Anda di halaman 1dari 33

BANTUAN HIDUP DASAR

DALAM KEGAWATDARURATAN
Ns. Muhamad Adam, S.Kep, M.Kep, Sp.KMB.
muhamad.adam31@ui.ac.id

Disampaikan pada:
SEMINAR NASIONAL KESEHATAN
BEM AKBID YASPEN TUGU IBU
Minggu, 2 November 2014

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti materi ini, peserta
dapat memahami:

Pentingnya Bantuan Hidup Dasar


(BHD) dalam kondisi gawat darurat

Prinsip Bantuan Hidup Dasar (DRS


ABCD)

Penanganan Awal pada Kasus Gawat


Darurat:

Kasus Kecelakaan
Kasus Luka Bakar
Kasus Serangan Jantung
Kasus Henti Jantung

Pentingkah BHD?

Cedera merupakan salah satu penyebab

kematian

Penelitian Chandrasekaran et al (2010) pada 1.054


orang (mahasiswa dan tenaga kesehatan),
menunjukkan:

31%

tidak mengetahui singkatan BLS

51%

gagal melakukan pertolongan pertama

74%

tdk mengetahui lokasi kompresi dada yg tepat

1 orang meninggal tiap

40 detik

akibat

serangan jantung di Amerika

75% pasien henti jantung meninggal sebelum tiba di RS

1 dari 6 kematian di Amerika


terjadi akibat serangan jantung

Statistic Update
American Heart Association (2014)

Penyebab Cedera
Kecelakaan Transportasi Lain ; 7%

Kejatuhan; 3%

Terkena Benda Tajam; 7%

Jatuh; 42%

Kecelakaan ; 41%

Data Statistik Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013)

LOKASI KEJADIAN CEDERA


Sekolah; 6%
Pertanian; 8%

Jalan Raya; 47%

Rumah; 40%

Data Statistik Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013)

BANTUAN HIDUP DASAR


D

DANGER

untuk sementara.

RESPONSE

Tindakan darurat untuk:

SEND for help

AIRWAY

BREATHING

CIRCULATION

Tindakan sederhana yang dapat membantu

mempertahankan hidup seseorang

membebaskan
membantu

jalan napas

pernapasan

mempertahankan

sirkulasi darah

tanpa / dengan menggunakan alat bantu yang


minimal (Alkatiri, 2007)

ABC
atau

CAB ?

D
R
S

RESPONSE
SEND for help

Pasien responsif (sadar)

Pastikan patensi jalan napas

Kaji frekuensi & kedalaman


Beri oksigen

C
D

Kaji cepat dan dalam nadi


Kaji perfusi: suhu, warna,
kelembapan kulit

ABC atau CAB ?

DANGER

Kaji perlunya defibrilator


Kaji tingkat kesadaran

Tidak responsif (tidak sadar)

Kaji nadi karotis


Kompresi 30 kali

Buka jalan napas: head tilt chin


lift, jaw thrust (trauma)

Beri napas 2 kali. Efektif jika dada


mengembang

Pasang AED. Beri 1 shock


Ulangi 30 kompresi dan 2 napas
Sumber: Aehlert, RN (2012). ACLS Study Guide: 2010 AHA/ECC
Guidelines, 4th Ed. American Safety & Health Institute. USA : Evolve Elsevier

ANGER

Pastikan keamanan
1. Aman Penolong
2. Aman Pasien
3. Aman Lingkungan

3 Aman (3A)

ESPONSE

Tanyakan Anda baik-baik saja?


dan tepuk bahu jika tidak berespon
Tingkat Respon :

A Alert

V Verbal
P Pain
U

Unresponsive

END FOR HELP

Jika pasien tidak memberikan respon,


segera panggil bantuan dengan cara
berteriak:
Tolong!, ada orang tidak sadar
Atau
Minta tolong orang sekitar memanggil
ambulans

Buka jalan napas

IRWAY

Head tilt : Dongakkan kepala

Chin lift : Angkat dagu


atau

Jaw Thrust jika curiga cedera servikal

AIRWAY (Lanjutan )

AIRWAY (Lanjutan)

Tersedak (Cocking)

Lakukan

5x Back Blow

Lakukan

5x Abdominal

Thrust
Ulangi

hingga:

Sumbatan keluar
Korban terbatuk kuat

Cek pernapasan dalam waktu 10 menit

REATHING

Look : Lihat pengembangan dada

Listen : Dengarkan suara napas

Feel : Rasakan hembusan napas

Jika korban bernapas normal

Beri posisi pemulihan (recovery position)

Pantau pernapasan tiap 2 menit

Jika korban tidak bernapas normal

Beri bantuan napas 10 x/menit

Recovery Position

BREATHING (Lanjutan)

Bantuan Napas Mouth to Mouth

Face shield

Tutup hidung dengan jari

Buka mulut korban dengan tetap


mempertahankan chin lift

Tarik napas normal dan posisikan mulut anda


di sekeliling mulut korban

Hembuskan napas sambil melihat apakah


dada mengembang atau tidak

Hembusan napas diberikan dalam waktu 1


detik

BREATHING (Lanjutan )

Pocket Mask

BAG VALVE MASK (BVM) dengan teknik

EC Clamp

Bantuan Napas Mouth to Mask

Ibu jari & telunjuk membentuk huruf C,


memegang masker

Tiga jari lainnya membentuk huruf E,


ekstensi kepala

IRCULATION

Identifikasi

sumber perdarahan ekternal

Kaji

nadi: kecepatan, kualitas dan keteraturan

Kaji

akral: hangat atau dingin

Ukur

tekanan darah (jika sempat)

AKRAL DINGIN + NADI CEPAT & LEMAH

SYOK

CIRCULATION (Lanjutan)
Tindakan

Baringkan korban dengan posisi


kaki lebih tinggi dari kepala
Selimuti tubuh korban
mencegah hipotermia
Berikan minuman gula jika
korban dalam kondisi sadar

Tinggikan ekstrimitas bawah


(posisi syok)

Hentikan sumber perdarahan

Perkiraan Tekanan
Darah melalui
perabaan nadi

> 60 mmHg
Nadi Karotis

> 80 mmHg
Nadi Radialis

> 70 mmHg
Nadi Femoralis

Angka pada area nadi


tersebut menunjukkan
tekanan darah lebih besar
dari angka tersebut

CIRCULATION (Lanjutan)
Penghentian Perdarahan
1

Tutup luka dengan kasa


steril

Tekan hingga perdarahan


berhenti (direct pressure)

Tumpukkan kasa jika


perdarahan belum berhenti

Tutup kasa dengan perban

Cedera Jaringan Lunak

Rest

Istirahatkan bagian yang cedera

Ice
Kompres es

C
E

Compression
Bebat dengan perban elastis

Elevation
Tinggikan bagian yang cedera

Luas dan Derajat Luka Bakar

1
2
Rule of

Penagangan Awal Luka Bakar

3C

Cool

Alirkan air selama setidaknya


20 menit
Bahan kimia dialirkan air 1 jam

Clear
Cover

Singkirkan apapun yg dapat


membakar (yg tidak menempel).
Lepas perhiasan
Lepaskan pakaian yg terkontaminasi
bahan kimia

Balut dengan non-adherent


dressing (balutan tidak lengket)

Perhatian:
- Jangan gunakan es
- Jangan oleskan pasta gigi, putih telur, mentega, dll
- Jangan pecahkan lepuhan

Serangan Jantung
Oklusi
koroner

The National Heart Attack


Alert Program
merekomendasikan Nyeri
Dada yang perlu dianggap
serius, yaitu:
Terasa seperti tertekan,
ditimpa beban, tercekik,
menjalar ke leher, rahang,
bahu, punggung
Rasa panas, mual/muntah
Disertai sesak napas yang
persisten
Kelemahan, pusing, perasaan
seperti melayang atau
Kerusakan
penurunan kesadaran
otot
miokard

Penanganan Awal

Tablet Aspirin

Pemberian Nitrogliserin

Serangan Jantung (Lanjutan)

Cari bantuan medis (pastikan ambulans dalam


perjalanan)

Minta korban menghentikan semua aktivitas fisik

Bantu korban dalam posisi yang paling nyaman

Kendurkan setiap pakaian ketat

Berikan 1 tablet aspirin dikunyah jika korban sadar


dan tidak alergi

Jika korban memiliki obat (nitrogliserin), bantu


korban meminumnya

Jika orang tersebut menjadi tidak sadar, bersiap


lakukan RJP

Serangan Jantung (Lanjutan)

Manajemen Farmakologis

M Morfin
O

Oksigen

Nitrogliserin

Aspirin

MONAlisa
Tidak diberikan dengan urutan MONA tapi dengan
urutan

OANM

Henti Jantung Resusitasi Jantung Paru


D DANGER

Pastikan keamanan

R RESPONSE

Cek respon korban

S SEND for help

Meminta pertolongan

C CIRCULATION

Cek nadi karotis


Kompresi 30 x/menit

A AIRWAY

Bersihkan & buka jalan napas

B BREATHING

Bantuan napas 2x

Resusitasi
Jantung Paru
Cek Respons

Meminta Pertolongan

CEK NADI KAROTIS :


Pastikan nadi dalam 10 detik?

CEK
NAPAS

Ada

Tidak

Tidak
2 napas & 30 kompresi
5 siklus

Ada

1 napas tiap 6 detik


2 menit

Recovery Position
Evaluasi tiap 2 menit

Resusitasi Jantung Paru (Lanjutan)

Recovery Position
1

Teknik RJP Dewasa, Anak, Bayi


Dewasa
(> 8 tahun)

Anak
(1 - 8 tahun)

Bayi
(< 1tahun)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai