Anda di halaman 1dari 3

Nama : Davina Elza Thessalonica

Kelas : XI MIPA 4
No. Absen : 10
Mata Pelajaran : Biologi
Guru Mata Pelajaran : Rusli Purwadi, S. Pd.
Materi Pelajaran : Sistem Transportasi pada Membran
___________________________________________________________________________

PROSEDUR KERJA PRAKTIKUM


DIFUSI DAN OSMOSIS
Interaksi sel dapat dilakukan dengan cara transpor melalui membrane plasma. Transport
zat melalui membrane plasma juga dapat dibagikan menjadi 2, yaitu transpor pasif dan
transport aktif. Transpor pasif adalah transportasi sel yang dilakukan melalui membrane tanpa
membutuhkan energi. Difusi dan osmosis merupakan bagian dari transpor pasif. Difusi adalah
perpindahan zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke rendah melalui membrane hingga tercapai
suatu keseimbangan. Sedangkan, osmosis adalah proses bergeraknya molekul pelarut yaitu air,
dari larutan dengan konsentrasi rendah ke tinggi melalui selaput selektif permeable.

Pada prosedur ini, akan diuraikan bagaimana langkah kerja dari difusi dan osmosis secara
sederhana yang dapat kita lihat perubahannya secara langsung.

A. Osmosis
1. Alat dan Bahan
a. 4 buah gelas e. Gula
b. Sendok f. Kentang
c. Pisau g. Aquades
d. Stopwatch
2. Langkah Kerja
a. Buatlah larutan gula sebesar 0%, 15%, 30%, dan 50%.
b. Masing-masing diisikan ke gelas yang telah diberi label A, B, C, dan D.
c. Kupas kentang lalu potong lebar-lebar.
d. Masing-masing potongan ditimbang lalu dicatat berat awalnya.
e. Dengan cara bersamaan, masukkan potongan kentang ke dalam larutan gula selama
20 menit.
f. Setelah 20 menit, angkat potongan kentang, tiriskan dan timbang kembali.
g. Catat berat akhir dan bandingkan berat awal.
3. Hasil Pengamatan
Sebelum Setelah
Kentang Keterangan
Perendaman Perendaman
Bertambah, tenggelam,
A 10 gram 20 gram
teksturnya keras
Berkurang, mengapung,
B 15 gram 12 gram
teksturnya sedikit lembek
Berkurang, mengapung,
C 15 gram 11 gram
teksturnya lembek
Berkurang, mengapung,
D 20 gram 15 gram
teksturnya sangat lembek
4. Pembahasan
Pada eksperimen pengetesan kentang A massa mula-mula adalah 10 gram.
Setelah mengalami perendaman selama 20 menit di dalam larutan dengan konsentrasi
0%, potongan kentang tersebut ditimbang lagi dan massanya menjadi 20 gram. Hal ini
karena air dari larutan masuk ke dalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang
hipertonis dibandingkan air. Akibat masuknya air ini menyebabkan molekul air dalam
sel bertambah, dan sel dalam keadaan turgid (tekanan turgor tinggi). Inilah yang
menyebabkan kentang bertambah beratnya, memiliki tekstur yang keras dan tenggelam.
Pada eksperimen kentang B massa mula-mula adalah 15 gram. Setelah direndam
dalam air selama 20 menit dengan konsentrasi gula 15%, potongan kentang ditimbang
dan massanya menjadi 12 gram. Terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel
kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang
hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis.
Pada eksperimen kentang C massa mula-mula adalah 15 gram. Setelah direndam
dalam larutan gula 30% selama 20 menit, potongan kentang ditimbang dan massanya
menjadi 11 gram. Massa kentang berkurang 4 gram. Hal ini membuktikan bahwa telah
terjadi perpindahan molekul selama potongan kentang direndam dalam larutan gula
30%. Terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke
larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan
gula yang hipertonis.
Pada eksperimen kentang D massa mula-mula adalah 20 gram. Setelah direndam
dalam larutan gula 50% selama 20 menit, potongan kentang ditimbang dan massanya
menjadi 15 gram. Massa kentang berkurang 5 gram. Hal ini membuktikan bahwa telah
terjadi perpindahan molekul air selama potongan kentang direndam dalam larutan gula
50%. Terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke
larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan
gula yang hipertonis. Akibatnya terjadi penurunan berat kentang akibat perpindahan air
dari sel-sel kentang ke larutan dan kentang pun mengapung serta lembek.

B. Difusi
1. Alat dan Bahan
a. 2 buah gelas e. Tinta
b. Sendok f. Garam
c. Stopwatch g. Aquades
2. Langkah Kerja
a. Isilah gelas dengan 200 ml dengan air.
b. Teteskan tinta secukupnya ke dalam air tersebut bersamaan dengan memasukkan ¼
sdm garam.
c. Amatilah perubahan tinta dan garam di dalam gelas serta catatlah waktu yang
diperlukan hingga tinta dan garam tercampur merata.
3. Hasil Pengamatan
Objek Pengamatan Waktu untuk Memperoleh Kesetimbangan
Tinta 39.40 detik
Garam > 3 menit
4. Pembahasan
Pada percobaan difusi, tinta dan garam mengalami difusi sederhana yaitu
pergerakan acak molekul-molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi tinggi ke
daerah konsentrasi rendah. Mekanismenya ialah saat tinta dan garam dimasukkan
secara langsung, molekul tinta dan garam menyebar ke seluruh air. Tinta yang terlarut
dalam air dan garam yang tercampur dalam air bergerak acak dengan konstan. Gerakan
acak ini mendorong terjadinya difusi. Namun, garam membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk tercampur merata dengan sendirinya dibanding tinta.

Dari percobaan yang telah saya lakukan dapat disimpulkan bahwa:


1. Difusi dapat diartikan perpindahan zat (padat, cair, dan gas) dari larutan konsentrasi
tinggi (hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi rendah (hipotenis).
2. Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi
pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran selektif
permeabel.
3. Kentang yang direndam dalam larutan gula mengalami osmosis dimana kandungan air
dalam kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat
kentang berkurang (hipertonis).
4. Kentang yang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang
ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat
kentang bertambah (hipotonis).
5. Tinta dan garam mengalami difusi sederhana, dimana adanya pergerakan molekul-
molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
6. Apabila larutan gula dibuat makin pekat, konsentrasinya semakin besar, maka
kekurangan berat yang dialami oleh potongan kentang itu akan semakin besar dan cepat
karena perbedaan konsentrasi zat semakin besar. Hal tersebut mengakibatkan air
semakin cepat berpindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.

Anda mungkin juga menyukai