Anda di halaman 1dari 5

Laporan Kasus

TATALAKSANA ATRESIA KOANA


BILATERAL

dr. Mariance

Pembimbing:

dr. Yoan Levia Magdi, Sp.THT-KL(K), FICS

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK –


BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN, PALEMBANG
2020
LAPORAN KASUS

Seorang anak perempuan berusia 8 tahun datang ke poliklinik THT-KL


RSMH Palembang. Dari anamnesis, pasien mengeluhkan sulit bernafas dari rongga
hidung sebelah kanan dan kiri, pasien juga mengeluh tidak dapat menghidu pada
hidung kanan dan kiri. Keluhan dirasakan pasien sejak masih kecil.
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan keadaan umum baik. Inspeksi didapatkan
bola mata pada mata sebelah kiri mengecil dan pandangan kabur. Pemeriksaan
khusus seperti kepala, leher, dada, abdomen, dan ekstremitas dalam batas normal.
Pemeriksaan status lokalis kedua telinga tidak terdapat kelainan, liang telinga lapang,
membran timpani intak, reflek cahaya positif, dan sekret tidak ada. Pemeriksaan
status lokalis hidung kanan didapatkan kavum nasi sempit, terdapat sekret mukus,
konka inferior eutrofi, KOM terbuka, septum deviasi ada, nasofaring tidak dapat
dinilai tampak mukosa menutupi koana posterior. Dan hidung kiri didapatkan kavum
nasi lapang, terdapat sekret mukus, konka inferior eutrofi, KOM terbuka, septum
deviasi tidak ada, nasofaring tidak dapat dinilai tampak mukosa menutupi koana
posterior Pemeriksaan tenggorokan dalam batas normal, dimana didapatkan arkus
faring simetris, uvula di tengah, tonsil T1-T1 tenang, dan dinding posterior faring
tenang. Dari pemeriksaan telenasoendoskopi didapatkan adanya penutupan pada
koana.

Foto pasien Telenasoendoskopi praoperasi


Hasil pemeriksaan laboratorium hemoglobin 13,4, eritrosit 4.73, leukosit
11.820, hematokrit 38, trombosit 382.000, RDW-CV 12.10,Hitung jenis 0/2/76/16/6
waktu perdarahan 1, waktu pembekuan 10, GDS 114, ureum 19, kreatinin 0.56,
natrium 142, kalium 4.4, dan HBsAg nonreaktif. Dari pemeriksaan rontgen thorax
didapatkan kesan tidak tampak kelainan radiologis. Dari pemeriksaan tomografi
komputer sinus paranasal didapatkan kesan atresia koana bilateral terutama kanan

Rontgen thorax pasien.

tomografi komputer SPN pasien

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang,


pasien didiagnosis dengan atresia koana bilateral. Pasien dirawat untuk dipersiapkan
menjalani operasi rekonstruksi koana nasal dextra et sinistra. Pada pasien ini
dilakukan pembedahan endoskopi transnasal. Setelah pasien dianestesi dan
diposisikan antitrendelenburg, dilakukan tindakan septoplasti terlebih dahulu
,infiltrasi adrenalin (hidodiseksi), melakukan insisi hemitransfiksi, lalu lakukan
pelepasan kartilago septim dari subperikhondrial dan subperiosteal secara tumpul
,kartilago dibebaskan ke arah posterior dan dasar hidung,melakukan reseksi bagian
tulang hidung dan bagian tulang lain yang tidak pada tempatnya, lalu infiltrasi pada
daerah posterior septum kanan. Selanjutnya dilakukan insisi sekitar 1cm di depan
lempeng atretik setinggi tepi bawah konka media diteruskan ke mukosa dasar hidung
hingga ke ujung konka inferior. Pada sisi kontralateral insisi dimulai dari batas atas
koana setinggi konka media hingga ke septum. Kemudian lepaskan mukosa dengan
periosteum dan elevasi mukosa ke bagian atas rongga hidung, mukosa inilah yang
nantinya akan digunakan sebagai flap. Bagian posterior septum hingga lempeng
atretik disingkirkan. Bagain posterior septum disingkirkan dengan menggunakan
Kerrison punch, sedangkan bagian lempeng atretik dengan cara ditatah dan potongan
tulang diambil dengan menggunakan forsep. Eksplorasi daerah tepi koana baru,
pisahkan mukosa faring dan mukosa hidung dengan hati-hati dan perpanjangan dari
lamina pterygoid medial dirapikan dengan menggunakan kuret. Lalu flap diposisikan
agar menutupi atap dan dasar koana baru. Terakhir dilakukan pemasangan selang
NGT no 18 yang telah panjangnya 6 cm di daerah nasofaring sebagai penyangga.
Post operasi pasien hanya mengeluhkan nyeri luka operasi yang minimal dengan
keadaan umum lainnya baik.
Telenasoendokskopi post operasi

Anda mungkin juga menyukai