D. Klasifikasi Annelida
a. PolyChaeta
PolyChaeta merupakan kata yang berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari
2 kata yaitu Poli yang berarti banyak, dan Chaeta berarti rambut. Sehingga
PolyChaeta adalah kelas dengan rambut paling banyak di filum Annelida. PolyChaeta
memiliki bagian tubuh yang terdiri dari kepala, mata, dan sensor palpus. Sedangkan
hidup PolyChaeta hidup di air. PolyChaeta mempunyai tubuh bersegmen dengan
struktur mirip daging yang bentuknya mirip dayung, hal ini disebut Parapodia
(tunggal = parapodium). Berfungsi sebagai alat gerak. Sebagian besar dari
PolyChaeta, memiliki Parapodia berfungsi sebagai insang karena terdapat pembuluh
darah halus. Di setiap parapodium terdapat rambut halus yang sifatnya kaku yang
biasanya disebut seta, rambut dilapisi kutikula sehingga licin. Umumnya ukuran
tubuh PolyChaeta adalah 5-10 cm
Ciri-Ciri PolyChaeta
Berambut banyak
Hidup di laut dan dapat dibedakan antara jantan dan betina
Mempunya parapodia (alat gerak)
Memiliki panjang tubuh sekitar 5-10 cm, dengan diameter 2-10 mm.
Tinggal dalam tabung dan ada juga hidup bebas
Tubuh dapat dibedakan menjadi prostomium (kepala) dan peristomium
(segmen pertama).
b. OligoChaeta
OligoChaeta berasal dari bahasa Yunani dari kata Oligo yang berarti sedikit,
dan Chaeta yang berarti rambut. Kelas OligoChaeta merupakan kelas filum Annelida
yang mempunya sedikit rambut. Banyak anggota dari OligoChaeta yang hidup di
dalam tanah atau tempat lembab, tetapi ada juga yang hidup di air. Karena
mempunyai sedikit rambut seta dan tidak mempunyai parapodia, sehingga kepalanya
kecil, tidak memiliki alat peraba, dan tidak memiliki bintik mata. Pada lapisan kulit
terdapat bagian saraf dengan fungsi untuk menerima rangsangan. OligoChaeta
bersifat hermaprodit/monoceus dengan perkembangbiakan secara generatif dengan
perkawinan, dan secara vegetatif dengan regenerasi. Terdapat Kitellum (Selzadel)
yang berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada ruas 9-11 terdapat receptaculum seminis
yang berfungsi sebagai penampung sel-sel spermatozoa.
Contoh Jenis OligoChaeta
Moniligaster houtenil (Cacing tanah sumatra)
Tubifex sp (Cacing air tawar/sutra), berperan sebagai indikator pencemaran
air.
Lumbricus terestris, Pheretima sp (Cacing Tanah), berperan membantu aerasi
tanah sehingga menyuburkan tanah
Perichaeta musica (C.Hutan)
Ciri-Ciri OligoChaeta
Tidak mempunyai parapodia
Mempunyai seta pada tubuhnya yang bersegmen
Memiliki sedikit rambut
Kepala berukuran kecil, tanpa alat peraba/tentakel dan mata
Mengalami penebalan antara segmen ke 32-37, yang disebut dengan klitelum.
Telur terbungkus oleh kokon
Daya regenerasi tinggi
Hidup air tawar atau darat
Hermafrodit
c.Hirudenia
Hirudenia merupakan kelas filum Annelida yang tidak memiliki seta (rambut) dan
tidak memiliki parapodium di tubuhnya. Tubuh Hirudinea yang pipih dengan ujung
depan serta di bagian belakang sedikit runcing. Di segmen awal dan akhir terdapat
alat penghisap yang berfungsi dalam bergerak dan menempel. Gabungan dari alat
penghisap dan kontraksi serta relaksasi otot adalah mekanisme pergerakan dari
Hirudinea. Kebanyakan dari Hirudinea merupakan ekstoparasit yang sering didapati
di permukaan luar inangnya. Ukuran Hirudinea beragam dari 1-30 cm.
Hirudinea hidup pada inangnya untuk menghisap darah dengan cara menempel.
Sebagian mereka membuat luka pada permukaan tubuh inang sehingga dapat
menghisap darahnya, sedangkan sebagian lain mensekresikan suatu enzim yang
dapat melubangi kulit, dan jika itu terjadi maka waktunya mensekresikan zat anti
pembeku darah, kebanyakan tidak terasa saat kelas ini menempel pada inangnya
karena ia menghasilkan suatu zat anastesi yang dapat menghilangkan rasa sakit.
Ciri-Ciri Hirudenia
Tidak memiliki parapodia dan seta di segmen tubuhnya
Ukuran tubuh beragam mulai dari 1-30 cm.
Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.
Hidup air tawar, darat, dan air laut.
Memiliki zat antikoagulasi
E. Peranan Annelida
Annelida memiliki beberapa peran yang dapat dimanfaatkan atau
menguntungkan dan merugikan kehidupan manusia. Peran annelida adalah sebagai
berikut.
a. Peranan Annelida yang mengutungkan/bermanfaat
Makanan manusia, karena cacing memiliki sumber protein yang berpotensi
dimasukkan sebagai bahan makan manusia seperti halnya daging sapi dan
ayam
Bahan baku ternak, memiliki kandungan protein, lemak dan mineral yang
tinggi, cacing tanah dimanfaatkan sebagai makanan ternak misalnya unggas,
udang, kodok, dan ikan.
Bahan baku obat, Cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam,
menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit
gigi dan tipus.
Bahan baku kosmetik, Cacing tanah diolah untuk dgunakan sebagai pelembab
kulit dan bahan baku pembuatan lipstik.
Lintah digunakan untuk membersihkan nanah pada luka yang telah terinfeksi
Hirudin bermanfaat menyimpan darah untuk keperluan transfusi darah
ARTHOPODA
B. Ciri-Ciri Arthropoda
Berikut ciri-ciri/karakteristik umum dari arthropoda yaitu sebagai berikut...
Mempunyai 3 bagian tubuh utama yakni tubuh bersegmen (ruas), rangka luar
(eksoskeleton) keras, dan ekor.
Tubuh yang terdiri dari caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut)
yang bersegmen-segmen
Tubuh terbungkus kutikula sebagai kerangka luar yang terbuat dari zat protein
dan zat kitin
Memiliki ukuran tubuh yang beragam
Bentuk tubuh simteris bilateral
Sifat hidup arthropoda adalah parasit, hetertropik, dan hidup dengan bebas
Memiliki alat pernapasan yang berupa trakea, insang, dan paru-paru
(berbuku)
Bereproduksi secara aseksual dan seksual
Alat pencernaan yang sempurna atau lengkap mulai adri mulut,
kerongkongan, usus, dan anus
Arthropoda hidup di air tawar, darat, laut, dan udara
Sistem peredaran darah arthropoda adalah terbuka dengan darah yang tidak
mengandung hemoglobin melainkan hemosianin
C. Klasifikasi Arthropoda
b. Ciri-Ciri Crustacea
Mempunyai dua pasang antena
Memiliki kepala yang menyatu dengan dada (sefalotoraks)
Crustacea memiliki tubuh yang terdiri dari sefalotoraks dan abdomen
Mempunyai eksoskeleton dari zat tanduk/kitin
Tidak mempunyai pembuluh darah kapiler
Dapat mengalami pelepasan kulit dari tubuhnya
Pertukaran udara terjadi secara difusi
Sebagian dari pernapasan menggunakan insang
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda yang tubuh
beruas-ruas dari setiap ruasnya memiliki satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh
yang dibagi-bagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan yang
dijumpai berada di daerah tropis yang berhabitat di darat khususnya yang banyak
mengandung sampah seperti kebun dan dibawah batu-batuan.
Sistem Saraf Myriapoda: Sistem saraf myriapoda disebut dengan tangga tali
dengan alat penerima rangsang yang berupa satu pasang mata tunggal dan satu
pasang antena digunakan sebagai alat peraba.
Sistem Pencernaan Myriapoda: Pencernaan Myriapoda adalah lengkap dan
memiliki kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi yang
beracun pada segmen pertama, sedangkan pada Diplopoda bersifat herbivor
dengan pemakan sampah dan daun-daunan.
Sistem Pernapasan Myriapoda: Organ pernapasan berupa satu pasang trakea
berspirakel yang berada di kanan kiri di setiap ruas, kecuali di Diplopoda yang
terdapat dua pasang di tiap ruasnya.
Sistem Peredaran Darah Myriapoda: Myriapoda memiliki peradaran darah
yang bersifat terbuka. Organ transportasi yang berupa jantung dengan panjang
dan terletak memanjang di bagian punggung tubuh. Di Chilopoda terdapat
sepasang ostium di tiap segmen, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua
pasang ostium di tiap segmen. Dengan darah yang tidak berwarna merah
karena tidak mengandung hemoglobin (Hb), melainkan dengan hemosianin
yang larut dalam plasma. Dari jatung darah kemudian dipompa ke dalam
arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel (rongga tubuh
yang mengambil bagian dalam peredaran darah).
Sistem Reproduksi Myriapoda: Myriapoda melakukan reproduksi secara
seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi iinternal).
Myriapoda ada yang vivipar dan ovipar.
Sistem Ekskresi Myriapoda: Organ ekskresi berupa dua pasang pembuluh
Malpighi yang berugas dengan mengeluarkan cairan yang mengandung unsur
Nitrogen (N).
b. Ciri-Ciri Myriapoda
Di bagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang
mata tunggal (ocellus)
Terdapat penambahan jumlah segmen yang terjadi di setiap pergantian kulit
Memiliki tubuh yang memanjang mirip dengan cacing
Setiap segmen tersebut terdapat lubang respirasi yang disebut dengan tentakel
Memiliki alat gerak pada kelompok hewan Chilopoda dengan satu sepasang
kaki disetiap segmen perut kaki, sedangkan pada Diplopoda memiliki dua
sepasang kaki di setiap segmen perut, kecuali pada segmen terakhirnya
c. Klasifikasi Myriapoda: Myriapoda dibedakan dalam dua sub kelas antara lain
sebagai berikut...
1). Kelas Chilopoda: Contoh dari kelas Chilopoda adalah Scolopendra morsitans, dan
Lithobius forticatus atau yang mencakup berbagai macam jenis lipan (kelabang).
Ciri-ciri Chilopoda adalah sebagai berikut..
Tubuh agak gepeng
Terdiri dari kepala dan badan yang beruas-ruas dari 15-73 ruas. dari setiap
ruas memiliki satu pasanng kaki, kecuali ruas (segmen) di bagian belakang
kepala dan dua segmen terakhirnya.
Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang "taring bisa" (masiliped)
yang berfungsi untuk membutuh mangsanya.
Pada kepala terdapat sepasang antena yang terdiri dari 12 segmen, dengan dua
kelompok mata tunggal dan mulut.
Hewan yang memangsa hewan kecil yang berupa insecta, mollusca, cacing
dan binatang kecil lainnya
Bersifat karnivora
Habitat dibawah batu-batuan/timbuna tumbuhan yang telah membusuk
2). Kelas Diplopoda: Contohnya pada kaki seribu (julus nomerensi). Ciri-ciri
diplopodia adalah sebagai berikut...
Pada umumnya mempunyai 30 pasang kaki atau lebih
Memiliki bentuk tubuh yang siinder (bulan memanjang),
Terdapat sebagian segmen yang menyatu dengan di setiap segmen terdapat 2
pasang kaki
Hidup sebagai karnivora,
Banyak dijumpai dibawah serasah, bebatuan, atau dalam tanah dan selalu
menghindar dari cahaya
Memiliki gerakan yang lambat dan jika terdapat getaran, tubuhnya akan
membentuk melingkar dengan bentuk spiral atau bola
Di bagian kepala terdapat sepasang antena, dua pasang mata tunggal, dan alat
mulut tanpa taring bisa
Kata Arachnoidea berasal dalam bahasa Yunani dari kata arachno yang berarti laba-
laba yang disebut dengan kelompok laba-laba. Arachnoidea meliputi kalajengking,
laba-laba, tungau atua caplak. Umumnya Arachnoidea bersifat parasit yang
merugikan manusia, hewan dan tumbuhan. Ciri-ciri Arachnoidea adalah sebagai
berikut
b. Ciri-Ciri Arachnoidea
Tubuh bersegmen yang terdiri dari sefalotoraks dan abdomen (tidak beruas).
Mempunyai enam pasang anggota gerak
Hidup di darat, air laut, dan ada juga yang parasit.
Memiliki jumlah mata yang beragam
Di bagian kepala-dada tidak terdapat antena, namun memiliki sebagian pasang
mata tunggal, mulut kelisera dan pedipalpus
d. Peranan Arachnoidea
Arachnida bermanfaat dalam pengendalian populasi serangga terutama pada serangga
hama. Namun pada hewan-hewan, Arachnida lebih banyak merugikan teurtama
hewan-hewan acarina
4. Insecta/Hexapoda (Serangga)
Insecta berasal dari bahasa latin yang berarti Insecti yang berarti serangga. Insecta
adalah satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang. Penyebaran insecta
sangat luas dengan keanekaragaman tinggi di antara kelas-kelas yang lain dari
perairan hingga puncak gunung dari khatulistiwa hingga ke kutub. Jumlah spesies
Insecta cukup banyak yang sedikitnya didunia sekitar 750.000 spesies yang
dikelompokkan ke dalam 100 suku dan 26 ordo. Cabang ilmu biologi yang
mempelajari serangga adalah Entomologi.
c. Klasifikasi Insecta (Serangga): Berdasarkan dari ada atau tidaknya sayap. Insecta
dibedakan menjadi dua macam subkelas antara lain sebagai berikut...
1). Apterygota (tak bersayap): Berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan mempunya antena
panjang. Contohnya: hewan kelas ini adalah kutu buku
2). Pterygota (bersayap): merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari
tonjolan luar dinding tubuh yang disebut dengan Eksopterigo. Kelompok lain yang
sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut dengan Endopterigota.
Berdasarkan tipe mulutnya, anggota Pterygota terbagi menajdi beberapa tipe antara
lain sebagai berikut..
Tipe mulut penjilat, Contoh hewan tipe mulut penjilat adalah Ordo Diptera,
seperti lalat (Musca sp).
Tipe mulut penghisap, Contoh hewan tipe mulut penghisap ialah Ordo
Lepidoptera, seperti Attacus sp
Tipe mulut penggigit-penghisap, Contoh hewan tipe mulut penggigit-
penghisap yaitu ordo hymenoptera, seperti lebah madu (apis mellifera)
Tipe mulut penggigit-pengunyah, Contohnya adalah Ordo Orthoptera, seperti
belalang (Valanga sp).
d. Peranan Insecta
Peran Insecta yang menguntungkan
Insecta merupakan golongan kupu-kupu dan lebah yang sangat membantu
para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga
Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Seperti lebah madu
(Apis mellifera).
Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang
menghasilkan sutra (contoh. Bombix mori).
Untuk obat-obatan tradisionl. seperti madu (apis dorsata, apis indica, apis
melifera).
Sebagian dari insecta tanah berperan sebagai traktor alami
COELENTERATA
Coelenterata memiliki ciri khas dengan karasteristik dari hewan seluruh hewan
coelenterata. Ciri-ciri coelenterata umum adalah sebagai berikut...
"Ubur-Ubur"
1. Hydrozoa: Hydrozoa berasal dari bahasa yunani, dari kata hydro yang berarti air,
dan zoon yang berarti hewan. Hydrozoa merupakan hewan yang sebagian besar hidup
di laut dan terdapat sebagian dari spesiesnya hidup di air tawar. Hydrzoa hidup
sebagai polip, medusa, atau keduanya. Gastrodermis Hydrozoa tidak mengandung
nematosista.
Polip hidup secara soliter atau berkoloni. Pada saat polip soliter hydra membentuk
tunas yang telah memiliki mulut dan tentakel yang akan lepas dari induknya. Namun
pada polik yang berkoloni seperti Obelia, tunas-tunas tetap menempel pada induknya
dan saling berhubungan, disebut dengan koloni hidroid. Koloni hidroid menetap pada
suatu tempat dengan hidroriza, yaitu percabangan horisontal (mirip akar) yang
tertanam di dalam substrak.
2. Scyphozoa: Istilah Scyphozoa berasal dari bahasa Yunani, dari kata skyphos
yang berarti mangkuk, dan zoon yang berarti hewan. Scyphozoa merupakan hewan
yang hidup di laut dan sebagai ubur-ubur sejati, karena medusa memiliki bentuk
dominan dalam siklus hidupnya. Umumnya medusa berenang secara bebas, dengan
membentuk seperti payung dengan ukuran diamater sekitar 2-40 cm, sampai ada juga
yang mencapai 2 m. Medua memiliki warna yang menarik, misalnya jingga,
kecoklatan, kesumba. Ordo Stauromedusae (Lucernariida) mempunyai medua yang
bertangkai pada bagian aboral dan sesil atau menempel pada ganggang dan juga
benda lainnya. Terdapat Scyphozoa tidak mepunyai bentuk polip, seperti atolla, dan
pelagia. Namun terdapat juga yang memiliki benuk polik, tetapi dengan ukuran kecil
berupa skifistoma. contohnya pada aurelia. Scyphozoa umumnya diesis dan gonad
terdapat di gastrodermis. Sel telur atau sperma masuk ke dalam rongga gastrovaskuler
dan dikeluarkan melalui mulut. Fertilisasi dapat terjadi secara eksternal di air luat
atau di koral. Contoh Scyphozoa adalah Aurlia, Cyanea, Perphylla Chrysaora, dan
Rhizostoma.
3. Anthozoa: Istilah anthozoa berasal dari bahasa Yunani, dari kata anthos yang
berarti bunga, dan zoon yang berarti hewan. Anthozoa merupakan hewan laut yang
memiliki bentuk mirip bunga. Anthozoa hidup sebagai polip soliter atau berkoloni
dan tidak mempunyai bentuk medusa. Terdapat anthozoa yang membentuk rangka
dalam atau rangka luar dari zat kapur, namun ada juga yang tidak membentuk rangka.
Rongga gastrovaskuler pada Anthozoa bersekat-sekat dan mengandung nematosista.
Gonat ada di gastrodermis.
4. Cubozoa: Dulu, Cobozoa terdapat dalam golongan Scyphozoa, namun setelah
ditemukan perbedaan yang mendasar. Kemudian dijadikan kelas tersendiri.
Perbedaan tersebut adalah Cubozoa mengalami metamorfosis lengkap dari polip
hingga ke medusa payung (ytubuh) berbentuk kotak, dan memiliki lensa mata yang
kompleks. Cubozoa merupakan ubur-ubur sejati. Medua memiliki bentuk lonceng
dengan empat sisi yang datar, sehingga menyerupai bentuk kubus. Memiliki tinggi
lonceng mencapai 17 cm dengan jumlah tentakel 4 buah atau empat rumpun yang
panjangnya mencapai 2 m. Cubozoa dapat berenang cepat secara horisontal dengan
bagian aboral sebagai anteriornya. Habitat Cubozoa di laut tropis dan subtropis
dengan makanan utamanya adalah ikan. Sebagian cubozoa berdampak buruk bagi
perenang karena sengatan nematosistanya dapat menyebabkan luka yang sulit
disembukan, sampai menyebabkan kematian dalam waktu 3-20 menit. Contohnya
pada Chironex fleckeri (sea waspas) di perairan Indo-Pasifik.
Reproduksi Coelenterata
Cara reproduksi coelentera (cnidaria) adalah dengan cara vegetatif dan generatif.
Vegetatif adalah membentuk tunas dan polip. Sedangkan secara generatif adalah
persamaan sel telur dan sel jantan pada bagian medusaPeranan Coelenterata
ECHINODERMATA
3. Ciri-Ciri Echinodermata
Tubuh echinodermata terdiri atas 3 lapisan dan mempunyai rongga tubuh atau
disebut dengan tripoblastik
Memiliki bentuk tubuh yang simetri bilateral pada saat masih larva, dan disaat
dewasa bentuk tubuhnya simteri radial
Mempunyai kulit tubuh yang terdiri atas zat kitin
Bergerak dengan ambulakral yaitu kaki tabung dengan lubang-lubang kecil
yag berfungsi untuk menghisap.
Mempunyai sistem pencernaan sempurna kecuali bintang laut yang tidak
mempunya anus.
Tidak memiliki sistem ekskresi
Perkembangbiakan secara seksual
Pada permukaan tubuh terdiri atas tonjolan-tonjolan yang menyerupai duri
Mempunyai sistem tabung jaringan hidrolik
4. Reproduksi Echinodermata
Echinodermata berkembang biak secara seksual, yaitu hewan jantan dan
betina yang melepaskan sel gametnya ke air laut, dan proses fertilisasi yang
berlangsung secara eksternal (di dalam air laut).
c. Kelas Crinoidea: Crinoidea mempunyai bentuk tubuh yang mirip dengan bunga
atau tumbuhan. Crinoidea adalah anggota fillum echinodermata yang spesies paling
sedikit yaitu terdapat 550 spesies. dan kelompok paling primitif dari filum
echinodermata. Hewan yang hidup di pantai sampai kedalaman laut 3.500 meter
dibawah permukaan laut. Tubuh yang tidak mempunyai duri, dan jika mempunyai
tangkai disebut dengan lillia laut (jika bertangkai akan menempel pada dasar laut
dengan sirri, yaitu bagian ujung tangkai memiliki zat tanduk), sedangkan yang tidak
mempunyai tangkai disebut dengan bintang laut berbulu. Di bagian dasar tubuh
(kaliks) jenis yang terdapat sisi oral (mulut) dan sisi anus sedangkan di bagian
lengannya berjumlah banyak yang mengelilingi di bagian kaliks tersebut. Umumnya
jumlah lengan Crinoidea adalah kelipatan lima dan mempunyai cabang yang disebut
dengan pinula. Di sisi oral terdapat celah yang bersilia disebut dengan celah
ambulakral. Celah tersebut berfungsi dalam menangkap makanan berupa cairan,
zooplankton, atau partikel lainnya yang tersebar di laut.
7. Peranan Echinodermata
MOLLUSCA
Mollusca adalah kelompok hewan yang bersifat tripoblastik slomata dan
invertebrata yang bertubuh lunak dan multiseluler. Istilah Mollusca berasal dari
bahasa Yunani dari kata molluscus yang berarti lunak. Mollusca termasuk dalam
hewan yang lunak baik yang dengan cangkang ataupun tanpa cangkang. Seperti dari
berbagai jenis kerang-kerangan, siput, kiton, dan cumi-cumi serta kerabatanya.
Mollusca merupakan filum yang terbesar kedua dari kerajaan binatang (Animalia)
setelah filum Arthropoda. Pada saat ini, diperkirakan terdapat 75 ribu jenis, dengan
ditambah 35 ribu jenis yang dalam bentuk posil. Molluska hidup di air laut, air tawar,
payau, dan darat. Habitat Mollusca dapat berada di palung benua laut sampai
pegunungan yang tinggi, dan bahkan dapat ditemukan dengan mudah di sekitar
rumah kita. Molluska dipelajari pada cabang zoologi yang disebut dengan malakologi
(malacology).
Ciri-Ciri Mollusca
Memiliki ukuran dan tubuh yang bervariasi
Mempunyai lunak dan tidak beruas-ruas
Merupakan tripoblastik selomata
Merupakan hewan invertebrata (tidak mempunyai tulang belakang)
Hidup di air dan didarat
Mempunyai cincin syarat yang merupakan sistem syaraf
Organ ekskresi berupa nefridia
Mempunyai radula (lidah bergigi)
Bersifat hewan heterotrof
Berkembangbiak secara seksual
Mollusca memiliki struktur tubuh yang simetri bilateral
Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mineral
Merupakan hewan hermafrodit yaitu mempunyai 2 kelamin (jantan dan
betina) dalam satu tubuh.
Tubuhnya terdiri atas kaki muskular, dengan kepala yang berkembang
beragam menurut kelasnya. Kaki yang beradapatasi untuk bertahan di
substrat, menggali dan membor substrat, berang atau melakukan pergerakan.
Klasifikasi Mollusca
2. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda adalah kelompok dengan dua kaki di bagian kepalanya dan
hewan yang tidak memiliki cangkang. Tubuhnya terdiri dari kepala, leher, dan badan.
Bagian kepala relatif besar dan 2 buah mata dan terdapat 10 bagian memanjang pada
bagian kepala, 8 diantaranya berfungsi sebagai lengan berukuran panjang yang
disebut dengan tentakel. Hewan ini mempunyai rongga mantel yang ditutupi oleh
mantel khas yang ada padanya. Habitatnya dilaut dan bernapas dengan insang,
memiliki sistem pencernaan yang lengkap dengan sistem peredaran darah tertutup,
dan fertilisasi terjadi di air laut. Cephalopoda dapat berubah warna denagn cepat
karena mempunyai otot khusus dan zat kromatofora yang melakukan kombinasi
perubahan warna tubuhnya. Pada umumnya melarikan diri dari mangsanya dengan
menghasilkan sejenis cairan seperti tinta. Angggotanya dikenal adalah gurita dan
cumi-cumi.
3. Kelas Gastropoda
Gastropoda merupakan kelompok yang memfungsikan perut sebagai alat
gerak. Istilah Gastropoda berasal dan terdiri dari 2 kata yaitu gaster yang berarti perut
dan Podos yang berarti kaki. Gastropoda menghasilkan lendir pada bagian perut yang
berfungsi untuk melindungi dan mempermudah dalam bergerak. Gastropoda
mempunyai cangkang dengan bentuk tubuh yang simetri bilateral. Di bagian kepala
terdapat 2 buah tentakel yang berfungsi sebagai alat indra penglihatan dan
penciuman. Gastropoda merupakan hewan hermafrodit (2 jenis alat kelamin dalam 1
tubuh), alat kelaminnya disebut Ovotestis yang menghasilkan sperma dan ovum.
Sistem pernapasan Gastropoda adalah paru-paru atau insang yang terletak di dalam
rongga mantel. Hewan ini memiliki mulut yang bergerigi dapat dikatakan penuh gigi
hal ini disebut dengan radula. Gastropoda memakan tumbuhan, tetapi ada juga yang
memangsa hewan lainnya. Sistem pencernaan Gastropoda lengkap dan sistem
ekskresi hewan ini melalui nefridia yang bekerja seperti ginjal. Contoh hewan
gastropoda adalah siput.
4. Kelas Scaphopoda
Scaphopoda merupakan kelompok hewan yang mempunyai cangkang dengan bentuk
tajam yang mirip taring atau terompet. Habitat hewan ini terdapat di daerah
berlumpur atau berpasir, dan hidup dengan menanamkan diri di daerah tersebut. Di
bagian ujung cangkangnya terdapat lubang yang berfungsi untuk beradaptasi diri
pada habitatnya. Scaphopoda mempunyai kaki kecil yang digunakan untuk bergerak,
di bagian kepala terdapat beberapa tentakel dan tidak mempunyai insang. Contoh
schopoda adalah dentalium.
Reproduksi Mollusca
Mollusca merupakan hewan hermaprodit, yaitu memiliki alat kelamin jantan dan
betina dalam satu individu (berumah satu), tetapi ada juga yang alat kelaminnya
terpisah (berumah dua). Oleh sebab itu, cara reproduksinya dengan cara fertilisasi
internal.
Peranan Mollusca
Mollusca sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, banyak jenis mollusca
digunakan dalam berbagai hal. Macam-macam kegunaan mollusca adalah sebagai
berikut.
Sebagai bahan makanan (cumi-cumi, sotong, kerang)
Sebagai perhiasan (kerang dan tiram)
Serbuk cangkang kerang laut berpotensi sebagai obat maag
NEMATHELMINTHES
Memiliki bentuk tubuh bulat panjang dengan ujung yang runcing, tripoblastik
dan simetri bilateral. Arti triploblastik adalah hewan dari kingdom animalia
yang mempunyai 3 lapisan tubuh.
5. Trichinella Spiralis
Hidup dalam otot manusia
Menyebabkan penyakit trikhinosis, yaitu kerusakan pada otot manusia
Penjelasan Trichinella Spiralis : Trichinella spiralis bersifat parasit pada manusia dan
hewan (tikus, anjing, dan babi). Bagi yang terinfeksi cacing jenis ini dinamakan
dengan trichinosis. Trichinella spiralis merupakan cacing dengan sistem pencernaan
semurpuna. Sistem pernapasan secara defusi melalui permukaan tubuh. Alat ekskresi
berupa nefridium sistem saraf tangga tali.
2. Sistem Syaraf : Terdapat beberapa macam sistem saraf pada Platyhelmintes (cacing
pipih) antara lain sebagai berikut.
Sistem syaraf tangga tali merupakan sistem saraf yang paling sederhana. Pada
sistem tersebut, pusat susunan saraf disebut dengan ganglion otak terdapat
pada bagian kepala dan jumlah sepasang. Dari kedua ganglion otak tersebut
keluar tali saraf sisi yang memanjang di bagian kiri dan kanan tubuh yang
dihubungkan dengna serabut saraf melintang.
Pada cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun
dari sel saraf (neuron) yang dibedakan menjadi sel saraf sensori (sel pembawa
sinyal dari indera ke otak), sel saraf motor (sel pembawa dari otak ke efektor,
dan sel asosiasi (perantara).
PORIFERA
1. Ciri-Ciri Porifera - Dalam membedakan spesies dari filum porifera, maka perlunya
anda mengetahui ciri-ciri porifera secara umum. Ciri-ciri porifera adalah sebagai
berikut.
Hewan yang bersel banyak (metazoa) yang paling sederhana atau primitif
Sebagian besar hidup di laut dangkal dengan kedalaman sekitar 3,5 meter
Bentuk tubuh porifera menyerupai vas bunga/piala dan melekat pada dasar
perairan
Tubuhnya terdiri dua lapisan sel (diploblastik) dengan lapisan luarnya
(epidermis) yang tersusun atas sel-sel yang memiliki bentuk pipih, disebut
dengan pinakosit.
Pada epidermis yang terdapat porus/lubang kecil yang disebut dengan ostia
yang dihubungkan oleh saluran ke rongga tubuh (spongocoel)
Lapisan dalamnya tersusun dari sel-sel yang berleher dan berflagel yang
disebut dengan koanosit yang berfungsi untuk mencernakan makanan
Di dalam mesoglea terdapat juga beberapa jenis sel, yaitu sel amubosit, sel
skleroblas, sel arkheosit.
Di antara epidermis dan koanosit memiliki lapisan tengah yang berupa bahan
kental yang disebut dengan mesoglea atau mesenkin
Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk mengambil makanan yang
telah dicerna di dalam koanosit. Sel skleroblasnya berfungsi dengan
membentuk duri (spikula) atau spongin. Spikula terbuat dari kalsium karbonat
atau silikat
Spongin tersusun dari serabut-serabut spongin yang lunakm berongga dengan
membentuk seperti spon.
Sel arkheosit berfungsi sebagai sel reproduktif, misalnya pembentuk tunas,
pembentukan gamet, pembentukan bagian-bagian yang rusak dan regenerasi.
Makanan porifera berupa partikel zat organik atau makhluk hidup kecil yang masuk
bersama air melalui pori-pori tubuhnya. Makanan lalu ditangkap oleh flagel pada
koanosit yang kemudian makanan dicerna di dalam koanosit. Dengan demikian
pencernaannya secara intraselluler. Setelah dicerna, zat makanan tersebut diedarkan
oleh sel-sel amubosit ke sel-sel lainnya. Zat sisa makanan yang dikeluarkan melalui
oskulum bersama sirkulasi air.
Tipe ascon merupakan tipe Porifera yang mempunyai sistem saluran air
sederhana. Air masuk melalui pori yang pendek, lurus ke spongocoel (rongga tubuh)
lalu keluar melalui oskulum. Contoh ; Leucoslenia.
b. Tipe Sycon
Tipe Sycon merupakan Porifera yang mempunyai dua tipe saluran air, tetapi hanya
radialnya yang mempunyai koanosit. Air masuk melalui pori-ke saluran radial yang
berdinding koanosit-spongocoel-keluar melalui oskulum. Contoh : Scypha
c. Tipe Rhagon (Leucon)
Tipe Rhagon merupakan Porifera yang bertipe saluran air yang kompleks atau
rumit. Porifera memiliki lapisan mesoglea yang tebal dengan sistem saluran air yang
bercabang-cabang. Koanosit dibatasi rongga bersilia berbentuk bulat. Air masuk
melalui pori-saluran radial yang bercabang-cabang-keluar melalui oskulum. Misalnya
: Euspongia dan Spongila.
4. Klasifikasi Porifera - Berdasarkan atas kerangka tubuh atau spikulanya, Porifera
dibagi menjadi tiga kelas.
a. Kelas Calcarea
Kerangka tubuh pada kelas Calcarea berupa spikula yang mirip dengan duri-
duri kecil dari kalsium karbonat. Misalnya Scypha, Leucosolenia, dan Grantia
Ciri-Ciri Calcarea
Rangka tersusun atau kalsium karbonat
Tubuhnya berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau silinder
Tingginya kurang dari 10 cm
Hidup di laut
b. Kelas Hexatinellida
Kerangka tubuh kelas Hexatinellida berupa spikula bersilikat atau kersik (SiO2).
Umumnya berbentuk silinder atau corong. Misalnya Euplectella aspergillum.
Ciri-Ciri Hexatinellida
Spikula berjumlah enam
Tubuhnya berwarna merah pucat dan bentuknya seperti vas
Hidup di laut pada kedalaman 200-1000 meter
c. Kelas Demospongia
Kelas tubuh kelas Demospongia terbuat spongin saja, atau campuran dari spongin dan
zat kersik. Misalnya Euspongia sp. dan Spongilla sp.
Ciri-Ciri Demospongia
Tersusun dari spongin
Tubuhnya berwarna merah cerah karena mengandung pigmen yang terdapat
pada amoebosit
Tinggi dan diameternya menjadi lebih dari 2 meter
Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang
Hidup dilaut dan di air tawar
Surabaya.
LTD. London.
Pratiwi, Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang S. (2007). BIOLOGI SMA Jilid 1
ISBN : 979-781-726-1.