Anda di halaman 1dari 19

TENTANG LANTAI

Lantai adalah bidang bawah dari suatu bangunan yang dapat digunakan penggunanya
untuk beraktivitas. Lantai biasanya terdiri dari beberapa sub lantai sebagai pendukung
dan penutup lantai yang memberikan permukaan untuk kenyamanan sirkulasi pergerakan
pengguna ruang. Pada bangunan modern, sub lantai sering digunakan untuk meletakan
kabel listrik, pipa, dan berbagai utilitas yang dibangun ditempat bult in. karena harus
melayani kebutuhan berbagai fungsi utilitas, lantai hendaknya dibangun dengan mengikuti
kaidah kode bangunan yang ketat pada saat awal demi keselamatan pengguna ruang.
Pengertian lantai adalah permukaan dasar sebuah ruang yang digunakan untuk dipijak.
Karena posisi dan fungsinya, seringkali lantai dilupakan untuk diolah. Padahal
pengolahan lantai dapat menentukan karakter ruang. Misalkan sebuah ruang akan
tampak mewah dengan penggunaan lantai marmer ukuran besar, sedangkan sebuah
ruang lain akan tampak hangat jika menggunakan lantai kayu. Selain kesan yang
ditimbulkan oleh pengaplikasian jenis lantai tertentu pada ruang, hal lain yang perlu
diperhatikan adalah faktor kenyamanan lantai yang mencakupi tekstur dan temperature
lantai. Hal ini menjadi penting karena lantai berhubungan langsung dengan tapak kaki
manusia.
Lantai biasanya terdiri dari deretan balok anak yang membentang di antara balok induk
atau dinding pemikul. Rangka horisontal ini kemudian dilapis dengan lantai dasar.
Material struktur seperti kayu lapis dan plat baja yang dibentangkan diantara balok-balok
anak. Lantai dasar dan balok-balok anak harus cukup kuat agar bisa bekerjasama
sebagai satu unit struktur yang mampu menahan tekanan dan menyalurkan beban.
Bidang lantai dapat terbuat dari slab beton yang diperkuat dengan baja dan bisa diperluas
ke satu atau dua arah. Sebagai kompensasi terhadap sifat kasar atau kurang ratanya
permukaan, satu lapisan perata permukaan atau adukan semen diperlukan untuk
beberapa jenis material lantai.
Penutup akhir lantai merupakan lapisan final dari struktur lantai. Karena lantai merupakan
bagian terbesar dari luas permukaan ruang, sebaiknya bahan lantai dipilih berdasarkan
pertimbangan baik fungsi maupun estetikanya.
Durabilitas adalah hal yang paling penting karena penggunaan yang akan dialami material
lantai akibat pergesekan yang terjadi diatas permukaan lantai. Material lantai harus tahan
terhadap abrasi fisik, lekuk, dan lipat.
Berkaitan dengan kekuatan lantai yaitu pemeliharaan agar lantai dapat dirawat dalam
kondisi yang baik.untuk kekuatan dan kemudahan pemeliharaan, material lantai harus
tahan terhadap kotoran, kelembapan, minyak, dan noda, khususnya untuk bagian lantai
yang digunakan untuk bekerja dan daerah lalu-lalang.
Ada berbagai strategi untuk myembunyikan kotoran yang berserakan. Yaitu dengan
memilih warna-warna netral, menggunakan pola yang dapat menyamarkan kotoran dan
bercak pada lantai, menggunakan material yang warna dan teksturnya menarik agar lebih
mudah terlihat daripada kesan kotor yang ada pada lantai.
Kenyamanan kaki berkaitan dengan tingkat elastisitas material lantai dan tingkat tertentu,
seperti rasa kehangatannya. Material lantai dapat dihangatkan dengan radiasi panas dan
dipertahankan dengan insulasi yang ada pada lantai. Lantai dapat terasa hangat jika
mempunyai permukaan dengan tekstur yang lembut, kekuatan cahaya menengah sampai
gelap atau berwarna hangat. Tapi di tempat beriklim panas, permukaan lantai yang sejuk
lebih nyaman daripada yang hangat.
Secara umum, pembagian jenis penutup lantai adalah sebagai berikut:
1. Penutup lantai yang terasa hangat dikaki, misalnya karpet, parket, gabus, jalur, kayu
dan serat kayu.
2. Penutup lantai yang terasa dingin dikaki, seperti marmer, keramik, vinyl, dan plastic
Tidak seperti dinding, pengolahan yang dapat dilakukan pada permukaan lanate relative
lebih merepotkan dan memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Alas an ini juga
menyebabkan lantai jarang ditata ulang. Akan tetapi kita tetap dapat memberikan
sentuhan baru pada lantai dapat dilakukan dengan berbagai cara.
1. Melapisi system wall to wall
Cara ini dilakukan dengan menutupi seluruh permukaan ruang. Pelapisan dengan Teknik
ini tidak flesibel dan biasanya meninggalkan bekas apabila bahan pelapis dikelupas,
pelapis lantai yang tepat untuk diaplikasikan dengan system wall to wall antara lain,
karpet , vinyl parket dan keramik.
2. Melapisi dengan system lepasan/setempat
Pemasangan dengan system lepasan/setempat tidak membutuhkan alat perekat
sehingga sangat fleksibel dalam penataan dan peletakan dalam ruang. Peletakan dengan
Teknik setempat ini berguna untuk memberikan perhatian pada area-area tertentu dalam
ruang, misalkan untuk memperkuat, keberadaan benda yang ada diatas karpet atau
membedakan fungsi antara area yang tertutup karpet dengan yang tidak tertutup karpet
Permukaan Lantai: Kriteria Fungsional
Untuk permukaan lantai yang mudah menjadi basah, disarankan untuk menghindarkan
penggunaan material lantai yang keras dan licin.
Permukaan lantai yang keras memantulkan gelombang suara dari dalam ruang.
Permukaan lantai yang lentur dapat menyerap suara-suara benturan. Material lantai yang
lunak,empuk seperti beludru, atau berpori dapat mengurangi bunyi yang timbul akibat
benturan dan juga membantu meredam suara yang merambat melalui udara.
Permukaan lantai yang berwarna terang akan memantulkan banyak cahaya dan membuat
ruang terasa lebih terang dibanding lantai yang berwarna gelap dan bertekstur.

PERAN LANTAI
1. Menciptakan gaya
Lantai dapat menjadi elemen penting dalam ruang guna memperkuat karakter/gaya dari
tatanan interiornya kita dapat mengubah tampilan lantai yang membosankan dengan
kreasi pelapis lantai.
2. Percantik ruang
Untuk ruang dengan pelapis lantai system wall to wall, seperti parket dan keramik, kita
dapat mendekorasi lantai agar ruang tampil lebih cantik
ILUSI VISUAL PADA LANTAI
1. Agar ruangan kecil terlihat luas
Sebaiknya hindari pemakaian pelapis lantai dengan modul yang besar dan motif yang
terlalu besar karena akan semakin memperkuat kesan sempit. Pilihlah pelapis lantai
berwarna terang atau warna muda yang mengkilap atau reflektif untuk menambah kesan
luas pada ruang sempit.

2. Untuk menghindari kesan ruang yang kosong, dapat dilakukan hal berikut.
a. Membagi fokus permukaan lantai pada beberapa titik, misalnya menggunkan pint
interest berupa hamparan permadani dibeberapa titik ruang.
b. Memberi border pada sisi permukaan lantai yang berbatasan dengan dinding
menggunakan warna yang lebih tua/gelap dari warna pelapis lantai utama.

Pemberian border pada lantai keramik dengan


penggunaan bahan keramik berwarna hitam
memberikan tepi pada ruang sehingga
mengesankan ruang yang lebih kecil dari ukuran
sebenarnya.
REFERENSI

Buku “ INSTAN MAKEOVER “

Penulis : Nurul Wulan Sari


Penerbit : PT Prima Infosarana Media
Jl. Palmerah Selatan No.12A Jakarta

Buku “ TEORI INTERIOR “

Penulis : Andie A. Wicaksono dan Endah Tisnawati

Buku : “ILUSTRASI DESAIN INTERIOR”

Penulis : Francis D.K. CHING


Penerbit : Erlangga
Jl. H. Baping Raya N.100 Ciracas, Jakarta.
TENTANG DINDING

Dinding adalah struktur vertical, biasanya berbentuk padat, yang membatasi dan
melindungi suatu area. Umumnya dinding didesain untuk menggambarkan bentuk sebuah
bangunan, mendukung superstruktur, memisahkan ruang dalam bangunan menjadi
beberapa bagian, serta melindungi atau menggambarkan ruang diudara terbuka. Ada tiga
jenis utama dinding structural, yaitu bangunan tembok, dinding batas atau partisi, dan
dinding penahan. Dinding bangunan memiliki satu tujuan utama, yaitu untuk mendukung
atap atau plafond. Dinding paling sering memiliki satu atau lebih komponen terpisah.
Dalam kontruksi saat ini, dinding bangunan biasanya akan memiliki elemen structural,
isolasi, dan elemen finishing untuk permukaan seperti drywall atau panel. Selain itu
dinding rumah mungkin diisi dengan berbagai jenis utilitas elektrikal seperti kabel listrik,
outlet (stop kontak) dan pipa listrik.
Sebagai elemen structural, dinding harus diatur dalam suatu pola yang dikoordinasikan
dengan bentangan-bentangan struktur lantai dan atap yang dipikulnya. Pada saat yang
sama, pola struktur ini mulai menentukan kemungkinan-kemungkinan ukuran, bentuk, dan
tata letak interiornya.
Rangka dinding sendiri biasanya terdiri dari tiang-tiang kayu dan logam yang dipasang
dengan plat dasar dan plat puncaknya. Pada pada rangka ini dipasang satu atau lebih
lapisan bahan berbentuk lembaran, seperti papan kayu lapis atau gips, yang membantu
memperkokoh dinding. Material lembaran dapat berfungsi sebagai permukaan akhir untuk
dinding sebelah luar, tetapi lebih sering lagi, rangka tersebut berfungsi sebagai
penyangga berbagai lapisan lembaran penutup, sirap, stucco, atau veneer motif tembok.
Dalam maasing-masing kasus dinding luar harus tahan cuaca. Permukaan dinding interior
tidak selalu harus berunsur cuaca, oleh karena itu dapat memilih material macam lainnya.
Untuk mengendalikan masuknya udara panas, kelembapan, dan suara melalui tebal
dinding, kontruksi suatu dinding dapat dibuat dilapisi atau diisi dengan material insulator
dan ditutup dengan lapisan pencegah uap air.
RAGAM DESAIN MATERIAL DINDING

1. KAYU
Gaya oriental yang memberi kehangatan.
Kayu diaplikasikan pada bidang dinding dengan menggunakan pola vertical. Tiap kayu
yang digunakan menggunakan ukuran tinggi yang sama. Dengan kata lain, susunan
kayu terlihat lebih rapi. Selain itu pola pemasangan ini memberi kesan yang lebih
tinggi pada desain ruang.

Material kayu yang merupakan material khas


daerah tropis ini menghadirkan suasana hangat
pada ruang. Namun, anda harus berhati-hati saat
mengaplikasikan material kayu pada kamar mandi.
Kayu merupakan material yang tidak tahan
terhadap air karena kayu akan cepat rusak.
Sebaiknya pengaplikasian kayu pada bagian yang
jarang atau tidak terkena air.

2. BATU BATA
Nuansa hangat diruang sejuk.

Suasana tropis sangat terlihat pada penggunaan material


dinding batu bata.
Warna, tekstur dan pola yang dihasilkan dari susunan
bata menjadi bagian utama yang ingin ditampilkan.
Desain seperti ini cocok digunakan pada interior rumah
yang terlihat klasik dan menggunakan tampilan
tradisional.

3. BATU ALAM

Material batu alam sudah banyak


digunakan oleh pemilik rumah. Motif,
tekstur, hingga warna yang dihasilkan
mampu menarik banyak perhatian. Selain
itu, material batu alam dapat digunakan
pada berbagai konsep desain, terutama
konsep modern dan tropis.
PENYELESAIAN DINDING
Dinding-dinding beton, tembok, atau bata lainnya biasanya digunakan sebagai dinding-
dinding pemikul dalam situasi-situasi yang membutuhkan kontruksi tahan api, atau
dimana warna-warna alami: tekstur dan durabilitas dari batu dan bata memang diinginkan.
Dinding-dinding beton dan tembok biasanya lebih tebal dibandingkan dinding-dinding
dengan rangka. Karena dinding-dinding tersebut mengandalkan massanya untuk
kekuatan dan stabilitasnya. Walaupun kuat menahan gaya tekan, diperlukan dinding-
dinding melintang dan penguat baja untuk menahan tekuk yang timbul dari gaya-gaya
lateral.
Dinding beton dan tembok adalah bahan yang tahan api teteapi walaupun insulator
terhadap panas yang kurang baik. Rongga untuk insulasi dan lubang-lubang untuk
jaringan mekanis, plambing atau elektrikal harus direncanakan sebelum kontruksi dimulai.
Beberpa jenis penyelesaian akhir dinding menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
struktur material didning itu sendiri, sedangkan yang lain merupakan lapisan-lapisan
terpisah yang dipasang kerangka dinding. Untuk dinding yang bukan struktur, dilapis
dengan lapisan penutup tipis atau pembungkus yang dipasang diseluruh permukaan
dinding. Selain faktor estetika seperti warna, tekstur dan pola, pertimbangan fungsi dalam
memilih material dinding dan penyelesaiannya mencakup hal-hal berikut.
1. Jika menggunakan material tambahan, jenis dasar atau pemikul apa yang diperlukan?
2. Jika dinding sudah ada, apa jenis bahan pengakhirannya, pelapisnya?
3. Harus berapa kuatkah material yang akan digunakan untuk penyelesaian akhir dan
seberapa mudahkah perawatannya?
4. Berapa tingkat penyerapan suara, pemantulan cahaya dan ketahanan apinya?
5. Berapa biaya untuk bahan dan pemasangannya?

Berikut ini adalah garis-garis besar dan jenis-jenis material utama untuk dinding dan
pekerjaan akhirnya dan karakteristiknya dari masing-masing bahan:
ILUSI VISUAL DINDING

1. Plafon yang rendah


Untuk menanggulangi kondisi ruang dengan plafon yang rendah maka dinding
sebaiknya menggunakan pola yang mengarahkan mata memandang dari bawah
keatas dan sebaliknya. Dapat juga menggunakan pola vertical atau bisa memberikan
dengan warna-warna muda dengan pola pola kecil sehingga ruang terkesan menjadi
tinggi.
2. Plafon yang tinggi
Agar kesan ruang tidak terlalu tinggi gunakan pola horizontal pada dinding atau pola
dengan bentuk yang besar dan warnanya yang kuat.
3. Ruangan terlalu kecil
Untuk memberi kesan luas dinding dapat diolah dengan menggunakan warna-warna
yang lembut bernuansa sejuk dan muda
4. Ruangan terlalu besar
Agar ruang besar terasa lebih kecil dinding dapat diolah dengan warna-warna hangat
pada dinding.
5. Pola dinding pecah
Untuk menyembunyikan kolom yang menonjol dari dinding, atau benjolan-benjolan lain
pada dinding dapat dilakukan dengan memberi pola pada dinding sehingga garis
bayangnya akan tersamarkan oleh pola yang terbentuk.

PERAN DINDING

1. Menghidupkan ruang
Ruang yang polos berkesan membosankan dapat anda ubah dengan berbagai cara
antara lain dengan menambahkan warna, tekstur dan menggunakan pola-pola yang
atraktif. Bisa juga dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tidak terduga seperti
stiker dan sebagainya.

Dinding berwarna terang memantulkan cahaya secara efektif dan dapat dipakai
sebagai latar belakang untuk elemen-elemen yang ada didepannya. Warna-warna
terang dan hangat pada dinding menimbulkan kesan hangat, sedangkan warna-warna
terang dan dingin meningkatkan kesan besarnya ruang. Dinding berwarna gelap
menyerap cahaya, membuat ruang lebih sulit diterangi, dan menimbulkan kesan
tertutup, intim. Tekstur dinding juga mempengaruhi jumlah cahaya yang akan
dipantulkan atau diserap. Dinding yang halus lebih banyak memantulkan cahaya
daripada dinding dengan tekstur yang mengaburkan cahaya yang menyinari
permukaanya. Demikian pula halnya, permukaan dinding yang halus dan keras lebih
banyak memantulkan suara kedalam ruang daripada dinding dinding yang berpori dan
bertekstur lembut.

2. Menciptakan gaya
Dinding adalah senjata ampuh untuk menciptakan gaya dirumah anda. Andapun dapat
membuat sendiri kreasi yang sesuai dengan kepribadian anda. Mulailah mencari referensi
gaya apa yang cocok atau anda inginkan dan perhatikan elemen-elemen apa saja yang
menjadi kunci desain dari gaya tersebut.
REFERENSI

Buku “ INSTAN MAKEOVER “

Penulis : Nurul Wulan Sari


Penerbit : PT Prima Infosarana Media
Jl. Palmerah Selatan No.12A Jakarta

Buku “ TEORI INTERIOR “

Penulis : Andie A. Wicaksono dan Endah Tisnawati

Buku : “ILUSTRASI DESAIN INTERIOR”

Penulis : Francis D.K. CHING


Penerbit : Erlangga
Jl. H. Baping Raya N.100 Ciracas, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai