Anda di halaman 1dari 11

NAMA : SILFA YANA PUTRI

NIM : P00224319012

MATA KULIAH : ASKEB PERSALINAN DAN BBL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN

1. Power :

a) His

b) Tenaga Mengejan

2. Passage

a) Ukuran Panggul

b) Otot-otot dasar panggul

3. Passanger

a) Janin

b) Plasenta

c) Air Ketuban

4. Psikis

5. Penolong

1) POWER

A. His (kontraksi)

Adalah keadaan otot polos yang berada di dinding Rahim mengembang dan menguncup,
keadaan ini terjadi diluar kemauan.

Berguna untuk :

a) Membantu peregangan uterus menyesuaikan diri dengan kebutuhan tempat isi uterus,
yaitu anak, air ketuban dan placenta.

b) Mengadakan pembukaan jalan lahir.

c) Mendesak dan mendorong anak agar turun ke dasar panggul dan selanjutnya dikeluarkan
dengan jalan kelahiran.
Yang dipantau pada HIS:

a) Frekuensi :Frekuensi his adalah jumlah His dalam waktu tertentu.Amplitudo dikalikan
dengan frekuensi his dalam 10 menit menggambarkan keaktifan uterus dan ini diukur
dengan unit Montevideo.

b) Durasi atau lamanya His : Durasi His pada permulaan partus adalah 20 detik

Kemudian pada akhir kala 1 atau permulaan kala 2 menjadi 60-90 detik

c) Amplitudo(Kekuatan) : Kekuatan HIS yang normal adalah 40 sampai 60mmHg

HIS yang sempurna apabila terdapat :

a) Kontraksi yang simetris

b) . Kontraksi paling kuat atau adanya dominasi di fundus uteri

c) Sesudah itu terjadi relaksasi

Pembagian his dan sifatnya :

a) His pendahuluan : His tidak kuat ,datangnya tidak teratur menyebabkan keluarnya lendir
darah atau bloody show

b) His pembukaan (kala 1) :menyebabkan pembukaan serviks semakin kuat ,teratur dan
sakit

c) His pengeluaran (kala 2): untuk mengeluarkan janin ,sangat kuat, teratur, simetris
,terkoordinasi .

d) His pelepasan plasenta (kala 3):kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirka
plasenta

e) His  pengiring (kala 4):kontraksi lemah ,masih sedikit nyeri terjadi pengecilan dalam
beberapa jam atau hari

His dibagi beberapa macam fase dalam persalinan, yaitu:

1. Fase Increment : Adalah his mulai timbul perlahan-lahan menjadi kuat dan mencapai
puncak kekuatannya.

2. Fase Acme : Adalah sampai pada puncak kekuatannya.

3. Fase Decrement : Adalah kekuatan menurun perlahan-lahan kembali kepada keadaan


seperti waktu kontraksi belum timbul.

Akibat his terhadap ibu:


a) Akibat terhadap pembuluh syaraf yaitu kontraksi otot-otot dinding uterus, maka
pembuluh darah akan terjepit dan tertekan sehingga akan timbul nyeri.

b) Akibat terhadap pembuluh darah yaitu dengan adanya kontraksi otot-otot dinding uterus,
maka pembuluh darah kurang lancar, sehingga jantung dan pembuluh arteri bekerja lebih
keras, ditandai dengan adanya kenaikan detik nadi dan tekanan darah ibu.

Akibat his terhadap Janin:

a) Oleh karena peredaran darah dan adanya kontraksi, janin terjepit dan tertekan.

b) Oleh karena adanya kontraksi uterus mengembang dan menguncup

B. Tenaga mengejan

Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah, tenaga yang mendorong janin keluar
selain his terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkan
peningkatan tekanan intra abdominal.

Teknik mengejan yang benar akan melancarkan persalinan. Sebaliknya, ketidaktepatan


mengejan dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan, seperti pecahnya pembuluh darah
di mata yang dapat mengganggu kesempurnaan penglihatan.

Selain itu, kelahiran bayi akan dibantu dengan alat vakum atau forsep jika ibu sampai
kehabisan tenaga lantaran mengejan yang salah.

 Lakukan setelah pembukaan lengkap

Mengejan baru boleh dilakukan setelah pembukaan lengkap, yakni pembukaan 10.

Saat itu, observasi yang dilakukan dokter akan menemukan, kepala bayi sudah turun sampai ke
dasar panggul dan anus mulai ikut membuka.

Kenapa mengejan harus menunggu pembukaan lengkap? Hal ini untuk menghindari
pembengkakan atau edema pada mulut rahim.

 Pilih posisi yang tepat

Posisi yang umum dipilih saat mengejan adalah berbaring, kemudian menekuk lutut, kedua kaki
dibuka, peluk paha dengan melingkarkan tangan ke bawah paha sampai siku dan menarik paha
ke arah dada.
Posisi ini memberikan keleluasaan pada ibu untuk mengejan. Posisi lain pun bisa digunakan,
seperti berbaring miring ke sisi kiri atau kanan, atau jongkok, yang kesemuanya berdasarkan
kasus per kasus supaya janin lebih mudah lahir.

 Atur napas

Bernapas harus teratur, tidak boleh serabutan karena tidak bermanfaat signifikan atau bahkan
mengganggu proses mengejan.

 Ikuti irama

Ibu harus mengikuti irama tubuh saat mengejan. Bila pembukaan sudah lengkap, ibu harus
segera mengejan, mengatur napas, dan tidak boleh ditahan saat proses pengejanan berlangsung.

Ada ibu yang takut fesesnya keluar saat mengejan, sehingga ia menahan pengejanan dengan
mengangkat pantat atau panggul. Hal ini dapat membuat robekan perineum (bagian antara vagina
dan anus) lebih lebar sehingga memerlukan lebih banyak jahitan.

2) PASSAGE

Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga panggul, dasar
panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada
rintangan, maka jalan lahir tersebut harus normal.

Passage terdiri dari :

1. Bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul) :

 Dua buah tulang pangkal paha (os cocsae)

 Tulang usus (os ilium)

 Tulang duduk (os. Ischium)

 Tulang kemaluan(os pubis)

2. Satu buah tulang kelangkang(os sacrum)

3. Satu buah tulang ekor(os coccygis)

a. Ilium(Tulang usus) : Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk


bagian atas dan belakang dari panggul.Batas atasnya merupakan pinggir
tulang yang tebal yang disebut Crista Iliaca

b. Ichium : posisi os ischium terletak di bawah os ilium pada bagian belakang os


ischium terdapat cuat duri (tonjolan agak runcing) spina ischiadica.
Pada bagian os ischium tebal sebagai penompang untuk duduk disebut tuber ischiadicum

c. Os pubis (tulang kemaluan) : Membentuk suatu tulang os pubis membentuk


lubang dengan os ischium, (os pubis bersambung dengan os ichium )
membentuk foramen obturatorium. Diatas foramen abturatorium dibatasi oleh
sebuah tangkai dari os pubis yang menggabungkan dengan os ichium
namanya ramus superior osispubis. Sedang dinding bawah poramen dibatasi
oleh “ramus” interior os is pubisKedua ramus os is pubis kiri dan kanan
membentuk sudut yang disebut “Arkus pubis” pada panggul wanita normal,
sudut ini tidak kurang dari 90⁰.

Pada bagian atas os pubis terdapat benjolan yaitu tubekulum pubis.

d. Os sacrum (tulang belakang) : Bentuknya segi tiga yang terdiri dari 5 ruas dan
pada bagian belakang terdapat bonjolan seperti duri namanya krista sakralia.
Permukaan depan berbentuk cengkungan disebut “Arkus sakralia” yang
memperlebar ruas panggul kecil/ pelvis minor. Bagian depan paling atas dari
sacrum dinamakan promontorium dimana bila teraba pada (VT) berarti ada
kesempitan panggul

e. Os coccygis (tulang ekor) : Terdiri dari 3 - 5 ruas yang saling berhubungan


dengan bentuk segitiga pada persalinan Os coccygis dapat bergerak yang bisa
membantu untuk memperluas jalan lahir

a) Ukuran-ukuran panggul :

1. Ukuran luar panggul :

Distansia spinarum : jarak antara kedua spina illiaka anterior superior : 24 – 26 cm.

Distansia cristarum : jarak antara kedua crista illiaka kanan dan kiri : 28 – 30 cm.

Konjugata externa (Boudeloque) 18 – 20 cm.

Lingkaran Panggul 80-90 cm.

Konjugata diagonalis (periksa dalam) 12,5 cm - Distansia Tuberum (dipakai Oseander) 10,5
cm.

2. Ukuran dalam panggul :

Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium, linea
inniminata, dan pinggir atas simfisis pubis.

konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh konjugata diagonalis 10,5-11 cm.
konjugata transversa 12-13 cm.

konjugata obliqua 13 cm.

konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke promontorium

3. Ruang tengah panggul :

Bidang terluas ukurannya 13 x 12,5 cm.

Bidang tersempit ukurannya 11,5 x 11 cm.

Jarak antar spina ischiadica 11 cm

4. Pintu bawah panggul (outlet) :

Ukuran anterio posterior 10-11 cm.

Ukuran melintang 10,5 cm.

Arcus pubis membentuk sudut 900 lebih, pada laki-laki kurang dari 800

Inklinasi Pelvis (Miring panggul) adalah sudut yang dibentuk dengan horizon bila wanita
berdiri tegak dengan inlet 55-60.

b) Otot - otot Dasar Panggul:

1) Ligamen - Ligamen Penyangga Uterus

a) Ligamentum Kardinale sinistrum dan dekstrum (Mackendrot)

Adalah Ligamen terpenting untuk mencegah uterus tidak turun. Jaringan ikat tebal serviks dan
puncak vagina kearah lateral dinding pelvis.

b) Ligamentum Sacro - uterina sinistrum dan dekstrum

Menahan uterus tidak banyak bergerak Melengkung dari bagian belakang serviks kiri dan
kananmelalui dinding rektum kearah os sacrum kiri dan kanan.

c) Ligamentum Rotundum sinistrum dan dekstrum (Round Ligament)

Ligamen yang menahan uterus dalam posisi antefleksi. Sudut fundus uterus kiri dan kanan ke
inguinal kiri dan kanan.

d) Ligamentum Latum sinistrum dan dekstrum (Broad Ligament)

Dari uterus kearah lateral.

e) Ligamentum infundibulo pelvikum


Menahan tubafallopi. Dari infundibulum ke dinding pelvis.

3. PASSANGER

a. Janin

Selama janin dan placenta berada dalam rahim belum tentu pertumbuhannya normal,
adanya kelainan genetik dan kebiasaan ibu yang buruk dapat menjadikan pertumbuhannya tidak
normal antara lain :

Kepala janin dan ukuran-ukurannya. Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah
kepala janin. Posisi dan besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan.

Tulang Tengkorak ( Cranium )

 Bagian muka dan tulang-tulang dasar tengkorak.

 Bagian tengkorak :

Os Frontalis (Tulang dahi)

Os Parientalis (Tulang ubun-ubun)

Os Temporalis (Tulang pelipis)

Os Occipitalis (tulang kepal bagian belakang)

 Sutura

-Sutura Frontalis(antara kedua frontalis)

-Sutura Sagitalis (yang menghubungkan antara os parietal kiri dan kanan)

-Sutura Koronaria (Yang menghubungkan antara os frontal dan os parietal)

-Sutura Lamboidea ( yang menghubungkan antara os parietal dan os occipital)

 Ubun-ubun ( Fontanel )

-Fontanel mayor / bregma (Ubun-ubun besar)

-Fontanel minor(Ubun-ubun kecil)

Ukuran-ukuran kepala

 Diameter
Diameter Occipito frontalis 12 cm

Diameter Mento Occipitalis 13,5 cm

Diameter Sub Occipito Bregmatika 9,5 cm

Diameter Biparietalis 9,25 cm

Diameter Ditemporalis 8 cm

 Ukuran Cirkumferensial ( Keliling )

Cirkumferensial fronto occipitalis 34 cm

Cirkumferensia mento occipitalis 35 cm

Cirkumferensia sub occipito bregmatika 32 cm

Postur janin dalam Rahim

 Sikap (habitus).

Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu janin, biasanya terhadap tulang
punggungnya. Janin umumnya dalam sikap fleksi, di mana kepala, tulang punggung, dan kaki
dalam keadaan fleksi, serta lengan bersilang di dada.

 Letak janin.

Letak janin adalah bagaimana sumbu panjang janin berada terhadap sumbu ibu, misalnya letak
lintang di mana sumbu janin sejajar dengan dengan sumbu panjang ibu; ini bisa letak kepala,
atau letak sungsang.

 Presentasi
Presentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada di bagian bawah rahim
yang dapat dijumpai pada palpasi atau pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi kepala,
presentasi bokong, presentasi bahu, dan lain-lain.

 Posisi
Posisi merupakan indicator untuk menetapkan arah bagian terbawah janin apakah sebelah
kanan, kiri, depan atau belakang terhadap sumbu ibu (maternal pelvis). Misalnya pada
letak belakang kepala (LBK) ubun-ubun kecil (UUK) kiri depan, UUK kanan belakang.

b. Placenta.

Plasenta merupakan organ penting bagi janin.karna sebagai alat pertukaran zat antara ibu
dan bayi atau sebaliknya.
 Plasenta berbentuk bundar atau oval dengan ukuran diameter 15 – 20 cm, tebal 2 – 3 cm,
berat 500 – 600 gram.

 Biasanya plasenta akan berbentuk lengkap pada kehamilan kira - kira 16 minggu, dimana
ruang amnion telah mengisi seluruh rongga rahim.

 Plasenta terletak di depan atau di belakang dinding uterus,agak ke atas fundus uteri

 Jumlah celah pada plasenta dibagi menjadi 16-20 kotiledon

 Tali pusat,Kemudian tali pusat yang merupakan penyalur sumber kehidupan bagi si janin
selama berada di rahim ibu.Mulai terbentuk dan terlihat sejak minggu ke7
kehamilan.dengan ukuran yang masih pendek dan permukaan yag tebal.

 Tali pusat yang normal memiliki panjang sekitar 50-60 cm dengan diameter 1,5cm.

 Ujung tali pusat menempel dibagian tengah plasenta dan bagian satunya lagi menempel
pada perut janin.

 Fungsi tali pusat layaknya sebuah selang,tali pusat berbentuk saluran dengan permukaan
elastis serta kuat yang disebut juga Wharton Jelly.

 Saluran tersebut juga berfungsi untuk melindungi pembuluh darah yang ada didalamnya,

Pembuluh darah tersebut ialah 2 Arteri dan 1 Vena.

 Fungsi 3 pembuluh darah tersebut adalah sebagai penyalur darah dari plasenta yang
mengandung makanan bagi janin berupa oksigen,nutrisi,hingga antibodi.Vena berfungsi
sebaliknya yaitu menyalurkan darah balik dari janin ke plasenta yang mengandung
produk limbah hasil metabolisme bayi seperti karbondioksida

 Fungsi Tali Pusat

1.Media transportasi nutrisi dan oksigen dari plasenta ke tubuh janin

2.Media transportasi untuk pengeluaran sisa metabolisme janin ke tubuh Ibu

3.Media transportasi zat antibodi dari Ibu ke Janin

4.Media transportasi zat antibodi dari Janin ke Ibu

c. Air Ketuban
Air ketuban adalah cairan yang mengandungi dan menompang saat janin tumbuh dalam
rahim.cairan ketuban diproduksi setelah kantung ketuban terbentuk atau sekitar 12 hari setelah
pembuahan. Air ketuban terletak di kantung ketuban.warna ketuban bening dan sedikit
kekuningan,namun tampak jernih dan tidak berbau,dalam air ketuban inilah janin
mengapung,bernafas dan bergerak

Komposisi dan volume air ketuban

Air ketuban terdiri dari nutrisi hormon dan sel pembentuk kekebalan tubuh yang berguna
untuk mendukung perkembangan janin. Pada usia kandungan 20 minggu komposisi air ketuban
di dominasi oleh urin janin.

Volume air ketuban akan terus meningkat selama kehamilan saat usia kandungan
mencapai 38 minggu,volumenya berkurang untuk mempersiapkan kelahiran

Berikut ini perkiraan volume air ketuban yang normal

 1.60 ml pada usia 12 minggu kehamilan

 2.175 ml pada usia 16 minggu kehamilan

 3.400-1.200 ml pada usia antara 34-38 minggu kehamilan.

Manfaat Air Ketuban :

 Untuk proteksi janin

 Mencegah perlekatan janin dengan amnion

 Agar janin dapat bergerak dengan bebas

 Regulasi terhadap panas dan perubahan suhu

 Menambah suplai cairan janin, dengan cara ditelan atau diminum, yang kemudian
dikeluarkan melalui kencing janin.

istilah air ketuban:

 Air ketuban terlalu banyak (Polihidramnion)

 Air ketuban terlalu sedikit (Oligohidramnion)

4. PSIKIS (PSIKOLOGIS)

Banyaknya wanita normal bisa merasakan kegairahan dan kegembiraan disaat merasa
kesakitan awal menjelang kelahiran bayinya. Perasaan positif ini berupa kelegaan hati, seolah-
olah pada saat itulah benar-benar terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa
bangga bisa melahirkan anaknya. Khususnya rasa lega itu berlangsung bila kehamilannya
mengalami perpanjangan waktu. Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa kehamilan
yang semula dianggap sebagai suatu “ keadaan yang belum pasti “ sekarang menjadi hal yang
nyata.

Psikologis meliputi :Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual ,Pengalaman
bayi sebelumnya,Kebiasaan adat,Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu.

Sikap negatif terhadap peralinan dipengaruhi oleh:

 Persalinan sebagai ancaman terhadap keamanan

 Persalinan sebagai ancaman pada self-image

 Medikasi persalinan

 Nyeri persalinan dan kelahiran

Faktor-faktor psikologis yang menyertai proses kelahiran setiap wanita bermacam-macam.Hal


ini disebabkan karena setiap individu memiliki kepribadian masing-masing

 Kekhawatiran

 Takut Mati

 Trauma akan kelahiran

Merupakan rasa takut seorang ibu berpisah dengan bayinya,Wanita menjelang proses kelahiran
mengalami rasa trauma untuk takut akan kelahiran bayi kemudian terpisah dari ibunya.

5. PENOLONG

Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang
mungkin terjadi pada ibu dan janin. Dalam hal ini proses tergantung dari kemampuan skill dan
kesiapan penolong dalam menghadapi proses persalinan. Pemilihan penolong persalinan
merupakan faktor yang menentukan terlaksananya proses persalinan yang aman.pemilihan
penolong persalinan meliputi faktor pendidikan, pengetahuan, sikap, status
ekonomi,keterjangkauan dan dukungan keluarga oleh penolong persalinan.

Anda mungkin juga menyukai