OLEH :
1. Gambaran diagram fasa CO2 (absis, ordinat, bagian-bagian fasa, triple point,
dan critical point)
a. Titik Tripel
Pada titik ini semua fasa berada dalam kesetimbangan temperatur dan
tekanan tetap, maksudnya disini adalah titik pertemuan dimana titik potong dari
garis-garis kesetimbangan antara tiga fase benda berbeda, biasanya padat, cair,
dan gas. Titik tripel untuk air ada pada temperatur 0,01C dan tekanan 4,58mmHg.
Titik tripel untuk air , 276.16K digunakan dalam penentuan temperatur skala
kelvin.
b. Titik Kritik
Titik kritik adalah titik dimana bagian ujung kurva tekanan dari uap air, ini
menunjukkan bahwa pada temperatur dan tekanan yang sangat tinggi, fase cair
dan gas menjadi tidak dapat dibedakan. Yang dikenal sebagai fluida superkritis.
Pada air, titik kritis ada pada sekitar 647 K dan 22,064 MPa (3.200,1 psi).
c. Absis temperatur kritik, Tc
Absis pada diagram fasa CO2 menunjukkan temperatur pada titik kritik.
d. Ordinat tekanan kritik, Pc
Ordinat pada diagram fasa CO2 menunjukkan tekanan pada titik kritik.
4. Produk manufaktur ekstrak minyak sawit merah yang kaya akan beta karoten.
melalui proses ekstraksi super kritikal fluida.
Sifat beta karoten yang sensitif terhadap panas dan cahaya, merupakan
alasan perlunya mempelajari suatu teknik ekstraksi pada daerah superkritis suatu
pelarut untuk mengekstrak minyak sawit merah yang kaya akan beta karoten.
Penelitian ini bertujuan mempelajari teknik ekstraksi dengan fluida superkritis
untuk meningkatkan rendemen ataupun mutu minyak sawit kaya beta karoten.
Buah sawit daerah superkritikalnya dengan tekanan 3500-4500 psi pada suhu 35-
45 derajat C selama 4 jam. Pada tekanan 4500 psi, suhu 40 derajat C berhasil
mengekstrak minyak sawit dengan rasio terbesar antara rendemen dan konsumsi
karbon dioksida.
Perlakuan tekanan 4500 psi pada suhu 40 derajat C dihasilkan dari
percobaan ekstraksi selama 4-7 jam. Tekanan 4500 psi pada suhu 40 derajat C
selama 5 jam berhasil mengekstrak minyak sawit merah dengan kadar beta
karoten tertinggi (efektivitas ekstraksi 69,26 persen, beta karoten terselamatkan
sebanyak 91,52 persen). Pada kondisi ini kadar asam lemak berbahaya
terpekatkan 2,3 kali, dan mengandung air sebanyak 1,29 persen.
5. Produksi Aerogel.
Aerogel dibuat dengan mengeringkan sebuah gel yang terdiri dari silika
koloid dalam sebuah lingkungan yang ekstrem. Ilmuwan mulai dengan alkohol
cair seperti ethanol dan mencampurnya dengan sebuah prekursor silikon alkoksida
untuk membentuk sebuah gel silikon dioksida (gel silika). Kemudian, melalui
sebuah proses yang disebut pengeringan superkritikal, alkohol disingkirkan dari
gel. Biasanya hal ini dilakukan dengan cara menukar etanol dengan karbon
dioksida cair dan kemudian membuat karbon dioksida berada di atas titik kritis.
Hasil akhir menghilangkan seluruh cairan dari gel dan menggantikannya dengan
gas, tanpa membuat struktur gel rusak atau berkurang volumenya.
Produksi komersial dari selimut aerogel dimulai sekitar tahun 2000.
Selimut ini adalah sebuah komposit silica aerogel dan penguatan menggunakan
fiber yang mengubah aerogel yang mudah pecah menjadi sebuah bahan yang
"durabel" dan fleksibel. Sifat mekanika dan termal dari produk ini bervariasi
sesuai dengan pilihan fiber penguatnya, matriks aerogel, dan aditif opasifikasi
yang digunakan dalam komposit.