Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “D” G2P1A0H1 USIA KEHAMILAN

31-32 MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI PRAKTIK


MANDIRI BIDAN SUHARTININGSIH.AM.Keb, SKM
TAHUN 2020

Laporan kasus kelompok

DISUSUN OLEH:
AMRIYANI (PO722418 1824)
OCTAVIANI WIDYA (PO7224218 1800)
SUZITA PUTRI HAKIKI (PO7224218 1857)

DOSEN PENGAMPU : SABTINI IKA PUTRI,Amd.Keb

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG
PRODI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL LAPORAN : ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “D”


G2P1A0H1 USIA KEHAMILAN 31-32
MINGGU DENGAN KEHAMILAN
NORMAL DI PRAKTIK MANDIRI
BIDAN
SUHARTININGSIH,AM,Keb.SKM
TAHUN 2020

JURUSAN : DIII KEBIDANAN

TANJUNGPINANG, 29 FEBRUARI 2020

PEMBIMBING CI LAPANGAN

SABTINI IKA PUTRI,Amd.Keb SUHARTININGSIH,AM,Keb SKM


NIP.19881119 201012 2 022

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul
“Asuhan Kebidanan pada Ny “D” G 2P1A0H1 Usia Kehamilan 31-32 Minggu
dengan Kehamilan Normal di Praktik Mandiri Bidan
SUHARTININGSIH,AM.Keb, SKM Tahun 2020”. Penulisan laporan kasus ini
sebagai salah satu syarat Tugas Akhir PK Fisiologis di Bidan Praktik Mandiri
Suhartiningsih.Amd.Keb, SKM. Pembuatan laporan kasus ini tidak akan
terlaksana tanpa adanya kerjasama, bantuan, dukungan, bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terimah kasih kepada :

1. Novian Aldo, SST, MM selaku direktur Poltekkes Kemenkes RI


Tanjungpinang.
2. Fidyah Aminin, SST, M. Kes selaku ketua prodi kebidanan poltekkes
kemenkes RI Tanjungpinang sekaligus Dosen Pembimbing utama yang
banyak memberikan pengarahan dalam penulisan laporan ini.
3. Suhartiningsih,AM.Keb,SKM selaku Cl pembimbing lapangan yang
memberi bimbingan dan pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan.
4. Ny ”D” yang bersedia sebagai klien dalam pembuatan laporan tugas ini.

Penulis menyadari laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu
penulis mengharapkan adanya kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat
memberikan banyak manfaat bagi semua pihak.

Tanjungpinang, 29 Februari 2020

Penulis
v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

DAFTAR TABEL..................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................1

1.2 Rumusan
Masalah…………………………………………………………………………
…………….2

1.3 Tujuan......................................................................................................2

1.3.1 Tujuan Umum..................................................................................2

1.3.2 Tujuan Khusus.................................................................................2

1.4 Manfaat....................................................................................................3

1.4.1 Bagi Penulis......................................................................................3

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan................................................................3

1.4.3 Bagi Ibu Hamil.................................................................................3

BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................4

2.1 Definisi Kehamilan..................................................................................4

2.2 Tanda- Tanda Kehamilan.......................................................................5

2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan..............................................7

2.4 Perubahan Fisik pada Ibu Hamil Trimester III...................................8

2.5 Kebutuhan Fisik pada Ibu Hamil Trimester III..................................9

v
2.6 Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester III........................12

2.7 Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil Trimester III.................................13

2.8 Ketidaknyamanan pada Ibu Hamil Trimester III.............................14

2.9 Tanda Bahaya Ibu Hamil Trimester III..............................................17

BAB III TINJAUAN KASUS..............................................................................20

BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................30

BAB V PENUTUP................................................................................................32

5.1 Kesimpulan............................................................................................32

5.2 Saran.......................................................................................................32

v
v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh


ibu yang mengharpkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu
perhatian khusus, untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang
dijumpai pada persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain (Dewi
Vivannany, 2011).

Pada umumnya kehamila berkembang dengan normal dan


menghasilkan kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu
pelayanan antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko
tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan
yang beresiko tinggi sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil,
sehingga antenatal care diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu
(Dewi Vivannany, 2011).

Data Kesehatan Tahun 2011, dapat ditemukan data dan fakta tentang ibu
hamil, yaitu: jumlah ibu hamil di Indonesia sebanyak 5.060.637. Berdasarkan
rekap data proyeksi penduduk tahun 2013 jumlah ibu hamil 685,988 jiwa.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementrian
Kesehatan memperlihatkan bahwa data cakupan antenatal care di indonesia
selama periode 3 tahun terakhir pada tahun 2010 – 2013 yaitu tahun 2010
sebesar 92.7 % dan tahun 2013 sebesar 95.2 %. Cakupan ANC pertama pada
trimester 1 selama periode 3 tahun terakhir pada tahun 2010 – 2013 yaitu

1
tahun 2010 sebesar 72.3 % dan tahun 2013 sebesar 81.3 %. Cakupan K4
selama periode 3 tahun terakhir pada tahun 2010 – 2013 yaitu tahun 2010
sebesar 61.4 % dan tahun 2013 sebesar 70.0 %. (Depkes RI, 2013).

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengambil pasien Ny


R usia kehamilan 31-32 minggu dikarenakan Ny D telah melakukan K1 dan
K4, mengkaji serta memberikan asuhan kebidanan. Selain itu Ny D juga

memiliki keluhan fisiologis yang mungkin akan penulis berikan pendidikan


tentang seputar kesehatan

1.2 Rumusan masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan kehamilan?


1.2.2 Bagaimana tanda-tanda kehamilan ?
1.2.3 Apa saja factor yang mempengaruhi kehamilan ?
1.2.4 Apa saja perubahan fisik pada ibu hamil Trimester III?
1.2.5 Apa saja kebutuhan fisik pada ibu hamil Trimester III?
1.2.6 Bagaimana perubahan psikologis pada ibu hamil Trimester III?
1.2.7 Apa saja kebutuhan psikologis pada ibu hamil Trimester III?
1.2.8 Apa saja ketidaknyamanan ibu hamil Trimester III?
1.2.9 Apa saja tanda bahaya ibu hamil Trimester III?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir
secara ilmiah serta dapat mengimplementasikan antara teori yang

3
didapat dengan kasus yang ada dalam memberikan Asuhan
Kebidanan pada Ny “D” G2P1A0 H1 dengan usia kehamilan 31-32
minggu.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan Pegkajian Data, pengumpulan data melalui
anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
b. Menganalisa data, merumuskan diagnosa, masalah pada klien,
serta memberikan kebutuhan klien.
c. Menyusun rencana tindakan dan Evaluasi.

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Penulis

Penulis dapat menerapkan dan mengaplikasikan teori dan


pengalaman yang di dapat untuk memberikan asuhan kebidanan kehamilan
pada ibu hamil Trimester III.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai gambaran bagi penulis selanjutnya dan dapat berupa bahan


tambahan pembelajaran oleh mahasiswa terutama mahasiswa jurusan
kebidanan.
1.4.3 Bagi Ibu Hamil
Ibu dapat mengetahui informasi tentang kehamilan, seperti tanda
bahaya kehamilan, ketidaknyamanan ibu hamil trimester III, persiapan
persalinan dan pentingnya memeriksaan kehamilan secara rutin.

3
4

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Defiisi kehamilan


Menurut faderasi obstetric ginekologi iternasional, kehamilan di definisika
sebagai fiterasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implatasi bila di hitung dari saat fiterrasi sampai dengan
lainnya bayi, kehamilan normal akan berhubugan dalam waktu 40 minggu.
Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester satu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester dua 15 miggu ( minggu ke-28 sampai minggu ke
40) (prawirohardjo,2010).

2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan


Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan, yaitu faktor fisik, faktor
psikologis dan faktor sosial budaya dan ekonomi.
1. Faktor fisik seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status
gizi ibu tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan
diri dan kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah
bersalin, atau poliklinik kebidanan. Adapun tujuan dari pemeriksaan
kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah :

1. Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan ibu dan janin


pun dapat dipastikan keadaannya.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena
dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau
dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna
bagi ibu dan janinnya
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada
ibu hamil dan janinnya

4
4. Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan
mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang
kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan
dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak
5. Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan
persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun
dapar berjalan dengan lancar
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah
satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan
sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apa pun
Karena manfaat memeriksakan kehamilan sangat besar, maka
dianjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara
rutin di tempat pelayanan kesehatan terdekat. Selain itu status gizi ibu
hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa
kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang
buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga
suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada janinnya akan
terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak
yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar
melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat proses persalinan.
Yang harus diperhatikan adalah ibu hamil harus banyak mengkonsumsi
makanan kaya serat, protein (tidak harus selalu protein hewani seperti
daging atau ikan, protein nabati seperti tahu, tempe sangat baik untuk
dikonsumsi) banyak minum air putih dan mengurangi garam atau makanan
yang terlalu asin.
2.Faktor Psikologis yang turut mempengaruhi kehamilan biasanya terdiri dari :

a. Stressor. Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi


kesehatan Ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterhambatan

22
perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu
tidak tertangani dengan baik.
b. Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam menentukan
status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan,
mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal,
maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap
dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.
c. Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi. Faktor ini
mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas
kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya hidup
yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak merokok,
bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan dan dimana pun
ia berada. Perilaku makan juga harus diperhatikan, terutama yang
berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang dipantang adat
padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap dikonsumsi.
Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah personal
hygiene. Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, mengganti
pakaian dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan bra yang
menunjang payudara, dan pakaian yang menyerap keringat. Ekonomi juga
selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat.
Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya
secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan
persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya perencanaan yang
baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses
persalinan dapat berjalan dengan baik. Yang patut diperhatikan adalah
bahwa kehamilan bukanlah suatu keadaan patologis yang berbahaya.
Kehamilan merupakan proses fisiologis yang akan dialami oleh wanita
usia subur yang telah berhubungan seksual. Dengan demikian kehamilan
harus disambut dan dipersiapkan sedemikian rupa agar dapat dilalui
dengan aman.

22
2.3 Perubahan Fisik pada Ibu Hamil Trimester III
Menurut Vivian (2011) perubahan fisiologis pada masa kehamilan
trimester 3 adalah :
1. Minggu ke 28/bulan ke 7
Fundus berada dipertengahan antara pusat dan sifoudeus. Hemoroid
mungkin terjadi. Pernapasan dada menggantikan pernapasan perut. Garis
bentuk janin dapat dipalpasi. Rasa panas perut mungkin terasa (Vivian,
2011)
2. Minggu ke 32/bulan ke 8
Fundus mencapai prosesus sifoideus, payudara penuh ndan nyeri tekan.
Sering BAK mungkin kembali terjadi, selain itu terjadi dispnea (Vivian,
2011)
3. Minggu ke 38/bulan ke 9
Penurunan bayi ke dalam pelvis/panggul ibu atau (lightening). Plasenta
setebal hampis 4 kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan berat nya 0,5
sampai 0,6 kg. Sakit punggung dan seriing BAK sering meningkat Braxton
Hiks meningkat karena serviks dan segmen bawah rahim disiapkan untuk
persalinan (Vivian, 2011)

2.4 Kebutuhan Fisik pada Ibu Hamil Trimester IIl


a. oksigen
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang
digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk
mempertahankan tubuhnya dan untuk aktivitas berbagai organ atau
sel.Asupan oksigen bisa terganggu disebakan oleh berbagai factor
yang salah satunya adalah aktifitas ibu hamil yang berlebihan, karena
kegian yang berlebihan dapat membuat daya serap oksigen lemah.
Penyebab lain adalah asupan gizi ibu hamil yang kurang bagus,

22
sehingga ibu kekurangan energi untuk mengantarkan darah dan
oksigen ke rahim.
b. Kebutuhan gizi pada Bumil
Kebutuhan zat-zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat janin dan
kecepatan janin mensintesa jaringan-jaringan baru. Dengan demikian
kebutuhan gizi akan maksimum pada minggu-minggu mendekati
kelahiran. Zat-zat gizi ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada
masa anabolic dan dari mkanan ibu sehari-hari sewaktu hamil.

c. Kebutuhan energy
Kebutuhan pada waktu hamil adalah 300 – 500 Kcal lebih banyak
dari makanan yang biasa ibu makan setiap hari. Penambahan 300 –
500 Kcal ini, dianggap zat-zat gizi lain (protein, vitamin dan mineral)
juga ikut terpenuhi, baik untuk kebutuhan ibu sendiri maupun untuk
kebutuhan janin dalam kandungan.
d. Kebutuhan lemak
Lemak selain sebagai sumber kalori juga untuk memperoleh
vitamin-vitamin dalam lemak yaitu vitamin A, D, E dan K
e. Kebutuhan vitamin
Kebutuhan vitamin pada umumnya meningkat selama hamil.
Vitamin diperlukan untuk membantu metabolisme karbohidrat dan
protein. Salah satu vitamin yang perlu diperhatikan selama hamil
adalah folic acid (folacin).
f. Vitamin A
Vitamin A adalah penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi serta
meningkatkan daya tahan terhadap infeksi juga diperlukan untuk
pemeliharaan jaringan mata.
g. Vitamin B complex
Vitamin B1
(aneurin) : penting untuk pembakaran hidrat arang, guna
menghasilkan tenaga serta urat saraf. Terdapat pada telur, ginjal, otak

22
ikan, beras tumbuk, kacang-kacangan, beras merah, daun singkong,
daun kacang panjang dll
h. Vitamin B

(Riboflavin) : penting untuk pernafasan antar sel, pemeliharaan


jaringan saraf, jarisngan pelepas, kulit dan kornea mata. Kekurangan
vitamin B2 menyebabkan kornea akan tampak pembuluh-pembuluh halus,
luka pada bibir dan sudut mulut (seilosis). Sumber vitamin B2 adalah
bermacam-macam buah, syur biji kacang dll.

i. Vitamin B12

Penting untuk pematangan erytrosit. Kekurangan vitamin B12


jarang terjadi karena terdapat pada sel-sel hewan.

j. Folic Acid
Folic acid atau folacin adalah vitamin yang berfungsi sebagai
coenzym dalam sintesa DNA. Folic acid memelihara pertumbuhan
janin dan mencegah terjadinya anemia makrositik megaloblastik
selama hamil. Kebutuhan folacin selama hamil antara 400 – 800
gram/hari.

Sumber folacin adalah makanan segar misalnya : sayuran yang


bewarna hijau tua, telur, jeruk, pisang, kacang dan roti. Folic acid
sangat sensitive terhadap panas tinggi sehingga apabila makanan
dimasak terlalu lama akan merusak folic acid.
Pola makanan masyarakat di negara berkembang pada umumnya
kurang mencukupi kebutuhan ibu hamil, berkaitan dengan hal
tersebut, perlu ditambahkan 400 – 800 mg folic acid bagi ibu hamil.

2.5 Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester III

22
Menurut Sulistyawati (2013) Perubahan psikologis pada masa
kehamilan Trimester III , yaitu:
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik.
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya.
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif) & Libido menurun.

2.7 Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil Trimester III

1. Support Keluarga
Tugas keluarga yang saling melengkapi dan dapat menghindari
konflik adalah dengan cara pasangan merencanakan untuk kedatangan
anaknya, mencari informasi bagaimana menjadi ibu dan ayah, suami
mempersiapkan peran sebagai kepala rumah tangga. Disini
motivasi suami dan keluarga untuk membantu meringankan
ketidaknyamanan dan terhindar dari stress psikologi.
2. Support dari Tenaga Kesehatan
Peran bidan dalam perubahan dan adaptasi psikolgis adalah
dengan memberi support atau dukungan moral bagi klien,
meyakinkan klien dapat menghadapi kehamilannua dan perubahan
yang dirasakannya adalah sesuatu yang normal.
3. Rasa aman dan nyaman selama kehamilan
Kebutuhan pertama ialah ia merasa dicintai dan dihargai,
kebutuhan kedua ialah ia merasa yakin akan penerimaan
pasangannya terhadap sang anak.

22
4. Persiapan menjadi orang tua
Salah satu persiapan orang tua dapat dilaksanakan dengan
kelas pendidikan kelahiran/ kelas antenatal.
5. Sibling
Dilakukan kepada ibu yang sudah memiliki anak untuk
menghindari penolakan dari anak sebelumnya. Biasanya terjadi pada
anak usia 2-3 tahun. Pencegah terjadinya sibling ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan, di antaranya sebagai berikut:
a. Jelaskan pada anak tentang posisinya (meskipun ada
adiknya, ia tetap disayangi oleh ayah ibu)
b. Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya
c. Ajak anak untuk berkomunikasi denagn bayi sejak masih
dalam kandungannya
d. Ajak anak untuk melihat benda-benda yang berhubungan
dengan kelahiran bayi.

2.8 Ketidaknyamanan pada Ibu Hamil Trimester III


Sekilas Mengenai Perubahan yang Terjadi pada Ibu Hamil, Selama
periode ini banyak hal2 yang kurang nyaman Trimester II tetap berlanjut.
Akibat pertumbuhan janin, maka organ sekitarnya mendapat tekanan
sehingga memperburuk keadaan serta menimbulkan keluhan baru.
Sementara itu ukuran janin dan posisinya tekadang membuat bumil merasa
tidak nyaman dan susah tidur, ditambah lagi dengan lelah akibat
membawa tambahan bobot tambahan sampai bayi dilahirkan. Berikut
perubahan2 yang sering ditemukan pada TM III.(manuaba 2010)

 Pembesaran perut    
Rahim terus membesar, sampai ke 36 ukuran uterus mencapai pinggir
bagian bawah tulang iga terendah pada dada. Pembesaran perut sering
membuat puser/udel jadi menonjol.(manuaba 2010)

22
 Perubahan kadar hormon
Ini bisa memperlambat proses pencernaan dan merelaksasi otot lambung
sehingga asam lambung keluar ke kerongkongan dan menimbulkan sensasi
heartburn spt diatas. Sehingga dianjurkan bumil untuk menghindari
makanan yang pedas. berminyak dan goreng2an, serta makan dalam porsi
kecil2 dan sering. Setelah makan dianjurkan posisi tetap tegak (jangan
berbaring), untuk mencegah terjadinya aliran balik makanan dari lambung
ke kerongkongan.(manuaba 2010)

 Bengkak/edema
Tubuh menhasilkan dan menyimpan cairan tambahan selama hamil,
akibatnya banyak bumil yang mengalami bengkak, terutama di akhir
kehamilan. Bengkak sering timbul di kaki , tumit, dan wajah. Penekanan
pembesaran uterus pada pembuluh vena mengakibatkan darah balik dari
bagian bawah tubuh terhambat, sehingga menyebabkan kaki dan tungkai
bawah menjadi edema. Dianjurkan untuk banyak minum, mengkompres
dingin, memakai sepatu longgar dan meninggikan kaki pada saat duduk
atau istirahat. Jika pembengakakan terjadi dengan cepat serta berlebihan
ini mungkin merupakan tanda pre-eklampsia.(manuaba 2010)
 Pembesaran payudara

Diakhir kehamilan payudara semakin membesar guna


mempersiapkan proses ngASI. Pertambahan jaringan payudara bisa
mencapai 1.4 kg, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan tdk nyaman.
Dianjurkan untuk memakai bra khusus untuk mensuport payudara.
Payudara juga bisa mengeluarkan kolustrum (ASI awal), sehingga
dianjurkan untuk memasang pad khusus didalam bra, agar asi nggak
berceceran kemana2.( manuaba 2010)

 Perubahan rambut dan kuku


Terjadi perubahan tekstur dan tingkat pertumbuhan rambut.
Kebanyakannya pertumbuhan lebih lebat/tebal, akibat rangsangan hormon.

22
Sementara ada sebagian yang mengalami perubahan warna, lebih kering
atu lebih berminyak dari biasanya. Keluhan lain adalah tumbuhnya bulu
pada tempat2 yng tidk diinginkan seperti pada wajah, perut dan puting
susu. Hormon yng dihasilkan selama hamil bisa mengakibatkan
pertmbuhan kuku yang cepat serta lebih keras dari biasanya. Ada juga
yang mengalami kukunya mudah patah. Perubahan ini hilang setelah
kelahiran.(manuaba 2010)
 Keringat meningkat
Sering terjadi peningkatan produksi keringat. Ini akibat meningkatnya
metabolisme (pembakaran kalori) tubuh wanita hamil. Jika udara panas,
agar tidak over heating, dianjurkan meminum air dingin, beristirahat, serta
mandi air dingin.(manuaba 2010)
 Stretch mark

Garis2 parut berwarna merah, pink atau keunguan atau kehitaman


bisa muncul diperut, paha, bokong da payudara. Munculnya terutama
mulai TM II dan bertambah bnyak di TM III. Separuh wanita hamil
mengalami ini. Setelah lahir stretch mark akan memudar sampai minimal,
tetapi tidak bisa hilang.(manuaba 2010)

 Perubahan warna kulit

Mulai TM II terjadi perubahan warna kulit menjadi lebih gelap.


Daerah puting juga bisa menghitam, juga timbul garis hitam dibagian
tengah perut mulai dri udel ke darah diatas bulu kemaluan (linea nigra).
Juga bisa menimbulkan hitam atau coklat hidung, jidat dan pipi, dikenal
dengan istilah melasma atau chloasma (topeng hamil). Perubahan ini lazim
menghilang setelah persalinan.

Kehamilan trimester ketiga merupakan saat-saat yang paling mendebarkan


bagi ibu hamil, terutama menjelang mendekatinya proses persalinan.
Gambaran persalinan, lahirnya buah hati yang telah dikandung selama 9

22
bulan semakin dekat. Ibu hamil menanggapi kondisi ini berbeda-beda, ada
yang ingin segera melahirkan, bingung, perasaan menjadi tak tentu,
bahkan ada yang ketakutan dan panik menjelang mendekatnya proses
persalinan, khususnya bagi ibu hamil dengan anak pertama.(manuaba
2010)

2.9 Tanda Bahaya Ibu Hamil Trimester III


Menurut Romauli (2011) tanda bahaya yang dapat terjadi pada
ibu hamil trimester III, yaitu:
a. Perdarahan pervaginam
Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi
dilahirkan disebut sebagai perdarahan pada kehamilan lanjut atau
perdarahan antepartum.
b. Solusio Plasenta
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada
korpus uteri sebelum janin lahir. Biasanya terjadi pada trimester ketiga,
walaupun dapat pula terjadi setiap saat dalam kehamilan. Bila
plasenta yang terlepas seluruhnya disebut solusio plasenta totalis. Bila
hanya sebagian disebut solusio plasenta parsialis atau bisa juga hanya
sebagian kecil pinggir plasenta yang lepas disebut rupture sinus
marginalis.
c. Plasenta Previa
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada
segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruhnya
pembukaanjalan lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak pada bagian
atas uterus.
d. Keluar cairan pervaginam
Pengeluaran cairan pervaginam pada kehamilan lanjut merupakan
kemungkinan mulainya persalinan lebih awal. Bila pengeluaran
berupa mucus bercampur darah dan mungkin disertai mules,
kemungkinan persalinan akan dimulai lebih awal. Bila pengeluaran berupa

22
cairan, perlu diwaspadai terjadinya ketuban pecah dini (KPD).
Menegakkan diagnosis KPD perlu diperiksa apakah cairan yang keluar
tersebut adalah cairan ketuban. Pemeriksaan dilakukan dengan
menggunakan speculum untuk melihat darimana asal cairan, kemudian
pemeriksaan reaksi Ph basa.
e. Gerakan janin tidak terasa
Apabila ibu hamil tidak merasakan gerakan janin sesudah usia kehamilan
22 minggu atau selama persalinan, maka waspada terhadap kemungkinan
gawat janin atau bahkan kematian janin dalam uterus.Gerakan janin
berkurang atau bahkan hilang dapat terjadi pada solusio plasenta dan
ruptur uteri.
f. Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut kemungkinan tanda persalinan preterm, ruptur uteri, solusio
plasenta. Nyeri perut hebat dapat terjadi pada ruptur uteri disertai shock,
perdarahan intra abdomen dan atau pervaginam, kontur uterus yang
abnormal, serta gawat janin atau DJJ tidak ada.
g. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22
minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses
persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada
kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan
aterm.
2.10 Standar Pelayanan ANC (10T)

Pada istilah kesehatan, antenatal care merupakan pelayanan kesehatan


yang diberikan oleh tenaga profesional kepada wanita selama masa hamil.
Ini disesuaikan dengan standar yang ditetapkan dalam buku pedoman
petugas puskesmas dan rumah sakit Berdasarkan informasi dari
Kementerian Kesehatan RI, antenatal care dalam penerapannya sudah
terstandarisasi dengan rumus 10T. Untuk Moms, Mother&Baby
Indonesia memberikan penjelasan rinci mengenai 10T berikut ini (Nurul
Khotimah, 2016):

22
1. Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan
Pengukuran ini dilakukan untuk memantau perkembangan tubuh ibu
hamil. Hasil ukur juga dapat dipergunakan sebagai acuan apabila
terjadi sesuatu pada kehamilan, seperti bengkak kehamilan kembar,
hingga kehamilan dengan obesitas.Penambahan berat badan pada
trimester I berkisar 0,5 kg setiap bulan. Di trimester II-III, kenaikan
berat badan bisa mencapai 0,5 kg setiap minggu. Pada akhir
kehamilan, pertambahan berat badan berjumlah sekitar 20-90 kg
dari berat badan sebelum hamil (Nurul Khotimah, 2016)
2. Pemeriksaan Tekanan Darah

Selama pemeriksaan antenatal, pengukuran tekanan darah atau tensi


selalu dilakukan secara rutin. Tekanan darah yang normal berada di
angka 110/80 – 140/90 mmHg. Bila lebih dari 140/90 mmHg,
gangguan kehamilan seperti pre-eklampsia dan eklampsia bisa
mengancam kehamilan Anda karena tekanan darah tinggi
(hipertensi)

3. Pemeriksaan Tinggi Fundus Uteri (Puncak Uteri)


Tujuan pemeriksaan puncak rahim adalah untuk menentukan usia
kehamilan. Tinggi puncak rahim dalam sentimeter (cm) akan
disesuaikan dengan minggu usia kehamilan. Pengukuran normal
diharapkan sesuai dengan tabel ukuran fundus uteri sesuai usia
kehamilan dan toleransi perbedaan ukuran ialah 1-2 cm. Namun,
jika perbedaan lebih kecil 2 cm dari umur kehamilan, kemungkinan
ada gangguan pada pertumbuhan janin. (Nurul Khotimah, 2016)
4. Skrining Status Imunisasi Tetanus dan Pemberian Imunisasi
Tetanus Toksoid (TT)
Pemberian imunisasi harus didahului dengan skrining untuk
mengetahui dosis dan status imunisasi tetanus toksoid yang telah
Anda peroleh sebelumnya. Pemberian imunisasi TT cukup efektif

22
apabila dilakukan minimal 2 kali dengan jarak 4 minggu (Nurul
Khotimah, 2016)
5. Pemberian Tablet Zat Besi
Pada umumnya, zat besi yang akan diberikan berjumlah minimal 90
tablet dan maksimal satu tablet setiap hari selama kehamilan.
Hindari meminum tablet zat besi dengan kopi atau teh agar tidak
mengganggu penyerapan (Nurul Khotimah, 2016)
6. Tetapkan Status Gizi
Pengukuran ini merupakan satu cara untuk mendeteksi dini adanya
kekurangan gizi saat hamil. Jika kekurangan nutrisi, penyaluran gizi
ke janin akan berkurang dan mengakibatkan pertumbuhan
terhambat juga potensi bayi lahir dengan berat rendah. Cara
pengukuran ini dilakukan dengan pita ukur mengukur jarak pangkal
bahu ke ujung siku, dan lingkar legan atas (LILA) (Nurul
Khotimah, 2016)
7. Tes Laboratorium (Rutin dan Khusus)
Pemeriksaan laboratorium terdiri dari pemeriksaan kadar
hemoglobin, golongan darah dan rhesus, tes HIV juga penyakit
menular seksual lainnya, dan rapid test untuk malaria. Penanganan
lebih baik tentu sangat bermanfaat bagi proses kehamilan (Nurul
Khotimah, 2016)
8. Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ)
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk memantau, mendeteksi ,
dan menghindarkan faktor risiko kematian prenatal yang disebabkan
oleh hipoksia, gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi.
Pemeriksaan denyut jantung sendiri biasanya dapat dilakukan pada
usia kehamilan 16 minggu (Nurul Khotimah, 2016)
9. Tatalaksana Kasus
Anda berhak mendapatkan fasilitas kesehatan yang memiliki tenaga
kesehatan yang kompeten, serta perlengkapan yang memadai untuk
penanganan lebih lanjut di rumah sakit rujukan. Apabila terjadi

22
sesuatu hal yang dapat membahayakan kehamilan, Anda akan
menerima penawaran untuk segera mendapatkan tatalaksana kasus
(Nurul Khotimah, 2016)
10. Temu Wicara Persiapan Rujukan
Temu wicara dilakukan setiap kali kunjungan. Biasanya, bisa
berupa konsultasi, persiapan rujukan dan anamnesa yang meliputi
informasi biodata, riwayat menstruasi, kesehatan, kehamilan,
persalinan, nifas, dan lain-lain. Temu wicara atau konsultasi dapat
membantu Anda untuk menentukan pilihan yang tepat dalam
perencanaan, pencegahan komplikasi, dan juga persalinan.
Pelayanan ini juga diperlukan untuk menyepakati segala rencana
kelahiran, rujukan, mendapatkan bimbingan soal mempersiapkan
asuhan bayi, serta anjuran pemakaian KB pasca melahirkan (Nurul
Khotimah, 2016)

2.11 Standar Kunjungan Ibu Hamil

Menurut Ari Suweno (2015), adapun standar kunjungan ibu hamil tiap
trimester adalah :
1. Trimester I: ibu memeriksakan kehamilan minimal 1 kali pada 3 bulan
pertama usia kehamilan disebut juga K1 (kunjungan pertama ibu
hamil) (Suweno, Aris. 2015)
2. Trimester II: ibu memeriksakan kehamilan minimal 1 kali pada umur
kehamilan 4-6 bulan (Suweno, Aris. 2015)
3. Trimseter III: ibu memeriksakan kehamilannya minimal 2 kali pada
umur kehamilan 7–9 bulan.Kunjungan Ibu Hamil (Suweno, Aris.
2015)
Kunjungan ibu hamil dilakukan secara berkala yang dibagi menjadi
beberapa tahap, yaitu:
1. Kunjungan ibu hamil yang pertama (K1)
Kunjungan K1 adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan
petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan

22
pelayanan kesehatan trimester I dimana usia kehamilan 1 sampai 12
minggu, meliputi identitas/ biodata, riwayat kehamilan, riwayat
kebidanan, riwayat kesehatan, riwayat sosial ekonomi, pemeriksaan
kehamilan dan pelayanan kesehatan, penyuluhan dan konsultasi
(Suweno, Aris. 2015.)
2. Kunjungan ibu hamil yang keempat (K4)
Kunjungan K4 adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih
dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemerisaan kehamilan
dan pelayanan kesehatan pada trimester III, usia kehamilan >32
minggu, meliputi anamnese, pemeriksaan kehamilan dan pelayanan
kesehatan, pemeriksaan psikologis, pemeriksaan laboratorium bila ada
indikasi/diperlukan, diagnosis akhir (kehamilan normal, terdapat
penyakit, terjadi komplikasi, atau tergolong kehamilan risiko tinggi),
sikap dan rencana tindakan (persiapan persalinan dan rujukan)
(Suweno, Aris. 2015)

2.12 Pemeriksaan Antenatal Care


Pada panduan ini, WHO merekomendasikan beberapa hal terkait ANC
seperti; pentingnya pengembangan kebijakan dan protokol klinik terkait
kesehatan ibu dan anak khususnya. Berikut ini rekomendasi ANC menurut
WHO tahun 2017 adalah :

a. Intervensi nutrisi
1. Intervensi diet : Direkomendasikan untuk makan makanan bergizi
dan tetap melakukan aktivitas fisik/ olahraga rutin selama
kehamilan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kenaikan berat
badan berlebih selama kehamilan.
2. Pemberian suplemen besi dan asam folat : Direkomendasikan
untuk mengkonsumsi suplemen besi sebanyak 30-60 mg/hari dan
0,4mg asam dolat tiap harinya. Hal ini untuk mencegah anemia,
peurperal sepsis, BBLR, dan kelahiran preterm.

22
3. Pemberian suplemen kalsium : Dosis harian kalsium yang
dianjurkan untuk ibu hamil adalah 1,5-2,0 gr peroral untuk
mengurangi risiko
b. Penilaian kondisi ibu dan janin
1) Penilaian ibu
Anemia : Pemeriksaan hitung darah lengkap (blood count test)
merupakan metode yang paling direkomendasikan untuk
mendiagnosis adanya anemia selama kehamilan.
Gestational diabetes mellitus : Temuan hiperglikemi pada wanita
hamil dapat diklasifikasikan sebagai GDM atau DM pada
kehamilan.
Penggunaan rokok dan obat-obatan : Pada tiap kunjungan ANC
sangat dianjurkan untuk menanyakan ada/ tidaknya penggunaan
rokok baik sebelum atau saat kehamilan. Selain itu ada/ tidaknya
paparan rokok di lingkungan sekitar.
HIV dan sifilis : Bagi semua ibu hamil yang rentan atau berisiko
terkena HIV atau sifilis, maka perlu dilakukan uji anti HIV
maupun sifilis.
2) Penilaian janin
1. Pergerakan janin
2. Pengukuran tinggi fundus
3. Ultrasound scan : Dilakukan sebelum usia kehamilan 24
minggu untuk meningkatkan deteksi adanya kelainan pada
janin atau adanya kehamilan ganda.
4. Doppler ultrasound : Tidak dianjurkan untuk dilakukan secara
rutin dalam upanya meningkatkan kondisi ibu maupun janin.
Pemeriksaan DJJ dengan doppler hanya dilakukan secara
periodik saat ANC.

c. Tindakan pencegahan

22
1. Vaksin tetanus toxoid : Direkomendasikan untuk diberikan kepada
semua ibu hamil. Pemberian tergantung dengan riwayat vaksinasi
ibu sebelumnya. Vaksinasi ini untuk mencegah kematian bayi
akibat tetanus.
2. Pencegahan malaria : Pada ibu hamil yang tinggal di daerah
endemik sangat dianjurkan untuk mendapatkan profilaksis malaria
pada trimester 2. Profilaksis ini diberikan tiap bulan atau minimal
3 kali pemberian.
3. Pencegahan HIV dengan pemberian pre-exposure profilaksis
(PreP), pemberian PreP oral dianjurkan bagi ibu hamil dengan
risiko tinggi HIV

d. Intervensi untuk gejala psikologis umum

1. Mual dan muntah : Pemberian vit B6 direkomendasikan bagi ibu


hamil untuk mengurangi mual pada awal kehamilan
2. Kram kaki : Pemberian magnesium, kalsium, atau tatalaksana
non-farmakologis lainnya bisa diberikan untuk mencegah kram
kaki pada ibu hamil
3. Konstipasi : Bagi ibu hamil direkomendasikan untuk
mengkonsumsi serat ataupun gandum yang cukup untuk
mencegah konstipasi.

e. Intervensi sistem kesehatan untuk meningkatkan fungsi dan


kualitas ANC
1) Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memiliki buku KIA dan selalu
membawa setiap kali kontrol/ ANC
2) ANC tidak hanya dilakukan oleh dokter, namun juga oleh bidan
3) Tenaga kesehatan dianjurkan untuk melakukan promosi kesehatan
rutin terkait gaya hidup sehat dan anjuran nutrisi untuk ibu hamil

22
4) Pelaksanaan ANC minimal 8 kali bagi setiap ibu hamil sangat
dianjurkan untuk mengurangi kematian selama kehamilan maupun
saat persalinan.

22
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “D” G2P1A0H1 USIA KEHAMILAN

31-32 MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI PRAKTIK

MANDIRI BIDAN SUHARTININGSIH.AM.Keb, SKM

TAHUN 2020

Nama pengkaji : KELOMPOK

Tanggal/waktu : Sabtu/29-februari-2020

A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Nama ibu : Ny D nama suami : Tn A
Umur : 27 Tahun umur : 29 Tahun
Suku : melayu Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTP Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Gol darah :A Gol darah :O
Alamat : Seri kuala lobam
2. Alasan Kunjungan : Ibu mengatakan ingin melakukan
Kunjungan ulang
3. Keluhan Utama : Ibu mengatatakan sering kencing
4. Riwayat Haid
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 28 Hari
Lamanya : 4-5 Hari

23
Jumlahnya : 3x ganti pembalut / hari
Masalah : Tidak ada
Warna : Merah segar
HPHT : 25-06-2019
TP : 02-03-2020
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Anak Kehamilan Persalinan Nifas


Anc

Periksa

TT

Tahun
g
Penolon

Tempat

Jenis

Jenis kl
PB

BB
Aterm

Penyulit

Lokea

ASI E

ASI 2 th
ke

1 √ - √ √ √
8 kali

Bidan

TT4

2018

Bidan

BPM

Spontan


49 cm

2 H A M I L I N I 2.500 gr

6. Riwayat kehamialan sekarang


a. Trimester I
Periksa ke : Bidan
Keluhan : Mual
Asuhan : Penkes makan sedikit tapi sering
Penkes pola istirahat
Obat – obatan : B6
b. Trimester II
Periksa ke : Bidan
Keluhan : Pusing dan badan terasa Lemas
Asuhan : Penkes pola istirahat
Penkes pola nutrisi
Obat – obatan : Paracetamol, kalk, tablet Fe
c. Trimester III

24
Periksa ke : Bidan
Keluhan : Sering BAK
Asuhan : Penkes ketidaknyamanan TM III
Penkes untuk mengurangi pekerjaan yang
berat
Obat – obatan : Fe, kalk
7. Riwayat penyakit yang menyertai kehamilan saat ini
a. Jantung : Tidak ada
b. Asma : Tidak ada
c. Hipertensi : Tidak ada
d. Diabetes : Tidak ada
e. HIV/AIDS : Tidak ada
f. Cacat bawaan : Tidak ada
g. Pre eklampsi : Tidak ada
h. Eklampsi : Tidak ada
i. PMS : Tidak ada
j. Dll : Tidak ada
8. Riwayat operasi : Tidak ada
9. Riwayat penyakit keluarga
a. Hipertensi : Tidak ada
b. Jantung : Tidak ada
c. Asma : Tidak ada
d. Diabetes : Tidak ada
e. Dll : Tidak ada
10. Riwayat pernikahan
Status pernikahan : Sah
Umur nikah : 25 Tahun
Perkawinan ke : Pertama
Berapa lama nikah baru hamil : 5 bulan

11. Riwayat KB

25
Rencana penggunaan KB : Ada
Jenis KB yg akan digunakan : Suntik 1 bulan
Jenis KB yg pernah digunakan : suntik 1 bulan
Masalah dalam penggunaan KB : Tidak ada
Kapan berhenti menjadi akseptor : Bulan Maret 2019
Alasan berhenti menjadi akseptor : Ingin memiliki anak lagi
12. Riwayat psikologis
Keadaan emosional ibu : Stabil
Pandangan ibu terhadap kehamilan : Senang
Pandangan suami terhadap kehamilan : Senang
Jenis kelamin apa yang diinginkan : Laki-laki
13. Persiapan persalinan
Pengambil keputusan : Suami
Tempat akan bersalin : PMB
Penolong persalinan : Bidan
Transportasi kebidan : Motor
Nama calon pendonor : keluarga
Pendamping persalinan : Suami, orang tua (ibu)
Penjaga anak lainnya dirumah : keluarga
14. Pola nutrisi
a. Makanan
Jenis : Nasi, ikan, sayur, buah, tempe
Porsi : 2 kali/hari
Alergi : Tidak ada
b. Minuman
Jenis : Air putih, susu
Porsi : 7-8 air putih, 2 air susu gelas/hari
Alergi : Tidak ada

15. Pola eliminasi

26
a. BAK
Frekuensi : 6-7 kali/hari
Warna : Kuning jernih
Masalah : Tidak ada
b. BAB
Frekuensi : 1 kali/hari
Warna : Kuning
Masalah : Tidak ada
16. Pola istirahat
a. Siang
Frekuensi : ± 1 jam
Masalah : Tidak ada
b. Malam
Frekuensi : ± 7 jam
Masalah : Tidak ada
17. Aktivitas sehari-hari
Seksualitas : 1 minggu sekali
Olahraga : Ada (senam hamil, jalan pagi)
Pekerjaan : Pekerjaan rumah
18. Personal hygiene
Mandi : 2 kali/hari
Keramas : 3 kali/minggu
Gosok gigi : 2 kali/hari
Ganti pakaian dalam : 2 kali/hari
Ganti pakaian luar : 2 kali/hari

19. Penggunaan obat-obatan Terlarang, alkohol, dan rokok


Obat-obatan : Tidak ada
Alkohol : Tidak ada
Rokok : Tidak ada

27
20. Pemeriksaan laboratorium
HB : 11,2 Gram/dl
HBSAG : Negatif
Sifilis : Negatif

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
BB sebelum hamil : 49 kg
BB sekarang : 58 kg
TB : 153 cm
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 36 C
RR : 20 kali/menit
Nadi : 78 kali/menit
Lila : 24 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala
Rambut : Hitam, tidak rontok, tidak
berketombe
Kebersihan : Bersih
Muka
Oedema : Tidak ada
Pucat/ Tidak Pucat : Tidak Pucat
Mata
Sclera : Putih, Tidak Kuning
Konjungtiva : Tidak pucat/merah muda
Hidung
Bentuk : Simetris

28
Polip : Tidak ada
Mulut
Stomatitis : Tidak ada
Gigi berlubang : Tidak ada
Carries : Tidak ada
Telinga
Bentuk : Simetris
Pengeluaran : Tidak ada
Leher
Pembekakan Kelenjar Tyroid : Tidak ada
Pembesaran Vena Jugularis : Tidak ada
Dada
Pembesaran mamae : Ada
Kebersihan : Bersih
Areola mammae : Hitam
Benjolan : Tidak ada
Putting susu : Menonjol
Paru – paru
Bunyi : Tidak dilakukan
Jantung
Bunyi : Tidak dilakukan
Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
Pembesaran perut : Sesuai Usia Kehamilan
Strie gravidarum : Ada
Linea : Ada
b. Palpasi

Leopold 1 : bagian atas perut ibu teraba bulat, tidak melenting,


lunak yaitu bokong janin.

29
Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba memapan,
memanjang yaitu punggung janin. Pada bagian kiri
perut ibu teraba tonjolan-tonjolan kecil yaitu
ekstremitas janin.

Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba keras,


melenting, bulat yaitu Kepala janin, tidak bisa
digoyangkan lagi.

Leopold IV : Divergen

TFU : 30 cm

TBJ : (30-13)x155 = 2.635 gram

c. Aukultasi
DJJ : 135 kali/menit
Punctum max : Bagian kanan bawah perut ibu
Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah

Oedema : Tidak ada Oedema : Tidak ada


Kaku sendi : Tidak ada Kaku Sendi : Tidak ada
Varises : Tidak
ada
Kelainan : Tidak ada
ReflekPatellaKa/Ki: (+)/(+)

d. Genitalia : Tidak Dilakukan


e. Pemeriksaan panggul
Distansia spinarum : Tidak dilakukan
Distansia kristarum : Tidak dilakukan
Konjugata eksterna : Tidak dilakukan
Lingkar panggul : Tidak Dilakukan
C. ASSESMENT

30
Diagnosis : Ny D G2P1A0H1 usia kehamilan 31-32 minggu
dengan Kehamilan normal
Masalah : Sering BAK
Kebutuhan : Tidak ada
Diagnosis potensial : Tidak ada
Tindakan segera : Tidak ada

D. PLANNING
1. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan pada hari ini yaitu keadaan
ibu dan janin dalam keadaan baik dan normal (ibu mengerti).
2. Menjelaskan kepada ibu tentang masalah ibu bahwa sering buang air
kecil yang dialami ibu adalah keadaan pada ibu hamil yang normal,
karena semakin bertambah usia kehamilan  ibu, semakin besar pula
janin ibu, sehingga lebih menekan kandung kencing ibu,
mengakibatkan ibu sering buang air kecil (ibu mengerti).
3. Memberitahu ibu untuk mengatasi ketidaknyamanannya yaitu sering
BAK dengan cara memperbanyak minum air putih pada siang hari dan
mengurangi minum pada malam hari (ibu mengerti)
4. Memberitahu ibu untuk tetap makan makanan yang bernutrisi seperti
sayur, buah,ikan,daging,. Makan yang cukup itu apabila makan 3 kali
sehari ( ibu mengerti dan akan melakukannya).
5. Memberitahu ibu dan keluarga untuk segera mempersiapkan
persalinan seperti siapa yang akan mengambil keputusan, pendamping
persalinan, transportasi kebidanan, nama calon pendonoor darah serta
perlengkapan pakaian ibu dan bayi
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene, yaitu dengan
mengganti celana dalam setiap kali basah dan terasa lembab, dan jika
cebok baiknya dari depan kebelakang lalu keringkan dengan tissue
atau kain bersih dan kering setiap habis BAK maupun sehabis BAB
7. Memberitahu ibu tanda bahaya pada hamil tua ini seperti janin kurang
gerak atau tidak bergerak, terjadinya perdarahan pervaginam, sakit

31
kepala berlebihan hingga penglihatan kabur, air ketuban pecah
sebelum waktunya. Jika ada salah satu diantara tanda bahaya tersebut
maka ibu langsung segera ke tempat bidan ataupun ke pelayanan
kesehatan terdekat ( ibu mengerti dan bersedia melakukannya).
8. Memberikan ibu tambahan tablet Fe dan menganjurkan ibu untuk
menghabiskan, tablet ini dapat diminum 1x1 setiap hari pada malam
hari sebelum tidur dan disertai dengan minum air yang mengandung
vitamin C hal tersebut untuk mempermudah pelarutan tablet Fe. Dan
menganjurkan ibu untuk mengkomsusi tablet kalk 1x1 dipagi hari (Ibu
mengerti dan bersedia melakukannya).
9. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada 2 minggu
depan, atau sewaktu-waktu jika ibu ada keluhan serta ada tanda
persalinan ( ibu mengerti dan bersedia melakukannya)

32
BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kepada klien Ny “D” G2P1A0H1 usia kehamilan


31-32 minggu dengan kehamilan normal. Maka pada bab ini penulis akan
membahas tentang kesenjangan teori dan kasus. Pengkajian merupakan tahap
awal dari proses yang dilakukan yang mana penulis berusaha mengkaji klien
secara menyeluruh. Hasil pengkajian berupa data subjektif, data objektif,
assesment, dan planning.
Dari hasil pemeriksaan Subjektif terdapat usia keamilan 31-32 minggu
dengan keluhan sering BAK, dari teori mengatakan sering buang air kecil
disebabkan oleh adanya tekanan terhadap kepala janin semakin menurun dan
semakin menekan bagian kandung kemih atau kandung kencing ibu. Artinya
sering BAK adalah hal yang fisiologis untuk ibu hamil trimester III (Romauli,
2011)
Dari hasil pemeriksaan Objektif keadaan ibu dan janin baik. Terdapat
berat badan ibu sebelum hamil 49 kg, berat badan sekarang 58 kg, selama
kehamilan kenaikan berat badan ibu adalah 7 kg, pada Berdasarkan data tersebut
dapat di ketahui bahwa berat badan Ny. D dalam batas normal (Menurut
kemenkes, 2014)
Tekanan darah pada ibu 120/80 mmHg, tekanan darah normal 120/80
mmHg bila tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg, ada faktor
resiko hipertensi tekanan darah tinggi dalam kehamilan (Kemenkes, 2014)
Untuk hasil rencana dan tindakan, penulis memberikan asuhan kebidanan
yang terkait pada masalah Ny “D” asuhan yang diberikan adalah penkes
kepada ibu tentang masalah ibu bahwa sering buang air kecil yang dialami ibu
adalah keadaan pada ibu hamil yang normal, karena semakin bertambah usia
kehamilan  ibu, semakin besar pula janin ibu, sehingga lebih menekan kandung
kencing ibu, mengakibatkan ibu sering buang air kecil.

33
Dari semua hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terdapat bahwa tidak
ada kesenjangan antara teori dan pemeriksaan ANC yang dilakukan oleh penulis
baik dari hasil pemeriksaan Subjektif, Objektif, Assesment dan juga Planning.

34
BAB V
PENUTUP

2.13 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan, penulis dapat menyimpulakan dari
hasil pemeriksaan pada Ny “D” usia kehamilan 31-32 minggu yang mengeluh
sering bak, hal tersebut adalah hal yang fisiologis pada trimerster III dan
apalagi kepala janin sudah memasuki pintu atas panggul. Hasil dari semua
pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa Ny “D” dalam keadaan baik, yang
telah didapatkan adalah kenaikan berat badan ibu selam hamil yaitu 7 kg, DJJ
135 x/i, TFU 2 jari dibawah prosesus xipoideus dan letak janin berada pada
letak yang normal.
Seluruh rencana dan tindakan yang telah disampaikan dan dilakukan
kepada Ny “D” atas berdasarkan teori yang telah dipaparkan.

2.14 Saran
1. Bagi penulis
Hendaknya penulis dapat menerapkan dan lebih
memperhatikan setiap kasus yang terjadi ditempat praktek
sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh diperkuliahan dan sebagai pengalaman nyata dalam
studi kasus.
2. Bagi institusi pendidikan
Hendaknya dapat dijadikan gambaran bagi penulis
selanjutnya dan bahan tambahan pembelajaran bagi mahasiswa
khususnya mahasiswa kebidanan.
3. Bagi ibu hamil
Diharapkan ibu dapat mengetahui informasi tentang
kehamilan, seperti tanda bahaya kehamilan, ketidaknyamanan
ibu hamil trimester III, persiapan persalinan dan pentingnya
memeriksaan kehamilan secara rutin.

35
DAFTAR PUSTAKA

Jannah, N. (2012). buku ajar asuhan kebidanan kehamilan. Yogyakarta: C.V


Andi Offest.

Suweno, A. (2015). Hubungan Kunjungan Antenatal Care. Purwokerto: UMP.

Tyastuti, S. (2016). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta selatan: Pusdik SDM


Kesehatan.

Pusdiknakes, 2011. Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta : JHPIEGO

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo
______2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
______. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai