Anda di halaman 1dari 7

Ahmad FFR, Santoso A, Qanitha

JurnalAIlmu
/ Jurnal Ilmu Kesehatan
Kesehatan Masyarakat.
Masyarakat. 2020;
2020; 9 (1): 9 (1): 53-59
53-59

Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat


(The Public Health Science Journal)

Journal Homepage: http://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm

Korelasi antara Kadar Kalsium Serum dengan Fungsi Paru


pada Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)

Farah Fauziyah R. Ahmad1, Arif Santoso2, Andriany Qanitha3


1Program Studi Biomedik, Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, Indonesia
2,3FakultasKedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, Indonesia
E-mail: 1farahtanaka@gmail.com, 2arifs777@gmail.com, 3myaqanitha@gmail.com

Abstrak
Patologi PPOK menunjukkan gangguan inflamasi kronis yang dapat menyebabkan penyumbatan aliran udara di paru-
paru, sedangkan kalsium diketahui memiliki kemampuan mengembalikan aspek respon bawaan. Kalsium juga memiliki
peran dalam proses pergerakan otot pernapasan sebagai kompensasi untuk hambatan aliran udara. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar kalsium serum dan fungsi paru pada pasien dengan PPOK.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan analitik observasional, dilakukan selama 2 bulan, dengan
total sampel 36 orang pasien PPOK. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa tidak ada hubungan antara kadar
kalsium serum dengan fungsi paru pada pasien PPOK (P> 0,05). Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang
lebih besar dan penelitian dengan menggunakan variabel lebih spesifik seperti serum ion kalsium.
Kata Kunci : Fungsi paru, kalsium serum, PPOK

Abstract
Pathology of COPD shows chronic inflammatory disorders that can cause blockage of air flow in the lungs, while calcium is
known to have the ability to restore the innate response aspect, calcium also has a role in the process of breathing muscle
movement as compensation for air flow obstruction. This study aims to determine the relationship between serum calcium
levels and lung function in patients with COPD. This study used a cross-sectional design with observational analytics, conducted
for 2 months, with a total sample of 36 COPD patients. Based on the results of data analysis, it is known that there is no
relationship between serum calcium levels with lung function in COPD patients (P> 0.05). Further research is needed with a
larger sample and research using a more specific variable, serum calcium ion.
Keywords: Lung function, serum calcium, COPD

https://doi.org/ 10.33221/jikm.v9i01.488
Received : 31 Januari 2020 / Revised : 19 Februari 2020 / Accepted : 28 Februari 2020
53
Copyright @ 2020, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, p-ISSN: 2252-4134, e-ISSN 2354-8185,
Ahmad FFR, Santoso A, Qanitha A / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2020; 9 (1): 53-59

Pendahuluan yaitu kalsium.6 Sementara itu, nilai normal


PPOK merupakan salah satu kalsium pada umumnya yaitu 8–10 mg/dl
penyakit paru pada saluran napas yang (2–2,5 mmol/L). Penurunan nilai kalsium
ditandai dengan adanya hambatan aliran pada penderita PPOK, selain karena nutrisi
udara yang tidak reversible atau reversible juga sangat dipengaruhi oleh asap rokok.
parsial.1,2 PPOK menjadi masalah Merokok dapat mengganggu sinyal
kesehatan di dunia termasuk di Indonesia. kalsium yang disebabkan penipisan
Di Indonesia prevalensi PPOK pada tahun simpanan endoplasma, penurunan
2013 mencapai 3,7 persen. Menurut data pelepasan kalsium retikulum endoplasma
dari Balai Besar Kesehatan Paru (RE), serta terjadi reaksi gen, dalam hal ini
Masyarakat (BBKPM) Makassar jumlah yaitu ORAI3.7 Hal ini berlawanan dengan
kasus PPOK periode Januari sampai Juli fungsi kalsium yang merupakan pembawa
2019 terdapat 419 kasus dan menjadi pesan utama dalam semua fungsi fisiologis
urutan ke-enam daftar penyakit rawat jalan terutama fungsi pernafasan yaitu mucus,
terbesar di Kota Makassar. sekresi citokin, cilia, dan perbaikan epitel.8
Patologi paru yang terjadi pada Makrofag alveolar pada PPOK
PPOK menunjukkan inflamasi di seluruh telah menunjukan gangguan fagositosis
sel. Neutrofil pada dinding bronkus bakteri dan sekresi sitokin yang tidak
menyebabkan edema dan penyempitan teratur dan bergantung oleh proses
jalan napas. Edema dan penyempitan jalan kalsium. Jumlah neutrofil dan makrofag
napas ini menghambat aliran udara masuk yang bertambah menyebabkan
dan keluar paru. Kondisi ini ketidakmampuan membersihkan bakteri
mengakibatkan meningkatnya frekuensi patogen, hal inilah yang dapat
pernapasan.3 Sebagai kompensasi terhadap menyebabkan eksaserbasi yang berulang
hal tersebut dibutuhkan peran otot-otot sehingga PPOK semakin memburuk.8
pernapasan. Otot asesori pada leher dan Makrofag alveolar mampu merusak
dada bagian atas ikut digunakan secara fagositosis bakteri sehingga memerlukan
berlebihan untuk meningkatkan pergerakan internalisasi dari f-aktin sehingga terjadi
dinding dada.4 Kalsium diketahui memiliki penataan ulang sitoskeleton, hal ini
peran terhadap kinerja otot, pengaturan membutuhkan pembentukan
kontraksi dan relaksasi otot, yaitu phagolysosome yang efektif. Proses
berdasarkan aktin dan miosin. Ion kalsium tersebut membutuhkan peran kalsium
berfungsi untuk melakukan potensial aksi dalam mengatur respon kekebalan terhadap
terhadap otot sehingga massa otot dapat bakteri.9 Beberapa penelitian telah
dipertahankan termasuk otot-otot membuktikan bahwa kalsium juga terbukti
pernapasan sebagai usaha dalam berkaitan dengan sektesi sitokin yang
mempertahankan ventilasi paru.5 Penelitian terkait dengan respon imun bawaan seperti
lain menunjukan otot-otot yang dapat TNFα, IL2, IL6, IL8, IL12, dan IL23).
terjadi disfungsi pada penderita PPOK Penelitian ini ingin melihat apakah
adalah otot pernapasan, alat gerak, otot terdapat korelasi antara kadar kalsium
intercostal, serta otot fleksor digitorum serum dengan fungsi paru pada penderita
brevis (FDB). Penelitian ini menemukan paru obstruksi kronik (PPOK).
bahwa terdapat gangguan defisit kopling
E-C, terutama gangguan dari tindakan Metode
potensional yang ditimbulkan oleh Jenis penelitian ini bersifat analitik
pelepasan kalsium. observasional, dengan rancangan
Asupan nutrisi yang terhambat penelitian potong lintang (cross sectional).
dapat menyebabkan defisiensi nutrisi dan Penelitian ini dilakukan selama bulan
resiko individu terkena infeksi meningkat, November sampai dengan Desember dan
begitu juga dengan mineral, dalam hal ini dilaksanakan di Balai Besar Kesehatan

54
Ahmad FFR, Santoso A, Qanitha A / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2020; 9 (1): 53-59

Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar, Hasil


Provinsi Sulawesi Selatan di Indonesia. Penelitian ini melibatkan 36 orang
Jumlah sampel dalam penelitian berjumlah pasien yang telah didiagnosa sebagai
32 orang. Pengambilan jumlah sampel penderita PPOK, subjek penelitian diambil
tersebut menggunakan rumus analitik dari poli pulmonologi di Balai Besar
korelatif ordinal-ordinal, dengan koefisien Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM)
korelasi sebesar 0,50. Tehnik pengambilan Makassar. Subjek penelitian merupakan
sampel yang digunakan dalam penelitian pasien yang berobat pada bulan November
ini adalah teknik purposive sampling yaitu sampai dengan Desember 2019. Adapun
pengambilan sampel secara sengaja sesuai karakteristik penelitian, digambarkan
dengan persyaratan sampel yang dalam tabel 1.
diperlukan. Sampel dalam penelitian ini
adalah penderita PPOK yang berobat di Tabel 1. Karakteristik Responden
BBKPM Makassar dan memenuhi kriteria
inklusi. Adapun kriteria inklusi dalam Karakteristik Frekuensi*
penelitian ini adalah pasien yang telah Jenis Kelamin
Laki-Laki 32 (88,9)
didiagnosa dengan PPOK oleh dokter Perempuan 4 (11,1)
spesialis paru di BBKPM Makassar dan Umur (tahun) 57,31 ± 13,49
bersedia ikut dalam penelitian. Sedangkan Tinggi Badan (cm) 160,36 ± 8,39
kriteria ekslusi dalam penelitian ini apabila Berat Badan (kg) 53,94 ± 8,91
subjek penelitian mendapatkan suplemen *N(%), Mean±SD
kalsium, menderita penyakit lain
khususnya yang dapat menyebabkan Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa
penurunan kadar kalsium seperti penyakit subjek terbanyak dalam penelitian ini
paratiroid, gagal ginjal kronis, luka bakar adalah laki-laki yaitu sebanyak 32 orang,
yang luas, pankreatitis, dan sejenisnya. sedangkan perempuan sebanyak 4 orang.
Jika sampel darah subjek tidak dapat Pada tabel 1 juga terlihat bahwa usia rata-
dianalisis atau tidak dapat terbaca, serta rata penderita PPOK adalah 57,31±13.49
subjek penelitian yang tidak mampu tahun. Subjek termuda dalam penelitian ini
melakukan manuver spirometri dengan adalah usia 24 tahun, sedangkan usia tertua
benar dengan beberapa kali percobaan. adalah 88 tahun. Adapun tinggi badan rata-
Penelitian ini dilakukan dengan rata subjek penelitian ini yaitu 160.36 ±
beberapa proses, pertama subjek akan 8.39, dan berat badan yaitu 53,94 ± 8,91.
diwawancarai mengenai data awal dan
Tabel 2. Kadar Kalsium Serum
dilakukan pemeriksaan tinggi badan dan
berat badan untuk menghitung Indeks
Karakteristik Frekuensi
Massa Tubuh (IMT). Setelah itu subjek Kadar Ca (mg/dl) 9.26 ± 0.49
akan diambil darahnya sebanyak 5 mL Kadar Ca (kategorik)
untuk dambil bagian serumnya, setelah itu <9 8
subjek akan dimintai untuk melakukan ≥9 28
pemeriksaan fungsi paru menggunakan *N(%), Mean±SD, N=36
spirometer. Izin penelitian dan kelayakan
etik telah diperoleh dari Badan Komisi Tabel 2 menunjukan karakteristik
Etik Fakultas Kedokteran Universitas subjek penelitian berdasarkan kadar
Hasanuddin Makassar dengan nomor kalsium serum. Semua subjek penelitian
protokol UH19100842. Data yang memiliki kadar kalsium serum yang
diperoleh dari pemeriksaan di olah dengan normal. Tetapi peneliti membagi nilai
menggunakan aplikasi SPSS 24. kadar kalsium serum menjadi dua bagian,
terdapat 8 subjek yang memiliki nilai
kalsium serum <9, sedangkan terdapat 28
subjek yang memiliki nilai kalsium serum

55
Ahmad FFR, Santoso A, Qanitha A / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2020; 9 (1): 53-59

≥9. Pembagian kalsium tersebut dilakukan


karena kadar kalsium dalam tubuh akan Pada table 3 terlihat bahwa
cenderung normal disebabkan oleh proses frekuensi KV subjek penelitian ini adalah
homeostasis tubuh yaitu 8-10 mg/dL. Pada 79.20 ± 15.45, sedangkan KVP adalah
tabel 2 dapat dilihat bahwa kadar kalsium 63.61 ± 12.29, VEP1 60.56 ± 21.36, dan
rata-rata dalam penelitian ini yaitu 9.26 ± VEP1/KVP 61.07 ± 11.63. Berdasarkan
0.49. tabel di atas, tampak distribusi subjek
penelitian untuk klasifikasi GOLD
Tabel 3. Distribusi Subjek Penelitian berdasarkan nilai VEP1 yang terbanyak
Berdasarkan Fungsi Paru adalah subjek GOLD 2 dengan jumlah 23
orang (63.9%) sedangkan distribusi paling
Karakteristik Frekuensi* sedikit yaitu GOLD 4 sebanyak 1 orang
Fungsi Paru (%)
(2.8%).
KV 79.20±15.45
KVP 63.61±12.29 Berdasarkan tabel 3 tersebut,
VEP 60.56±21.36 tampak distribusi subjek penelitian untuk
VEP/KVP 61.07±11.63 klasifikasi GOLD berdasarkan nilai VEP1
Fungsi Paru (GOLD) yang terbanyak adalah subjek GOLD 2
Ringan 5(13.9)
dengan jumlah 23 orang (63.9%)
Sedang 23(63.9)
Berat 7(19.4) sedangkan distribusi paling sedikit yaitu
Sangat Berat 1(2.8) GOLD 4 sebanyak 1 orang (2.8%).
Keterangan: KV=Kapasitas Vital ; Penilaian berdasarkan kategori GOLD ini
KVP=Kapasitas Vital Paksa; VEP=Volume bergantung pada nilai VEP1/KVP %
Ekspirasi Paksa; GOLD=The Global Initiative prediksi.
for Chronic Obstructive Pulmonary Disease
*N(%), Mean±SD, N=36

Tabel 4. Uji korelasi Spearman Rho’ Kadar Kalsium Serum dengan Fungsi Paru

Correlations IMT KV KVP VEP VEP1/KVP


Ca Correlation .226 0.06 -.105 -.161 0.184
Coefficient
Sig. (2-tailed) 0.186 0.970 0.543 0.347 0.284
N 36 36 36 36 36

Berdasarkan tabel tersebut maka faktor resiko dari PPOK yaitu polusi udara
interpretasinya adalah Uji korelasi fungsi dan merokok, pada penelitian ini diketahui
paru dan kadar kalsium dan Uji korelasi bahwa subjek penelitian mempunyai
IMT dan kadar kalsium menunjukkan tidak riwayat merokok dan riwayat perokok
ada hubungan (p>0.05). pasif, data ini didapatkan dari wawancara
sebelum pengambilan sampel. Sedangkan
Pembahasan berdasarkan usia, rata-rata yaitu
Hasil penelitian ini menunjukan 57.31±13.49. Data ini tidak jauh berbeda
jenis kelamin yang paling banyak dalam dengan data penelitian meta analisis bahwa
kasus PPOK yaitu laki-laki, hal ini sejalan prevalensi PPOK adalah lebih tinggi pada
dengan penelitian-penelitian sebelumnya mereka yang berusia >40 tahun dibanding
yang mengatakan bahwa prevalensi laki- mereka yang <40 tahun.1,2 Penelitian
laki lebih banyak dibandingkan perempuan lainya juga mengungkapkan bahwa VEP1<
di berbagai negara di Eropa dan penelitian 41% terjadi pada usia> 64 tahun.12
yang lain juga menemukan dari 518 Hasil penelitian ini menunjukan
sampel penelitian didominasi oleh laki- kadar kalsium subjek terbanyak adalah ≥9
laki.10,11 Hal ini juga berkaitan dengan mg/dL. Hasil tersebut berbeda dengan

56
Ahmad FFR, Santoso A, Qanitha A / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2020; 9 (1): 53-59

penelitian sebelumnya yang mendapatkan sehingga dapat terjadi restriksi pada jalan
bahwa rata-rata hasil uji kalsium pada napas. Proses yang terjadi tersebut akan
perokok cenderung rendah yaitu sekitar 8 membuat lumen saluran napas mengecil
mg/dL, bahkan terdapat 3 subjek yang dan berkurang akibat tertumpuknya
memiliki kadar kalsium rendah <8 mg/dL eksudat inflamasi pada mukosa, inilah
dari 20 sampel.13 Perbedaan ini dapat yang membuat nilai KV dan VEP1
disebabkan karena perbedaan metode menurun pada subjek penelitian.3
analisis sampel serum kalsium. Pada Hasil dari penelitian ini
penelitian ini menggunakan metode menemukan bahwa tidak ada korelasi
fotometri menggunakan arsenazo III. antara kadar kalsium dengan fungsi paru.
Kalsium dengan arsenazo III dapat Berbeda dengan temuan sebelumnya, pada
menghasilkan nilai kalsium yang sebuah studi yang mengaitkan antara ion
cenderung lebih tinggi dari seharusnya kalsium dengan penyakit saluran
(positif palsu), hal ini sangat dipengaruhi pernapasan seperti asma, menjelaskan
oleh serum yang lipemik. Sampel darah bahwa terdapat hubungan antara keduanya.
yang sangat lipemik mungkin memiliki Terjadi peningkatan ion kalsium dengan
rentang nilai kalsium hingga setinggi 20 patogenesis asma (bronkokonstriksi,
mg/dL atau lebih sebagai akibat dari pelepasan mediator dari sel mast, stimulasi
gangguan yang disebabkan kekeruhan pada reflex vagal, sekresi kelenjar submukosa
sampel serum.14 jalan nafas dan kemotaktik eusinofil). Hal
Dalam penilaian fungsi paru ini serupa dengan yang terjadi dengan
berdasarkan GOLD (The Global Initiative PPOK, penelitian sebelumnya
for Chronic Obstructive Pulmonary mengungkapkan bahwa Calcium Channel
Disease) diambil dari nilai normal KV dan Blocker (CCB) terdapat pada saluran jalan
VEP1 >80% dari nilai prediksi, seluruh napas yang bertanggung jawab atas
subjek dalam penelitian ini memiliki nilai kontraksi otot polos jalan napas yang juga
KV dan VEP1<80%, hal ini karena dapat berperan pada penyakit PPOK.
subjeknya adalah khusus penderita PPOK. Berdasarkan meta analisis bahwa
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa pengobatan terkait CCB dapat
perempuan muda lebih mengalami memperbaiki jalan napas tanpa
hiperinflasi dan memiliki parameter kontaindikasi.17
pertukaran gas yang lebih buruk daripada Penelitian sebelumnya
pasien pria.15 Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa terdapat korelasi
mengungkapkan bahwa etiologi yang antara kalsium dengan fungsi paru.
mendasari terjadinya PPOK yaitu adanya Penelitian tersebut menjelaskan bahwa
pajanan partikel berbahaya dan asap rokok terdapat reseptor kalsium yaitu T4 calcium
per 5µg/m3 setara dengan penambahan sensing receptor (calcilystics). Reseptor
hilangnya fungsi paru pertahun, yang tersebut akan diaktifkan oleh adanya urban
menyebabkan seseorang kehilangan VEP1 particular matery (UPM) atau partikel-
rata-rata 32-46 mL/tahun setelah usia 30.16 partikel pekotaan (yang menjadi faktor
Penelitian tersebut sejalan dengan etiologi PPOK). Hal tersebut akan
penelitian ini. menginduksi maturasi dan aktivasi
Pada penderita PPOK terjadi dendritik sel, calcilystics juga bermanfaat
hambatan aliran udara yang disebabkan dalam peradangan saluran nafas.18
oleh perubahan yang terjadi pada beberapa Sedangkan pada penelitian ini didapatkan
bagian paru karena inflamasi kronik. hasil tidak ada korelasi antara kadar
Selain itu, pada PPOK terjadi penebalan kalsium serum dengan fungsi paru.
pada saluran napas kecil yang disebabkan Perbedaan ini bisa saja disebabkan karena
oleh peningkatan formasi folikel limfoid variabel dalam penelitian ini menggunakan
pada bagian luar dinding saluran napas, serum kalsium total. Berdasarkan studi lain

57
Ahmad FFR, Santoso A, Qanitha A / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2020; 9 (1): 53-59

yang dapat mempengaruhi perbedaan hasil Physiology. Pearson Benjamin Cummings;


antara kalsium total dan kalsium ion adalah 2007.
6. Undem C, Luke T & Shimeda LA.
karena adanya faktor yang memengaruhi Contribution of elevated intracelluler calcium
seperti faktor pra analitik, analitik, dan to pulmonary arterial myocite alkinization
pasca analitik yang harus dikendalikan. during chronic hypoxia’ 6(1): 93-102; 2016.
Dengan kata lain pemeriksaan ion kalsium doi: 10.1086/685053
lebih spesifik dibanding menggunakan 7. Petit A, et al. Bronchial Epithelial Calcium
Metabolism Impairment in Smokers and
kalsium keseluruhan (total).19 Chronic Obstructive Pulmonary Disease.
Decreased ORAI3 Signaling. American
Kesimpulan Journal of Respiratory Cell and Molecular
Berdasarkan hasil penelitian ini Biology. Vol. 61, No. 4, Oct 01; 2019.
dapat disimpulkan bahwa tidak ada https://doi.org/10.1165/rcmb.2018-0228OC
8. Khalloufi A, et al. A rare infectious etiology
korelasi antara kadar kalsium serum of COPD exacerbation' Respiratorius; 2017,
dengan fungsi paru pada penderita doi: 10.1016.
Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) di 9. Aubier M & Viires N. A rare infectious
Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat etiology of COPD exacerbation'
(BBKPM) Makassar. Penelitian ini Repositorious; 2017.doi: 10.1016
10. Oemiati R. Kajian Epidemiologis Penyakit
memerlukan penelitian lanjutan untuk Paru Obstruksi Kronik (PPOK). Media
dapat digunakan sebagai bahan Litbangkes Vol.23 No.2 : 82-88; 2013.
pertimbangan dalam melakukan evaluasi 11. Augustin LM, et al. The respiratory physiome
PPOK terkait penggunaan kalsium clustering based on a comprehansive lung
terhadap perannya dalam kontraksi otot function assesment in patient with COPD.
Plos one; 2018.
dalam hal ini otot pernapasan, serta https://doi.org/10.1371/journal.pone.0201593
perannya dalam proses inflamasi. Untuk 12. Halpin DMG, et al. Effect of a single
penelitian selanjutnya diharapkan dapat exacerbation decline in lung function in
melakukan penelitian dengan sampel yang COPD. Respiratory medicine. doi:
lebih besar dan dapat membandingkan 10.1016/j.rmed.2017.04.013
13. Odja PCM, Gambaran kadar kalsium darah
antara pasien sehat dan sampel penderita pada perokok usia lebih dari 35 tahun.
PPOK. Selain itu disarankan untuk Universitas Setia Budi; 2018
melakukan penelitian dengan 14. Niranata AFR, Sistiyono, dan Budi S.
menggunakan sampel ion kalsium agar Perbedaan kadar kalsium pada serum lipemik
dapat menunjukan data yang lebih dengan dan tanpa penambahan flokulan
gamma-siklodekstrin inkubasi suhu 23oC.
signifikan. Jurnal Kesehatan, Vol. 2 No. 2; 2017.
15. Augustin LM, et al. The respiratory physiome
Daftar Pustaka clustering based on a comprehansive lung
1. PDPI. Penyakit Paru Obstruksi Kronik function assesment in patient with COPD.
(PPOK), Pedoman Diagnosis & Plos one; 2018.
Penatalaksanaan di Indonesia. pp. 1973–2003; https://doi.org/10.1371/journal.pone.0201593
2003. 16. Dorton D, et al. Air pulution, lung function
2. GOLD. Global Initiative for Chronic and COPD: Results from the population based
Obstructive Lung Disease. Available at: UK Biobank Study. Eur Respir J 2019 in
www.goldcopd.org (Retrieved on:August press. https:doi.org/10/1183/13993003.02140-
7,2019). 2018.
3. Saetta M. et al. Cellular and Structural Bases 17. Chiu KY, Li GJ & Lin Y. Calcium channel
of Chronic Obstructive Pulmonary Disease. blocker for lung function improvement in
American Journal of Respiratory and Critical asthma a systematic review and meta analysis.
Care Medicine. 163(6), pp. 1304–1309; 2011. American college og allergy, asthma and
doi: 10.1164/ajrccm.163.6.2009116. pulmonology; 2017
4. Tarigan RB. Pengaruh Latihan Otot (https://doi.org/10.1016/j.anas2017.08.013)
Pernapasan Terhadap Ekspansi Dada dan Paru 18. Mansfield B, et al. T4 calcium sensing
pada PPOK di RS H. Adam Malik Medan. receptor antagonist (calcylystic) as a novel
Universitas Indonesia; 2008. therapeutic for alarmin, driven inflamatory
5. Marieb EN & Hoehn K. Human Anatomy lung disease. Thorax; 2019; 74:A2-A3.

58
Ahmad FFR, Santoso A, Qanitha A / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2020; 9 (1): 53-59

19. Nugraha J, Carolina MVS. Soehartini BS. berbagai alat swa-analisis (auto analyser).
Ukuran kalsium ion dalam serum total Indonesian Journal of Clinical Pathology and
kalsium (Calsium total) menggunakan Medical Laboratory. Vol. 15, No. 2; 2009.

59

Anda mungkin juga menyukai