Anda di halaman 1dari 45

ANATOMI & BENDA ASING

TRAKEO-BRONKIAL
PEMBIMBING: DR. ADELIEN, SP.T.H.T.K.L., FICS
TRAKEA
• Panjang Tabung 4-5 inch (10-12cm)
• berjalan menuju leher bagian bawah dan dada
• terletak di depan esofagus
• diameter lumen 2-2,5 cm
• Terdiri dari 16-20 cincin cartilago hyaline
berbentuk huruf C
• Pada bagian posterior dibentuk oleh membran
yang berkontak dengan bagian anterior esofagus
• Panjang Pada Dewasa pria 12 cm, wanita
10cm (diameter 2-2,5 cm)
• Anak ukurannya lebih kecil dan lebih mobile
- otot dilapisi epitel thorak berlapis, dimulai bagian terbawah
laring (setinggi C VI) s.d karina (percabangan bronkus utama
ka-kiri) setinggi Th VI.
- Pada bagian posterior yg terbuka terdapat m.trachealis
- Dinding trakea terdiri dari 4 lapisan :
Mukosa,
submukosa,
cincin cartilago,
lapisan adventitia.
- Epitel yang melapisi  epitel thorak berlapis semu bersilia
BRONKUS

• Tempat percabangan trakea menjadi 2


bronkus utama kanan dan kiri, setinggi
Thoracal-6 (disebut Karina)
• Karina setinggi costa 2/ Thoracal 5-6
(dewasa), pada anak setinggi costa 3
• Bronkus utama kanan lebih pendek dari
bronkus kiri.
• Bronkus utama kanan panjangnya 2,5 cm
pada dewasa terdiri dari 6-8 cartilage
• Bronkus kiri panjangnya 5 cm pada dewasa
terdiri 9-12 cartilago
• Lumen bronkus kanan lebih luas dari pada
bronkus kiri, membentuk sudut 25° ke
lateral dari garis tengah  garis lurus dg
trakea mudah masuk benda asing
• bronkus kiri membentuk sudut 75° ke kiri
dari garis tengah.
• Dinding bronkus terdiri cincin tulang
rawan
• Setelah masuk ke paru, bronkus utama masing-
masing terbagi menjadi bronkus sekunder atau
bronkus lobaris.
• Paru kanan terbagi 3 lobus : superior, media,
inferior.
• Paru kiri terbagi menjadi lobus superior dan
inferior.
• Pada tiap lobus, bronkus lobaris terbagi lagi
menjadi bronkus tersier dan segmen
bronkopulmuner.
• Berdasarkan terminologi Jackson dan Huber,
• Paru kanan
• Lobus atas terbagi atas 3 segmen utama yaitu
apical, anterior, dan posterior.
• Lobus tengah terbagi 2 yaitu medial dan lateral.
• Lobus bawah terbagi 5 yaitu : superior, medial
basal, anterior basal, lateral basal dan posterior
basal.
• Paru kiri
• Lobus atas terbagi 4 : apical-posterior, anterior,
superior lingular dan inferior lingular
• Lobus bawah terbagi 4 yaitu: Superior,
anteromedial basal, lateral basal, posterior
basal
UKURAN NORMAL CABANG
TRAKEOBRONKIAL YANG DITABULASI
JACKSON
PERDARAHAN

- Terutama diperdarahi oleh a. tiroid


inferior, tetapi ada juga
berhubungan dengan a. tiroid
superior.
- Bronkus dan carina mendapat
suplai darah langsung dari aorta
melalui a. bronchialis
- Ada sejumlah anastomose dengan
a. pulmonalis yang memperdarahi
paru-paru.
LIMFATIK &
PERSYARAFAN
 Sistem limfatik

- Terutama mengalir ke jaringan limfatik


leher tetapi juga berhubungan dengan
sistem limfatik thoracicus.

 Persyarafan

- Trakea dipersyarafi oleh n. vagus dan


trunkus simpaticus.
FISIOLOGI TRAKTUS TRAKEOBRONKIAL
• Pasase udara dari hidung,faring dan laring
• Hingga Sampai ke bronkus respiratorius dan terjdi pertukaran udara
ventilasi
ventilasi

• Mekanisme gerakan silia, batuk, hembusan, mendeham


• Terjadi mulai dari paru sampai ke faring
Drenase
Drenase paru
paru

• Mukus menjaga mukosa trakea dan bronkus tetap licin,tidak bersifat melembabkan
• Mukosiliarmenyaring partikel debu dan organisme
• Kontraksi otot bronkusreflek nasobronkial terhadap udara dingin, asap dan iritasi gas
• Reflek batukn vagusmengeluarkan partikel dlm lumen trakea dan bronkus
Daya perlindungan
Daya perlindungan • Makrofag alveolarmikro organisme
paru
paru
FISIOLOGI TRAKTUS TRAKEOBRONKIAL

• Mengatur keseimbangan
pengaturan

• Mengatur tekanan intra pulmonal


pengaturan

• Mengatur tekanan CO2 dalam darah


Pengaturan
BENDA ASING
TRAKEOBRONKIAL
BENDA ASING TRAKEOBRONKIAL
DEFINISI KEKERAPAN
• Yaitu benda atau bahan yang pada Anak < 4
keadaan normal tidak terdapat tahun 55%

didalam organ tersebut.

Laring
Hidung
anak 2-4
Benda /trakea <
tahun asing anak1
tahun

Bronkus
kanan
ETOIOLOGI / FAKTOR PREDISPOSISI

Faktor personal • umur, kesadaran menurun, epilepsi, dan, alkoholisme

Faktor fisik
• ( kelainian dan penyakit neorologik )proses menelan yang belum
sempurna pada anak

Faktor dental • medikal dan surgikal (tindakan bedah), ekstraksi gigi, belum tumbuh
gigi molar pada anak yang berumur <4 tahun.

Kejiwaan • emosi,dan gangguan psikis

Kecerobohan • persiapan makan yang kurang baik, tergesa-gesa makan sambil bermain
TERBAGI 2:

Eksogen • Padat : organik dan non organik


• Cair : bersifat iritatif dan non iritatif (pH >
7,4)
berasal dari • gas

luar tubuh

Endogen •

Membran difteri
Nanah
• Krusta
berasal dari • Darah atau bekuan darah - Mekonium

dalam tubuh Sekret kental - Bronkolit



PATOFISIOLOGI
benda dalam mulut  menjerit atau tertawa, sehingga saat inspirasi, laring
terbuka dan benda asing masuk ke dalam laring saat benda asing terjepit di
Sfingter laring pasien batuk paroksikmal tersumbat di trakeamengi,dan
sianosis

setelah masuk ke dalam trakea atau bronkus  fase asimtomatik selama 24


jam atau lebih, diikuti gejala pulmonum serta bergantung pada derajat
sumbatan bronkus benda asing

Jika benda asing bersifat higroskopik


melunak mengembang Iritasi mukosa bronkus edem radang
jarinagan granulasi sumbatan hebat laringotrakeo bronkitis
toksemia,batuk, demam ireguler

- Benda anorganik memberikan reaksi jaringan yang lebih ringan


- Benda asing dari metal dan tipis memberikan gejala batuk spasmodik
PATOGENESIS

• Reaksi jaringan trakeo-bronkial akibat benda asing eksogen tergantung dari


karakteristik, ukuran dan bentuk relatif benda asing. 
1. Benda asing metal yang halus dan non obstruktif hanya menyebabkan kongesti
pembuluh darah mukosa ringan.
2. Benda asing metal yang kasar dan obstruktif menimbulkan stop valve type obstruction
atau one way valve obstruction.
3. Benda asing organik (tumbuh-tumbuhan) menimbulkan reaksi yang lebih cepat dan
hebat.
GEJALA DAN TANDA

GEJALA TANDA-TANDA
• Batuk tiba-tiba (coughing) • Tanda dan gejala aspirasi benda asing
• Rasa tercekik (chocking) berkurang atau menghilang (fase
asimptomatik)
• Rasa tersumbat (gasping)
• Gejala dan tanda sesuai dengan lokasi
• Menahan napas (gagging)
tersangkutnya benda asing (fase
• Mendehem
komplikasi)
BENDA ASING LARING

SUMBATAN TIDAK TOTAL,


SUMBATAN TOTAL, GEJALA GEJALA
•keadaan gawat asfiksia - Suara parau (disfonia) afonia
•dalam waktu singkat - Batuk disertai sesak (croupy cough)
• Disfonia afonia - Odinofagi, mengi, sianosis
•Apneu
- Hemoptisis
•sianosis
- Dispneu dengan derajat bervariasi
BENDA ASING TRAKEA: GEJALA
PATOGNOMONIK
a. Audible slap (batuk dgn mulut terbuka)
b. Palpatory thud (teraba di trakea pars servikal)
c. Asthmatoid wheeze (bunyi saat ekspirasi + inspirasi dgn mulut terbuka)
d. Tracheal flutter (getaran teraba pd benda asing kecil)
(a & b lebih jelas pd pasien tidur terlentang)
• Gejala lain :
• Batuk hilang-timbul
• Dispneu
• Retraksi otot pernapasan
• Stridor inspirasi
• Gelisah
• Sianosis
BENDA ASING DI BRONKUS
GEJALA • BA lebih cenderung masuk ke bronkus kanan
• Batuk tidak produktif daripada kiri,
• Mengi (Wheezing) • karena :
• Perkusi : Normal/ redup/ hipersonor • sudut deviasi bronkus kanan < kiri
sisi ipsilateral • diameter bronkus kanan > kiri
• Auskultasi : Vesikuler melemah/ • udara masuk ke bronkus kanan > kiri.
hipersonor sisi ipsilateral
PEMERIKSAAN TAMBAHAN UNTUK
MENEGAKKAN DIAGNOSIS
• Pemeriksaan radiologik leher-toraks
• Benda asing metal  foto polos PA dan lateral
• Benda asing densitas rendah  foto tehnik jaringan lunak
• Benda asing radiolusen  foto pada akhir inspirasi & ekspirasi
• Fluoroskopi 2 sisi (biplane fluoroscopy)
• Fluoroskopi video (video fluoroscopy)
PENEGAKKAN DIAGNOSIS

• Pemeriksaan endoskopi :
• Laringoskopi
• Bronkoskopi kaku / fleksibel
PENATALAKSANAAN

• Ekstraksi benda asing sesuai lokasi


Tujuan :
• Untuk mengembalikan fisiologi ; drainage & ventilasi sekret, dengan
memperbaiki gerakan silia, kekuatan batuk & mendehem

• Pada sumbatan bronkus oleh karena peradangan :


• Atasi infeksi
• Drainage paru ; diberikan ekspektoransia dan mukolitik (mengurangi adhesi-
kohesi secret mudah dibatukkan) ; tidak dibenarkan memberikan antitusif
KEGAWAT-DARURATAN

• Bila benda asing menyumbat total trakea akan timbul sumbatan jalan nafas yang
memerlukan tindakan segera .
• Kebanyakan pasien datang telah melewati fase darurat akut, bila terdapat obstruksi
total dan benda tidak tajam dilakukan back blows, abdominal thrust atau heimlich
manuver
• Benda asing trakea dan bronkus dikeluarkan dengan bronkoskopi yang harus
dilakukan segera.
BRONKOSKOPI
Indikasi Tindakan
• Menegakkan diagnosis dan terapi yaitu mengeluarkan benda asing dari traktus trakeo-
bronkial.
 
Kontra Indikasi Tindakan
• Tidak ada kontra indikasi absolut.
• Keadaan urgen seperti asfiksia, bronkoskopi ditunggu 1-2 minggu sampai pulih dari
syok, dehidrasi dan fatique.
• Bila ada riwayat telah dikerjakan bronkoskopi sehari sebelumnya, bronkoskopi
ulangan ditunda beberapa hari.
TEHNIK BRONKOSKOPI

PERSIAPAN PROSEDUR OPERASI


1. Informed consent
Penjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan dijalani serta resiko
komplikasi disertai dengan tanda tangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk dilakukan operasi.
2. Laboratorium
3. Pemeriksaan tambahan
4. Cairan
5. Konsul anestesi
6. Memeriksa persiapan alat dan kelengkapan operasi
Anastesi

• Narkose umum dan anestesi topikal (spray) pada pita suara

• Setelah bronkoskop masuk ke lumen trakea, anestesi dan oksigen disambung


pada bronkoskop (Holinger Ventilation Bronchoscope)

• Lumen bronkoskop ditutup dengan penutup kaca (glass cupped adaptor)

Persiapan Bronkoskopi

• Penderita terlentang diatas meja operasi, seorang perawat membantu


memegang dan mengatur posisi kepala.

• Alat-alat endoskopi disiapkan dibagian belakang kanan operator untuk


memudahkan operator alat apa yang akan dibutuhkan dan dibantu oleh
perawat instrumen.
ALAT BRONKOSKOPI
BRONKOSKOP KAKU

• Bronkoskop Klasik : lampu proksimal


• Bronkoskop dirancang Jackson : lampu distal;
tersedia ukuran untuk infan sampai dewasa.
• Bronkoskop Holinger, bronkoskop punya lengan
tambahan untuk ventilasi dan perluasan ujung
proksimal memperbaiki lapangan penglihatan dan
membuat visualisasi leb
BRONKOSKOPI/TRAKEOSKOPI DENGAN
BANTUAN LARINGOSKOP

• Laringoskop dengan Removable slide dipegang dengan


tangan kiri kemudian dimasukkan, (sementara gigi atas dan
bawah dilindungi); sampai pita suara terlihat.
• Bronkoskop dipegang dengan tangan kanan dan
dimasukkan melalui laringoskop kemudian masuk melalui
laring ke trakea.
• Slide dari laringoskop dilepas dan laringoskop ditarik
kebelakang sehingga hanya bronkoskop yang tertinggal.
• Bronkoskop dipegang dengan tangan kiri seperti
memegang stik billiard sehingga tangan kanan
bebas untuk memegang instrumen lainnya seperti
suction canule, teleskop, forsep.
• Inspeksi dinding trakea dengan menggerakkan
bronkoskop dari sisi ke sisi lain, atas dan bawah
dengan memakai teleskop untuk evaluasi adanya
benda asing (bentuk, besar, posisi).
• Kemudian benda asing diekstraksi dengan forsep
yang sesuai. Sebelum melakukan ekstraksi
pastikan bahwa benda asing dalam posisi searah
dengan lumen dan ujung yang tajam (berbahaya)
mengarah kebawah sehingga aman dalam
melakukan ekstraksi.
• Bronkoskopi dilanjutkan kebawah sampai
ditemukan carina yang terletak pada ujung distal
trakea.
• Selanjutnya evaluasi muara bronkus kanan dengan
posisi kepala dimiringkan ke kiri sedangkan untuk
evaluasi muara bronkus kiri dengan memiringkan
kepala ke kanan.
• Bila ditemukan benda asing lakukan ekstraksi.
BRONKOSKOPI/TRAKEOSKOPI TANPA LARINGOSKOP

• Bronkoskop dipegang dengan tangan kanan seperti memegang pena dimasukkan


sedikit agak ke sudut kanan mulut kemudian kebelakang sampai melewati lidah dan
tampak epiglotis.
• Bronkoskop lewat dibawah epiglotis, tampak glotis melewati pita suara, comisura
posterior. Kepala lebih ekstensi sehingga bronkoskop masuk ke trakea.
• Bronkoskop dipegang dengan tangan kiri seperti memegang stik billiard sehingga
tangan kanan bebas untuk memegang instrumen lainnya seperti suction canule,
teleskop, forsep.
• Inspeksi dinding trakea dengan menggerakkan bronkoskop dari sisi ke sisi lain, atas
dan bawah dengan memakai teleskop untuk evaluasi adanya benda asing (bentuk,
besar, posisi).
• Kemudian benda asing diekstraksi dengan forsep yang sesuai. Sebelum melakukan
ekstraksi pastikan bahwa benda asing dalam posisi searah dengan lumen dan ujung
yang tajam (berbahaya) mengarah kebawah sehingga aman dalam melakukan
ekstraksi.
• Bronkoskopi dilanjutkan kebawah sampai ditemukan carina yang terletak pada ujung
distal trakea.
• Selanjutnya evaluasi muara bronkus kanan dengan posisi kepala dimiringkan ke kiri
sedangkan untuk evaluasi muara bronkus kiri dengan memiringkan kepala ke kanan.
• Bila ditemukan benda asing lakukan ekstraksi.
PERAWATAN PASCA TINDAKAN

• Penderita dirawat di ruang yang tenang memberi waktu yang cukup untuk istirahat 
• Lakukan suction dari penumpukan sekret
• Memberikan pasien cukup minum untuk menghindari dehidrasi terutama bila pasien
panas
• Observasi tanda-tanda perforasi atau komplikasi lain
KOMPLIKASI

• Emfisema
• Atelektasis
• Pneumonia
• Pembentukan abses
• Sepsis
• Perforasi/fistula
• Benda asing di laring :
Pada sumbatan total (gagging), untuk emergency pada anak dapat dicoba
degan memegang anak posisi terbalik kemudian daerah punggung / tengkuk
ditekuk
 Perasat Heimlich (Heimlich Manuevre) Dpt dilakukan pd anak maupun
dewasa
• Benda asing di trakea & bronkus :
- Bronkoskopi
- Servikotomi
- Trakeostomi
- Thorakotomi

Anda mungkin juga menyukai