Kemudian, serat panjang yang dihasilkan dapat
dilapisi dan digantung hingga kering di bawah sinar matahari untuk membentuk lembaran kertas
yang kuat dan tembus cahaya.
Contoh lain adalah pembuatan kertas industri. Pembuatan kertas skala besar dimulai dengan
menebang pohon dan mengirimkan kayu gelondongan tersebut ke pabrik kertas, agar kayu dan
serat dapat diolah. Pertama, kayu tersebut dibersihkan dari kulit kayu yang menempel, lalu dipotong
menjadi potongan-potongan yang sangat kecil yang disebut kindling. Kindling tersebut kemudian
direbus dengan campuran air dan bahan kimia hingga menjadi bubur dengan tekstur yang lembek.
Lalu, biasanya bubur kertas tersebut akan diputihkan. Bubur kertas tersebut kemudian dituangkan
ke jaring kawat halus untuk menghilangkan kandungan airnya. Bubur kertas tebal yang tersisa di
jaring kawat diperas lagi dengan press roller yang dilapisi kain untuk menyerap lebih banyak air.
Agar benar-benar kering, bubur kertas tersebut kemudian dimasukkan ke dalam roller panas
beberapa kali hingga gulungan kertas yang sudah jadi keluar dari jalur produksi.
Kertas dan karton juga dapat didaur ulang.
Tambahan informasi lebih lanjut untuk kepentingan guru
https://paperonweb.com/paperpro.htm
Pertama, sobek kertas bekas menjadi beberapa bagian kecil dan rendam dalam air panas sebelum
memasukkannya ke dalam blender.
Hancurkan kertas dengan blender hingga menjadi bubur. Selanjutnya, siswa dapat menambahkan
pewarna makanan untuk memberikan warna.
Tambahkan sejumlah air ke dalam panci dan letakkan screen ke dalamnya. Lalu, tuangkan
secangkir bubur pada screen. Ratakan bubur kertas di dalam air, kemudian angkat screen dan
biarkan airnya mengalir.
Setelah kering, bubur kertas siap digunakan sebagai kertas.
*Fair test
Fair test terjadi pada penyelidikan ketika satu variabel (variabel independen) diubah dan semua
kondisi variabel lainnya (variabel terkontrol) tetap sama; hal-hal yang diukur atau diamati disebut
sebagai variabel terikat.
Satu-satunya variabel adalah jumlah kelereng/alat peraga hitung (dengan ukuran yang sama) yang
diubah.
30
Informasi Tambahan 1.3
Istilah penting yang perlu guru ketahui
Sains memiliki istilah khusus yang digunakan dan, tergantung pada usia dan tingkat pemahaman
mereka, penting bagi siswa untuk terbiasa dengan istilah tersebut, terutama untuk siswa SD/MI.
Yang lebih penting adalah guru menggunakan istilah yang tepat jika mereka menggunakannya.
31
Set Tayangan Power Point
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
32
11. 12.
13. 14.
15. 16.
17. 18.
19. 20.
33
21. 22.
23. 24.
25. 26.
27. 28.
29. 30.
34
31. 32.
35
Unit 2:
Tumbuhan
36
Lembar Pengetahuan dan Informasi Teknis
Unit ini akan memberikan beberapa kegiatan bagi siswa untuk mempelajari tumbuh-tumbuhan.
Tumbuhan merupakan materi yang perlu siswa pelajari karena selain mudah mereka jumpai,
tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berpengaruh bagi manusia dan siswa. Setiap hari siswa
melihat tumbuhan, mengonsumsinya, bahkan memanfaatkannya untuk kebutuhan sehari-hari
sebagai keindahan, penunjang kesehatan atau perlindungan. Dalam unit ini siswa akan belajar
bagian tumbuhan, manfaatnya, bagaimana tumbuhan hidup, dan bagaimana tumbuhan
berkembang. Unit ini juga mengajarkan siswa tentang beragam jenis tumbuhan. Harapannya,
melalui “Modul Sains Unit 2: Tumbuhan” siswa lebih mencintai lingkungan karena timbul kesadaran
adanya beragam manfaat tumbuhan bagi hidup mereka. Unit ini mengajak siswa untuk mengamati,
bereksplorasi, dan mengembangkan rasa ingin tahunya melalui proses belajar inkuiri.
37
Petunjuk fasilitator ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan terkait proses program pelatihan
tiga jam yang akan dilakukan di Kelompok Kerja Guru (KKG). Dokumen ini disertai dengan satu set
tayangan power point (PPT).
Pendahuluan 20 menit
Latar Belakang
Unit ini berisi informasi tentang tumbuhan sebagai makhluk hidup dan bagaimana mengajarkannya
kepada siswa dengan pendekatan inkuiri.
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang dekat dengan manusia. Untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari manusia memanfaatkan tumbuhan. Fungsi tumbuhan bagi manusia perlu diketahui oleh
siswa sehingga mereka memiliki kesadaran akan pentingnya tumbuhan.
Pengetahuan tentang tumbuhan akan menambah kepedulian siswa terhadap lingkungannya. Oleh
sebab itu, penting kiranya menumbuhkan pemahaman siswa bahwa manusia tidak dapat dipisahkan
dari tumbuhan. Siswa dapat mempelajari banyak manfaat tumbuhan bagi kehidupan manusia
misalnya sebagai bahan makanan atau lingkungan.
Saat belajar tentang tumbuhan, siswa harus mengembangkan keterampilan proses inkuiri dengan
melakukan investigasi. Mengamati, memprediksi, membuktikan, dan mengomunikasikan hasil
merupakan proses dalam sains yang harus dikembangkan siswa saat belajar.
Pada lima menit pertama, guru akan mendengarkan informasi mengenai latar belakang dan tujuan
dari unit ini. Fasilitator menyampaikan kepada guru bahwa unit ini bertema ”Tumbuhan sebagai
Makhluk Hidup”, di mana dalam unit lain akan dibahas pula tema tentang manusia.
Fasilitator menyampaikan latar belakang dari unit ini pada tayangan 2.
Tujuan
Selanjutnya disampaikan tujuan dari unit 1 secara singkat pada tayangan 3.
Tujuan utama dari sesi unit ini adalah, guru mampu
memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana mengajarkan topik
“Tumbuhan” melalui pendekatan inkuiri;
mengidentifikasi apakah siswa dapat menghubungkan pengetahuan tentang tumbuhan
dengan situasi kehidupan sehari-hari;
memberikan tugas-tugas praktis yang membuat siswa memiliki keingintahuan yang besar,
serta melakukan investigasi untuk menemukan jawaban dari suatu permasalahan; dan
mengajukan pertanyaan yang dapat memicu kemampuan berpikir siswa.
38
Puzzle tentang tumbuhan (LK.2.1)
Fotocopy gambar biji tanaman
Fotocopy tabel percobaan penyebaran biji (LK.2.2)
Kertas Hvs
PPT
ATK
Air berwana
bunga
Latar belakang
Tujuan
Garis besar kegiatan
Diskusi tentang tumbuhan sebagai makhluk hidup
Memperkenalkan kegiatan refleksi
Penutup 15 menit
Penguatan
Refleksi
Rencana tindak lanjut
Tugas
Diskusi
Kegiatan pembuka ini mengajak guru untuk aktif dan berpartisipasi menyampaikan pendapatnya
dalam kelompok maupun individu. Diskusi juga dapat menjadi petunjuk sejauh mana pengetahuan
guru tentang tumbuhan dan kegiatan investigasi.
39
Tumbuhan sebagai Makhluk Hidup 10 menit
Fasilitator melakukan pendekatan inkuiri dengan mengajak guru menjawab pertanyaan pada
tayangan 6. Selanjutnya, fasilitator meminta guru untuk menulis jawaban pertanyaan di kertas dan
mendiskusikannya dengan teman di sebelahnya.
Kegiatan pada tayangan 6 bertujuan :
Menjelaskan bagaimana tumbuhan hidup.
Fasilitator mengajak guru menonton video pada tayangan 7 sebagai
penguatan dari pertanyaan yang diberikan.
Link video : https://www.youtube.com/watch?v=3TItWoDHq8g
Usai menonton video, fasilitator melanjutkan kegiatan dengan menayangkan tayangan 8. Dalam
kelompok, fasilitator membagikan amplop kepada guru dan mereka harus mencocokkan pernyataan
yang ada dengan potongan kertas yang disediakan dalam amplop tersebut. Fasilitator kemudian
memberikan penguatan.
Dalam bagian ini, guru diajak untuk berpartisipasi aktif untuk menerapkan pendekatan inkuiri.
Fasilitator memberikan beberapa alternatif kegiatan bagi guru, yang nantinya akan dipilih untuk
mereka terapkan di kelas setelah kembali ke sekolahnya.
40
Kegiatan prediksi dilakukan agar guru mendapatkan pemahaman akan pentingnya keterampilan ini.
Memprediksi merupakan kegiatan awal saat siswa akan melakukan investigasi. Guru perlu berlatih
dalam membuat pertanyaan inkuiri, yaitu pertanyaan yang membutuhkan investigasi untuk
mendapatkan jawabannya.
Fasilitator meminta salah satu kelompok untuk menyampaikan hasilnya dan kelompok lain
memberikan komentar. Kemudian fasilitator menunjukkan tayangan 11 sebagai contoh tabel laporan
yang dapat digunakan guru di kelas.
41
Kegiatan 2b: Diskusi penyebaran biji tumbuhan 30 menit
Tujuan kegiatan: membandingkan jenis-jenis penyebaran biji tumbuhan.
Fasilitator mengajak guru untuk mendiskusikan pertanyaan berikut berdasarkan tayangan 15.
Bagaimana cara biji kapas menyebar? Siapa yang membantunya menyebar?
Mengapa biji tersebut dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain?
Apa yang terjadi apabila biji kapas jatuh?
Diskusikan beberapa contoh biji-bijian dan bagaimana mereka menyebar.
Fasilitator kemudian memberikan penguatan seperti pada tayangan 16.
Percobaan
Buktikan bahwa batang menyalurkan air ke bunga.
Belah batang menjadi dua. Letakkan potangan di dalam air berwarna, satu lagi di air berwarna
berbeda. Tunggu beberapa menit. Apa yang terjadi?
Setiap kelompok menyampaikan hasil percobaannya dan fasilitator memberikan penguatan.
42
Kegiatan 4: Mengamati dan membandingkan daun
Fasilitator menginformasikan bahwa kegiatan mengamati dan
membandingkan daun adalah kegiatan bersama siswa di kelas.
Dalam tayangan 19, fasilitator menginformasikan kepada guru
bahwa mereka akan mengamati beberapa jenis daun (daun
kering dan masih segar). Fasilitator memberikan beberapa
kegiatan kepada guru.
Amati beberapa daun di meja.
Kelompokkan daun-daun tersebut berdasarkan bentuk
daun, sisi daun, perbedaan daun kering dan daun
hijau.
Gambar sesuai bentuk aslinya
Diskusikan hasil pengelompokkan dan hasil pengamatan.
Guru kemudian diajak untuk berbagi mengenai kegiatan mengamati.
Apa yang dibutuhkan saat melakukan pengamatan?
Bagaimana mengajarkan kegiatan mengamati kepada siswa?
Sesuai tayangan 20, fasilitator membacakan tayangan dan menyampaikan bahwa guru dapat
melakukan kegiatan ini di kelas.
Karena kegiatan ini membutuhkan beberapa daun, guru perlu menyampaikan kepada siswa bahwa
daun yang mereka pakai adalah untuk kebutuhan belajar dan mereka tidak diharapkan untuk
memetik daun lainnya apabila tidak ada kebutuhan.
Saat melakukan kegiatan pengamatan, siswa diajak untuk
menggambar daun secara detail;
mencermati objek secara saksama (penghapus tidak disediakan agar siswa dapat
mencermati objek secara saksama sebelum menggambar); dan
menyampaikan bagian daun dengan menggunakan petunjuk.
Penutup 30 menit
Penguatan
Guru mendapat penguatan terkait materi pelatihan dengan mengacu pada tayangan 21.
Kegiatan investigasi di kelas membutuhkan persiapan guru.
Keterampilan proses inkuiri akan diperoleh siswa apabila mereka mendapatkan
kesempatan kegiatan investigasi.
Mengajarkan tentang tumbuhan membutuhkan persiapan matang, salah satunya adalah
pemahaman tentang tumbuhan itu sendiri.
43
Refleksi
Lembar refleksi membantu guru-guru untuk mengingat apa dan bagaimana mereka belajar dan cara
mengadaptasi di kelas. Masing-masing guru melakukan refleksi secara individu tentang apa yang
telah mereka pelajari selama sesi ini menggunakan lembar refleksi pada tayangan 22.
Tugas
Setiap guru diminta untuk menyiapkan hal berikut saat menghadiri pelatihan selanjutnya.
Memilih 3 pekerjaan siswa (baik, sedang, kurang).
Membawa dokumen yang menunjukkan proses belajar siswa; foto/video, percakapan
siswa.
Membawa media belajar yang digunakan saat proses pembelajaran.
Lampiran
Referensi
Big Green. 2018. Plant Needs. Diakses 30 Juni 2021 https://biggreen.org/wp-
content/uploads/2018/06/K-2-Plant-Needs.pdf.
BBC.t.t. “Science KS1 / KS2: How does water get from the roots to leaves of a plant?” Diakses 30
Juni 2021 https://www.bbc.co.uk/teach/class-clips-video/science-ks1-ks2-ivys-plant-workshop-
how-does-water-get-from-the-roots-to-the-leaves/zdtfjhv.
BBC. 2011. “The Private Life of Plants.” Diakses 30 Juni 2021
https://www.bbc.co.uk/programmes/p00lxw4t
Dorling Kindersley. t.t. “How Plants Make Foods.” Diakses 30 Juni 2021
https://www.dkfindout.com/uk/animals-and-nature/plants/how-plants-make-food/
44
Lembar Kerja 2.1: Puzzle tumbuhan (LK.2.1)
Tanaman muda yang baru tumbuh disebut … cahaya, udara, dan air
45
Apabila tanaman tumbuh kurang cahaya matahari, maka … layu kemudian mati
Lama waktu tanaman mulai tumbuh sampai mati adalah … pucat dan tidak kuat
Tanaman yang tidak ditanam manusia disebut … makanan, hiasan, dan obat
Tanaman tidak tumbuh dengan baik karena … bawang, kacang, bunga kol
46
Lembar Kerja 2.2: Tabel Hasil Percobaan (LK. 2.2)
47
Set Tayangan Power Point
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
48
11. 12.
13. 14.
15. 16.
17. 18.
19. 20.
49
21. 22.
23. 24.
25.
50
Unit 3:
Manusia
51
Lembar Pengetahuan dan Informasi Teknis
Unit ini mengajak siswa untuk belajar hal yang paling dekat dengan dirinya, yaitu tubuhnya. Siswa
tentunya akan penasaran dengan tubuhnya yang terdiri dari bagian luar dan bagian dalam.
Pengalaman tentang tubuhnya akan membantu siswa menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar,
seperti rambut yang bertambah panjang, gigi yang tanggal, patah tulang, dan lainnya. Unit ini
memperkenalkan manusia sebagai makhluk hidup, bagaimana bagian tubuh berfungsi, sistem
peredaran darah, tulang dan otot, serta sistem pernapasan.
Panca Indra
Tubuh manusia dilengkapi dengan sistem saraf sensorik, yaitu indra. Saraf menyampaikan
informasi ke otak tentang apa yang terjadi di luar maupun di dalam tubuh manusia. Manusia memiliki
indra pengecap, penciuman, penglihatan, peraba, dan pendengaran. Semua kejadian di luar tubuh
manusia yang tertangkap oleh indra, otak akan memprosesnya dan akan mengirimkan sinyal ke
tubuh untuk bereaksi. Setiap indra memiliki fungsinya masing-masing.
52
Petunjuk fasilitator ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan dan detail terkait proses program
pelatihan 3 jam yang akan dilakukan di Kelompok Kerja Guru (KKG). Dokumen ini disertai dengan
satu set tayangan power point (PPT).
Pendahuluan 20 menit
Latar Belakang
Unit ini berisi informasi tentang manusia sebagai makhluk hidup dan bagaimana mengajarkannya
kepada siswa dengan pendekatan inkuiri.
Makhluk hidup, dalam hal ini manusia, menjadi topik pembelajaran yang membuat anak tertarik,
karena topik ini berbicara mengenai tubuhnya. Banyak hal yang membuat siswa penasaran saat
belajar topik ini. Saat belajar tentang tubuh, guru tidak membutuhkan media yang mahal karena
semuanya tersedia di sekitar dan dapat menggunakan tubuh siswa.
Belajar tentang tubuh manusia membutuhkan kegiatan yang dapat meningkatkan rasa ingin tahu
siswa. Pertanyaan inkuiri perlu diajukan sebagai penggugah rasa ingin tahu siswa, sehingga
mereka dapat menemukan jawabannya setelah melakukan investigasi.
Pada 5 menit pertama, fasilitator menyampaikan kepada guru mengenai latar belakang dan tujuan
unit ini. Fasilitator menyampaikan juga kepada guru bahwa unit ini adalah tentang manusia sebagai
makhluk hidup di mana di unit lain dibahas pula tentang tumbuh-tumbuhan, zat dan lain-lain
(tayangan 2).
Tujuan
Selanjutnya fasilitator menyampaikan tujuan dari unit 3 secara singkat pada slide 3.
Tujuan utama dari sesi unit ini adalah, guru mampu
memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana mengajarkan topik “Tubuh
Manusia” melalui pendekatan inkuiri;
mengidentifikasi apakah siswanya dapat menghubungkan pengetahuannya tentang tubuh
manusia dengan kehidupan sehari-hari;
memberikan tugas-tugas praktis yang membuat siswa memiliki keingintahuan yang besar
serta melakukan investigasi untuk menemukan jawaban dari suatu permasalahan; dan
mengajukan pertanyaan yang dapat memicu kemampuan berpikir siswa
53
Kertas Hvs
ATK
Gunting
Pendahuluan 30 menit
Latar belakang
Tujuan
Garis besar kegiatan
Refleksi implementasi unit sebelumnya
Diskusi tentang manusia sebagai makhluk hidup
Penutup 30 menit
Penguatan
Refleksi
Rencana tindak lanjut
Tugas
Diskusi
Kegiatan pembuka ini mengajak guru untuk aktif dan berpartisipasi menyampaikan pendapatnya
dalam kelompok maupun individu.
Kegiatan ini juga dapat menjadi petunjuk sejauh mana pengetahuan guru tentang manusia dan
kegiatan investigasi.
54
Manusia sebagai Makhluk Hidup 10 menit
Guru melakukan kegiatan awal dengan melakukan curah pendapat. Fasilitator menayangkan slide
6.
Kegiatan pada slide 6 bertujuan: menjelaskan bagaimana bagian tubuh bekerja dalam kehidupan
sehari-hari dan mengidentifikasi ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup.
Fasilitator menayangkan gambar satu persatu, membacakan kejadian yang ada pada gambar dan
meminta salah satu guru menjawabnya. Usai kegiatan pemanasan, fasilitator mengajak seluruh guru
untuk berdiri dan mengikuti alunan musik yang dimainkan sesuai dengan slide 6.
Setelah melakukan kegiatan, beberapa guru menjawab pertanyaan berikut
Bagian tubuh mana yang bergerak?
Saat bergoyang mengikuti musik, apa yang dirasakan? Apakah bernapas lebih cepat?
Apakah tubuh bergerak mengikuti musik?
Tunjuk tangan, apakah ada yang berkeringat?
Pada tayangan 7, fasilitator memberikan beberapa pertanyaan kepada guru dan meminta mereka
mendiskusikan jawabannya secara berpasangan.
Perubahan fisik 10 tahun yang lalu dan sekarang
Jumlah saudara/anak
Makanan/minuman yang dikonsumsi tadi pagi, siang, dan nanti malam
Pada bagian ini, fasilitator mengajak guru untuk berpartisipasi aktif dalam menerapkan pendekatan
inkuiri. Fasilitator memberikan beberapa alternatif kegiatan bagi siswa, yang nantinya guru akan
pilih setelah kembali ke sekolahnya, untuk diterapkan di dalam kelas.
55
Apa yang dapat kita lakukan dengan panca Dapatkah kita menggunakan lebih satu indra
indra kita? bersamaan?
Mengapa kita membutuhkan panca indra? Bagaimana indra penciuman dapat membuat
kita tetap hidup?
Guru melakukan investigasi untuk mendapat jawaban dan membandingkannya dengan kelompok
lain.
Melalui slide 9, fasilitator memberikan contoh laporan investigasi.
Guru dapat menggunakan contoh laporan investigasi dalam pembelajaran di kelas. Melalui laporan
tersebut, diharapkan siswa dapat mengidentifikasi fungsi masing-masing indra.
Guru kemudian mendiskusikan pertanyaan berikutnya dengan pasangan berdasarkan slide 10.
Mengapa panca indra sangat penting bagi manusia saat berinteraksi dengan lingkungan?
Bagaimana informasi diolah oleh setiap indra?
Apakah panca indra berkaitan dengan emosi, memori, dan perasaan? Bagaimana?
Pada slide 11, fasilitator menginformasikan kepada guru tentang kegiatan yang dapat siswa lakukan
bersama dalam menginvestigasi panca indra.
56
Membuat Stetoskop Sederhana
Cara :
57
Penutup 30 menit
Penguatan
Guru mendapat penguatan terkait materi pelatihan dengan mengacu pada tayangan 19.
Mengajarkan topik tubuh manusia perlu dilakukan dengan cara yang menarik dan
menantang. Hal ini akan membuat siswa untuk terus berpikir.
Proses inkuiri akan membuat rasa ingin tahu siswa bertambah dan mendorong mereka
untuk melakukan investigasi.
Refleksi
Lembar refleksi membantu guru untuk mengingat apa dan bagaimana mereka belajar agar dapat
mereka adaptasi di ruang kelas. Masing-masing guru melakukan refleksi secara individu tentang
apa yang telah mereka pelajari selama sesi ini.
Tugas
Fasilitator meminta guru untuk menyiapkan hal berikut saat menghadiri pelatihan selanjutnya.
Memilih 3 pekerjaan siswa (baik, sedang, kurang)
Membawa dokumen yang menunjukkan proses belajar siswa ; foto/video, percakapan
siswa
Membawa media belajar yang digunakan saat proses pembelajaran dilakukan
Lampiran
Referensi
Adzani, Fadli. 2019. “5 Panca Indra Manusia beserta Cara Kerjanya.” Sehatq, December 9. Diakses
2 Juni 2021 https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-5-panca-indra-beserta-fungsinya-yang-
mudahkan-hidup-manusia
Factfile. 2015. “ 10 Facts About Bones And Muscles.” Factfile, August 5. Diakses 3 Juni 2021
58
https://factfile.org/10-facts-about-bones-and-
muscles#:~:text=Facts%20about%20Bones%20and%20Muscles%20talk%20about%20the,hu
man%20being%20will%20not%20be%20able%20to%20move
Harley Street. t.t. “The Five Senses and Why They Are Important.” The Harley Street, Septembr 30.
Diakses 14 Juni 2021 https://www.harleystreetent.com/blog/the-five-senses-and-why-they-are-
important/
Keepingmykiddo. 2019. “All About My Body and 5 Senses.” Keeping My Kiddo, October 10. Diakses
10 Juni 2021 https://www.keepingmykiddobusy.com/blog/2019/10/6/all-about-my-body-and-5-
senses-free-activity-science-unit-1
McDaniel, Lauren. 2020. “Me and My Amazing Body.” Youtube Video, March 29. Diakes 19 Juni
2021 https://youtu.be/w2vZLnjyziQ
Morshu, Anusha. 2021. “Hair Fall: How Much Is Actually Normal?” Skinkraft Laboratories, December
31. Diakses 30 Juni 2021 https://skinkraft.com/blogs/articles/how-much-hair-fall-is-normal
SciencePalmer. 2019 “Life Processes - Year 3 Topic.” Youtube Video, February 13. Diakses 30 Juni
2021 https://www.youtube.com/watch?v=RpZUCo_rKLc
59
Lembar Kerja 3.1
Cara membuat:
Ambil corong dan letakkan gulungan karton di bagian bawahnya.
Rekatkan gulungan karton dan corong menggunakan selotip.
60
Lembar Kerja 3.2
61
Lembar Kerja 3.3
62
Lembar Kerja 3.4
63
Set Tayangan Power Point
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
64
11. 12.
13. 14.
15. 16.
17. 18.
19. 20.
65
21. 22.
23. 24.
66
Unit 4:
Zat dan Perubahannya
67
Lembar Pengetahuan dan Informasi Teknis
Unit ini akan membahas tentang sifat-sifat zat, perubahan wujud zat, dan siklus air. Zat mudah
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari siswa sehingga memudahkan guru mengajak mereka dalam
melakukan kegiatan penyelidikan.
Apa yang dimaksud dengan zat? Apa saja sifat-sifat dari zat? Serta perubahan apa saja yang bisa
terjadi pada zat? Berikut adalah beberapa informasi penting yang akan kami berikan kepada guru,
dengan harapan semua siswa dapat mengetahui informasi tersebut.
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang, setiap zat memiliki sifat yang
berbeda. Ketika melihat kembali seisi rumah, maka itu adalah contoh dari zat atau benda.
Benda yang di sekitar kalian seperti batu, air, dan balon gas merupakan wujud benda yaitu
padat, cair, dan gas.
Informasi tambahan untuk guru dan siswa yang memiliki pengetahuan lebih tentang materi zat.
68
Petunjuk fasilitator ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan dan detail terkait proses program
pelatihan 3 jam yang akan dilakukan di Kelompok Kerja Guru (KKG). Dokumen ini disertai dengan
satu set tayangan power point (PPT).
Pendahuluan 20 menit
Latar Belakang
Pada sesi ini, guru akan memperoleh informasi terkait latar belakang dan tujuan dalam “Unit 4: Zat
dan Perubahannya”. Guru juga akan memperoleh beberapa penguatan atau praktik baik terkait
materi zat yang kontekstual dan dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Fasilitator menyampaikan latar belakang unit ini yakni membahas tentang zat dan perubahannya
yang sangat kontekstual dan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari (slide 2). Dengan
pendekatan inkuiri, pengetahuan siswa tentang zat dan perubahannya akan bertambah.
Wujud benda atau zat merupakan salah satu yang paling sederhana dan sangat mudah siswa
temukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu padat, cair, dan gas. Peristiwa pelepasan dan
penyerapan kalor dapat menghasilkan beberapa perubahan wujud benda/zat. Siswa perlu peka
terhadap alam sekitarnya, misalnya berpikir sejenak, mengapa cucian yang Bapak/Ibu jemur di terik
matahari sangat mudah kering? Bagaimana dengan siswa yang bapak atau ibunya mencuci dengan
menggunakan mesin cuci? Sempatkah siswa memikirkan hal tersebut?
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang, setiap zat memiliki sifat yang
berbeda-beda. Ketika melihat kembali seisi rumah, maka itu adalah contoh dari zat atau benda.
Benda yang berada di sekitar kalian seperti batu, air, dan balon gas merupakan wujud benda yaitu
padat, cair, dan gas.
Dalam mempelajari unit ini, siswa perlu mengembangkan keterampilan inkuiri. Keterampilan proses
inkuiri meliputi tahap melakukan investigasi, melakukan pengamatan, membuat hipotesis,
membuktikan, dan mengomunikasikan.
Tujuan
Selanjutnya disampaikan tujuan dari unit 4 secara singkat pada tayangan 3.
Tujuan utama dari unit ini adalah, guru mampu
memahami materi konsep zat dan perubahannya melalui pendekatan inkuiri;
menyajikan pertanyaan-pertanyaan esensial yang dapat membantu siswa melatih
kemampuan berpikir kritis dan kreatif; dan
mengembangkan aktivitas belajar yang mendukung siswa dalam memahami konsep zat
dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari
69
Alat dan Bahan
Kegiatan kali ini membutuhkan alat dan bahan sebagai berikut.
Foto copy tabel percobaan perubahan wujud zat (menguap)
Foto copy tabel percobaan perubahan wujud zat
Kertas HVS
PPT
Sticky note atau kertas tempel
Kertas Buram
ATK
Pendahuluan 30 menit
Latar Belakang
Tujuan
Sumber dan bahan
Garis besar kegiatan
Refleksi unit sebelumnya
Diskusi tentang zat dan perubahannya secara kontekstual.
Penutup 30 menit
Refleksi
Penguatan
Rencana Tindak Lanjut
70
Refleksi Implementasi Unit Sebelumnya
Guru bekerja dalam kelompok untuk memberikan bukti pembelajaran yang dilakukan tiga siswa
pada unit sebelumnya.
Diskusi
Kegiatan diskusi adalah upaya untuk mendapatkan gambaran pengetahuan awal yang guru miliki.
Guru juga dapat melakukan curah pendapat bersama guru lainnya terkait materi yang akan mereka
pelajari.
Fasilitator menampilkan slide 5 dan meminta guru untuk menjawab pertanyaan di kertas HVS
bersama rekan terdekatnya.
Kegiatan pada slide 5, bertujuan untuk mengidentifikasi benda-benda yang dapat dan tidak dapat
secara fleksibel dibengkokkan atau dibentuk.
Fasilitator meminta guru untuk mengamati kedua gambar yang ada pada tayangan 6.
Pada kegiatan ini guru akan melakukan berbagai aktivitas yang menerapkan pendekatan inkuiri.
Beberapa aktivitas telah disediakan untuk siswa sehingga guru dapat menggunakannya kembali
ketika mengajar di kelas masing-masing.
71
Pertanyaan tersebut akan guru diskusikan dalam kelompok.
Fasilitator mengarahkan guru untuk menuliskan jawaban dari pertanyaan pemantik di kertas HVS.
Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari langkah pembelajaran inkuiri yaitu melakukan
prediksi. Guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan prediksi dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan pemantik, yang nantinya akan memandu siswa untuk melakukan sebuah investigasi.
Investigasi merupakan upaya pembuktian atas pertanyaan pemantik yang merupakan bagian dari
tahapan prediksi sebelumnya. Dalam mengidentifikasi benda fleksibel dan tidak fleksibel, peserta
dapat mengambil contoh paling sederhana yaitu spons, alat bantu untuk mencuci piring.
Setelah guru melakukan diskusi dan menuliskan jawaban pertanyaan di kertas, fasilitator
mengarahkan untuk melakukan kegiatan selanjutnya.
Langkah-langkah kegiatan itu sebagai berikut.
Tabel identifikasi
1. 1.
2. 2.
3. 3.
Guru melakukan refleksi dan memaparkan kesimpulan masing-masing untuk berbagi bersama rekan
kelompok lainnya.
Kegiatan 1b: Eksplorasi Sifat Zat - Identifikasi Zat Padat, Cair, dan Gas
20 menit
Tujuan Kegiatan: mengidentifikasi zat padat, cair, dan gas.
Fasilitator memperlihatkan tayangan 7 seraya meminta guru untuk menjawab pertanyaan pemantik
sebelum melakukan kegiatan kelompok.
Apa yang terjadi jika air tidak dapat menyesuaikan diri dengan tempatnya?
Mengapa wadah atau piring harus terbuat dari benda padat?
72
Padat
Cair
Gas
Silakan Bapak/Ibu menempelkan kertas stiker di bagian botol yang termasuk zat padat,
cair, dan gas.
Diskusikan bersama kelompok terkait sifat dari masing-masing zat yang telah Bapak/Ibu
identifikasi.
Tuliskan hasil diskusi pada tabel pengamatan berikut.
Tulislah kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.
Padat
Cair
Gas
Penguatan Kegiatan 1
Peserta mengklasifikasikan benda sebagai tahapan awal untuk mengetahui kegunaan zat dalam
kehidupan sehari-hari. Benda yang mudah mereka bentuk dan bengkokkan banyak digunakan
sesuai dengan tempatnya.
Melalui proses kegiatan klasifikasi benda dan identifikasi sifat zat (cair, padat, dan gas), siswa
mendapatkan pengalaman belajar yang dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Siswa memulai pembelajaran inkuiri dalam kegiatan ini sejak mereka menjawab pertanyaan
pemantik, yang kemudian melakukan kegiatan identifikasi dan penarikan kesimpulan.
73
Fasilitator menampilkan tayangan 11.
Fasilitator meminta guru untuk menjawab pertanyaan pemantik sebelum melanjutkan kegiatan.
Mengapa rumput bisa basah di pagi hari?
Bagaimana tetesan air tersebut bisa terbentuk?
Mengapa titik air hanya ada di pagi hari, tidak pada sore hari?
Setelah menjawab pertanyaan pemantik, fasilitator menampilkan tayangan 12.
Pada kegiatan ini guru akan melakukan percobaan pengamatan sederhana.
Catatan: Bapak/Ibu mengamati waktu yang es butuhkan untuk mencair, kemudian perhatikan apa
saja yang terjadi di sekitar gelas.
Kelompok mempresentasikan pengamatan dan kesimpulan yang telah mereka peroleh di depan
peserta lain.
Saat peserta mempraktikkan kegiatan ini bersama siswa, faktor yang memengaruhi perubahan
wujud dapat didiskusikan lebih lanjut.
74
Kegiatan 2b: Perubahan Wujud Gas - Menguap 30 menit
Tujuan Kegiatan: melakukan investigasi pada perubahan wujud zat (menguap)
Fasilitator menampilkan tayangan 14.
Pada kegiatan ini guru akan melakukan percobaan investigasi dengan peralatan laboratorium yang
sederhana.
Laporan Investigasi
20
40
60
80
Fasilitator meminta guru untuk melakukan diskusi bersama kelompok untuk pertanyaan berikut.
Berapa suhu air sebelum dipanaskan?
Berapa suhu air setelah dipanaskan?
Setelah menjawab pertanyaan, guru akan menggambar hasil pengamatan pada grafik yang telah
disediakan.
75
Bahan: kapur tulis, bubuk deterjen, serbuk besi, gula merah, dan serbuk kayu.
Langkah:
1. Larutkan semua bahan dengan air.
2. Gunakan masing-masing gelas yang berbeda.
3. Amatilah hasilnya kemudian buatlah identifikasi bahan yang mudah larut dan tidak mudah larut
dalam air.
4. Tuliskan data yang Bapak/Ibu temukan pada tabel investigasi berikut.
5. Tulislah kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.
Laporan Investigasi
Bubuk deterjen
Kapur tulis
Gula merah
Serbuk kayu
Penguatan Kegiatan 2
Pada kegiatan 2 ini peserta akan melalui pengalaman belajar yang menantang. Rute belajar yang
peserta lalui mulai dari mengamati keadaan sekitar, melakukan percobaan sederhana, serta saling
curah ide dalam menarik kesimpulan kegiatan.
Peserta dapat memberikan pemahaman kepada siswa bahwa peristiwa-peristiwa perubahan wujud
zat di lingkungan sekitar salah satunya dipengaruhi oleh kalor.
Penutup 30 menit
Penguatan
Guru akan mendapat beberapa penguatan terkait kegiatan pembelajaran materi zat dan
perubahannya.
Pembelajaran berbasis inkuiri membutuhkan kolaborasi antara siswa dan guru serta
siswa dengan kelompoknya.
Pembelajaran berbasis inkuiri merupakan strategi yang mengasah kemampuan berpikir
kritis siswa, mengajarkan kemandirian dalam mencari jawaban dari persoalan.
76
Refleksi
Lembar refleksi membantu guru-guru untuk mengingat apa dan bagaimana cara mereka belajar
agar mudah menyesuaikan di kelas. Masing-masing guru melakukan refleksi secara individu tentang
apa yang telah mereka pelajari selama sesi ini.
Tugas
Setiap guru diminta untuk menyiapkan hal berikut saat menghadiri pelatihan selanjutnya.
Memilih 3 pekerjaan siswa (baik, sedang, kurang)
Membawa dokumen yang menunjukkan proses belajar siswa; foto/video, percakapan
siswa
Membawa media belajar yang digunakan saat proses pembelajaran dilakukan
Lampiran
Referensi
Kessler, James H., and Patricia M. Galvan. 2007. Inquiry in Action : Investigating matter through
inquiry. American Chemical Society.
https://ngsschemistry.files.wordpress.com/2014/05/inquiryinaction.pdf
Open University. t.t. “Module Science 2: Investigating Materials.” Diakses pada 12 September 2021.
https://www.open.edu/openlearncreate/mod/oucontent/view.php?id=160178&printable=1
Ho Peck Leng. 2018. Teacher Guide Book Marshal Cavendish Education K1-K6. Cambridge:
Marshall Cavendish.
77
Lembar Kerja 4.1a
Lembar Kerja 4.1a Eksplorasi Sifat Zat
Melalui kegiatan ini guru dapat mengklasifikasikan benda fleksibel dan tidak fleksibel.
Hipotesis
Jawaban:
Guru menggunakan alat dan bahan dari benda-benda yang ada di sekitarnya.
Langkah Penyelidikan
1. Perhatikan di sekitar Bapak/Ibu, temukan benda-benda yang dapat dan tidak dapat dengan
mudah dibentuk/dibengkokkan.
2. Temukan paling sedikit 3 contoh benda.
3. Tuliskan dalam tabel identifikasi yang telah disediakan.
Tabel Penyelidikan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
78
Kesimpulan
79
Lembar Kerja 4.1b
Lembar Kerja 4.1b Eksplorasi Sifat Zat
Melalui kegiatan ini guru dapat mengklasifikasikan sifat zat padat, cair, dan gas.
Hipotesis
Jawaban:
Guru menggunakan alat dan bahan berupa benda-benda yang ada di sekitarnya.
1. Minuman bersoda
2. Gelas
3. Sticky notes (jika tidak tersedia sticky notes, Bapak/Ibu dapat menggunakan kertas
berwarna dan lem)
Langkah Penyelidikan
Hasil Penyelidikan
80
Kesimpulan
81
Lembar Kerja 4.2a
Lembar Kerja 4.2a Perubahan Wujud Zat
Melalui kegiatan ini guru dapat memprediksi dan mengamati perubahan wujud zat pada es batu
(mencair dan mengembun).
Hipotesis
Jawaban:
Guru menggunakan alat dan bahan berupa benda yang ada di sekitarnya.
1. Es batu
2. Dua buah gelas ukur yang sama (jika gelas ukur tidak tersedia, dapat menggunakan gelas
biasa dan penggaris)
3. Stopwatch
Langkah Penyelidikan
Hasil Penyelidikan
82
Kesimpulan
83
Lembar Kerja 4.2b
Lembar Kerja 4.2b Perubahan Wujud Zat
Melalui kegiatan guru dapat melakukan investigasi mengenai perubahan wujud zat (menguap)
Hipotesis
Jawaban:
Langkah Penyelidikan
Hasil Penyelidikan
84
Kesimpulan
85
Lembar Kerja 4.2c
Lembar Kerja 4.2c Perubahan Wujud Zat
Melalui kegiatan iniguru dapat melakukan investigasi pada zat padat yang larut ke dalam zat cair.
Hipotesis
Jawaban:
Langkah Penyelidikan
Hasil Penyelidikan
Kapur tulis
Bubuk deterjen
Gula merah
Serbuk kayu
86
Kesimpulan
87
Set Tayangan Power Point
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
88
11. 12.
13. 14.
15. 16.
17. 18.
19. 20.
89
21. 22.
23. 24.
90
Unit 5:
Energi
91
Lembar Pengetahuan dan Informasi Teknis
Unit ini akan mempelajari materi tentang energi khususnya energi matahari. Ada banyak jenis energi
selain energi matahari seperti angin, panas bumi, gelombang laut, listrik, dll. Secara lebih khusus,
siswa akan menyelidiki bagaimana pengaruh energi cahaya pada matahari terhadap pertumbuhan
tanaman. Selain itu, siswa juga akan melihat bagaimana pengaruh panas matahari terhadap proses
penguapan seperti pada peristiwa menjemur baju. Dan kegiatan terakhir yang tak kalah menarik
adalah pembuatan oven dengan tenaga matahari.
Informasi tambahan untuk guru dan siswa kelas atas atau yang lebih
mampu
Pada konteks energi matahari, manusia dapat melihat beberapa peristiwa di sekitarnya yang dapat
menunjukkan bagaimana energi matahari bekerja. Secara umum, dari matahari manusia bisa
memanfaatkan energi cahaya dan energi panas yang dihasilkannya.
92
Pembuatan Oven Tenaga Matahari
Pada kegiatan 3, siswa akan melakukan penyelidikan bagaimana energi panas matahari dapat
ditangkap dan disimpan dengan alat “oven tenaga matahari”. Dengan memanfaatkan kardus, cover
plastik, kertas karbon warna hitam, dan kertas aluminium foil guru dapat mengajak anak-anak untuk
berkreasi membuat oven tenaga surya. Kardus berfungsi sebagai wadah utama. Cover plastik
berfungsi sebagai benda bening yang dapat meneruskan panas matahari agar masuk ke wadah.
Kertas karbon warna hitam berfungsi untuk menyerap panas. Kertas aluminium foil berfungsi untuk
memantulkan energi matahari.
93
Petunjuk fasilitator ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan dan detail terkait proses program
pelatihan 3 jam yang akan dilakukan di Kelompok Kerja Guru (KKG). Dokumen ini disertai dengan
satu set tayangan power point (PPT).
Pendahuluan 20 menit
Latar Belakang
Sumber daya energi seperti minyak, gas, batu bara, kayu, angin, sinar matahari, dan energi panas
bumi adalah semua sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan panas dan listrik.
Sumber energi dapat berupa yang terbarukan atau tidak terbarukan. Sumber energi tak terbarukan
adalah hal-hal seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara. Sumber daya energi terbarukan seperti
tenaga angin, tenaga gelombang, tenaga surya, tenaga panas bumi dan biofuel tidak akan habis
(dalam rentang waktu manusia) atau dapat dengan mudah tergantikan. Unit ini akan fokus pada
matahari sebagai sumber energi.
Tujuan
Peserta mengalami proses inkuiri pada penyelidikan:
Pengaruh Matahari terhadap Pertumbuhan Tanaman
Pengaruh Matahari terhadap Kecepatan Penguapan Air
Energi Matahari sebagai Sumber Energi pada Oven Tenaga Surya
Peserta mampu mengajarkan topik “Energi Matahari” dengan metode inkuiri di dalam kelas. Peserta
mampu mengidentifikasi komponen-komponen inkuiri dalam pembelajaran IPA topik “Energi
Matahari” dan “Kehidupan di Muka Bumi”.
94
Garis Besar Kegiatan (tayangan 5)
Pendahuluan 30 menit
Latar Belakang
Tujuan
Alat dan Bahan
Garis Besar Kegiatan
Diskusi pembelajaran energi
Kegiatan 1: Curah Pendapat Inkuiri - Matahari dan kehidupan di muka bumi (5’)
Kegiatan 2: Pengaruh Matahari terhadap Pertumbuhan Tanaman (40’)
Kegiatan 3: Pengaruh Matahari terhadap Kecepatan Penguapan Air (40’)
Kegiatan 4: Matahari sebagai Sumber Energi pada Oven Tenaga Surya (40’)
Penutup 25 menit
Penguatan
Refleksi
Rencana tindak lanjut
Tugas
untuk menemukan berbagai kemungkinan yang akan terjadi jika bumi tanpa matahari (tayangan
7).
Penyajian Masalah
Fasilitator mengajak guru untuk memerhatikan langit timur di pagi hari, apa yang dapat kita lihat?
Kita akan melihat matahari, benda langit yang paling terang jika dilihat dari bumi kita.
95
Fasilitator mengajak guru untuk berimajinasi, apa saja yang akan terjadi jika bumi tidak disinari
matahari? Apa sebenarnya fungsi matahari bagi kehidupan di muka bumi?
Catatan: Dalam aktivitas ini, fasilitator perlu melakukan beberapa adaptasi karena membutuhkan
waktu yang cukup panjang (6 hari), ada 2 opsi untuk fasilitator untuk aktivitas ini: (1) Fasilitator
menjelaskan tentang seluruh proses dari aktivitas ini dalam sesi KKG atau (2) Fasilitator memberikan
kesempatan peserta untuk memulai aktivitas ini kemudian melanjutkan prosesnya di dalam kelas
masing-masing.
Tujuan Pembelajaran:
Prediksi:
Pada bagian awal, fasilitator menyajikan gambar matahari dan tanaman. Setelah itu, fasilitator
menyampaikan sebuah pertanyaan terkait hubungan antara matahari dan pertumbuhan tanaman
sebagai pemantik agar peserta dapat berlatih menyusun hipotesis.
“Perhatikan gambar, objek penting apa saja yang tampak pada gambar?”
“Berdasarkan pengalaman atau informasi yang sudah pernah diperoleh, bagaimana pengaruh
matahari terhadap pertumbuhan tanaman? (tayangan 8)” – Fasilitator selanjutnya bertanya kepada
guru, dapatkah kita menggunakan matahari untuk memasak?
Fasilitator meminta guru untuk menuliskan jawaban pada LKP 1. Penyelidikan Pengaruh Matahari
terhadap Pertumbuhan Tanaman.
Setelah guru menuliskan jawaban sementara (hipotesis) atas pertanyaan sebelumnya, fasilitator
meminta guru untuk menguji hipotesis tersebut.
Fasilitator mengajak guru untuk melakukan penyelidikan dalam rangka menguji hipotesis yang
sudah disusun pada bagian sebelumnya.
Mengingat penyelidikan memerlukan waktu hingga beberapa hari, maka pada pelatihan ini guru
hanya mengamati video yang menyajikan bagaimana percobaan tersebut dilakukan, kemudian
mencatat data yang teramati dalam video tersebut ke dalam tabel yang telah disiapkan pada LKP 1.
Pada pelaksanaannya, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok (tiap kelompok beranggotakan
maksimal 4–6 peserta) dengan memerhatikan heterogenitas gender dan asal sekolah/kecamatan.
Satu buah kotak kardus bekas tempat penyimpanan air mineral/mie instan atau yang
lainnya.
Dua buah pot kecil dengan jenis tanaman yang sama.
Selengkapnya prosedur penyelidikan tersaji pada LKP 1. Pengaruh Matahari terhadap
Pertumbuhan Tanaman
96
Inti Penyelidikan:
Peserta atau guru akan mengamati pertumbuhan tanaman dengan jenis yang sama namun diberi
perlakukan yang berbeda (dua variabel). Satu tanaman diletakkan di bawah sinar matahari, tanaman
yang satunya diletakkan di dalam kardus.
Guru atau peserta akan mengamati tanaman selama enam hari berturut-turut pada jam yang sama.
Hasil pengamatan akan mereka deskripsikan ke dalam sebuah tabel (tayangan 10).
Mereka juga dapat mendeskripsikan hasil pengamatan dalam bentuk gambar, keterangan tertulis,
atau penyajian angka yang relevan, seperti ukuran atau jumlah daun, dan lain-lain.
Setelah guru mengisi tabel hasil pengamatan, langkah berikutnya fasilitator mengajak peserta
secara berpasangan memaknai data hasil pengamatan. Proses ini didukung dengan beberapa
pertanyaan diskusi pada LKP 1 (tayangan 11).
Setelah diskusi, dua perwakilan peserta mempresentasikan hasil pekerjaannya, peserta lain
memberi komentar atau masukan (tayangan 12).
Prediksi:
Pada bagian awal, fasilitator menyajikan gambar matahari dan jemuran. Setelah itu, fasilitator
menyampaikan sebuah pertanyaan terkait hubungan antara matahari dan proses penguapan
sebagai pemantik agar peserta dapat berlatih menyusun hipotesis.
Pertanyaan (tayangan 14):
Berdasarkan pengalaman atau informasi yang sudah pernah diperoleh, bagaimana pengaruh
matahari terhadap kecepatan penguapan air?
Fasilitator meminta peserta untuk menuliskan jawaban pada LKP 2. Penyelidikan Pengaruh
Matahari terhadap Kecepatan Penguapan Air.
97
Catatan: Pada pelaksanaannya, fasilitator membagi guru ke dalam beberapa kelompok (tiap
kelompok beranggotakan 4–6 peserta) dengan memerhatikan heterogenitas gender dan asal
sekolah/kecamatan.
Fasilitator mengajak guru untuk melakukan penyelidikan dalam rangka menguji hipotesis yang telah
disusun pada bagian sebelumnya (tayangan 15).
Satu buah kotak kardus bekas tempat penyimpanan air mineral/mie instan atau yang
lainnya.
Dua helai tisu yang sudah dibasahi air.
Selengkapnya prosedur penyelidikan tersaji pada LKP 2. Pengaruh Matahari terhadap Kecepatan
Penguapan Air.
Inti Penyelidikan:
Kita mengamati perbedaan waktu untuk mengeringkan selembar kertas tisu basah yang diletakkan
di bawah terik matahari dan yang diletakkan di dalam kardus.
Pengamatan dilakukan tiap lima menit selama 25 menit. Hasil pengamatan dideskripsikan dalam
sebuah tabel (tayangan 16).
Melalui kegiatan ini peserta akan terlatih untuk melakukan pengamatan sebuah fenomena yang
berubah seiring perjalanan waktu.
Pengamatan dapat dilakukan menggunakan mata (indra penglihatan) dan tangan (peraba), untuk
mengetahui tingkat kering/basah tisu.
Penyajian data dapat menggunakan gambar ataupun keterangan/deskripsi tertulis.
Setelah peserta mengisi tabel hasil pengamatan, langkah berikutnya fasilitator mengajak guru
secara berpasangan memaknai data hasil pengamatan. Proses ini didukung dengan beberapa
pertanyaan diskusi pada LKP 2 (tayangan 17).
Setelah diskusi, dua perwakilan peserta mempresentasikan hasil pekerjaannya dan peserta lain
memberi komentar atau masukan.
Refleksi
Guru bekerja sama untuk menulis refleksi tentang proses belajar dan informasi apa yang telah
mereka pelajari (tayangan 18). Guru membaca informasi tentang energi untuk memeriksa apakah
telah menemukan pengetahuan yang sama.
98
Panas matahari dapat menaikkan suhu air. Kenaikan suhu air dapat menyebabkan
perubahan wujud zat cair menjadi uap atau yang disebut “penguapan”.
untuk menyelidiki bagaimana energi panas matahari dapat digunakan untuk menyalakan oven.
Berdasarkan pengalaman atau informasi yang sudah pernah diperoleh, bagaimana cara
memanfaatkan energi matahari sebagai oven tenaga surya? (tayangan 20)
Fasilitator meminta guru untuk menuliskan jawaban pada LKP 3. Matahari sebagai Sumber Energi
pada Oven Tenaga Surya.
Catatan: Pada pelaksanaannya, guru terbagi dalam beberapa kelompok (tiap kelompok
beranggotakan 4–6 peserta) dengan memerhatikan heterogenitas gender dan asal
sekolah/kecamatan.
Fasilitator mengajak guru untuk melakukan penyelidikan dalam rangka menguji hipotesis yang
sudah disusun pada bagian sebelumnya (tayangan 21).
Apa saja yang harus disiapkan?
Satu buah kotak kardus bekas bungkus sepatu (penutup atas utuh)
Aluminium Foil
Kertas karbon
Plastik Mika Bening
Cokelat/mentega
Selengkapnya prosedur penyelidikan tersaji pada LKP 3. Matahari sebagai Sumber Energi pada
Oven Tenaga Surya.
Inti Penyelidikan:
Kegiatan ini akan membuat oven tenaga surya. Dengan memanfaatkan kardus, kertas aluminium
foil, kertas karbon, dan plastik wrap, dapat dibuat sebuah oven sederhana dengan sumber energi
panas matahari.
Setelah oven tenaga surya dibuat, lalu dilakukan proses pengujian. Guru dapat meletakkan
cokelat/mentega/telur mentah ke dalam oven tenaga surya. Saat yang sama guru memasukkan
cokelat/mentega/telur mentah ke dalam kardus biasa. Berikutnya guru akan mengamati setiap lima
menit selama 20 menit bagaimana keadaan cokelat/mentega di masing-masing wadah (tayangan
22).
Setelah guru mengisi tabel hasil pengamatan, langkah berikutnya fasilitator mengajak guru
memaknai data hasil pengamatan secara berpasangan (tayangan 23). Proses ini didukung dengan
beberapa pertanyaan diskusi pada LKP 3.
99
Setelah itu guru menulis hasil diskusi pada kertas plano dan menempelnya di ruang pelatihan.
Tiap peserta mengamati tiga hasil pekerjaan peserta lain lalu memberi catatan pada plano jika
dibutuhkan.
Pada bagian akhir, fasilitator mengajak peserta untuk menyimpulkan hasil pengamatan.
Pemanfaatan kardus, aluminium foil, kertas karbon (warna hitam), plastik bening dapat
digunakan untuk membuat oven tenaga matahari.
Oven tenaga matahari mampu menerima dan mengumpulkan panas matahari sehingga
dapat digunakan untuk memanasi bahan makanan tertentu.
Penutup 30 menit
Penguatan
Guru mendapat penguatan terkait materi pelatihan dengan mengacu kepada tayangan (tayangan
26).
Membelajarkan topik energi, khususnya matahari perlu dilakukan dengan cara yang
menarik dan menantang. Hal ini akan membuat siswa untuk terus berpikir
Proses inkuiri akan membuat rasa ingin tahu siswa bertambah dan mendorong mereka
untuk melakukan investigasi
Refleksi
Lembar refleksi membantu guru-guru untuk mengingat apa dan bagaimana mereka belajar agar
dapat diadaptasi di kelas (tayangan 27). Masing-masing guru melakukan refleksi secara individu
tentang apa yang telah mereka pelajari selama sesi ini.
Tugas
Setiap guru perempuan dan laki-laki diminta untuk menyiapkan hal berikut saat menghadiri pelatihan
selanjutnya.
100
Memilih 3 pekerjaan siswa (baik, sedang, kurang).
Membawa dokumen yang menunjukkan proses belajar siswa, foto/video, percakapan
siswa.
Membawa media belajar yang digunakan saat proses pembelajaran dilakukan.
Lampiran
Referensi
Edward, Jennifer. 2002. “Soakin' Up the Sun.” Utah Education Network, February 2018. Diakses
pada 11 Agustus 2021 https://www.uen.org/lessonplan/view/2418
Grange Primary School. t.t. “Science Experiments to Explore Evaporation.” Diakses pada 7 Agustus
2021 https://www.grangeton.uk/wp-content/uploads/2020/04/Science-Evaporation-
Experiments.pdf
Conrad, Jessica Stoller. t.t. “Make S’Mores with a Solar Oven!” Dimutakhirkan pada March, 2022.
Diakses pada 12 Agustus 2021 https://climatekids.nasa.gov/smores/
National Foundation for Educational Research (NFER). tt. “Lesson Plan on Investigative Science:
Evaporation.” Diakses pada 8 Agustus 2021
https://www.nfer.ac.uk/media/3099/timss_lesson_plans_evaporation.pdf
Sustainable Energy Authority of Ireland (SEAI). tt. “Chapter 2: Energy in Our Lives.” Diakses pada
16 Agustus 2021 https://www.seai.ie/community-energy/schools/schools-
documents/3rd_and_4th_Class_Chapter_2.pdf
101
Lembar Kerja 5.1
LK 5.1
Prediksi
Berdasarkan pengalaman atau informasi yang pernah diperoleh, bagaimana pengaruh matahari
terhadap pertumbuhan tanaman?
Untuk membuktikan jawaban atas pertanyaan sebelumnya, mari kita lakukan penyelidikan.
1. Satu buah kotak kardus bekas tempat penyimpanan air mineral/mie instan atau yang
lainnya.
2. Dua buah pot kecil dengan jenis tanaman yang sama.
3. Dua helai kertas tisu.
1. Masukan salah satu pot tanaman ke dalam kardus, sedangkan satu pot lainnya dibiarkan
diletakkan di luar (di bawah sinar matahari)!
2. Lakukan pengamatan secara rutin setiap hari dalam waktu satu minggu, catat kondisi
tanaman pada setiap pengamatan!
3. Masukan datanya pada Tabel 1 berikut!
Catatan: beberapa siswa Anda dapat membuat tabel mereka sendiri bila memiliki kemampuan dan
pengalaman
102
Objek Pengamatan Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6
Mari kita temukan makna hasil penyelidikan dengan cara menafsirkan data hasil pengamatan.
1. Perhatikan Tabel 1. Bagaimana kondisi tanaman yang Anda taruh di dalam kardus dari hari
ke hari? Bandingkan dengan tanaman Anda biarkan di luar kardus
3. Jika tidak ada matahari, dapatkah tanaman padi tumbuh? Apa akibatnya bagi manusia?
Kesimpulan
Setelah Anda melakukan dua penyelidikan ini, kesimpulan apa yang bisa Anda peroleh?
103
Lembar Kerja 5.2
LK 5.2
Prediksi
Berdasarkan pengalaman atau informasi yang pernah diperoleh, bagaimana pengaruh matahari
terhadap kecepatan penguapan air?
Satu buah kotak kardus bekas tempat penyimpanan air mineral/mie instan atau yang
lainnya.
Dua helai tisu yang sudah dibasahi air
1. Celupkan dua lembar tisu ke dalam air sampai tisu menjadi basah!
2. Masukan tisu pertama ke dalam kardus, sedangkan tisu lainnya diletakkan di luar kardus
dan terkena sinar matahari.
3. Lakukan pengamatan setiap 10 menit, catat kondisi tisu pada setiap pengamatan.
4. Masukan datanya pada Tabel 2 berikut!
104
Analisis Hasil Penyelidikan
1. Perhatikan Tabel 2. Bagaimana kondisi tisu yang sudah dibasahi dan ditaruh dalam kardus
dari waktu ke waktu? Bandingkan dengan kondisi tisu yang berada di bawah matahari
langsung!
Kesimpulan
Setelah Anda melakukan dua penyelidikan ini, kesimpulan apa yang dapat Anda peroleh?
105
Lembar Kerja 5.3
LK 5.3
Prediksi
Berdasarkan pengalaman atau informasi yang pernah Anda peroleh, bagaimana cara
memanfaatkan energi matahari sebagai oven tenaga surya?
Satu buah kotak kardus bekas wadah sepatu/yang lain (Catatan: penutup atasnya utuh)
Aluminium Foil
Kertas karbon
Plastik Cover Bening
Cokelat/mentega
Mengingat kita bekerja dengan energi panas, hati-hatilah selama melakukan percobaan, jangan
memasukkan tangan pada oven tenaga matahari selama percobaan. Setelah bahan di masukan ke
dalam oven, cukup amati dari luar saja (tidak perlu memasukkan tangan ke dalam oven).
Hati-hati selama proses pembuatan oven tenaga surya, gunakan gunting/alat pemotong kertas
dengan benar, dilarang bermain-main dengan alat tersebut selama percobaan.
106
3. Lapisi sisi kardus bagian dalam dengan kertas aluminium foil-kertas karbon-kertas
aluminium foil secara berurutan!
4. Pada bagian penutup kardus yang sudah dilubangi dengan cara digunting, tempelkan
plastik cover! Maka oven tenaga surya sudah siap digunakan.
5. Siapkan kardus biasa sebagai pembanding!
6. Pada oven tenaga surya dan kardus biasa, letakkan cokelat/mentega.
7. Posisikan oven tenaga surya dan kardus biasa tersebut di bawah terik matahari!
8. Amati keadaan cokelat/mentega tiap lima menit selama 20 menit!
9. Masukan datanya ke dalam Tabel 3!
10
15
20
Perhatikan Tabel 3!
1. Bagaimana kondisi cokelat/mentega yang diletakkan pada oven matahari dari waktu ke
waktu?
107
2. Bandingkan kondisi cokelat/mentega yang diletakkan di kardus biasa dengan yang di oven
surya! Mana yang lebih cepat meleleh? Mengapa?
3. Apa fungsi masing-masing aluminium foil, kertas karbon, dan plastic cover pada oven
tenaga surya?
Kesimpulan
Setelah Anda melakukan dua penyelidikan ini, kesimpulan apa yang dapat kalian peroleh?
108
Lembar Kerja 5.4
LKP 5.4. Daftar Periksa Inquiry-Based Learning
Beri tanda centang (✓) jika dalam pemodelan tersaji kegiatan yang tertulis pada bagian pernyataan!
No Pernyataan Tersaji
5 Peserta didik menyajikan data baik dalam bentuk tabel maupun grafik.
109
Lembar Kerja 5.5
LKP 5.5 RENCANA TINDAK LANJUT
dst
110
Informasi Tambahan 5.1
FOTOSINTESIS
Fotosintesis merupakan proses reaksi kimia yang terjadi pada tumbuhan. Proses ini mengubah sinar
matahari menjadi makanan atau energi sehingga kebutuhan nutrisi tumbuhan terpenuhi. Tumbuhan
hijau dikategorikan sebagai organisme autotrof, yakni organisme yang dapat membuat makanannya
sendiri.
Pada tumbuhan hijau terdapat klorofil yang memiliki fungsi untuk menangkap sinar matahari,
kemudian dikonversi menjadi energi kimia yang terikat dalam molekul karbohidrat. Pada proses ini,
energi cahaya matahari bereaksi dengan enam molekul karbon dioksida serta enam molekul air,
yang nantinya menghasilkan molekul glukosa dan enam molekul oksigen dengan persamaan:
6CO2+6H2O+Cahaya= C6H12O6+6O2
Proses Fotosintesis
Proses ini berawal dari karbon dioksida (CO2) yang diambil oleh mulut daun pada malam hari,
kemudian air diambil dari dalam tanah menggunakan akar tanaman. Air dari dalam tanah dibawa
oleh suatu sistem transportasi pada tumbuhan melalui xilem dan floem. Ketika cahaya matahari
muncul, zat klorofil pada daun akan menyerap cahaya tersebut sebagai energi utama dalam
pembuatan glukosa.
Pada proses ini, glukosa yang dihasilkan akan menjadi bahan dasar yang nantinya diolah kembali
menjadi zat makanan seperti protein dan lemak.
Reaksi Fotosintesis
Proses ini terfokus pada klorofil yang membutuhkan cahaya matahari untuk membuat glukosa.
Sehingga proses pembuatannya acap kali terjadi pada pagi dan siang hari. Namun, ternyata
terdapat proses pembuatan makanan pada tumbuhan yang tidak menggunakan cahaya. Reaksi ini
terbagi menjadi dua, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
Reaksi terang merupakan proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau yang terjadi pada pagi
dan siang hari, sebab membutuhkan cahaya matahari. Sedangkan reaksi gelap tidak membutuhkan
cahaya matahari. Reaksi ini tidak dapat terjadi tanpa adanya reaksi terang. Tujuan dari reaksi gelap
tidak lain untuk mengolah karbon dioksida menjadi glukosa.
Itulah proses dan reaksi fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan hijau. Proses ini ternyata membawa
dampak yang baik bagi makhluk hidup lainnya, seperti mengurangi karbon dioksida serta
menghasilkan oksigen yang menjadi kebutuhan makhluk hidup seperti manusia dan hewan.
Unit 5 akan mempelajari materi energi, khususnya energi matahari. Mungkin Anda telah mengetahui
bahwa selain energi matahari masih ada beberapa sumber energi lain seperti angin, panas bumi,
gelombang laut, listrik, dan lain-lain. Unit ini akan secara khusus menyelidiki bagaimana pengaruh
energi cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman; melihat bagaimana pengaruh panas
matahari terhadap proses penguapan; dan membuat oven tenaga matahari.
111
Apakah yang dimaksud dengan energi?
Secara sederhana, energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi adalah bagaimana
sesuatu dapat berubah dan bergerak. Berubah memiliki makna baik itu berubah bentuknya,
keadaannya, maupun posisinya.
Misalnya air yang awalnya dingin lalu berubah jadi panas, berarti ada energi panas yang
memengaruhi air tersebut. Sebuah batu berpindah dari satu tempat ke tempat lain, maka proses
perpindahan tersebut selalu melibatkan energi.
Informasi tambahan untuk guru dan siswa yang lebih tua dan yang lebih mampu
Pada konteks energi matahari, kita dapat melihat beberapa peristiwa di sekitar kita yang dapat
menunjukkan bagaimana energi matahari bekerja. Secara umum, dari matahari manusia dapat
memanfaatkan energi cahaya dan energi panas yang dihasilkannya.
Pengaruh energi cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman
Pada kegiatan 1, Anda akan melakukan penyelidikan bagaimana pengaruh energi cahaya matahari
terhadap pertumbuhan tanaman. Salah satu peristiwa penting pada tanaman agar dapat
menghasilkan energi untuk tumbuh dan berkembang adalah fotosintesis. Pada contoh ini, kita dapat
menunjukkan bahwa energi cahaya matahari dapat mengubah keadaan tanaman, dari semula
berukuran kecil, lama-lama menjadi lebih besar.
Fotosintesis: merupakan pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau melalui proses biokimia pada
klorofil dengan bantuan sinar matahari.
Pada kegiatan 2, Anda akan melakukan penyelidikan pengaruh panas matahari terhadap kecepatan
penguapan air. Melalui proses membandingkan kecepatan kering tisu basah yang diletakkan di
bawah terik matahari dan di dalam kardus, siswa diharapkan dapat menemukan bahwa energi panas
berpengaruh bagi kecepatan penguapan. Pada contoh ini, kita dapat menunjukkan bahwa energi
panas matahari dapat mengubah keadaan benda, dari semula basah berubah menjadi kering.
Penguapan: proses perubahan molekul suatu zat cair menjadi zat gas secara spontan.
Pada kegiatan 3, Anda melakukan penyelidikan bagaimana energi panas matahari dapat ditangkap
dan disimpan dengan alat “oven tenaga matahari”. Dengan memanfaatkan kardus, cover plastic,
kertas karbon warna hitam, dan kertas aluminium foil Anda dapat mengajak siswa untuk berkreasi
membuat oven tenaga surya. Kardus berfungsi sebagai wadah utama. Cover plastik berfungsi
sebagai benda bening yang dapat meneruskan panas matahari agar masuk ke wadah. Kertas
karbon warna hitam berfungsi untuk menyerap panas. Kertas aluminium foil berfungsi untuk
memantulkan energi matahari.
Catatan:
1. Tiap kegiatan dicantumkan tujuan
2. Catatan tentang alat dan bahan alternatif
3. Kegiatan tergantung pada sinar matahari, dilakukan berhari-hari
112
Set Tayangan Power Point
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
113
11. 12.
13. 14.
15. 16.
17. 18.
19. 20.
114
21. 22.
23. 24.
25. 26.
27. 28.
29. 30.
115
Unit 6:
Cahaya
116
Lembar Pengetahuan dan Informasi Teknis
Pengertian Cahaya
Cahaya, yang termasuk dalam gelombang elektromagnetik membuat makhluk hidup dapat melihat
benda. Oleh karena cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, cahaya dapat merambat
melalui media atau tanpa media (ruang hampa). Cahaya terdiri dari partikel-partikel kecil yang biasa
disebut foton.
Bayang-bayang
Bagaimana terbentuknya bayang-bayang? Bayang-bayang terbentuk ketika jalur cahaya terhalang
oleh suatu benda gelap/tak tembus cahaya (opaque). Bahan yang menghalangi cahaya bersifat tak
tembus cahaya/opaque, sedangkan bahan yang memungkinkan cahaya melewatinya bersifat
transparan. Proses terbentuknya bayang-bayang adalah saat cahaya merambat lurus dan melewati
tepi yang tajam, cahaya akan terdifraksi sedikit yaitu, membelok ke daerah bayang-bayang. Efek ini
sementara dapat diabaikan.
Bentuk bayang-bayang dipengaruhi oleh bentuk benda yang menghalangi cahaya, jarak benda
dengan sumber cahaya, dan posisi sumber cahaya relatif terhadap benda.
Sifat-sifat Cahaya
Cahaya memiliki sifat-sifat yaitu dapat menembus benda bening, merambat lurus ke semua arah,
dipantulkan, dibiaskan, dan dapat diuraikan. Sifat cahaya pertama sampai ketiga cukup mudah
dipahami. Berikutnya akan diperjelas untuk sifat ke-4 dan ke-5 karena keduanya berhubungan.
Untuk memahami sifat-sifat cahaya, pengamatan terhadap satu garis cahaya (sinar) akan
mempermudah pemahaman. Sinar dibiaskan (berbelok) ketika melewati satu medium ke medium
lainnya. Arah pembelokan tergantung pada medium yang dilewatinya apakah dari kurang rapat ke
lebih rapat atau sebaliknya. Oleh karena perbedaan panjang gelombang (warna) sinar yang
merambat melalui media, kecepatannya juga berbeda. Hal ini nampak pada jumlah pembelokan
yang juga berbeda.
Pembiasan cahaya ketika lewat dari satu medium ke medium lain mematuhi hukum Snell, yang
menyatakan, “ketika sinar memasuki medium dengan indeks bias yang lebih tinggi, itu akan
dibelokkan ke arah garis normal.”
Selanjutnya, bagaimana menjelaskan pembiasan warna cahaya yang berbeda? Jawabannya
terletak pada n, indeks bias. Dalam prisma, cahaya melewati dua permukaan yang tidak sejajar dan
sebagai hasilnya, setiap warna yang keluar dari prisma bergerak ke arah yang berbeda— memisah
dengan jelas dalam jarak pendek.
Adapun, untuk kaca situasinya berbeda. Karena kedua permukaan sejajar, arah sinar untuk warna
apa pun tidak berubah ketika melewati lempengan. Itulah sebabnya objek terlihat sedikit bergeser
ketika dilihat melalui lempengan kaca.
117
Petunjuk fasilitator ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan dan detail terkait proses program
pelatihan 3 jam yang akan dilakukan di Kelompok Kerja Guru (KKG). Dokumen ini disertai dengan
satu set tayangan power point (PPT).
Pendahuluan 20 menit
Latar Belakang
Unit ini dirancang untuk memberikan pengalaman kepada guru tentang bagaimana peserta didik
dapat berpikir dan memperdalam pemahaman mereka tentang konsep cahaya dengan memberikan
peserta didik kegiatan praktis inkuiri (tayangan 2).
Target kompetensi yang diharapkan pada unit pembelajaran ini sesuai kurikulum yang digunakan
adalah peserta didik mampu mempraktikkan penyelidikan tentang sifat-sifat cahaya, keterkaitan
sifat-sifat cahaya pada indra penglihatan, dan menyajikan laporan hasil percobaan sifat-sifat cahaya.
Unit ini akan berfokus pada:
Pembiasan Pembelokan cahaya saat melewati dari satu medium ke medium lainnya
Tujuan
Melalui aktivitas ini (tayangan 3) diharapkan guru mampu menjelaskan sifat-sifat cahaya,
menyelidiki sifat-sifat cahaya, menyajikan hasil laporan dan percobaan terkait sifat-sifat cahaya,
serta mampu menyiapkan keterkaitan sifat-sifat cahaya dengan indra penglihatan.
Dari tujuan tersebut guru mampu memahami esensi pembelajaran materi ini serta mengembangkan
aktivitas pembelajaran materi cahaya berbasis inkuiri. Guru tersebut kemudian dapat bekerja secara
praktis di kelas dengan siswa.
118
Garis Besar Kegiatan (tayangan 4)
Pendahuluan 30 menit
Latar Belakang
Tujuan
Alat dan Bahan Pembelajaran
Garis Besar Kegiatan
Penutup 30 menit
Penguatan
Refleksi
Rencana tindak lanjut
Tugas
119
HASIL PENGAMATAN
Fasilitator mengajak guru untuk memerhatikan gambar-gambar berikut ini agar pemahaman peserta
didik terhadap konsep bayang-bayang semakin dalam (tayangan 9).
Dari gambar tersebut, adakah gambar yang menarik? Mengapa Anda tertarik? Apa saja yang ingin
Anda tanyakan?
120
PERTANYAAN
Tujuan dari kegiatan ini adalah menggunakan berbagai bahan untuk mengembangkan dan
mendorong pertanyaan yang lebih dalam dan observasi yang lebih dekat (tayangan 10).
Gambar yang ditunjukkan dengan anak panah itu apa? Mengapa bagian yang ditunjuk anak
panah lebih gelap dibandingkan daerah sekitarnya?
121
Guru dapat mendiskusikan dalam kelompoknya “Bagaimana ini akan membantu siswa untuk
lebih memahami tentang Matahari dan bayang-bayang?” Kegiatan ini mempersiapkan peserta
didik untuk kegiatan selanjutnya.
Pelajari LKPD 6.2. Membuat Jam Matahari. Jika waktu mencukupi, lakukan aktivitasnya (tayangan
11).
Kegiatan 2a: untuk dapat menjelajahi objek mana yang dapat ditembus cahaya
dan objek mana yang tidak dapat ditembus cahaya
Melalui kegiatan ini, guru akan menyelidiki bagaimana cahaya dapat menembus benda atau tidak,
dengan cara yang sama seperti yang dilakukan peserta didik.
Fasilitator dapat mendengarkan guru saat mereka melakukan penyelidikan dan bertanya, “Apa yang
mereka lihat?” Fasilitator dapat secara perlahan memperkenalkan kata-kata tembus cahaya dan
buram dan menuliskannya di papan tulis. Ini berarti fasilitator dapat mencontohkan bagaimana
seorang guru akan bertindak di dalam kelas.
Benda tembus cahaya Benda yang memungkinkan cahaya untuk menembus sepenuhnya
Guru bekerja berpasangan dalam kelompok dan berbagi cangkir berwarna dan cangkir bening
(tayangan 13).
122
Catatan: Ingatkan guru bahwa jika mereka menggunakan kaca atau barang pecah belah, siswa harus
diingatkan tentang keselamatan. Juga siswa harus diingatkan untuk tidak menyorotkan senter secara
langsung pada mata siswa (sama seperti mereka tidak boleh melihat langsung ke Matahari).
Catatan: Karena lilin digunakan dalam kegiatan ini, ketika guru berada di kelas mungkin guru ingin
mendemonstrasikannya. Sebaiknya guru berdiskusi dengan siswa karena mereka tidak dapat
melakukannya di dalam kelompok dengan aman.
Guru perlu menjelaskan kembali kepada siswa bahwa saat melakukan investigasi mereka harus
mengikuti peraturan kelas, serta berhati-hati untuk melindungi dirinya dan orang lain.
123
Untuk menyelidiki fenomena cahaya lilin di rumah ketika listrik padam, siapkan 3 lembar kertas
kardus yang berdimensi 30cms x 20cm, lubangi tepat di tengah-tengahnya. Selanjutnya jejerkan
dan berdirikan kertas kardus lalu simpan lilin di ujung meja sampai peserta didik dapat melihat lilin.
Selanjutnya, angkat kertas kardus ke atas dan lihat apa yang terjadi (tayangan 14).
Alat dan bahan yang digunakan pada aktivitas penyelidikan ini adalah lilin, 3 lembar kertas kardus
yang di tengahnya diberi lubang, dan perekat.
Langkah kerja
Peserta didik menyalakan lilin yang disimpan di ujung meja;
Peserta didik menyimpan kertas kardus yang telah dilubangi secara sejajar dengan
lubang yang mengarah kepada nyala lilin;
Peserta didik melakukan penyelidikan dengan menyalakan lilin kemudian melihat lilin dari
sudut lubang yang telah ada di setiap kertas kardus yang dipasang berjejer, peserta didik
menggerakkan kertas kardus dan mengamati yang terjadi pada cahaya yang dihasilkan
oleh lilin kepada mata peserta didik; dan
Peserta didik menuliskan hasil penyelidikan yang didapat saat melakukan aktivitas
penyelidikan 2. Peserta didik dapat menggambar atau menulis penjelasan
124
Catatan hasil penyelidikan/observasi
Tujuan aktivitas ini adalah peserta didik mengamati cahaya di lingkungan sekitar rumah sehingga
dapat menentukan sifat-sifat cahaya dari aktivitas inkuiri dengan tepat.
Pagi hari, Bunda bersiap pergi ke kelurahan untuk mengikuti seminar. Bunda berdiri di depan cermin
untuk mempersiapkan diri agar rapi (tayangan 15).
Untuk lebih jelas, perhatikan gambar berikut ini.
Guru dapat bertanya kepada peserta didik,” pada permukaan apa saja mereka dapat melihat
bayangan mereka?” (guru membawa beberapa benda mengilap seperti sendok/logam, cermin
[mengingatkan siswa tentang keselamatan] dan juga hal-hal yang tidak memantulkan cahaya
misalnya bahan buram/kusam).
Apa yang terlihat pada cermin? Bagaimana Bunda mempersiapkan diri agar terlihat rapi?
Alat dan bahan yang digunakan pada aktivitas tiga adalah senter kecil dan cermin datar.
125
Gambar 3. Alat Bahan Aktivitas 3
Langkah kerja
Peserta didik menyalakan senter kecil;
Peserta didik mengarahkan senter kecil ke arah cermin datar;
Peserta didik mengamati cahaya yang keluar dari senter yang diarahkan ke cermin datar;
dan
Peserta didik menuliskan hasil pengamatan yang dilakukan pada aktivitas penyelidikan 3.
Guru membantu peserta didik untuk memahami bahwa ketika cahaya mengenai benda yang
mengilap, keras, dan tidak tembus cahaya akan dipantulkan oleh permukaan itu. Sudut datang dan
sudut pantul sama besar.
Permukaan halus dan mengilap seperti cermin dan logam yang dipoles, memantulkan cahaya
dengan baik. Permukaan kusam dan gelap seperti kain gelap tidak memantulkan cahaya dengan
baik.
Guru dapat pula mengarahkan agar peserta didik bereksperimen dengan bahan yang kasar, tidak
rata,dan bergelombang seperti tembok dan tanah. Pemantulan baur akan terbentuk.
126
Kegiatan 2d: Pembiasan cahaya dalam air
Tujuan aktivitas ini adalah untuk dapat menunjukkan bagaimana pembiasan cahaya bekerja di
dalam air.
Untuk lebih jelas, perhatikan gambar di bawah ini (tayangan 16).
Sumber. https://www.mandorkolam.com
Untuk menunjukkan bagaimana cahaya merambat melalui air dan membuat benda terlihat bengkok
(pembiasan), siapkan 1 gelas bening yang berisi air bening/mineral dan sebuah pensil. Masukkan
pensil tersebut ke dalam gelas yang telah berisi air bening. Catat apa yang Anda amati.
Alat dan bahan pada aktivitas tiga adalah gelas bening yang berisi air, pensil.
127
Catatan hasil penyelidikan/observasi
Melalui aktivitas ini, guru membantu peserta didik untuk mengetahui apa yang terjadi ketika cahaya
merambat melalui dua medium yaitu udara dan air. Ketika cahaya merambat dari udara ke air, atau
medium lain yang memungkinkan cahaya masuk, cahaya itu akan dibengkokkan. Begitu pula
sebaliknya, misalnya dari air ke udara. Pembengkokan/pembelokan arah rambat cahaya ini disebut
pembiasan. Cahaya mengalami pembiasan ketika melewati dua medium berbeda. Dalam
percobaan ini, pensil merepresentasikan sebagai sinar. Ketika pensil dimasukkan kedalam air, maka
pensil nampak bengkok mendekati permukaan air. Ini terjadi karena cahaya merambat dari air ke
udara, sehingga sesuai hukum Snellius, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal.
Jika ada waktu, fasilitator dapat menggunakan kegiatan berikut. Ini adalah konsep yang kompleks
untuk peserta didik pada level awal tetapi guru mungkin merasa percaya diri untuk mencobanya di
kelas mereka.
Sangat penting untuk menyadari bahwa beberapa peserta didik mungkin buta warna dan akan
mengalami kesulitan dalam melihat spektrum warna yang sebenarnya. Dorong peserta didik lain untuk
peka dan guru harus hati-hati memilih kelompok yang bekerja sama dalam kegiatan ini.
Sumber. https://jabar.tribunnews.com/
128
Kegiatan berikut berupaya menyelidiki bagaimana peserta didik dapat membuat pelangi dan
menunjukkan bagaimana cahaya dibiaskan.
Guru dan peserta didik menyiapkan satu cermin kecil, baskom berisi air bening dan senter.
Masukkan cermin ke dalam baskom berisi air dan sinari dengan senter, apa yang terjadi? Catat hasil
penyelidikannya.
Alat dan bahan pada aktivitas ini adalah cermin datar kecil, baskom air yang berisi air bening dan
senter kecil
Mintalah guru untuk bekerja dalam kelompok. Dalam kelompok, mereka mendiskusikan—apa warna
pelangi (spektrum), mengapa, serta kapan Anda bisa melihatnya?
Dalam kelompok yang sama mereka bekerja sama untuk mencoba dan membuat spektrum mereka
sendiri.
Langkah kerja adalah
guru menyalakan senter kecil;
isi baskom dengan air bening;
simpan cermin datar di dasar baskom; dan
sinari cermin datar pada dasar baskom oleh senter.
Ketika guru telah menyelesaikan penyelidikan, mereka dapat bekerja berpasangan untuk menulis
catatan/menggambar tentang penyelidikan di lembar kerja yang ada. Guru dapat menuliskan hasil
pengamatan yang didapat saat melakukan aktivitas penyelidikan.
Pelangi melengkung karena Anda melihat cahaya yang dipantulkan pada sudut yang berbeda dari
tetesan air hujan di sekitar arah yang Anda lihat.
Pada kegiatan ini guru mengarahkan peserta didik untuk berdiskusi dalam kelompok dan
menghasilkan sebuah simpulan bersama dari hasil penyelidikan yang telah mereka laku mulai
aktivitas pembelajaran 1–5. Dengan menganalisis hasil penyelidikan kelompok, peserta didik dapat
menentukan sifat cahaya dari aktivitas penyelidikan kelompok dengan tepat. Penyajian data yang
diambil adalah terkait dengan sifat-sifat cahaya.
129
Penyelidikan Catatan Pengamatan Hipotesis Sederhana Hasil Pengamatan
a. Cahaya dan
bayang-bayang
b. Bagaimana
cahaya merambat
c. Bagaimana
cahaya dipantulkan
d. Bagaimana
cahaya dibiaskan
e. Bagaimana
cahaya berpencar
ketika bertemu air
Penutup 30 menit
Penguatan
Guru mendapat penguatan terkait materi pelatihan dengan mengacu pada tayangan berikut
(tayangan 21).
Mengajarkan topik cahaya dan bayang-bayang perlu dilakukan dengan cara yang menarik
dan menantang. Hal ini akan membuat peserta didik untuk terus berpikir.
Proses inkuiri akan membuat rasa ingin tahu siswa bertambah dan mendorong mereka
untuk melakukan investigasi.
Refleksi
Lembar refleksi membantu guru-guru untuk mengingat apa dan bagaimana mereka belajar agar
dapat mereka adaptasi di kelas. Masing-masing guru melakukan refleksi secara individu tentang
apa yang telah mereka pelajari selama sesi ini (tayangan 22).
130
Tugas
Setiap guru diminta untuk menyiapkan hal berikut saat menghadiri pelatihan selanjutnya (tayangan
24).
Memilih 3 pekerjaan peserta didik (baik, sedang, kurang)
Membawa dokumen yang menunjukkan proses belajar peserta didik ; foto/video,
percakapan peserta didik.
Membawa media belajar yang digunakan saat proses pembelajaran dilakukan.
Lampiran
Referensi
National Geographic Kids. t.t. “Light and Colour Primary Resource.” Diakses pada 16 Agustus 2021
https://www.natgeokids.com/uk/primary-resource/light-and-colour-primary-resource/
Stem Learning. t.t. “Year 3: Light.” Diakses pada 11 Agustus 2021
https://www.stem.org.uk/resources/community/collection/12719/year-3-light
Stem Learning. t.t. “Year 6: Light.” Diakses pada 3 Agustus 2021
https://www.stem.org.uk/resources/community/collection/12741/year-6-light
School Learning Zone. t.t. “Light and Shadow.” Diakses pada 7 Agustus 2021 https://school-
learningzone.co.uk/key_stage_two/ks2_science/light__sound_and_electricity/light_and_shado
w/light_and_shadow.html
Horner,M. et al. (2007). The Free High School Science Texts: Textbooks for High School Students
Studying the Sciences. Physics Grades 10 - 12. www.fhsst.org
Crowell, B. (1999). Optics. www.lightandmatter.com
Clarendon. Light and Shadows. https://www.mass.edu › stem › preschoolcurricular
Hainen, N., et al. (2005). Waves, Sounds, and Light. Glencoe Science
Biggs, A., et al. (2005). Science. Level Red. Glencoe Science
Cassidy, D., Holton, G., & Rutherford, J. (2002). Understanding Physics. New York: Springer
Clegg, B. (2007). Getting Science. The teacher’s guide to exciting and painless primary school
science. New York: Routledge
131
Lembar Kerja 6.1 Menyelidiki bayang-bayang
Lembar Kerja 6.1 (LK 6.1)
Langkah Penyelidikan
Pikirkan tentang pertanyaan-pertanyaan ini ketika Anda melakukan penyelidikan inkuiri. Anda juga
dapat menulis catatan saat melakukan penyelidikan inkuiri. Lembar kerja adalah panduan untuk
mencatat temuan sederhana selama kegiatan dan dapat disesuaikan untuk kelas Anda.
132
Menyelidiki Bayang-bayang
Nama:
Anggota Tim:
133
Lembar Kerja 6.2 Membuat jam matahari
Lembar Kerja 6.2 (LK 6.2)
Kegiatan ini akan memperkuat proses penyelidikan sekaligus mengkonsolidasi pemahaman siswa
bahwa benda-benda buram menghalangi perjalanan cahaya dan cahaya merambat dalam garis
lurus.
Tujuan: Mendemonstrasikan bagaimana cahaya matahari menyebabkan sebuah benda membentuk
bayang-bayang.
Anda akan membutuhkan kertas, benda yang agak tinggi (sedotan, pensil, batang kayu, atau
tongkat) diletakkan di tengah kertas.
Tandai pada kertas di mana bayangan itu berada dan catat waktunya. Beri tahu siswa bahwa mereka
akan kembali nanti dan melihat apa yang terjadi dengan jam matahari.
Mintalah siswa untuk mengamati kertas dan sedotan dan memberi tahu kelompok mereka apa yang
mereka lihat.
Mintalah siswa untuk memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya dan sepanjang hari.
Mereka dapat merekam jawaban mereka dengan menggambar pengamatan dan prediksi mereka.
Setiap 30 menit, siswa secara bergantian akan ke luar ruangan dengan grup mereka dan
mengumpulkan data.
134
Pada penghujung hari siswa membandingkan hasil yang mereka peroleh. Mereka mendiskusikan
apa yang telah terjadi dan mengapa hal itu terjadi. Siswa mencatat temuan mereka. Mereka juga
dapat membuat tabel untuk mencatat temuan mereka.
(Ini juga merupakan kesempatan untuk membahas rotasi bumi mengelilingi matahari).
Contoh lembar kerja untuk membantu siswa mencatat proses inkuiri dan hasil penyelidikan mereka.
Nama:
Pertanyaan: Apa yang membuat jam matahari membuat kita belajar tentang cahaya?
Apa yang saya amati? Gambarlah pengamatan Anda secara terperinci dan beri label.
Apa yang Anda prediksi akan terjadi? Bagaimana Anda tahu? Anda dapat menggambar
prediksi Anda atau menulis tentang prediksi tersebut.
135
Jelaskan temuan Anda – Anda mungkin ingin menggambar tabel dengan temuan Anda –
berikut adalah contohnya, buatlah sendiri sesuai dengan kebutuhan Anda.
Waktu Hasil
Pernyataan analisis: Pertimbangkan apa yang terjadi dan berikan alasannya – apa yang Anda
temukan yang menjawab pertanyaan Anda sebelumnya?
136
Lembar Kerja 6.3a Cahaya matahari masuk kamar
Lembar Kerja 6.3 (LK 6.3)
Sumber: Palembang.tribunnews.com
Gambar 1. Kamar yang tertutup tirai
Prediksi
137
Langkah Kegiatan
Dengan menggunakan alat dan bahan yang tersedia, lakukan percobaan seperti gambar berikut.
Hasil Pengamatan
Kesimpulan
138
Lembar Kerja 6.3b
Lembar Kerja 6.3b (LK 6.3b)
139
Lembar Kerja 6.3c Bagaimana cahaya dibelokkan dalam air
1. 1 gelas bening
2. 1 pensil
Kegiatan Siswa
Apakah kalian penasaran? Mari kita cari tahu lebih dalam! Pertama, siapkan 1 gelas bening dan
isilah dengan air bening. Ambil pensil kalian dan masukkan ke dalam gelas bening tadi. Amatilah
apa yang kalian lihat!
1. Apa yang terjadi saat pensil dimasukkan ke dalam gelas berisi air? Mengapa dapat terjadi seperti
itu?
…………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………..
2. Apabila airnya keruh, apakah terjadi hal yang sama pada pensil itu?
…………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………..
Sekarang aku mengerti, setelah aku mencari tahu lebih dalam aku telah menemukan:
140
Apa yang Anda prediksi akan terjadi? Bagaimana Anda tahu? Anda dapat menggambar prediksi
Anda atau menulis tentang prediksi tersebut.
141
Lembar Kerja 6.3d (LK 6.3d)
Bagaimana Pelangi Dihasilkan
Sumber: pinterest.com
Gambar 1. Pelangi muncul setelah hujan
Kegiatan Siswa
Sumber: id.wikihow.com
Gambar 2. Percobaan pelangi dari cermin
142
Lembar Kerja 6.4 Penyajian Data
Jika fasilitator mengatur kegiatan dalam sesi KKG, mereka mungkin ingin membagi guru menjadi
beberapa kelompok dan setiap kelompok melakukan kegiatan yang berbeda.
Jika demikian, lembar kerja 6.4 berikut mungkin berguna di akhir sesi sehingga guru dapat
melaporkan kembali temuan mereka dalam aktivitas khusus mereka kepada semua orang. (Ini juga
dapat dilakukan dalam kelompok kecil).
Kegiatan
Agar dapat mengetahui hasil dari keseluruhan kelompok, mari saling berkolaborasi antarkelompok
dan menganalisis hasilnya secara bersama-sama! Pada kegiatan ini semua kelompok harap
menyampaikan hasil pengamatannya dan kemudian semua kelompok akan berdiskusi mengenai 5
percobaan yang telah dilakukan. Jawablah!
Apakah hasil penyelidikan kelompokmu berbeda dengan kelompok yang lain meskipun
percobaannya sama? Apa yang menyebabkan hasilnya berbeda? Atau hasilmu semuanya sama?
Mengapa bisa hasilnya berbeda atau sama? Jelaskan!
…………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………..
Catatlah hasil kolaborasi dan diskusi penyelidikan kalian pada tabel di bawah ini!
Cahaya dan
bayang-bayang
Bagaimana cahaya
merambat
Bagaimana cahaya
dipantulkan
Bagaimana cahaya
dibiaskan
Bagaimana cahaya
berpencar ketika
bertemu air
143
Informasi Tambahan 6.1
Setiap unit memiliki informasi materi dan beberapa kegiatan praktik tambahan yang dapat digunakan
guru di kelas untuk memperkuat konsep yang diajarkan dalam sesi KKG.
Glosarium
Pelangi Ketika cahaya putih dibiaskan saat memasuki tetesan air atau memasuki prisma
terpecah menjadi warna-warna terpisah dan dipantulkan kembali.
Pembiasan Perubahan arah rambat cahaya/pembelokan cahaya yang terjadi karena cahaya
merambat dengan kecepatan yang berbeda dalam medium yang berbeda, misalnya
dari medium air ke udara atau sebaliknya.
Spektrum Rentang/pita warna teramati yang dihasilkan ketika cahaya purih teruraikan.
144
Set Tayangan Power Point
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
145
11. 12.
13. 14.
15. 16.
17. 18.
19. 20.
146
21. 22.
23. 24.
147
1