DISSUSUN OLEH :
KELAS/KELOMPOK: 1A / KELOMPOK 1
DOSEN PEMBIMBING :
Hj.REFLITA Skp,M.kes
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya .
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sejarah perkembangan keperawatan Dunia dan
Indonesaia dengan baik. Dalam penyusunan makalah mungkin ada sedikit hambatan. Namun
berkat bantuan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen pembimbing. Sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak, atas bantuan,dukungan dan doa nya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini dan
dapat mengetahui tentang sejarah perkembangan keperawatan dunia dan Indonesial. Makalah ini
mungkin kurang sempurna, untuk itu kami mengharap kritik dan saran untuk penyempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata pengantar......................................................................................................... 2
Daftar isi…….......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................9
3.2 Saran....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Dari permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang maka permasalahan materi
ini adalah bagaimana perkembangan keperawatan di dunia
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui perkembangan keperawatan
di dunia
BAB II
PEMBAHASAN
Keperawatan sebagai suatu pekerjaan yang sudah ada sejak manusia ada di bumi
ini, meskipun profesi keperawatan sering di sebut sebagai asisten dokter ,tapi anggapan
itu tidak selalu benar karena keperawatan terus berkembang sesuai dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebudayaan. Konsep keperawatan dari abad ke
abad terus berkembang sesuai perkembangan zaman saat ini.
1. Zaman Purbakala
Sejarah keperawatan di mulai sejak adanya manusia lahir di muka bumi, bisa pula
dikatakan bahwa keberadaan keperawatan sudah ada sejak zaman purba. Awal
perkembangan keperawatan adalah perawat harus memiliki naluri keibuan (Mother
Instinct). Setiap manusia pasti memiliki naluri keibuan untuk menjaga kesehatan,
mengurangi stimulus kurang menyenangkan, menyusui anak, merawat anak yang
mengalami penderitaan atau sedang sakit. Naluri keperawatan senantiasa ada dan
berada dalam setiap pribadi manusia. Perkembangan keperawatan pada zaman purba
sangat di pengaruhi oleh kegiatan keagamaan atau keprcayaan yang dianut oleh
kelompok masyarakat pada zamannya, seperti berikut.
a. Mesir
Bangsa Mesir, pada zaman purba mempercayai bahwa dewa Isis yang
memberikan penyakit dan memberikan pertolongan (kesembuhan) pada manusia.
Kuil merupakan rumah sakit pertama di Mesir. Ketabiban bangsa mesir telah
mengenal ilmu bedah sejak zaman purba (± 4800 SM). Dalam menjalankan
tugasnya, ia menggunakan bidai (spalk), alat-alat pembalut, dan mempunyai
pengetahuan tentang anatomi, hygienr umum, serta tentang obat-obatan.
b. Babilonia dan Syria Pada 680 SM, orang telah mengetahui cara menahan darah
yang keluar dari hidung dan merawat jerawat pada muka. Bangsa Babylon dan
Syria menyembah dewa, mereka menganggap perawatan atau pengobatan
berdasarkan kepercayaan tersebut.
c. Tiongkok
Bangsa Tiongkok telah mengenal penyakit kelamin di antaranya Gonorrhea dan
Syphilis. Pencacaran juga telah dilakukan sejak 1000 SM, ilmu urut dan
psikoterapi. Orang-orang yang terkenal dalam ketabiban: Seng Lung di kenal
sebagai Bapak Pengobatan, yang ahli penyakit dalam dan telah menggunakan
obat-obatan dari tumbuhan dan mineral (garam-garaman). Semboyannya yang
terkenal adalah Lihat, Dengar, Tanya, dan Rasa. Chang Chung Ching ± 200 SM,
telah mengerjakan lavement dengan menggunakan bambu.
d. Yunani
Bangsa Yunani zaman purba memuja dan memuliakan banyak dewa
(polytheisme). Dewa yang terkenal adalah dewa pengobatan putrid dan dewa
yang bernama Hygiene sebagai dewi kesehatan, maka terbentuk perkataan
higyene. Untuk pemujaan kepada para dewa didirikan kuil (1134 SM) yang
berfungsi sebagai tempat pengobatan orang sakit dan perawatan, yang dikerjakan
oleh para budak-budak. Orang ternama dalam ketabiban antara lain: Hippocrates
(hidup ± 400 SM) adalah bapak pengobatan.
Plato ahli filsafat Yunani, otak sebagai pusat kesadaran
Aristoteles ahli filsafat,ahli jiwa dan ilmu hayat.
e. Roma
Rumah sakit Roma zaman purba disebut valentrumdinari Roma, yang terdapat di
Swiss ditemukan alat-alat perawatan, seperti peralatan untuk huknah pot-pot
tempat selep. Juga instrument untuk perluan pembedahan, seperti pisau, pinset,
klem arteri, dan speculum. Tokoh terkenal Julius Caesar (101-44 SM) seorang
wali Negara yang pertama kali mengakui guru-guru hygiene dan menganjurkan
tentang kesehatan dan kebersihan. Setelah itu perkembangan keperawatan terus
berubah dengan adanya Diaknoses dan Philantrop, yaitu suatu kelompok wanita
tua dan janda yang membantu pendeta merawat orang sakit, sejak itu mulai
berkembang ilmu keperawatan.
Pada dasarnya manusia diciptakan telah memiliki naluri untuk merawat diri
sendiri sebagaimana tercermin pada seorang ibu.Perawat harus memiliki naluri
keibuan (mother instinct).tapi pada zaman purba orang masih percaya pada sesuatu
tentang adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia,
kepercayaan mereka ini dikenal dengan nama animisme, di mana seseorang yang
sakit dapat disebabkan karena kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib sehingga
timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat menimbulkan kesakitan dan jiwa
yang sehat dapat menimbulkan kesehatan atau kesejahteraan. Pada saat itu peran
perawat bisa di samakan dengan dengan dukun karena meraka mengusir roh-roh agar
penyakit tersebut bisa di sembuhkan. Setelah itu perkembangan keperawatan terus
berubah dengan adanya diakones dan philantrop yang merupakan suatu kelompok
wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit serta
kelompok kasih sayang yang anggotanya menjauhkan diri dari keramaian
dunia(mengasingkan diri) dan hidupnya ditujukan untuk merawat orang-orang yang
sakit sehingga akhirnya berkembanglah rumah-rumah perawatan dan akhirnya mulai
lah awal perkembangan ilmu keperawatan.
Pada zaman ini semua penyakit di anggap berasal dari dosa-dosa si penderita
karena perbuatan-perbuatannya sehingga dia mendapatkan murka. Pusat perawatan
pada zaman ini adalah tempat-tempat ibadah, sehingga pada waktu itu pemimpin
agama dapat disebut sebagai tabib yang mengobati pasien karena ada anggapan yang
mampu mengobati adalah pemimpin agama sedangkan pada waktu itu perawat
dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin
agama.
4. Sejak Zaman Masehi
Pada permulaan abad ini perkembangan keperawatan berubah, tidak lagi dikaitkan
dengan faktor keagamaan atau doktrin-doktrin dinamisme atau animisme akan tetapi
berubah kepada faktor kekuasaan, mengingat pada masa itu adalah masa perang dan
terjadi eksplorasi alam sehingga pesatlah perkembangan pengetahuan.. Pada
permulaan Abad XVI, struktur dan orientasi masyarakat mengalami perubahan, dari
orientasi kepada agama berubah menjadi orientasi kepada kekuasaan, yaitu: perang,
eksplorasi kekayaan alam serta semangat kolonialisme. Pada masa itu telah terjadi
kemunduran terhadap perkembangan keperawatan, dimana gereja dan tempat-tempat
ibadah ditutup, sehingga tenaga perawat sangat jauh berkurang. Untuk memenuhi
kekurangan tenaga tersebut maka digunakanlah bekas wanita jalanan (WTS) yang
telah bertobat sebagai, sehingga derajat seorang perawat turun sangat drastis
dipandangan masyarakat saat itu.
Selama masa selama perang ini timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalam
penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan
diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka
ragam.pada saat inilah “Florence nightingale”(1820-1910) disebut sebagai ibu
perawat.struktur dasar sebagai prasyarat dalam pendidikan perawat yang
dikemukakan oleh ibu perawat :
Masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan yang
panjang akibat perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk meningkatkan
masyarakat sejahtera semakin pesat. Sebagai contoh di Amerika, perkembangan
keperawatan pada masa itu diawali adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai calon perawat harus terus
meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang
berkelanjutan, sehingga kita tidak mengalami ketertinggalan dari keperawatan
internasional. Selain itu , sebagai calon perawat kita sebaiknya mempelajari bagaimana
sejarah perkembangan dunia keperawatan yang ada, sehingga kita lebih mengenal
bagaimana profesi keperawatan dan melalui hal itu kita bisa belajar menghargai profesi
yang kita jalani.
DAFTAR PUSTAKA
_____. 2006. Buku Panduan Organisasi Profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Jawa
Timur:PengurusPropinsiPPNI.
Bandung.