Anda di halaman 1dari 9

MODUL PERKULIAHAN

TINJAUAN DAN
APRESIASI DESAIN

INTRODUCTION

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
FDSK Desain Interior Kode MK Ir. Dwi Susilastuti, M.Ds

Abstract Kompetensi
Menjelaskan tentang definisi Mahasiswa mengetahui dan
desain secara umum. memahami
Tentang definisi desain.`
Definisi Desain
Sejak zaman purbakala manusia sesungguhnya telah mengenal desain walau
hanya dalam konteks fungsi.

• Desain berarti gagasan awal, rancangan, perencanaan, pola, susunan,


rencana, proyek, hasil yang tepat, produksi, membuat, menciptakan,
menyiapkan, menyusun, meningkatkan pikiran, maksud,kejelasan, dst
( kamus Webster ).

• Desain merupakan kegiatan mencipta, mengkarya, implementasi


berupa benda-benda dengan merangkul kebudayaan dengan sistem-
sistemnya.

• Desain merupakan terjemahan fisik dari aspek sosial, ekonomi,


dan tata hidup manusia serta merupakan bagian dari kehidupan
manusia.

• Sebagai sesuatu yang sifatnya universal, desain tidak dibatasi oleh


batasan-batasan geografis, melainkan oleh keadaan obyektif dari
permasalahan yang harus dipecahkan.

• Mengingat luasnya kaitan yang menyangkut hubungan antara desain


dan manusia, akan semakin jelas bahwa nilai desain tidak hanya
tergantung pada fungsi, ilmu dan proses teknologinya saja,
melainkan juga pada kadar kesadaran sosial dalam proses
timbulnya desain itu sendiri.

Proses desain untuk membuat desain yang baik:

• Kegunaan ( berdaya guna,dapat dimanfaatkan), maksudnya sebuah


desain hendaknya berguna, bermanfaat bagi user. Jadi seperti
merancang sebuah obyek desain harus jelas kegunaannya bagi user.

• Fungsi , desain harus fungsional, mudah digunakan dan tepat


sasaran.

2016 Tinjauan dan Apresiasi Desain – Modul 1


2 Ir. Dwi Susilastuti, M.Ds
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
• Produksi (dapat diproduksi secara mudah). Produksi pun
diperhitungkan dalam konteks desain yang baik. Desain yang baik
hendaknya dapat diproduksi secara mudah dan efisien dari segi teknis
dan pembiayaan.

• Pemasaran (dapat memenuhi selera konsumen). Produk yang baik


hendaknya memiliki daya jual yang baik sehingga dapat memenuhi
kebutuhan konsumen.

• Keuntungan (bernilai baik bagi pengguna). Dalam membeli atau pun


menggunakan karya desain tersebut hendaknya bernilai tambah bagi
pengguna.

• Nilai rupa / estetika, Sebuah desain hendaknya memiliki nilai estetika


yang baik agar menarik secara visual.

Sebuah desain yang baik haruslah tercermin dalam desainnya yang


selain memiliki daya tarik juga harus dapat berfungsi sebagaimana yang
digambarkan dalam penampilannya.

• Desain = Sebuah desain hendaknya mampu menjawab tuntutan


kebutuhan manusia akan aspek fungsional dan estetis.

2016 Tinjauan dan Apresiasi Desain – Modul 1


3 Ir. Dwi Susilastuti, M.Ds
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 1
Kumpulan kuil di Acropolis

Pemikiran manusia akan fungsi sebuah desain telah tercipta sejak masa pra
sejarah. Pemikiran untuk menemukan problem solving sebenarnya telah
dilakukan pada masa itu. Pada Masa Yunani kuno misalnya, tercipta kuil
sebagai sarana beribadah. Namun karena keterbatasan teknologi, kuil pada
zaman Yunani kuno masih menggunakan portal sebagai komponen untuk
memperkuat konstruksi. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya pilar pada
masa itu menjawab permasalahan konstruksi.

Dalam segi estetika, karena kuil diperuntukkan bagi dewa maupun dewi,
maka desain arsitekturnya pun dibuat sedemikian rupa agar menarik secara
visual. Pembangunan sebuah arsitektur pada masa itu pun tidak dirancang
secara sembarangan, namun juga harus memperhitungkan segi optikal agar
komposisi bangunan terlihat seimbang bila dilihat dari berbagai sisi.

2016 Tinjauan dan Apresiasi Desain – Modul 1


4 Ir. Dwi Susilastuti, M.Ds
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 2
Amphiteather

Ampitheater menjawab kebutuhan manusia akan hiburan dan permasalahan


akustik. Masyarakat pada masa Yunani kuno sudah memiliki pemikiran
tentang pengaturan akustik yang baik. Karena kontur negaranya yang
berbukit-bukit, maka Yunani memanfaatkan hal tersebut sebagai amphiteater
untuk mendapatkan suara yang bagus.

2016 Tinjauan dan Apresiasi Desain – Modul 1


5 Ir. Dwi Susilastuti, M.Ds
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 3
Perhitungan komposisi bangunan

Gambar 4
Perhitungan ergonomi dan antopometri tubuh manusia

Di Masa Yunani kuno pun, masyarakat sudah mengenal perhitungan


ergonomi dan antopometri berdasarkan proporsi tubuh manusia. Standar

2016 Tinjauan dan Apresiasi Desain – Modul 1


6 Ir. Dwi Susilastuti, M.Ds
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ergonomi dibuat dengan skala yang rinci dengan memperhitungkan
kenyamanan gerak manusia.

Babak paling menentukan dalam perkembangan sejarah desain berawal dari


Revolusi industri di Eropa pada abad ke-18. Pada saat itu di saat manusia
bisa menciptakan mesin maka terjadi perkembangan pemikiran untuk
menyatukan sisi mekanis dengan aspek artistik untuk menciptakan desain
yang lebih humanis. Kritik desain masa Revolusi Industri bermunculan
sebagai kritik atas ketidak puasan masyarakat atas industrialisasi dan
dehumanisasi yang terus menerus. Sebagai puncaknya muncullah BAUHAUS
yang menguatkan peran desainer dalam industri desain dan cukup berperan
dalam perkembangan desain di kemudian hari. Sebuah desain kemudian
dikaitkan dengan kondisi pasar. Hal ini mendorong Desainer untuk
menciptakan desain atau inovasi-inovasi baru sebagai media pemecah
masalah.

Kesulitan memecahkan masalah pada dasarnya dapat melahirkan


penemuan-penemuan baru, baik penemuan yang bersifat praktis
ataupun penemuan metode berpikir.

Misalnya kesulitan untuk merumuskan bentuk desain yang tepat melahirkan


metode perencanaan (programming). Setiap perencanaan yang dilakukan
harus terkonsep dengan baik, yaitu dengan melibatkan data pendukung,
analisa, dan akhirnya berujung pada keputusan desain.

2016 Tinjauan dan Apresiasi Desain – Modul 1


7 Ir. Dwi Susilastuti, M.Ds
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5
Visual merchandising sebuah butik yang dibuat secara terkonsep dan menarik sehingga
menjadi sarana pemasaran yang baik dalam sebuah obyek. Desainer dituntut kerativitasnya
agar desain yang dihasilkan berguna bagi user.

Gambar 6
Laci dan rak yang dibuat secara irregular yang didesain secara unik, merupakan solusi
Desainer untuk mengatasi kebosanan pada desain-desain yang baku.

2016 Tinjauan dan Apresiasi Desain – Modul 1


8 Ir. Dwi Susilastuti, M.Ds
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

2016 Tinjauan dan Apresiasi Desain – Modul 1


9 Ir. Dwi Susilastuti, M.Ds
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai