DISUSUN OLEH:
AMRIYANI (PO722418 1824)
OCTAVIANI WIDYA (PO7224218 1800)
SUZITA PUTRI HAKIKI (PO7224218 1857)
PEMBIMBING CI LAPANGAN
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul
“Asuhan Kebidanan pada Ny “D” G 2P1A0H1 Usia Kehamilan 31-32 Minggu
dengan Kehamilan Normal di Praktik Mandiri Bidan
SUHARTININGSIH,AM.Keb, SKM Tahun 2020”. Penulisan laporan kasus ini
sebagai salah satu syarat Tugas Akhir PK Fisiologis di Bidan Praktik Mandiri
Suhartiningsih.Amd.Keb, SKM. Pembuatan laporan kasus ini tidak akan
terlaksana tanpa adanya kerjasama, bantuan, dukungan, bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terimah kasih kepada :
Penulis menyadari laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu
penulis mengharapkan adanya kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat
memberikan banyak manfaat bagi semua pihak.
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah…………………………………………………………………………
…………….2
1.3 Tujuan......................................................................................................2
1.4 Manfaat....................................................................................................3
v
2.6 Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester III........................12
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................30
BAB V PENUTUP................................................................................................32
5.1 Kesimpulan............................................................................................32
5.2 Saran.......................................................................................................32
v
v
BAB I
PENDAHULUAN
Data Kesehatan Tahun 2011, dapat ditemukan data dan fakta tentang ibu
hamil, yaitu: jumlah ibu hamil di Indonesia sebanyak 5.060.637. Berdasarkan
rekap data proyeksi penduduk tahun 2013 jumlah ibu hamil 685,988 jiwa.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementrian
Kesehatan memperlihatkan bahwa data cakupan antenatal care di indonesia
selama periode 3 tahun terakhir pada tahun 2010 – 2013 yaitu tahun 2010
sebesar 92.7 % dan tahun 2013 sebesar 95.2 %. Cakupan ANC pertama pada
trimester 1 selama periode 3 tahun terakhir pada tahun 2010 – 2013 yaitu
1
tahun 2010 sebesar 72.3 % dan tahun 2013 sebesar 81.3 %. Cakupan K4
selama periode 3 tahun terakhir pada tahun 2010 – 2013 yaitu tahun 2010
sebesar 61.4 % dan tahun 2013 sebesar 70.0 %. (Depkes RI, 2013).
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir
secara ilmiah serta dapat mengimplementasikan antara teori yang
3
didapat dengan kasus yang ada dalam memberikan Asuhan
Kebidanan pada Ny “D” G2P1A0 H1 dengan usia kehamilan 31-32
minggu.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan Pegkajian Data, pengumpulan data melalui
anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
b. Menganalisa data, merumuskan diagnosa, masalah pada klien,
serta memberikan kebutuhan klien.
c. Menyusun rencana tindakan dan Evaluasi.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Penulis
3
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
4
4. Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan
mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang
kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan
dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak
5. Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan
persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun
dapar berjalan dengan lancar
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah
satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan
sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apa pun
Karena manfaat memeriksakan kehamilan sangat besar, maka
dianjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara
rutin di tempat pelayanan kesehatan terdekat. Selain itu status gizi ibu
hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa
kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang
buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga
suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada janinnya akan
terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak
yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar
melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat proses persalinan.
Yang harus diperhatikan adalah ibu hamil harus banyak mengkonsumsi
makanan kaya serat, protein (tidak harus selalu protein hewani seperti
daging atau ikan, protein nabati seperti tahu, tempe sangat baik untuk
dikonsumsi) banyak minum air putih dan mengurangi garam atau makanan
yang terlalu asin.
2.Faktor Psikologis yang turut mempengaruhi kehamilan biasanya terdiri dari :
22
perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu
tidak tertangani dengan baik.
b. Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam menentukan
status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan,
mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal,
maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap
dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.
c. Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi. Faktor ini
mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas
kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya hidup
yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak merokok,
bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan dan dimana pun
ia berada. Perilaku makan juga harus diperhatikan, terutama yang
berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang dipantang adat
padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap dikonsumsi.
Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah personal
hygiene. Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, mengganti
pakaian dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan bra yang
menunjang payudara, dan pakaian yang menyerap keringat. Ekonomi juga
selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat.
Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya
secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan
persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya perencanaan yang
baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses
persalinan dapat berjalan dengan baik. Yang patut diperhatikan adalah
bahwa kehamilan bukanlah suatu keadaan patologis yang berbahaya.
Kehamilan merupakan proses fisiologis yang akan dialami oleh wanita
usia subur yang telah berhubungan seksual. Dengan demikian kehamilan
harus disambut dan dipersiapkan sedemikian rupa agar dapat dilalui
dengan aman.
22
2.3 Perubahan Fisik pada Ibu Hamil Trimester III
Menurut Vivian (2011) perubahan fisiologis pada masa kehamilan
trimester 3 adalah :
1. Minggu ke 28/bulan ke 7
Fundus berada dipertengahan antara pusat dan sifoudeus. Hemoroid
mungkin terjadi. Pernapasan dada menggantikan pernapasan perut. Garis
bentuk janin dapat dipalpasi. Rasa panas perut mungkin terasa (Vivian,
2011)
2. Minggu ke 32/bulan ke 8
Fundus mencapai prosesus sifoideus, payudara penuh ndan nyeri tekan.
Sering BAK mungkin kembali terjadi, selain itu terjadi dispnea (Vivian,
2011)
3. Minggu ke 38/bulan ke 9
Penurunan bayi ke dalam pelvis/panggul ibu atau (lightening). Plasenta
setebal hampis 4 kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan berat nya 0,5
sampai 0,6 kg. Sakit punggung dan seriing BAK sering meningkat Braxton
Hiks meningkat karena serviks dan segmen bawah rahim disiapkan untuk
persalinan (Vivian, 2011)
22
sehingga ibu kekurangan energi untuk mengantarkan darah dan
oksigen ke rahim.
b. Kebutuhan gizi pada Bumil
Kebutuhan zat-zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat janin dan
kecepatan janin mensintesa jaringan-jaringan baru. Dengan demikian
kebutuhan gizi akan maksimum pada minggu-minggu mendekati
kelahiran. Zat-zat gizi ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada
masa anabolic dan dari mkanan ibu sehari-hari sewaktu hamil.
c. Kebutuhan energy
Kebutuhan pada waktu hamil adalah 300 – 500 Kcal lebih banyak
dari makanan yang biasa ibu makan setiap hari. Penambahan 300 –
500 Kcal ini, dianggap zat-zat gizi lain (protein, vitamin dan mineral)
juga ikut terpenuhi, baik untuk kebutuhan ibu sendiri maupun untuk
kebutuhan janin dalam kandungan.
d. Kebutuhan lemak
Lemak selain sebagai sumber kalori juga untuk memperoleh
vitamin-vitamin dalam lemak yaitu vitamin A, D, E dan K
e. Kebutuhan vitamin
Kebutuhan vitamin pada umumnya meningkat selama hamil.
Vitamin diperlukan untuk membantu metabolisme karbohidrat dan
protein. Salah satu vitamin yang perlu diperhatikan selama hamil
adalah folic acid (folacin).
f. Vitamin A
Vitamin A adalah penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi serta
meningkatkan daya tahan terhadap infeksi juga diperlukan untuk
pemeliharaan jaringan mata.
g. Vitamin B complex
Vitamin B1
(aneurin) : penting untuk pembakaran hidrat arang, guna
menghasilkan tenaga serta urat saraf. Terdapat pada telur, ginjal, otak
22
ikan, beras tumbuk, kacang-kacangan, beras merah, daun singkong,
daun kacang panjang dll
h. Vitamin B
i. Vitamin B12
j. Folic Acid
Folic acid atau folacin adalah vitamin yang berfungsi sebagai
coenzym dalam sintesa DNA. Folic acid memelihara pertumbuhan
janin dan mencegah terjadinya anemia makrositik megaloblastik
selama hamil. Kebutuhan folacin selama hamil antara 400 – 800
gram/hari.
22
Menurut Sulistyawati (2013) Perubahan psikologis pada masa
kehamilan Trimester III , yaitu:
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik.
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya.
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif) & Libido menurun.
1. Support Keluarga
Tugas keluarga yang saling melengkapi dan dapat menghindari
konflik adalah dengan cara pasangan merencanakan untuk kedatangan
anaknya, mencari informasi bagaimana menjadi ibu dan ayah, suami
mempersiapkan peran sebagai kepala rumah tangga. Disini
motivasi suami dan keluarga untuk membantu meringankan
ketidaknyamanan dan terhindar dari stress psikologi.
2. Support dari Tenaga Kesehatan
Peran bidan dalam perubahan dan adaptasi psikolgis adalah
dengan memberi support atau dukungan moral bagi klien,
meyakinkan klien dapat menghadapi kehamilannua dan perubahan
yang dirasakannya adalah sesuatu yang normal.
3. Rasa aman dan nyaman selama kehamilan
Kebutuhan pertama ialah ia merasa dicintai dan dihargai,
kebutuhan kedua ialah ia merasa yakin akan penerimaan
pasangannya terhadap sang anak.
22
4. Persiapan menjadi orang tua
Salah satu persiapan orang tua dapat dilaksanakan dengan
kelas pendidikan kelahiran/ kelas antenatal.
5. Sibling
Dilakukan kepada ibu yang sudah memiliki anak untuk
menghindari penolakan dari anak sebelumnya. Biasanya terjadi pada
anak usia 2-3 tahun. Pencegah terjadinya sibling ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan, di antaranya sebagai berikut:
a. Jelaskan pada anak tentang posisinya (meskipun ada
adiknya, ia tetap disayangi oleh ayah ibu)
b. Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya
c. Ajak anak untuk berkomunikasi denagn bayi sejak masih
dalam kandungannya
d. Ajak anak untuk melihat benda-benda yang berhubungan
dengan kelahiran bayi.
Pembesaran perut
Rahim terus membesar, sampai ke 36 ukuran uterus mencapai pinggir
bagian bawah tulang iga terendah pada dada. Pembesaran perut sering
membuat puser/udel jadi menonjol.(manuaba 2010)
22
Perubahan kadar hormon
Ini bisa memperlambat proses pencernaan dan merelaksasi otot lambung
sehingga asam lambung keluar ke kerongkongan dan menimbulkan sensasi
heartburn spt diatas. Sehingga dianjurkan bumil untuk menghindari
makanan yang pedas. berminyak dan goreng2an, serta makan dalam porsi
kecil2 dan sering. Setelah makan dianjurkan posisi tetap tegak (jangan
berbaring), untuk mencegah terjadinya aliran balik makanan dari lambung
ke kerongkongan.(manuaba 2010)
Bengkak/edema
Tubuh menhasilkan dan menyimpan cairan tambahan selama hamil,
akibatnya banyak bumil yang mengalami bengkak, terutama di akhir
kehamilan. Bengkak sering timbul di kaki , tumit, dan wajah. Penekanan
pembesaran uterus pada pembuluh vena mengakibatkan darah balik dari
bagian bawah tubuh terhambat, sehingga menyebabkan kaki dan tungkai
bawah menjadi edema. Dianjurkan untuk banyak minum, mengkompres
dingin, memakai sepatu longgar dan meninggikan kaki pada saat duduk
atau istirahat. Jika pembengakakan terjadi dengan cepat serta berlebihan
ini mungkin merupakan tanda pre-eklampsia.(manuaba 2010)
Pembesaran payudara
22
Sementara ada sebagian yang mengalami perubahan warna, lebih kering
atu lebih berminyak dari biasanya. Keluhan lain adalah tumbuhnya bulu
pada tempat2 yng tidk diinginkan seperti pada wajah, perut dan puting
susu. Hormon yng dihasilkan selama hamil bisa mengakibatkan
pertmbuhan kuku yang cepat serta lebih keras dari biasanya. Ada juga
yang mengalami kukunya mudah patah. Perubahan ini hilang setelah
kelahiran.(manuaba 2010)
Keringat meningkat
Sering terjadi peningkatan produksi keringat. Ini akibat meningkatnya
metabolisme (pembakaran kalori) tubuh wanita hamil. Jika udara panas,
agar tidak over heating, dianjurkan meminum air dingin, beristirahat, serta
mandi air dingin.(manuaba 2010)
Stretch mark
22
bulan semakin dekat. Ibu hamil menanggapi kondisi ini berbeda-beda, ada
yang ingin segera melahirkan, bingung, perasaan menjadi tak tentu,
bahkan ada yang ketakutan dan panik menjelang mendekatnya proses
persalinan, khususnya bagi ibu hamil dengan anak pertama.(manuaba
2010)
22
cairan, perlu diwaspadai terjadinya ketuban pecah dini (KPD).
Menegakkan diagnosis KPD perlu diperiksa apakah cairan yang keluar
tersebut adalah cairan ketuban. Pemeriksaan dilakukan dengan
menggunakan speculum untuk melihat darimana asal cairan, kemudian
pemeriksaan reaksi Ph basa.
e. Gerakan janin tidak terasa
Apabila ibu hamil tidak merasakan gerakan janin sesudah usia kehamilan
22 minggu atau selama persalinan, maka waspada terhadap kemungkinan
gawat janin atau bahkan kematian janin dalam uterus.Gerakan janin
berkurang atau bahkan hilang dapat terjadi pada solusio plasenta dan
ruptur uteri.
f. Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut kemungkinan tanda persalinan preterm, ruptur uteri, solusio
plasenta. Nyeri perut hebat dapat terjadi pada ruptur uteri disertai shock,
perdarahan intra abdomen dan atau pervaginam, kontur uterus yang
abnormal, serta gawat janin atau DJJ tidak ada.
g. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22
minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses
persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada
kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan
aterm.
2.10 Standar Pelayanan ANC (10T)
22
1. Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan
Pengukuran ini dilakukan untuk memantau perkembangan tubuh ibu
hamil. Hasil ukur juga dapat dipergunakan sebagai acuan apabila
terjadi sesuatu pada kehamilan, seperti bengkak kehamilan kembar,
hingga kehamilan dengan obesitas.Penambahan berat badan pada
trimester I berkisar 0,5 kg setiap bulan. Di trimester II-III, kenaikan
berat badan bisa mencapai 0,5 kg setiap minggu. Pada akhir
kehamilan, pertambahan berat badan berjumlah sekitar 20-90 kg
dari berat badan sebelum hamil (Nurul Khotimah, 2016)
2. Pemeriksaan Tekanan Darah
22
apabila dilakukan minimal 2 kali dengan jarak 4 minggu (Nurul
Khotimah, 2016)
5. Pemberian Tablet Zat Besi
Pada umumnya, zat besi yang akan diberikan berjumlah minimal 90
tablet dan maksimal satu tablet setiap hari selama kehamilan.
Hindari meminum tablet zat besi dengan kopi atau teh agar tidak
mengganggu penyerapan (Nurul Khotimah, 2016)
6. Tetapkan Status Gizi
Pengukuran ini merupakan satu cara untuk mendeteksi dini adanya
kekurangan gizi saat hamil. Jika kekurangan nutrisi, penyaluran gizi
ke janin akan berkurang dan mengakibatkan pertumbuhan
terhambat juga potensi bayi lahir dengan berat rendah. Cara
pengukuran ini dilakukan dengan pita ukur mengukur jarak pangkal
bahu ke ujung siku, dan lingkar legan atas (LILA) (Nurul
Khotimah, 2016)
7. Tes Laboratorium (Rutin dan Khusus)
Pemeriksaan laboratorium terdiri dari pemeriksaan kadar
hemoglobin, golongan darah dan rhesus, tes HIV juga penyakit
menular seksual lainnya, dan rapid test untuk malaria. Penanganan
lebih baik tentu sangat bermanfaat bagi proses kehamilan (Nurul
Khotimah, 2016)
8. Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ)
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk memantau, mendeteksi ,
dan menghindarkan faktor risiko kematian prenatal yang disebabkan
oleh hipoksia, gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi.
Pemeriksaan denyut jantung sendiri biasanya dapat dilakukan pada
usia kehamilan 16 minggu (Nurul Khotimah, 2016)
9. Tatalaksana Kasus
Anda berhak mendapatkan fasilitas kesehatan yang memiliki tenaga
kesehatan yang kompeten, serta perlengkapan yang memadai untuk
penanganan lebih lanjut di rumah sakit rujukan. Apabila terjadi
22
sesuatu hal yang dapat membahayakan kehamilan, Anda akan
menerima penawaran untuk segera mendapatkan tatalaksana kasus
(Nurul Khotimah, 2016)
10. Temu Wicara Persiapan Rujukan
Temu wicara dilakukan setiap kali kunjungan. Biasanya, bisa
berupa konsultasi, persiapan rujukan dan anamnesa yang meliputi
informasi biodata, riwayat menstruasi, kesehatan, kehamilan,
persalinan, nifas, dan lain-lain. Temu wicara atau konsultasi dapat
membantu Anda untuk menentukan pilihan yang tepat dalam
perencanaan, pencegahan komplikasi, dan juga persalinan.
Pelayanan ini juga diperlukan untuk menyepakati segala rencana
kelahiran, rujukan, mendapatkan bimbingan soal mempersiapkan
asuhan bayi, serta anjuran pemakaian KB pasca melahirkan (Nurul
Khotimah, 2016)
Menurut Ari Suweno (2015), adapun standar kunjungan ibu hamil tiap
trimester adalah :
1. Trimester I: ibu memeriksakan kehamilan minimal 1 kali pada 3 bulan
pertama usia kehamilan disebut juga K1 (kunjungan pertama ibu
hamil) (Suweno, Aris. 2015)
2. Trimester II: ibu memeriksakan kehamilan minimal 1 kali pada umur
kehamilan 4-6 bulan (Suweno, Aris. 2015)
3. Trimseter III: ibu memeriksakan kehamilannya minimal 2 kali pada
umur kehamilan 7–9 bulan.Kunjungan Ibu Hamil (Suweno, Aris.
2015)
Kunjungan ibu hamil dilakukan secara berkala yang dibagi menjadi
beberapa tahap, yaitu:
1. Kunjungan ibu hamil yang pertama (K1)
Kunjungan K1 adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan
petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan
22
pelayanan kesehatan trimester I dimana usia kehamilan 1 sampai 12
minggu, meliputi identitas/ biodata, riwayat kehamilan, riwayat
kebidanan, riwayat kesehatan, riwayat sosial ekonomi, pemeriksaan
kehamilan dan pelayanan kesehatan, penyuluhan dan konsultasi
(Suweno, Aris. 2015.)
2. Kunjungan ibu hamil yang keempat (K4)
Kunjungan K4 adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih
dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemerisaan kehamilan
dan pelayanan kesehatan pada trimester III, usia kehamilan >32
minggu, meliputi anamnese, pemeriksaan kehamilan dan pelayanan
kesehatan, pemeriksaan psikologis, pemeriksaan laboratorium bila ada
indikasi/diperlukan, diagnosis akhir (kehamilan normal, terdapat
penyakit, terjadi komplikasi, atau tergolong kehamilan risiko tinggi),
sikap dan rencana tindakan (persiapan persalinan dan rujukan)
(Suweno, Aris. 2015)
a. Intervensi nutrisi
1. Intervensi diet : Direkomendasikan untuk makan makanan bergizi
dan tetap melakukan aktivitas fisik/ olahraga rutin selama
kehamilan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kenaikan berat
badan berlebih selama kehamilan.
2. Pemberian suplemen besi dan asam folat : Direkomendasikan
untuk mengkonsumsi suplemen besi sebanyak 30-60 mg/hari dan
0,4mg asam dolat tiap harinya. Hal ini untuk mencegah anemia,
peurperal sepsis, BBLR, dan kelahiran preterm.
22
3. Pemberian suplemen kalsium : Dosis harian kalsium yang
dianjurkan untuk ibu hamil adalah 1,5-2,0 gr peroral untuk
mengurangi risiko
b. Penilaian kondisi ibu dan janin
1) Penilaian ibu
Anemia : Pemeriksaan hitung darah lengkap (blood count test)
merupakan metode yang paling direkomendasikan untuk
mendiagnosis adanya anemia selama kehamilan.
Gestational diabetes mellitus : Temuan hiperglikemi pada wanita
hamil dapat diklasifikasikan sebagai GDM atau DM pada
kehamilan.
Penggunaan rokok dan obat-obatan : Pada tiap kunjungan ANC
sangat dianjurkan untuk menanyakan ada/ tidaknya penggunaan
rokok baik sebelum atau saat kehamilan. Selain itu ada/ tidaknya
paparan rokok di lingkungan sekitar.
HIV dan sifilis : Bagi semua ibu hamil yang rentan atau berisiko
terkena HIV atau sifilis, maka perlu dilakukan uji anti HIV
maupun sifilis.
2) Penilaian janin
1. Pergerakan janin
2. Pengukuran tinggi fundus
3. Ultrasound scan : Dilakukan sebelum usia kehamilan 24
minggu untuk meningkatkan deteksi adanya kelainan pada
janin atau adanya kehamilan ganda.
4. Doppler ultrasound : Tidak dianjurkan untuk dilakukan secara
rutin dalam upanya meningkatkan kondisi ibu maupun janin.
Pemeriksaan DJJ dengan doppler hanya dilakukan secara
periodik saat ANC.
c. Tindakan pencegahan
22
1. Vaksin tetanus toxoid : Direkomendasikan untuk diberikan kepada
semua ibu hamil. Pemberian tergantung dengan riwayat vaksinasi
ibu sebelumnya. Vaksinasi ini untuk mencegah kematian bayi
akibat tetanus.
2. Pencegahan malaria : Pada ibu hamil yang tinggal di daerah
endemik sangat dianjurkan untuk mendapatkan profilaksis malaria
pada trimester 2. Profilaksis ini diberikan tiap bulan atau minimal
3 kali pemberian.
3. Pencegahan HIV dengan pemberian pre-exposure profilaksis
(PreP), pemberian PreP oral dianjurkan bagi ibu hamil dengan
risiko tinggi HIV
22
4) Pelaksanaan ANC minimal 8 kali bagi setiap ibu hamil sangat
dianjurkan untuk mengurangi kematian selama kehamilan maupun
saat persalinan.
22
BAB III
TINJAUAN KASUS
TAHUN 2020
Tanggal/waktu : Sabtu/29-februari-2020
A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Nama ibu : Ny D nama suami : Tn A
Umur : 27 Tahun umur : 29 Tahun
Suku : melayu Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTP Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Gol darah :A Gol darah :O
Alamat : Seri kuala lobam
2. Alasan Kunjungan : Ibu mengatakan ingin melakukan
Kunjungan ulang
3. Keluhan Utama : Ibu mengatatakan sering kencing
4. Riwayat Haid
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 28 Hari
Lamanya : 4-5 Hari
23
Jumlahnya : 3x ganti pembalut / hari
Masalah : Tidak ada
Warna : Merah segar
HPHT : 25-06-2019
TP : 02-03-2020
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Periksa
TT
Tahun
g
Penolon
Tempat
Jenis
Jenis kl
PB
BB
Aterm
Penyulit
Lokea
ASI E
ASI 2 th
ke
1 √ - √ √ √
8 kali
Bidan
TT4
2018
Bidan
BPM
Spontan
♀
49 cm
2 H A M I L I N I 2.500 gr
24
Periksa ke : Bidan
Keluhan : Sering BAK
Asuhan : Penkes ketidaknyamanan TM III
Penkes untuk mengurangi pekerjaan yang
berat
Obat – obatan : Fe, kalk
7. Riwayat penyakit yang menyertai kehamilan saat ini
a. Jantung : Tidak ada
b. Asma : Tidak ada
c. Hipertensi : Tidak ada
d. Diabetes : Tidak ada
e. HIV/AIDS : Tidak ada
f. Cacat bawaan : Tidak ada
g. Pre eklampsi : Tidak ada
h. Eklampsi : Tidak ada
i. PMS : Tidak ada
j. Dll : Tidak ada
8. Riwayat operasi : Tidak ada
9. Riwayat penyakit keluarga
a. Hipertensi : Tidak ada
b. Jantung : Tidak ada
c. Asma : Tidak ada
d. Diabetes : Tidak ada
e. Dll : Tidak ada
10. Riwayat pernikahan
Status pernikahan : Sah
Umur nikah : 25 Tahun
Perkawinan ke : Pertama
Berapa lama nikah baru hamil : 5 bulan
11. Riwayat KB
25
Rencana penggunaan KB : Ada
Jenis KB yg akan digunakan : Suntik 1 bulan
Jenis KB yg pernah digunakan : suntik 1 bulan
Masalah dalam penggunaan KB : Tidak ada
Kapan berhenti menjadi akseptor : Bulan Maret 2019
Alasan berhenti menjadi akseptor : Ingin memiliki anak lagi
12. Riwayat psikologis
Keadaan emosional ibu : Stabil
Pandangan ibu terhadap kehamilan : Senang
Pandangan suami terhadap kehamilan : Senang
Jenis kelamin apa yang diinginkan : Laki-laki
13. Persiapan persalinan
Pengambil keputusan : Suami
Tempat akan bersalin : PMB
Penolong persalinan : Bidan
Transportasi kebidan : Motor
Nama calon pendonor : keluarga
Pendamping persalinan : Suami, orang tua (ibu)
Penjaga anak lainnya dirumah : keluarga
14. Pola nutrisi
a. Makanan
Jenis : Nasi, ikan, sayur, buah, tempe
Porsi : 2 kali/hari
Alergi : Tidak ada
b. Minuman
Jenis : Air putih, susu
Porsi : 7-8 air putih, 2 air susu gelas/hari
Alergi : Tidak ada
26
a. BAK
Frekuensi : 6-7 kali/hari
Warna : Kuning jernih
Masalah : Tidak ada
b. BAB
Frekuensi : 1 kali/hari
Warna : Kuning
Masalah : Tidak ada
16. Pola istirahat
a. Siang
Frekuensi : ± 1 jam
Masalah : Tidak ada
b. Malam
Frekuensi : ± 7 jam
Masalah : Tidak ada
17. Aktivitas sehari-hari
Seksualitas : 1 minggu sekali
Olahraga : Ada (senam hamil, jalan pagi)
Pekerjaan : Pekerjaan rumah
18. Personal hygiene
Mandi : 2 kali/hari
Keramas : 3 kali/minggu
Gosok gigi : 2 kali/hari
Ganti pakaian dalam : 2 kali/hari
Ganti pakaian luar : 2 kali/hari
27
20. Pemeriksaan laboratorium
HB : 11,2 Gram/dl
HBSAG : Negatif
Sifilis : Negatif
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
BB sebelum hamil : 49 kg
BB sekarang : 58 kg
TB : 153 cm
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 36 C
RR : 20 kali/menit
Nadi : 78 kali/menit
Lila : 24 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala
Rambut : Hitam, tidak rontok, tidak
berketombe
Kebersihan : Bersih
Muka
Oedema : Tidak ada
Pucat/ Tidak Pucat : Tidak Pucat
Mata
Sclera : Putih, Tidak Kuning
Konjungtiva : Tidak pucat/merah muda
Hidung
Bentuk : Simetris
28
Polip : Tidak ada
Mulut
Stomatitis : Tidak ada
Gigi berlubang : Tidak ada
Carries : Tidak ada
Telinga
Bentuk : Simetris
Pengeluaran : Tidak ada
Leher
Pembekakan Kelenjar Tyroid : Tidak ada
Pembesaran Vena Jugularis : Tidak ada
Dada
Pembesaran mamae : Ada
Kebersihan : Bersih
Areola mammae : Hitam
Benjolan : Tidak ada
Putting susu : Menonjol
Paru – paru
Bunyi : Tidak dilakukan
Jantung
Bunyi : Tidak dilakukan
Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
Pembesaran perut : Sesuai Usia Kehamilan
Strie gravidarum : Ada
Linea : Ada
b. Palpasi
29
Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba memapan,
memanjang yaitu punggung janin. Pada bagian kiri
perut ibu teraba tonjolan-tonjolan kecil yaitu
ekstremitas janin.
Leopold IV : Divergen
TFU : 30 cm
c. Aukultasi
DJJ : 135 kali/menit
Punctum max : Bagian kanan bawah perut ibu
Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah
30
Diagnosis : Ny D G2P1A0H1 usia kehamilan 31-32 minggu
dengan Kehamilan normal
Masalah : Sering BAK
Kebutuhan : Tidak ada
Diagnosis potensial : Tidak ada
Tindakan segera : Tidak ada
D. PLANNING
1. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan pada hari ini yaitu keadaan
ibu dan janin dalam keadaan baik dan normal (ibu mengerti).
2. Menjelaskan kepada ibu tentang masalah ibu bahwa sering buang air
kecil yang dialami ibu adalah keadaan pada ibu hamil yang normal,
karena semakin bertambah usia kehamilan ibu, semakin besar pula
janin ibu, sehingga lebih menekan kandung kencing ibu,
mengakibatkan ibu sering buang air kecil (ibu mengerti).
3. Memberitahu ibu untuk mengatasi ketidaknyamanannya yaitu sering
BAK dengan cara memperbanyak minum air putih pada siang hari dan
mengurangi minum pada malam hari (ibu mengerti)
4. Memberitahu ibu untuk tetap makan makanan yang bernutrisi seperti
sayur, buah,ikan,daging,. Makan yang cukup itu apabila makan 3 kali
sehari ( ibu mengerti dan akan melakukannya).
5. Memberitahu ibu dan keluarga untuk segera mempersiapkan
persalinan seperti siapa yang akan mengambil keputusan, pendamping
persalinan, transportasi kebidanan, nama calon pendonoor darah serta
perlengkapan pakaian ibu dan bayi
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene, yaitu dengan
mengganti celana dalam setiap kali basah dan terasa lembab, dan jika
cebok baiknya dari depan kebelakang lalu keringkan dengan tissue
atau kain bersih dan kering setiap habis BAK maupun sehabis BAB
7. Memberitahu ibu tanda bahaya pada hamil tua ini seperti janin kurang
gerak atau tidak bergerak, terjadinya perdarahan pervaginam, sakit
31
kepala berlebihan hingga penglihatan kabur, air ketuban pecah
sebelum waktunya. Jika ada salah satu diantara tanda bahaya tersebut
maka ibu langsung segera ke tempat bidan ataupun ke pelayanan
kesehatan terdekat ( ibu mengerti dan bersedia melakukannya).
8. Memberikan ibu tambahan tablet Fe dan menganjurkan ibu untuk
menghabiskan, tablet ini dapat diminum 1x1 setiap hari pada malam
hari sebelum tidur dan disertai dengan minum air yang mengandung
vitamin C hal tersebut untuk mempermudah pelarutan tablet Fe. Dan
menganjurkan ibu untuk mengkomsusi tablet kalk 1x1 dipagi hari (Ibu
mengerti dan bersedia melakukannya).
9. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada 2 minggu
depan, atau sewaktu-waktu jika ibu ada keluhan serta ada tanda
persalinan ( ibu mengerti dan bersedia melakukannya)
32
BAB IV
PEMBAHASAN
33
Dari semua hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terdapat bahwa tidak
ada kesenjangan antara teori dan pemeriksaan ANC yang dilakukan oleh penulis
baik dari hasil pemeriksaan Subjektif, Objektif, Assesment dan juga Planning.
34
BAB V
PENUTUP
2.13 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan, penulis dapat menyimpulakan dari
hasil pemeriksaan pada Ny “D” usia kehamilan 31-32 minggu yang mengeluh
sering bak, hal tersebut adalah hal yang fisiologis pada trimerster III dan
apalagi kepala janin sudah memasuki pintu atas panggul. Hasil dari semua
pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa Ny “D” dalam keadaan baik, yang
telah didapatkan adalah kenaikan berat badan ibu selam hamil yaitu 7 kg, DJJ
135 x/i, TFU 2 jari dibawah prosesus xipoideus dan letak janin berada pada
letak yang normal.
Seluruh rencana dan tindakan yang telah disampaikan dan dilakukan
kepada Ny “D” atas berdasarkan teori yang telah dipaparkan.
2.14 Saran
1. Bagi penulis
Hendaknya penulis dapat menerapkan dan lebih
memperhatikan setiap kasus yang terjadi ditempat praktek
sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh diperkuliahan dan sebagai pengalaman nyata dalam
studi kasus.
2. Bagi institusi pendidikan
Hendaknya dapat dijadikan gambaran bagi penulis
selanjutnya dan bahan tambahan pembelajaran bagi mahasiswa
khususnya mahasiswa kebidanan.
3. Bagi ibu hamil
Diharapkan ibu dapat mengetahui informasi tentang
kehamilan, seperti tanda bahaya kehamilan, ketidaknyamanan
ibu hamil trimester III, persiapan persalinan dan pentingnya
memeriksaan kehamilan secara rutin.
35
DAFTAR PUSTAKA