PENAGIHAN PAJAK
• Serangkaian tindakan agar penanggung pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan
pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan
sekaligus memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan,
melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita
• STP
• SKPKB
Yang menyebabkan
• SKPKBT jumlah pajak yang harus
• SK Pembetulan dibayar bertambah
• SK Keberatan
• Putusan Banding
• Putusan Peninjauan Kembali
JENIS PENAGIHAN
1. Penagihan Pasif
✓ Tindakan Fiskus untuk memberitahukan kepada wajib pajak bahwa terdapat utang
pajak berupa penerbitan STP, SKPKB, SKPKBT, SK Pembetulan, SK Keberatan,
Putusan Banding, dan Putusan Peninjauan Kembali
2. Penagihan Aktif
• Lanjutan dari penagihan pasif berupa penerbitan Surat Teguran, Surat Paksa, SPMP,
dan pelaksanaan Lelang
3. Penagihan Seketika dan Sekaligus
• Penagihan yang dilakukan oleh fiskus tanpa menunggu tanggal jatuh tempo
pembayaran pajak untuk mencegah terjadinya utang pajak yang tidak dapat ditagih
• Diterbitkan apabila :
- WP akan meninggalkan Indonesia selama-lamanya atau berniat untuk itu
- WP memindahtangankan barang yang dimiliki atau dikuasai dalam rangka
menghentikan atau mengecilkan kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang
dilakukannya di Indonesia
- Terdapat tanda-tanda WP akan membubarkan badan usahanya, atau
menggabungkan usahanya, atau memekarkan usahanya, atau memindahtangankan
perusahaan yang dimiliki atau dikuasainya, atau melakukan perubahan lainnya
- Badan usaha akan dibubarkan oleh Negara
- Terjadi penyitaan atas barang penanggung pajak oleh pihak ketiga atau terdapat
tanda-tanda kepailitan
ALUR PENAGIHAN
1. Surat Teguran
✓ Surat yang diterbitkan oleh pejabat untuk menegur atau memperingatkan kepada Wajib
Pajak untuk melunasi utang pajaknya
Penerbitan Surat Teguran :
a. WP menyetujui seluruh pembahasan hasil akhir pemeriksaan
→ 7 hari sejak jatuh tempo pelunasan
b. WP tidak menyetujui atau menyetujui sebagian hasil akhir pemeriksaan tapi tidak
mengajukan keberatan
→ 7 hari sejak jatuh tempo pengajuan keberatan ( 3 bulan )
1. Pencegahan
✓ Larangan yang bersifat sementara terhadap Penanggung Pajak tertentu untuk
keluar dari wilayah NKRI berdasarkan alasan tertentu sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Syarat Pencegahan
➔ WP masih belum melunasi utang pajak lewat jangka waktu 14 hari sejak Surat Paksa
diberitahukan
Jangka Waktu Penyaderaan
o Barang milik Pengurus, kepala perwakilan, kepala cabang, penanggung jawab, pemilik
modal, baik di tempat kedudukan badan yang bersangkutan, di tempat tinggal mereka
maupun di tempat lain yang memungkinkan
o Barang milik pribadi, istri, dan anak dalam tanggungan yang bersangkutan
NB : *sampai dengan nilai barang yang disita cukup untuk melunasi utang pajak dan biaya
penagihan pajak
*didahulukan penyitaan terhadap barang yang bergerak
Penyampaian SPMP
• WP tidak hadir atau menolak untuk tanda tangan pada berita acara
➔ Tetap dilakukan penyitaan dengan didampingi para saksi dan apparat pemda
➔ Dalam Berita Acara dijelaskan bahwa WP tidak hadir atau hadir tapi menolak untuk
tanda tangan kemudian Berita Acara ditandatangi oleh Jurusita Pajak dengan
disaksikan oleh para saksi
Upaya Penyitaan
o Pejabat Lelang Tk 1 → semua jenis lelang → pegawai DJKN yang diangkat untuk itu
o Pejabat Lelang Tk 2 → Lelang non eksekusi sukarela, Lelang asset BUMN/D, lelang
asset milik Bank → orang-orang tertentu yang diangkat untuk itu
Tatacara Lelang
a. Persiapan Lelang
✓ Jurusita menyiapkan berkas-berkas penagihan berupa :
o Salinan STP, SKPKB, SKPKBT, SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan
Banding, Putusan Peninjauan Kembali
o Salinan Surat Teguran
o Salinan Surat Paksa
o Salinan SPMP
o Salinan Berita Acara Penyitaan
o Perincian jumlah tagihan pajak dan biaya penagihan pajak
o Bukti kepemilikan yang akan dilelang
✓ Permintaan jadwal waktu dan tempat pelelangan ditujukan kepada kepala kantor
lelang dengan dilampiri berkas-berkas penyitaan
b. Pengumuman Lelang
➔ Dilakukan 14 hari setelah penyitaan melalui surat kabar harian, selebaran, atau
tempelan yang mudah dibaca oleh umum atau melalui media elektronik dan
setelah mendapat kepastian tempat, tanggal, dan jam lelang di kantor lelang
➔ Pengumuman lelang untuk barang tidak bergerak dilakukan 1 kali
➔ Pengumuman lelang barang tidak bergerak dilakukan 2 kali. Jangka waktu antara
pengumuman pertama dan kedua sekurang-kurangnya 15 hari, serta diatur agar
tidak jatuh di hari libur/besar.
➔ Apabila WP melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak setelah
pengumuman lelang diadakan, maka pengumuman lelang tersebut dibatalkan
dengan memuat iklan pembatalan lelang melalui surat kabar, media cetak, dan
media elektronik
c. Pelaksanaan Lelang
o Penjualan secara lelang terhadap barang yang disita dilaksanakan paling singkat
14 hari setelah pengumuman lelang
o Kepala Kantor menentukan dilepas atau tidaknya barang lelang apabila harga
penawaran pembeli lebih rendah dari harga limit yang ditentukan
o Lelang harus dihentikan apabila hasilnya sudah cukup untuk melaksanakan utang
pajak dan biaya penagihan pajak
o Pejabat Lelang dan Kepala Kantor menandatangani Risalah Lelang