Anda di halaman 1dari 23

ZOOLOGI INVERTEBRATA

BAB II
FILUM PROTOZOA

2.1. Pengertian
Filum protozoa merupakan hewan yang tubuhnya
terdiri atas satu sel. Nama protozoa berasal dari bahasa
latin yang berarti hewan yang pertama proto (awal), zoon
(hewan). Hewan-hewan protozoa mempunyai struktur
yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler
dan walupun hanya terdiri dari satu sel, namun protozoa
merupakan organisme sempurna. Karena sifat stuktur
yang demikian itu, maka berbagai ahli dalam zoologi
menamakan protozoa itu aseluler tetapi keseluruhan
organisme dibungkus oleh satu plasma membran
(Soemadji, 1994).
2.2. Ciri-Ciri Umum Protozoa
Ciri-ciri umum hewan yang tergolong filum protozoa
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Tubuh hewan ini tersusun atas satu sel, ukurannya
beberapa mikron sampai beberapa milimeter,
umumnya bersifat mikroskopis.

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 1


ZOOLOGI INVERTEBRATA

2. Umumnya hidup secara individual, tetapi ada yang


hidup secara berkoloni. Ada yang hidup bebas di alam
air, komensial dan ada pula yang bersifat parasit pada
hewan lain.
3. Umumnya berkembang biak dengan membela diri,
tetapi ada juga yang mengadakan konjugasi, dan ada
pula membentuk spora.
4. Makananya berupa bakteri, hewan bersel satu lainnya
atau sisa-sisa organisme. Cara mengambil
makananya ada yang (memakan bangkai hewan)
(saprozoik), memakan tumbuhan (holofitik) dan
(holozoik) memakan hewan.
5. Cara bergeraknya ada yang menggunakan flagell, silia
atau pseudopodia, bahkan ada yang tidak memiliki alat
gerak (Sutarno, 2014).
2.3. Stuktur Tubuh
Tubuh protozoa yang hanya satu sel, bentuknya
bermacam-macam, ada yang tidak tetap dan ada yang
tetap. Sitoplasma protozoa sebagian besar tidak berwarna
tetapi beberapa spesies yang kecil, misalnya stentor

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 2


ZOOLOGI INVERTEBRATA

cocreleus berwarna biru, dan blepharisma laterillia


berwarna merah, atau merah muda (Soemadji, 1994).
Nukleus protozoa umumnya  hanya sebuah, tetapi
ada juga yang lebih. Misalnya Arcella vulgaris atau
opalina ranarum. Cilliata secara umum mempunyai dua
tipe nukleus dan ciri nukleus umumnya bulat, tetapi ada
juga yang ovel, misalnya paramecium (Soemadji, 1994).
Vakuola yang terdapat dalam protozoa dapat
dibedakan atas vakuola kontraktil, vakuola makanan dan
vakuola stasionari. Vakuola yang terakhir mengandung
cairan yang terdapat dalam tubuh protozoa (Sutarno,
2014).
Mitokondria terdapat dalam protozoa pada bagian
yang melakukan pernapasan secara aerobik, pada
sebagian besar mitokondria mempunyai tubulus pada
bagian dalam secara aerobik. Mitokondria erat
hubungannya dengan penggunaan energi untuk alat
gerak, dan vakuola kontraktil (Soemadji, 1994).
Pada umumnya protozoa paling sedikit
terbungkus oleh membran yang mempunyai sedikit
granula seluas permukaanya (Soemadji, 1994).

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 3


ZOOLOGI INVERTEBRATA

2.4. Morfologi dan Fisiologi


a. Alat Gerak
Alat gerak pada protozoa bermacam-macam dari
yang sederhana berupa psoudopodia sampai flagella dan
cillia. Flagela merupakan ciri dari kelas mastigophora
sedang cillia merupakan ciri dari kelas cilliata, dan kedua
alat tersebut mempunyai kemiripan dalam ultra struktur.
Keduanya merupakan “benang bergetar” tersusun atas
dua fiber pada pusat dan dikelilingi yang timbul dari
basal granula dari kinestom (Mukayat, 1989).

Gambar 3. Sistem gerak protozoa (Sleigh, 1989).


a. Silia, b. Flagel, c. Pseudopodia
b. Respirasi
Terdapat beberapa tipe dalam mendapatkan
nutrisi pada protozoa yakni holozoik dan sporozoik.
Amoeba dan paramecium mengambil makanan yang

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 4


ZOOLOGI INVERTEBRATA

relatif keras yang ditangkap dengan pseodopodia,


kemudian dibentuk vakuola makanan, cara ini disebut
holozoik. Pada protozoa holozoik makanan dalam
vakuola makanan dan mendapat sekresi enzim, sehingga
makanan berubah menjadi senyawa yang sederhana dan
di sebarkan keseluruh tubuh (Soemadji, 1994).
c. Reproduksi
Perkembangbiakkan protozoa
1. Umunya dengan membela diri, setiap individu
membelah dua bagian yang sama, dimulai dari
intinya kemudian diikuti dengan sitoplasmanya.
2. Pembelahan multipel atau sporulasi yaitu inti
membagi diri berulang kali, kemudian sitoplasma
akan mengelilingi tiap belahan inti sehingga
menghasilkan sejumlah keturunan
3. Plasmatomi yaitu pembelahan protozoa berinti
banyak tanpa pembelahan inti, menghasilkan
keturunan yang lebih kecil dan berinti banyak.
4. Pertunasan ialah individu baru timbul sebagai tunas
dari sel induk yang berdiferensiasi sebelum atau
sesudah hidup bebas.

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 5


ZOOLOGI INVERTEBRATA

5. Reproduksi seksual dapat terjadi dapat terjadi oleh


karena persatuan dari sel (bisa isogamet atau
heterogamet) membuat individu baru, atau denag
persatuan sementara dan pertukaran inti (konyugasi)
dari protozoa (Mukayat, 1989).
d. Sistem pencernaan protozoa
Protozoa yang memiliki mulut, makan dengan
memasukkan makanannya melalui mulut kemudian
menuju kerongkongan melalui sitofaring dan berakhir
pada vakuola makanan. Protozoa yang tidak memiliki
mulut, cara makannya dengan menelan secara utuh
mengsanya melalui permukaan selnya. Sisa-sisa makanan
akan dibuang melalui lubang pada ektoplasma (Fox,
2006).
2.4. Habitat dan Ekologi
Protozoa hidup pada semua habitat yang
memungkinkan hewan itu hidup, dan hubungan hewan
itu dengan alam sekitarnya akan memungkinkan kita
mempelajari ekologinya. Protozoa secara mutlak
memerlukan lingkungan yang basah, misalnya dalam air,
baik air tawar, maupun air beragam bahkan dalam tanah

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 6


ZOOLOGI INVERTEBRATA

yang basah sampai kedalam kurang lebih 20 cm, dalam


tubuh manusia atau hewan tingkat tinggi lainnya yang
bercairan, atau disemua tempat yang basah dimana saja
(Mukayat, 1989).
2.5. Klasifikasi Protozoa
1. Kelas Mastigophira (Flagelata)
Hewan-hewan yang termasuk kelas ini
mempunyai satu atau lebih flagelata (buku cambuk).
Semua organisme yang tergolong flagellata memiliki
flagellum yang berperan sebagai alat gerak, memilki
dinding tubuh yang berupa pellicle, sehingga bentuknya
relatif tetap dengan ukuran lebih kurang 0,1 mm.
Memilki inti dan pada beberapa spesies memiliki
kloroplas dengan klorofilnya yang berfungsi untuk
fotosintesis yang termasuk pada golongan phytonagellata
1. Euglena
Euglena adalah hewan bersel satu berwarna hijau,
karena berklorofil merupakan suatu marga dari hewan-
hewan mastogophora. Hidup dalam kolom dan sering
membuat lapisan permukaan air yang berwarna hijau
(Mukayat, 1989).

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 7


ZOOLOGI INVERTEBRATA

a. Morfologi
Euglena berbentuk seperti kumparan yang
panjangnya bervariasi dari 25-100 mikron. Mempunyai
sebuah flagelum pada ujung anterior yang dimulai dari
kerongkongan. Kedalam kerongkongan itu bermuara
pada sebuah tempat penampungnya (reservoir). Kedalam
reservoir itu bermuara beberapa vakuola kontraktil kecil.

Gambar 5. Struktur Flagellata (Mukayat, 1989).


b. Fisiologi
Euglena membuat makanannya sendiri dari
makanan yang larut disekitarnya, jadi hewan tersebut
bersifat autotrof. Kemampuan membuat makanannya
sendiri hanya berlangsung bila ada cahaya matahari.
Euglena tidak mencerna makanan yang keras (Mukayat,
1989).

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 8


ZOOLOGI INVERTEBRATA

Pernapasan melalui permukaan membran.


Pergerakannya berlansung karena flagelum. Pada kondisi
tertentu, hewan itu bersifat fototaksis positif, yaitu
membelok dan berenang menuju sumber cahaya.
(Mukayat, 1989).
c. Reproduksi
Reproduksi aseksual yaitu pembelahan
longitudianal dan mulai pada ujung anterior (Mukayat,
1989).
2. volvox

Gambar 6. Volvox s (Mukayat, 1989).


Volvox merupakan salah satu flagelata hijau air
tawar yang memebentuk koloni terapung-apung. Contoh
volvox glubator (Mukayat, 1989).
a. Morfologi

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 9


ZOOLOGI INVERTEBRATA

Volvox glubator berbentuk bola yang berongga


(garis tengah 0,5-2,0mm) dan rongga itu berisi rongga
cair. Pada dinding bagian luar tertanam 8-17 ribu sel
secara individual. Tiap sel yang besarnya 4-8 mikron itu
mempunyai nukleus, vakuola kontraktil, stigma merah,
kloroplas merah, dan dua flagella. Sel-sel itu
berdiferensiasi sebagai sel-sel vegetatif atau sebagai sel-
sel reproduktif (Radiopetro,1996).
b. Fisiologi
Satu sel dengan sel lainnya yang terdekat di
hubungkan dengan benang-benang protoplasma dan
benang-benang itulah yang menyelenggarakan
kesinambungan fisiologis antara sel-sel tersebut.
Makanan dari sekitarnya ditangkap dan disintesis oleh
sel-sel vegetatif (Mukayat, 1989).
c. Reproduksi
Pada volvox globator reproduksi seksual, lalu di
ikuti dengan beberapa kali reproduksi aseksual.
Reproduksi aseksual berlangsung sebagai berikut:
Dalam tiap koloni terdapat beberapa buah sel
yang boleh disebut gonidium, sebab sebenarnya sel-sel

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 10


ZOOLOGI INVERTEBRATA

itu adalah zigot-zigot yang yang bebas tetapi tertanam


diantara sel-sel. Gonodium-gonodium itu melepaskan
flagela, membagi diri untuk membentuk massa yang
berongga, yang terdiri dari sel-sel kecil sebagai masa
embrio (Radiopetro, 1996).
3. Tripanosoma
Tripanosoma adalah anggota flagelata yang
diantaranya parasit dan hidup didalam plasma darah
vertebrata. Parasit tersebut berflagelum yang muncul di
ujung prostorior dan berlanjut kedepan sebagai batas
membran, kemudian bersatu dengan ujung anterior, dan
selanjutnya sebagai filamen (flagelum bebas) (Mukayat,
1989).
Mastighopora yang bersifat parasit adalah genus
trypanosoma dan genus Trichomonas.
2. Rhizopoda (Sarcodina)
Rhizopada atau sarcodina berasal dari bahas
Yunani yaitu rhizoid (akar), podos (kaki) jadi protozoa
yang bergerak dengan menggunakan (kaki semu)
psedopodia yang merupakan penjuluran dari sitoplasma,
misal Amoeba, Foraminifera, Radiolaria, Arcella,

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 11


ZOOLOGI INVERTEBRATA

Entamoeba Coli dan Entamoeba histolytica (Mukayat,


1989).
Rhizopoda Merupakan hewan mikroskopis yang
hidup sebagai massa kecil yang jernih dan bersifat amorf
atau dapat berubah-ubah bentuknya (Mukayat, 1989).
1. Amoeba
Banyak jenis amoeba yang hidup mandiri, anatara
lain amoeba proteus, namun ada yang hidup parasit dan
memyebabkan penyakit disentri pada manusia dan hewan
(kucing dan anjing) yaitu Entamoeba histolytica.

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 12


ZOOLOGI INVERTEBRATA

Gambar 7. Amoeba (Mukayat, 1989).

a. Morfologi
Ukuran amoeba berkisar anatrara 200-300 mikron
bentuknya selalu berubah-ubah. Sitoplasma dibagi

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 13


ZOOLOGI INVERTEBRATA

menjadi dua bagian, yaitu ektoplasma yang jernih dan


endoplasma yang lebih keruh (Mukayat, 1989).
b. Fisiologi
Amoeba bergerak dengan mengalirkan penjuluran
protoplasma yaitu pseopodia. Proses penjuluran itu
nampaknya adalah pencairan sementara bagian luar
endoplasma yang kental plasmagel (Mukayat, 1989).
Amoeba mencerna makanan padat (bersifat holozoik)
melalui pseupodia, daenga cara merangkulnya, kemudian
mengitarinya sehingga berbentuk vakuola makanan
(Mukayat, 1989).
Amoeba menerima dan tanggap terhadap berbagai
rangsangan antara lain terlihat oleh adanya gerakan
negatif (menjauh) atau positif( mendekat) dan kontraksi
tubuh (Mukayat, 1989).

c. Reproduksi
Reproduksi aseksual dengan jalan pembelahan.
Beberapa peneliti mengemukakan bahwa hewan tersebut
membentuk banyak spora melalui pembelahan miltipel.

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 14


ZOOLOGI INVERTEBRATA

2. Foraminifera

Gambar 8. Foraminifera plantonik (Rusyana, 2011).

Kebanyakan hewan ini hidup di laut, menetapa


pada tumbuhan atau pada horoid, atau pada dasar laut.
Sebagian hewan-hewan itu sekarang merupakan fosil,
menjadi lapisan-lapisan karang dan diantaranya
mengandung minyak (Mukayat, 1989).
Foraminifera berkembangbiak dengan berbagai
cara, melalui pembelahan biner. Pembelahan multipel
didahului dengan pembentukan kista, terutama setelah
megalami kondisi kering (Mukayat, 1989)
3. Kelas Sporozoa

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 15


ZOOLOGI INVERTEBRATA

Umumnya hewan ini tidak memiliki alat gerak


dan hidupnya parasit dalam darah dalam saluran usus
atau dalam jaringan tubuh lainnya. Sporozoa memiliki
tubuh yang sederhana berbentuk bulat panjang dengan
sebuah nukleus. Disebut sporozoa karena dalam tahap
tertentu dalam hidupnya, dapat membentuk spora
(Pandhu, 2010).
Hampir semua anggota sporozoa adalah parasit
sehingga makanan diambil secara langsung di hospesnya
memilki inti dan pada waktu melakukan pembelahan
ganda inti membela inti dan pada waktu melakukan
pembelahan ganda, ini membela berulang-ulang, setiap
inti membentuk pembungkusnya dan akhirnya dihasilkan
individu anak yang cukup banyak. Sporozoa tersebut
melakukan respirasi eksresi secara difusi (Pandhu, 2010).
Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut
juga skizogoni dan secara generatif (seksual)di sebut
sporogoni. Secara vegetatif yaitu melalui pembelahan
berganda sehingga di hasilkan banyak individu anak.
Secara generatif yaitu melalui pergiliran keturunan antara
fase vegetatif pada tubuh manusia dan fase generatif pada

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 16


ZOOLOGI INVERTEBRATA

tubuh hospes perantara seperti plasmodium dengan fase


generatif pada nyamuk anopheles betina (Pandhu,2010).
Contoh hewan sporozoa

1. Plasmodium

Gambar 9. Daur Hidup Plasmodium sp (Pandhu, 2010).

a) Nyamuk anopheles betina menggigit menghisap


darah manusia kemudian mengeluarkan air liur
yang mengandung sporozot
b) Bersama aliran darah sporozoit menuju hati selam
kurang lebih tiga hari
Moh. Ikbal Rizky Danial Page 17
ZOOLOGI INVERTEBRATA

c) Sporozoit membelah menjadi 8-32 merozoit,


keluar dari hati kemudian meninfeksi sel hati lain
dan membentuk merozoit baru. Akibatnya sel hati
banyak yang rusak
d) Gejala demam terjadi ketika merozoit melilitkan
sel darah merah dalam jumlah banyak.
e) Jika darah si penderita digigit nyamuk anopheles
dan menghisap darah penderita tadi maka
makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut
terhisap dan masuk kedalam tubuh nyamuk.
f) Di dalam kelenjar ludah nyamuk mikrogametosit
berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan
mikrogamet (sperma). Proses dinamakan
gametogenia atau gametogenesis lalu terjadi
fertilisai disaluran pencernaan sehingga
berbentuklah zigot.
g) Zigot berkembang menjadi ookinet masuk ke
usus untuk mendapatkan makanan
h) Ookinet selanjutnya akan menembus dinding usus
dan untuk sementara akan menetap, terbungkus

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 18


ZOOLOGI INVERTEBRATA

oleh otot oleh otot dinding perut nyamuk


membentuk ookista.
i) Ookista akan membelah berulang kali sehingga
membentuk sel-sel yang lengkap dinamakan
porojoit.
j) Ookista yang telah matang maka akan pecah
sehingga porojoit tersebar keseluruh tubuh
nyamuk, diantaranya adalah kedalam kelenjar
tubuh.
k) Apabila nyamuk menghisap darah manusia
bersamaan dengan itu nyamuk akan melepaskan
porozoit kedalam darah (Pandhu, 2010).
Berjenis-jenis plasmodium menyebabkan penyakit
malaria pada manusia seperti.
1. Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria
tertiana dengan gejala demam (masa sporulasi)
selang waktu 48 jam.
2. Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria
quartona dengan gejala demam (masa sporulasi)
selang waktu 72 jam.

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 19


ZOOLOGI INVERTEBRATA

3. Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit


malaria tropika dengan gejala demam yang tidak
teratur.
4. Plasmodium ovale, di sebut malaria ovale tertiana,
akan tetapi gejala demamnya lebih ringan dari
pada malaria tertiana yang disebabkan penyakit
TORCH yang menakibatkan kematian janin
(Pandhu, 2010).
4. Kelas Cilliata
Hewan-hewan anggota kelas ini mempunyai
cilliata (rambut getar) untuk bergerak atau mencari
makan. Hidupnya mandiri atau atau sebagai komensal
dalam saluran pencernaan herbivora dan sebagainya.
Cilliata hidup dalam kolam alam (Pandhu,2010).
Cilliata memiliki bentuk relatif tetap dan bergerak
dengan rambut gerak atau yang disebut cillia. Memiliki
inti dan beberapa spesies intinya lebih dari satu. Contoh
Paramecium aurelia. Hidup ditempat-tempat yang berair
misalnya sawah rawah, tanah berair dan banyak
mengandung bahan organik. Bagi yang hidup bebas
terdapat vakuola kontraktil, sementara hewan parasit

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 20


ZOOLOGI INVERTEBRATA

tidak ada. Respirasi dan eksresi melalui permukaan tubuh


(Pandhu, 2010).
Pencernaan makanan secara internal pada vakuola
makanan. Sedangkan cara menangkap makanan adalah
deangan cara menggertakan rambut (cillianya), maka
terjadi aliran air maka terjadi aliran air keluar dan masuk
mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk mulut
sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri
bahan organik atau hewan uniseluler lainya
(Pandhu,2010).
Anggota ciliata ada yang hidup bebas seperti
paramecium condatum dan adapula yang hidup sebagai
parasit sperti nyctoterusovalis dan balantidium coli.

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 21


ZOOLOGI INVERTEBRATA

Gambar 10. Cilliata (Pandhu, 2010).

a. Morfologi paraemacium
Bentuknya tubuhnya seperti sandal (cenala),
ukurannya kira-kira 250 mikron panjang, bentuk agak
silindris. Dibagian oral terdapat celah berbentuk spiral
dan berakhir pada kerongkongan yang panjangnya
hampir separuh panjang tubuh (Pandhu, 2010).

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 22


ZOOLOGI INVERTEBRATA

b. Fisiologi
Cara makanannya bersifat holozoik berupa bakteri
dan sebagainya, yang ditelan melalui kerongkongan dan
memebentuk vakuola makanan. Vakuoala kontraktil
berfungsi sebagai pengukur tekanan osmotik dan
mungkin membantu eksresi (Pandhu, 2010).

Moh. Ikbal Rizky Danial Page 23

Anda mungkin juga menyukai