Anda di halaman 1dari 30

Asuhan Keperawatan

pada Pasien
Tersedak/Choking
KELOMPOK 8
Tersedak merupakan
tersumbatnya saluran
Tersedak/Choking pernafasan berupa
makanan, minuman,
mainan, dan lain-lain dan
dapat terjadi bila
makanan atau benda
asing yang seharusnya
menuju kerongkongan
tetapi menuju tenggorokan
karena berbagai sebab.
Obstruksi total yaitu
pembuntuan saluran Check valve/Parsial yaitu
pernafasan secara total pembuntuan saluran nafas
sehingga tidak terdengar secara parsial atau tidak
suara nafas namun masih secara total, sehingga klien
ada pergerakan dada, dan masih terdengar suara
harus segera ditolong nafas tetapi kurang
karena dalam beberapa adekuat namun tidak ada
menit klien akan mengalami pergerakan dada. Benda
kematian yang permanen. asing harus segera
Bila terjadi obstruksi total dikeluarkan karena akan
maka akan mempengaruhi pasokan
terjadiatelektasis. O2 kejaringan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tersedak meliputi :
1. Masuknya benda asing ke saluran pernafasan
(makanan,minuman koin, batu, dan lain-lain)
2. Makan sambil tertawa
3. Makan sambil ngobrol
4. Makan sambil jalan dan lain-lain.
Faktor dari riwayat meliputi usia, faktor kejiwaan, factor fisik,
faktor personal, proses menelan belum sempurna dan lain-lain.
1. Batuk
2. Muntah
3. Tangan memberikan sinyal ke tenggorokan (tercekik)
4. Sulit bicara
5. Sesak napas
6. Dan kadang saat bernapas mengeluarkan bunyi.
7. Pada usia balita, maka balita tersebut akan memegang lehernya
yang merasa seperti tercekik. Tersedak dalam kategori ringan
maka ditandai dengan batuk-batuk hingga muntah. Tersedak
dengan kategori berat maka ditandai dengan batuk-batuk yang
semakin lama semakin jarang dan akhirnya tidak dapat batuk
sama sekali, wajah membiru dan kemudian pingsan.
PATOFISIOLOGI

Bila proses menelan dan bersuara terjadi bersamaan, dimana proses respirasi dan
menelan pada tahap faringeal terjadi dalam waktu yang sama, dapat
menyebabkan masuknya makanan atau minuman ke saluran pernapasan.
Kerongkongan sebagai jalan masuknya makanan dan minuman secara anatomis
terletak di belakang tenggorokan (jalan nafas). Kedua saluran ini sama-sama
berhubungan dengan lubang hidung maupun mulut. Agar tidak terjadi salah masuk,
maka diantara kerongkongan dan tenggorokan terdapat sebuah katup (epiglottis)
yang bergerak secara bergantian menutup tenggorokan dan kerongkongan seperti
layaknya daun pintu. Saat bernapas, katup menutup kerongkongan agar udara
menuju tenggorokan, sedangkan saat menelan makan, katup menutup tenggorokan
agar makanan lewat kerongkongan. Tersedak dapat terjadi bila makanan yang
seharusnya menuju kerongkongan, malah menuju tenggorokan karena berbagai
sebab.
1. Pemeriksaan radiologi
a. Video fluoroskopi
Merupakan cara terbaik untuk melihat saluran napas secara
keseluruhan, dapat mengevaluasi pada saat ekspirasi dan
inspirasi dan adanya obstruksi parsial.
b. Bronkogram
Berguna untuk benda asing radiolusen yang berada di perifer
pandangan endoskopi, serta perlu untuk menilai bronkiekatasis
akibat benda asing yang lama berada di bronkus.
2. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah diperlukan untuk mengetahui adanya gangguan
keseimbangan asam basa serta tanda infeksi traktus
trakeobronkial.
Tindakan Sandwich back slap and chest thrust maneuver usia 0-1 tahun
pada bayi atau pada anak dibawah usia lima tahun dilakukan dengan
cara segera (Lansky, 2007) : Tepuk punggung
1. Menelentangkan penderita dipangkuan penolong.
2. Berikan pukulan ringan namun cepat pada punggung penderita
diantara kedua tulang belikat sebanyak 4 atau 5 kali.
3. Lakukan upaya ini beberapa kali hingga penolong yakin benda
asing penyebab tersedak telah keluar yang ditandai dengan
membaiknya kesadaran penderita, tak tersumbatnya pernafasan
yang mengakibatkan rasa lega pada bernafas , hilangnya bunyi
mengi pada waktu bernafas.
Bila klien anak-anak maka dilakukan tindakan Chest trush (Lansky, 2007)
: Tekan dada
1. Tidurkan klien di pangkuan denganterlentang.
2. Pegang leher klien dengan tangankiri.
3. Tekan dada dengan jari tangan kanan, tekan dengan 3 jari
sebanyak 4 kali.
4. Tekan dada, ulangi hentakan sampai berhasil atau penderita
sampais adar.
Jika korban tersedak adalah wanita hamil atau orang
dewasa yang terlalu gemuk (obesitas) kita bisa melakukan
pilihan lain dengan melakukan “Chest thrust” yaitu dengan
meletakkan kepalan tangan di tengah-tengah tulang dada.
Penanganan tersedak untuk anak usia >1 tahun – dewasa yang masih sadar
Untuk tersedak ringan : Jika korban masih bisa batuk, anjurkan korban untuk
batuk terus menerus sekeras-kerasnya. Yang tidak boleh dilakukan :
1. Memberi minum pada korban (jalan napas hanya boleh dilalui oleh udara)
2. Memasukkan jari ke dalam mulut sebagai usaha untuk mengeluarkan benda
asing

Untuk tersedak berat :


1. Tanyakan kepada korban “Apakah Anda tersedak?”, sekilas langkah ini
terlihat agak rancu dan tidak mungkin dilakukan. Tetapi hal ini dilakukan
untuk membedakan antara tersedak dan penyakit lain yang menyebabkan
gawat napas.
2. Lakukan abdominal thrust (Heimlich manuever) selama beberapa kali sampai
benda asing keluar atau sampai korban menjadi tidak sadar.
Berikut ini merupakan langkah-langkah melakukan Heimlich manuever :
1. Berdiri atau berlutut di belakang korban (posisikan tubuh sesuai
dengan tinggi tubuh korban, pada pasien anak kemungkinan harus
berlutut)
2. Kepalkan salah satu telapak tangan
3. Letakkan kepalan tangan dengan arah ibu jari menempel ke dinding
perut korban, posisikan kepalan tangan 2 jari di atas pusat (pusat
selalu sejajar dengan tulang pinggul atas)
4. Kencangkan kepalan tangan dengan tangan satunya sehingga
kedua lengan melingkar di perut korban.
5. Lakukan penekanan ke arah belakang dan atas sampai benda asing
keluar
Penanganan tersedak untuk anak usia >1 tahun – dewasa
yang tidak sadar. Jika korban menjadi jatuh tidak sadar
lakukan langkah-langkah berikut :
1. Panggil bantuan medis segera
2. Buka jalan napas korban, jika benda asing dapat
terlihat lakukan finger swab atau sapuan jari untuk
mengeluarkan benda asing
3. Segera lakukan CPR/ RJP. Perbedaannya dengan CPR
biasa adalah setelah melakukan 30 kali kompresi dada,
periksalah mulut korban terlebih dahulu sebelum
memberikan 2 kali napas bantuan.
Dikatakan telah sukses menangani korban tersedak yang
tidak sadar jika ada tanda-tanda berikut :
1. Dada korban terlihat naik ketika memberikan bantuan
napas
2. Melihat benda asing keluar dari mulut korban.
Lakukan langkah-langkah berikut ini jika sudah berhasil menangani
korban tersedak. Karena ada beberapa kemungkinan yang akan
terjadi setelah benda asing keluar dari mulut korban :
1. Berikan 2 kali napas
2. Lihat respons korban (batuk, muntah, pergerakan), kemudian
periksa nadi di leher korban selama 10 detik.
3. Jika nadi tidak teraba dan korban juga tidak bernapas, lanjutkan
CPR dan pasang AED segera (jika tersedia).
4. Jika nadi ada tetapi napas tidak ada maka berikanlah bantuan
napas saja selama 2 menit, dalam 1 menit harus memberikan 10
kali napas (jadi jeda antara napas adalah 6 detik). Setelah 2
menit periksalah apakah napasnya sudah ada atau belum.
5. Jika korban sudah bernapas normal posisikan korban miring (posisi
pemulihan) sambil menunggu bantuan datang.
Komplikasi dari tersedak bisa meliputi (Adyatmaka,
2008) :
1. Iritasi tenggorokan
2. Kerusakan pada tenggorokan
3. Asfiksia, yaitu kondisi kekurangan oksigen pada
pernapasan yang bersifat mengancam jiwa
4. Kematian
1. Hilangkan benda-benda kecil di area bermain, seperti koin,
penghapus, serta mainan yang berisiko tertelan
2. Sebaiknya makanan anak dipotong kecil-kecil sehingga
mudah ditelan
3. Sarankan pada anak agar tidak berbicara saat makan
4. Kita juga bisa mencegah diri sendiri agar tidak tersedak
dengan cara mengunyah makanan secara sempurna serta
sediakan air minum di dekat kita saat sedang makan untuk
membantu menelan.
5. Hindari juga berbincang atau tertawa saat sedang makan
untuk menghindari makanan menyumbat saluran udara.
Seorang pasien anak perempuan umur 4 tahun bernama An. K
dibawa ke IGD RS. Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 8
Agustus 2006. Pasien tersedak sesuatu sejak 1 jam sebelum
masuk rumah sakit. Menurut pengakuan pasien, sebelumnya dia
memasukkan koin seribu rupiah ke dalam mulutnya, orang tua
pasien baru mengetahui ada sesuatu yang masuk ketika tiba-
tiba pasien tercekik, sempat tidak bernafas dan batuk- batuk.
Beberapa saat kemudian pasien kembali bernafas biasa dan
kadang-kadang sesak nafas dan batuk jika bergerak. Pasien
mendapatkan pemeriksaan dengan hasil GCS E: 3, M: 4, V: 4,
tidak tampak tanda obstruksi jalan nafas atas, N: 110x/menit,
RR: 28x/menit, suhu: 36,5 celsius, SPO2: 70%,tidak ada riwayat
keluar darah dari mulut.
A : Alert = pasien terjadi penurunan kesadaran
V : Verbal = pasien berespon saat diberi rangsangan
P : Pain = pasien mengeluarkan suara saat dicubit
U : Unconscious = -

• Pengkajian primer
• Airway
• Ada sumbatan jalan napas
• Pasien sadar: memegang lehernya
• Breathing
• Sesak nafas
• RR 28x/mnt
• Terpasang O2 3 L/menit
• Circulation
• Pucat/sianosis
• CRT < 3 detik
• Suhu : 36,5 C
• Nadi : 110 x/menit
• Disability
• Kesadaran somnolen
• GCS 11 (E : 3, V : 4, M : 4)
• KU : Lemah
• Pupil isokor
• Refleks cahaya +/+
1. Pola napas tidak efektif b.d penyempitan
jalan nafas
2. Gangguan pertukaran gas b.d terjadinya
hipoksia
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai