Anda di halaman 1dari 20

Skenario 1

Seorang anak laki-laki umur 5 tahun dibawa oleh


ibunya ke IGD karena tersedak biji rambutan.
Pada pemeriksaan fisik terlihat keadaan umum
anak tersebut terlihat sesak,pucat dan kebiruan.
Oleh dokter yang sedang bertugas dilakukan
pemeriksaan dan dijumpai suara crowing,gurgling
(-),snoring (-) dan langsung dilakukan tindakan
pembebasan jalan nafas dan bantuan pernafasan
sebelum di konsul ke dokter ahli.
terminologi
• Crowing : suara seperti melengking pada saat
inhalasi
• Gurgling : suara abnormal pada pernafasan
dengan karakteristik suara seperti berkumur.
• Snoring : suara mendengkur
Identifikasi masalah
• Anak umur 5 tahun tersedak biji rambutan
• KU terlihat sesak,pucat,dan kebiruan.
• Dijumpai suara crowing dan dilakukan
tindakan pembebasan jalan nafas dan bantuan
pernafasan sebelum di konsul ke dokter ahli.
Analisa masalah
• Apa pertolongan awal yang harus dilakukan ?
Jawabperiksa airway,breathing,circulation,disability,exposure.
• Apa yang menyebabkan anak terlihat sesak,pucat dan kebiruan?
Jawabkarena tersumbatnya jalan nafassuplai O2 dalam darah
berkurang
• Kenapa dijumpai suara crowing?
Jawab karena penyumbatan terjadi pada laring
• Bagaimana mekanisme tersedak?
Jawabmakanan masuk  epiglotis terbuka makanan masuk ke
saluran pernafasan tersedak
• Bagian apa yang terlibat pada skenario sehingga dijumpai suara
crowing?
Jawab laring
Mapping concept
Laki-laki 5 tahun

Tersedak biji
rambutan

KU sesak,pucat,dan
kebiruan

Dijumpai suara
crowing

Dilakukan tindakan
pembebasan jalan nafas
dan bantuan pernafasan
Learning objective
Mahasiswa/i mampu mengetahui,menjelaskan
dan memahami :
1. Anatomi dan fisiologi saluran pernafasan
2. Obstruksi total dan obstruksi parsial pada
anak
3. Tanda Kegawat daruratan jalan nafas
4. Pertolongan pertama obstruksi jalan nafas
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI
Saluran napas adalah tabung atau pipa yang mengangkut udara antara atmosfer dan
kantung udara(alveolus).Fungsi utama respirasi adalah memperoleh O2 untuk
digunakan oleh sel tubuh dan untuk mengeluarkan CO2 yang diperoduksi oleh sel.
4 tahap respirasi yaitu
• Ventilasikeluar masuknya udara dari paru.
• Respirasi eksternal pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal dan sel
tubuh.
• transfor gas O2 yang diserap dalam paru harus diangkut ke jaringan untuk
digunakan sel.sebaliknya CO2 yang diproduksi harus d angkut ke paru untuk
dikeluarkan.
• Respirasi internal pertukaran gas pada metabolisme energi yang terjadi dalam
sel.
Anatomi saluran pernapasan terbagi 2 saluran pernapasan atas dan bawah.
 Pernapasan atas dimulai dari cavum nasi,pharynx terbagi 3 yaitu
nasopharynx,oropharynx,laryngopharynx.
 pernapasan bawah larynx(terdiri dari cartilago thyroidea,catilago cricoidea,cartilago
arytenoidea,epiglotis dll),trachea,bronchus,bronchiolus, alveolus dan paru(setiap
paru dibagi menjadi beberapa lobus oleh fissura,paru kanan terdiri dari 3 lobus
dipisahkan 2 fissura yaitu fissura obliqua dan fissura horizontalis.sedangkan paru
kiri 2 lobus dipisahkan oleh fissura obliqua).
INHALASI BENDA ASING
Contoh: kacang, benda asing dari plastik atau
lainnya dapat terinhalasi pada anak dan
menyebabkan bahaya, gejalanya tergantung tempat
dan beratnya sumbatan. Saluran pernapasan bagian
atas benda asing dapat menyumbat saluran
pernapasan secara total sehingga tidak ada
pertukaran gas, sedangkan pada saluran pernapasan
bagian bawah biasanya sumbatan hanya terjadi
sebagian sehingga masih terdapat pertukaran gas.
Gejala Klinis
Obstruksi Total Obstruksi Parsial
• Tersedak  batuk dg • Tersedak batuk, stridor
intensitas yang makin inspiratorik/mengi inspiratorik
berkurang  tidak dapat dan takipne  bila pertukaran
gas tidak adekuat  anak
mengeluarkan suara  kelelahan  sianos  aspiksia
sianosis  segera • Bila pernapasan anak adekuat
meninggal kecuali obstruksi  anak tetap bersuara  batuk
dihilangkan dg segera (stridor dan mengi menetap)
• Pada auskultasi terdengar suara
nafas berkurang pada sisi
sumbatan
Tanda kegawatdaruratan jalan nafas
• Airway. Apakah jalan napas bebas? Sumbatan jalan napas
(stridor) Breathing. Apakah ada kesulitan bernapas? Sesak
napas berat (retraksi dinding dada, merintih, sianosis)?
• Circulation. Tanda syok (akral dingin, capillary refill > 3 detik,
nadi cepat
• dan lemah).
• Consciousness. Apakah anak dalam keadaan tidak sadar
(Coma)? Apakah kejang (Convulsion) atau gelisah (Confusion)?
• Dehydration. Tanda dehidrasi berat pada anak dengan diare
(lemah, mata cekung, turgor menurun).
Pertolongan pertama obstruksi jalan nafas

Pertolongan pertama dilakukan manuver dari helmlich:


1. Bila benda asing cukup besar dan tidak diambil dari mulut,maka
dilakukan tindakan sebagai berikut :
• Pasien dibaringkan ke salah satu sisi.
• Ekstensikan kepala,buka mulut,dan dorong mandibula.
• Bersihkan mulut dan faring.mulut pasien dibuka,pegang lidah dan
rahang dengan satu tanggan
• Masukkan jari telunjuk ke dalam mulut sampai ke bagian belakang
faring sehingga bagian ini keluar dari sisi yang lain.
2. Bila dengan cara di atas belum berhasil sedangkan pasien dalam
keadaan sadar maka lakukan 6-10 x hentakan abdominal.
Pada pasien trauma

head tilt
chin lift

neck lift

neck lift
Don’t do Be careful
JAW THRUST

dianjurkan
3. Bila dengan cara seperti nomor 1 diatas belum berhasil
sedangkan pasien dalam keadaan tidak sadar,maka
lakukan hentakan dada atau gerak helmlich.
4. Bila cara seperti diatas masih juga gagal maka
dilakukan pemasangan pipa jalan nafas atau
orapharingeal dan nasopharingeal.
5. Bila dengan cara seperti diatas belum berhasil maka
perlu dilakukan intubasi trakea.bila intubasi tidak
mungkin dilakukan maka dapat dilakukan krikotirtomi.
1 2

OROFARINGEAL
TUBE 4
3
NASOFARINGEAL

TUBE
Krikotirotomi

• Tindakan penyelamatan pada pasien gawat nafas


• Dengan membelah membran krikotiroid dengan persiapan
darurat

Teknik:
Pasien tidur telentang kepala ekstensiIdentifikasi kartilago
tiroid dan kartilago krikoidMembran krikotiroid terletak
diantaran kedua kartilago anastesi infiltrasi sayat secara
horizontal jaringan dibawah kulit dipisahkan pada
midline tusuk dengan pisau scr vertikal masukkan kanul/
atau pipa.
Kontraindikasi
• < 12 tahun
• Tumor laring  subglottik disertai laringitis

Harus diganti dalam < 48 jam trakeostomi


DAFTAR PUSTAKA
• Sherwood,lauralee.2011.Fisiologi manusia Ed
6.jakarta:EGC
• Rab,H.tabrani.2013.ilmu penyakit
paru.jakarta: TIM
• Chin-ling,william yip,dkk.1993.pedoman
praktis kedaruratan pada anak.jakarta:
binarupa aksara

Anda mungkin juga menyukai