Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

STIMULUS PRESEPSI UNTUK PASIEN DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN

A. Pengertian
Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) merupakan terapi yang bertujuan mengubah
perilaku klien dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Menurut Wilson dan Kneisel
(1992). TAK adalah manual, rekreasi dan teknik kreatif untuk memfasilitasi pengalaman
seseorang serta meningkatkan respon social dan harga diri.
Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) adalah aktifitas membantu anggotanya untuk
mengatasi identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah tingkah laku yang
adaptif (Stuart & Studeen , 1998). Oleh karena itu maka perawat menganggap dengan
Therapy Aktivitas Kelompok (TAK), klien dengan gangguan presepsi sensori halusinasi
pendengaran dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan
sekitarnya namun tentu saja klien yang mengikuti therapy ini adalah klien yang sudah
mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat
bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.
Halusinasi pendengaran adalah klien mendengar suara-suara yang tidak berhubungan
dengan stimulasi yang nyata orang lain tidak mendengarnya. Disfungsi yang terjadi pada
halusinasi menggambarkan hilangnya kemampuan menilai realitas, klien hidup dalam
dunianya sendiri dan merasa terganggu dalam interaksi sosialnya sehingga menyebabkan
gangguan berhubungan sosial, komunikasi  susah, dan kadang-kadang membahayakan
diri klien, orang lain maupun lingkungan, menunjukan bahwa klien memerlukan
pendekatan asuhan keperawatan secara intensif dan komprenhensif (Dermawan dan
Rusdi, 2013)

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam
kelompok secara bertahap.
2. Tujuan Khusus
1. Klien dapat mengenal halusinasi.
2. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
3. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan

1
C. Karateristik Klien
1. Klien dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi pendengaran.
2. Klien tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk.
3.  Klien yang dapat berkomunikasi secara verbal.
4. Klien tidak memiliki gangguan pendengaran
D. Masalah Keperawatan
Gangguan Presepsi sensori : Halusinasi Pendengaran.
E. Kriteria Evaluasi
1. Pasien kooperatif.
2. Pasien dalam keadaan tenang, kooperatif, dan dapat berinteraksi
3. Pasien mengalami halusinasi pendengaran namun halusinasinya sudah terkontrol.
F. Pengorganisasian TAK
1. Terapis
Perawat Jiwa
2. Peran dan Fungsi :
a. Leader
Leader merupakan pimpinan dalam suatu tim dimana jalannya kegiatan
dipimpin oleh seorang leader.
Adapun tugas-tugas leader dalam TAK ini meliputi :
a) Menyusun rencana aktifitas kelompok (proposal)
b) Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
c) Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan,
mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik
d) Sebagai “role model”
e) Memotivasi setiap anggota untuk mengemukakan pendapat dan
memberikan umpan balik.
b. Co-leader
Co-leader Merupakan seseorang yang membantu leader saat jalannya TAK,
Apabila leader mengalami blocing atau pun hal lain yang bersangkutan terhadap
leader.
Adapaun tugas co-leader dalam TAK ini meliputi :
a) Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok

2
c. Observer
Observer merupakan seseorang yang mengobservasi kepada peserta dalam
kegiatan TAK.
Tugas observer antaralain :
a) Mengobservasi semua respon klien
b) Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien
c) Memberikan umpan balik pada kelompok
d. Fasilitator
Fasilitator merupakan seseorang yang dapat memberikan motivasi kepada
peserta dalam kegiatan untuk kesuksesan jalannya kegiatan tersebut.
Adapun tugas-tugas fasilitator dalam kegiatan TAK ini meliputi :
a) Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan
memotivasi anggota
b) Memfokuskan kegiatan
c) Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
e. Seleksi klien
a) Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh
perawatan
b) Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-hari serta
kemungkinan dilakukan terapi aktivitas kelompok pada klien tersebut
dengan perawat ruangan.
c) Melakukan kontrak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan
dilakukan.
f. Nama klien yang ikut
Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti terapi aktivitas kelompok ini
adalah :
a. Dwi Kurniawan
b. Obed Putra Sukaton
c. Yulfia Rika Puspita Dewi
d. Ika Rissa
e. Ayu Kurnia
g. Waktu
Hari/Tanggal : Senin, 17 April 2017
Pukul : 10.00-selesai
3
h. Tempat
Laboratorium Keperawatan UKWMS
i. Setting tempat
1. Klien Duduk melingkar diantara perawat
2. Denah pelaksanaan
Keterangan :

: Leader

: Co-leader

: Observer

: Fasilitator

: Pasien

j. Alat-alat
1) Laptop
2) Lcd
3) Kabel Roll
4) Speaker

5. Proses TAK
TAK yang dilakukan ada sesi 1 dan sesi 2
1. Fase Persiapan
a. Memilih peserta sesuai dengan indikasi, yaitu peserta dengan perubahan
sensori presepsi: halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapeutik dan memperkenalkan tim terapis.
4
b. Evaluasi/validasi :menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak :
a) Menjelaskan tujuan kegiatan
b) Menjelaskan aturan main berikut :
1) Setiap peserta wajib memperkenalkan diri.
2) Peserta yang meninggalkan kelompok harus mendapat ijin dari terapis.
3) Lama kegiatan 30 menit.
4) Setiap peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Fase Kerja
a. Tempatkan klien sesuai dengan denah pelaksanaan TAK.
b. Bagikan alat dan bahan untuk pelaksanaan TAK.
c. Jelaskan peraturan dan cara permainan TAK.
d. Demonstrasikan tentang cara permainan TAK.
e. Laksanakan TAK, 3 peserta.
f. Sesi 1 (dilakukan 15 menit) : semua peserta berjalan ke kardus yang berada
didepannya. Peserta diharapkan mengambil 1 bola untuk melihat pasien
mendapat giliran pada nomer berapa. Setelah mendapat nomer urut semua,
peserta diminta oleh trapis untuk menceritakan halusinasi ( isi, kapan terjadinya,
peserta pada saat apa, perasaan peserta pada saat terjadi halusinasi bagaimana
dan situasi apa yang dapat membuat halusinasi). Setelah peserta menceritakan
halusinasinya , peserta diberikan pujian dengan cara tepuk tangan
g. Sesi 2 (dilakukan 15 menit) : tim terapis mengajarkan cara menghardik terlebih
dahulu, setelah peserta diajarkan carqa menghardik peserta membuat lingkaran
untuk mengelilingi kursi yang jumlahnya kurang 1 diantara peserta. Bagi peserta
yang tidak mendapat kursi harus memperagakan cara yang sudah diajarkan oleh
tim medis. Contoh “ (Dengan menyuruh pasien untuk menutup kedua telinganya
dengan ke dua tangannya, lalu dengan mengatakan: Pergi saya tidak mau dengar,
Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu.)” Setelah peserta memperagakan cara
menghardik halusinasinya , peserta diberikan pujian dengan cara tepuk tangan

4. Fase Terminasi
a. Evaluasi
a) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
5
b. Rencana Tindak Lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul
b) Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian pasien
c. Kontrak yang Akan Datang
a) Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang.
b) Menyepakati waktu dan tempat.

6. Antisipasi Masalah
a) Peragaan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas.
1. Panggil Nama
2. Jika ada klien yang tidak aktif terapis segera menegur dan menjelaskan
kembali mengenai kegiatan yang akan dilakukan.
b) Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
1. Panggil nama klien.
2. Tanya alasan klien meninggalkan atau tidak mengikuti TAK.
3. Berikan penjelasan tentang tujuan TAK dan berikan penjelasan pada
klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien
boleh kembali lagi.
4. Berikan sangsi kepada klien jika klien keluar dari TAK tanpa seijin
perawat.
c) Bila klien lain ingin ikut
Tim terapis harus melihat pakah peserta sesuai dengan karakteristik atau
pesyaratan menjadi peserta atau tidak. Jika sesuai peserta diperbolehkan untuk
ikut jika tidak sesuai peserta tidak diperbolehkan untuk ikut

6
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

“PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN”

OLEH :

RACHEL IMEE JESSICA .A. 9103014031

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

SURABAYA

2017

Anda mungkin juga menyukai