P5-Topik 3 - Askeb Persalinan Dan BBL
P5-Topik 3 - Askeb Persalinan Dan BBL
NIM : P00224319012
1. Power :
a) His
b) Tenaga Mengejan
2. Passage
a) Ukuran Panggul
3. Passanger
a) Janin
b) Plasenta
c) Air Ketuban
4. Psikis
5. Penolong
1) POWER
A. His (kontraksi)
Adalah keadaan otot polos yang berada di dinding Rahim mengembang dan menguncup,
keadaan ini terjadi diluar kemauan.
Berguna untuk :
a) Membantu peregangan uterus menyesuaikan diri dengan kebutuhan tempat isi uterus,
yaitu anak, air ketuban dan placenta.
c) Mendesak dan mendorong anak agar turun ke dasar panggul dan selanjutnya dikeluarkan
dengan jalan kelahiran.
Yang dipantau pada HIS:
a) Frekuensi :Frekuensi his adalah jumlah His dalam waktu tertentu.Amplitudo dikalikan
dengan frekuensi his dalam 10 menit menggambarkan keaktifan uterus dan ini diukur
dengan unit Montevideo.
b) Durasi atau lamanya His : Durasi His pada permulaan partus adalah 20 detik
Kemudian pada akhir kala 1 atau permulaan kala 2 menjadi 60-90 detik
a) His pendahuluan : His tidak kuat ,datangnya tidak teratur menyebabkan keluarnya lendir
darah atau bloody show
b) His pembukaan (kala 1) :menyebabkan pembukaan serviks semakin kuat ,teratur dan
sakit
c) His pengeluaran (kala 2): untuk mengeluarkan janin ,sangat kuat, teratur, simetris
,terkoordinasi .
d) His pelepasan plasenta (kala 3):kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirka
plasenta
e) His pengiring (kala 4):kontraksi lemah ,masih sedikit nyeri terjadi pengecilan dalam
beberapa jam atau hari
1. Fase Increment : Adalah his mulai timbul perlahan-lahan menjadi kuat dan mencapai
puncak kekuatannya.
b) Akibat terhadap pembuluh darah yaitu dengan adanya kontraksi otot-otot dinding uterus,
maka pembuluh darah kurang lancar, sehingga jantung dan pembuluh arteri bekerja lebih
keras, ditandai dengan adanya kenaikan detik nadi dan tekanan darah ibu.
a) Oleh karena peredaran darah dan adanya kontraksi, janin terjepit dan tertekan.
B. Tenaga mengejan
Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah, tenaga yang mendorong janin keluar
selain his terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkan
peningkatan tekanan intra abdominal.
Selain itu, kelahiran bayi akan dibantu dengan alat vakum atau forsep jika ibu sampai
kehabisan tenaga lantaran mengejan yang salah.
Mengejan baru boleh dilakukan setelah pembukaan lengkap, yakni pembukaan 10.
Saat itu, observasi yang dilakukan dokter akan menemukan, kepala bayi sudah turun sampai ke
dasar panggul dan anus mulai ikut membuka.
Kenapa mengejan harus menunggu pembukaan lengkap? Hal ini untuk menghindari
pembengkakan atau edema pada mulut rahim.
Posisi yang umum dipilih saat mengejan adalah berbaring, kemudian menekuk lutut, kedua kaki
dibuka, peluk paha dengan melingkarkan tangan ke bawah paha sampai siku dan menarik paha
ke arah dada.
Posisi ini memberikan keleluasaan pada ibu untuk mengejan. Posisi lain pun bisa digunakan,
seperti berbaring miring ke sisi kiri atau kanan, atau jongkok, yang kesemuanya berdasarkan
kasus per kasus supaya janin lebih mudah lahir.
Atur napas
Bernapas harus teratur, tidak boleh serabutan karena tidak bermanfaat signifikan atau bahkan
mengganggu proses mengejan.
Ikuti irama
Ibu harus mengikuti irama tubuh saat mengejan. Bila pembukaan sudah lengkap, ibu harus
segera mengejan, mengatur napas, dan tidak boleh ditahan saat proses pengejanan berlangsung.
Ada ibu yang takut fesesnya keluar saat mengejan, sehingga ia menahan pengejanan dengan
mengangkat pantat atau panggul. Hal ini dapat membuat robekan perineum (bagian antara vagina
dan anus) lebih lebar sehingga memerlukan lebih banyak jahitan.
2) PASSAGE
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga panggul, dasar
panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada
rintangan, maka jalan lahir tersebut harus normal.
d. Os sacrum (tulang belakang) : Bentuknya segi tiga yang terdiri dari 5 ruas dan
pada bagian belakang terdapat bonjolan seperti duri namanya krista sakralia.
Permukaan depan berbentuk cengkungan disebut “Arkus sakralia” yang
memperlebar ruas panggul kecil/ pelvis minor. Bagian depan paling atas dari
sacrum dinamakan promontorium dimana bila teraba pada (VT) berarti ada
kesempitan panggul
a) Ukuran-ukuran panggul :
Distansia spinarum : jarak antara kedua spina illiaka anterior superior : 24 – 26 cm.
Distansia cristarum : jarak antara kedua crista illiaka kanan dan kiri : 28 – 30 cm.
Konjugata diagonalis (periksa dalam) 12,5 cm - Distansia Tuberum (dipakai Oseander) 10,5
cm.
Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium, linea
inniminata, dan pinggir atas simfisis pubis.
konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh konjugata diagonalis 10,5-11 cm.
konjugata transversa 12-13 cm.
Arcus pubis membentuk sudut 900 lebih, pada laki-laki kurang dari 800
Inklinasi Pelvis (Miring panggul) adalah sudut yang dibentuk dengan horizon bila wanita
berdiri tegak dengan inlet 55-60.
Adalah Ligamen terpenting untuk mencegah uterus tidak turun. Jaringan ikat tebal serviks dan
puncak vagina kearah lateral dinding pelvis.
Menahan uterus tidak banyak bergerak Melengkung dari bagian belakang serviks kiri dan
kananmelalui dinding rektum kearah os sacrum kiri dan kanan.
Ligamen yang menahan uterus dalam posisi antefleksi. Sudut fundus uterus kiri dan kanan ke
inguinal kiri dan kanan.
3. PASSANGER
a. Janin
Selama janin dan placenta berada dalam rahim belum tentu pertumbuhannya normal,
adanya kelainan genetik dan kebiasaan ibu yang buruk dapat menjadikan pertumbuhannya tidak
normal antara lain :
Kepala janin dan ukuran-ukurannya. Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah
kepala janin. Posisi dan besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan.
Bagian tengkorak :
Sutura
Ubun-ubun ( Fontanel )
Ukuran-ukuran kepala
Diameter
Diameter Occipito frontalis 12 cm
Diameter Ditemporalis 8 cm
Sikap (habitus).
Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu janin, biasanya terhadap tulang
punggungnya. Janin umumnya dalam sikap fleksi, di mana kepala, tulang punggung, dan kaki
dalam keadaan fleksi, serta lengan bersilang di dada.
Letak janin.
Letak janin adalah bagaimana sumbu panjang janin berada terhadap sumbu ibu, misalnya letak
lintang di mana sumbu janin sejajar dengan dengan sumbu panjang ibu; ini bisa letak kepala,
atau letak sungsang.
Presentasi
Presentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada di bagian bawah rahim
yang dapat dijumpai pada palpasi atau pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi kepala,
presentasi bokong, presentasi bahu, dan lain-lain.
Posisi
Posisi merupakan indicator untuk menetapkan arah bagian terbawah janin apakah sebelah
kanan, kiri, depan atau belakang terhadap sumbu ibu (maternal pelvis). Misalnya pada
letak belakang kepala (LBK) ubun-ubun kecil (UUK) kiri depan, UUK kanan belakang.
b. Placenta.
Plasenta merupakan organ penting bagi janin.karna sebagai alat pertukaran zat antara ibu
dan bayi atau sebaliknya.
Plasenta berbentuk bundar atau oval dengan ukuran diameter 15 – 20 cm, tebal 2 – 3 cm,
berat 500 – 600 gram.
Biasanya plasenta akan berbentuk lengkap pada kehamilan kira - kira 16 minggu, dimana
ruang amnion telah mengisi seluruh rongga rahim.
Plasenta terletak di depan atau di belakang dinding uterus,agak ke atas fundus uteri
Tali pusat,Kemudian tali pusat yang merupakan penyalur sumber kehidupan bagi si janin
selama berada di rahim ibu.Mulai terbentuk dan terlihat sejak minggu ke7
kehamilan.dengan ukuran yang masih pendek dan permukaan yag tebal.
Tali pusat yang normal memiliki panjang sekitar 50-60 cm dengan diameter 1,5cm.
Ujung tali pusat menempel dibagian tengah plasenta dan bagian satunya lagi menempel
pada perut janin.
Fungsi tali pusat layaknya sebuah selang,tali pusat berbentuk saluran dengan permukaan
elastis serta kuat yang disebut juga Wharton Jelly.
Saluran tersebut juga berfungsi untuk melindungi pembuluh darah yang ada didalamnya,
Fungsi 3 pembuluh darah tersebut adalah sebagai penyalur darah dari plasenta yang
mengandung makanan bagi janin berupa oksigen,nutrisi,hingga antibodi.Vena berfungsi
sebaliknya yaitu menyalurkan darah balik dari janin ke plasenta yang mengandung
produk limbah hasil metabolisme bayi seperti karbondioksida
c. Air Ketuban
Air ketuban adalah cairan yang mengandungi dan menompang saat janin tumbuh dalam
rahim.cairan ketuban diproduksi setelah kantung ketuban terbentuk atau sekitar 12 hari setelah
pembuahan. Air ketuban terletak di kantung ketuban.warna ketuban bening dan sedikit
kekuningan,namun tampak jernih dan tidak berbau,dalam air ketuban inilah janin
mengapung,bernafas dan bergerak
Air ketuban terdiri dari nutrisi hormon dan sel pembentuk kekebalan tubuh yang berguna
untuk mendukung perkembangan janin. Pada usia kandungan 20 minggu komposisi air ketuban
di dominasi oleh urin janin.
Volume air ketuban akan terus meningkat selama kehamilan saat usia kandungan
mencapai 38 minggu,volumenya berkurang untuk mempersiapkan kelahiran
Menambah suplai cairan janin, dengan cara ditelan atau diminum, yang kemudian
dikeluarkan melalui kencing janin.
4. PSIKIS (PSIKOLOGIS)
Banyaknya wanita normal bisa merasakan kegairahan dan kegembiraan disaat merasa
kesakitan awal menjelang kelahiran bayinya. Perasaan positif ini berupa kelegaan hati, seolah-
olah pada saat itulah benar-benar terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa
bangga bisa melahirkan anaknya. Khususnya rasa lega itu berlangsung bila kehamilannya
mengalami perpanjangan waktu. Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa kehamilan
yang semula dianggap sebagai suatu “ keadaan yang belum pasti “ sekarang menjadi hal yang
nyata.
Psikologis meliputi :Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual ,Pengalaman
bayi sebelumnya,Kebiasaan adat,Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu.
Medikasi persalinan
Kekhawatiran
Takut Mati
Merupakan rasa takut seorang ibu berpisah dengan bayinya,Wanita menjelang proses kelahiran
mengalami rasa trauma untuk takut akan kelahiran bayi kemudian terpisah dari ibunya.
5. PENOLONG
Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang
mungkin terjadi pada ibu dan janin. Dalam hal ini proses tergantung dari kemampuan skill dan
kesiapan penolong dalam menghadapi proses persalinan. Pemilihan penolong persalinan
merupakan faktor yang menentukan terlaksananya proses persalinan yang aman.pemilihan
penolong persalinan meliputi faktor pendidikan, pengetahuan, sikap, status
ekonomi,keterjangkauan dan dukungan keluarga oleh penolong persalinan.