1. Bimoli
Bimoli adalah perusahaan yang menjual minyak goreng dalam bentuk botol dan juga
kemasan yang didirikan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Bimoli pertama kali
dikenalkan di pasar Indonesia pada tahun 1968, sedangkan untuk varian Bimoli Spesial
diperkenalkan pada tahun 1993. Untuk varian Bimoli Spesial terdapat kemasan jerigen 5
liter, botol 2 liter, botol 1 liter, botol 620 ml, botol 250 ml, pouch 2 liter, dan pouch 1
liter.
Pesaing ( Competitors ): Tropical
Threat of Intense Segment Rivalry
Kondisi ini menyebabkan sering terjadinya perang harga, perang iklan, dan pengenalan
produk baru, sehingga akan menjadi sangat mahal biaya bagi perusahaan untuk
menghadapi persaingan. Pada persaingan iklan antara Minyak Goreng Bimoli dengan
Tropical, Tropical menyusun strategi agar dapat menerobos masuk ke pasar yang sama
dengan Bimoli. Untuk menarik konsumen supaya beralih ke minyak goreng Tropical,
produsen Tropical meluncurkan produk dengan konsep minyak yang higienis yang
diproses dua kali penyaringan tahun 1997. Dengan menentukan standar harga, Tropical
relatif membidik konsumen menengah keatas. Harga minyak Tropical relatif tinggi
dibandingkan produk sejenis yang diproduksi perusahaan lainya. Misalnya Bimoli
Spesial (isi ulang) harganya Rp.5.550/liter lebih murah dibandingkan Tropical
Rp.5.975/Liter.
Threat of New Entrants
Tropical yang masuk ke pasar minyak goreng dengan atribut ”2x penyaringan” dan
kondisi persaingan cukup terpengaruh. Atribut ”2x penyaringan” mampu membuat
Tropical menggerus pangsa pasar pemain-pemain yang lebih dulu dikenal seperti Bimoli.
Dengan atribut ini, Tropical ingin menciptakan persepsi kalau minyak gorengnya sehat
bagi jantung. Ini diperkuat Tropical dengan menggandeng Yayasan Jantung Indonesia
sebagai TPO (Third Party Organization) endorser. Dalam kemasan Tropical, logo
Yayasan Jantung Indonesia (YJI) diletakkan berdekatan dengan merek Tropical. Slogan
iklan Tropical dibuat sejalan dengan tema kesehatan yaitu ”Sayangi Jantung Anda”.
2. Fiesta
Pada tahun 1997 PT Charoen Pokphand Indonesia mengembangkan bisnis di bidang industri
pengolahan makanan berbahan baku ayam dengan membuka pabrik di daerah Cikande, Serang,
yang merupakan salah satu pabrik pengolahan ayam termodern di Indonesia.
3. Dancow
Pada tahun 1981 berdiri PT Nestle Indonesia yang memasarkan produknya dengan merek
Dancow dan Milk Maid. Selanjutnya, muncul PT Friesche Vlag Indonesia yang memasarkan
produknya dengan merek Frisian Flag (Susu Bendera), PT Indomilk (merek Indomilk), PT
Nutricia Sejahtera Indonesia (merek Nutrilon, Nutrima, Prolene, Anlene), PT Mirota KSM
(merek Lactona, Prostio dan Prolansia), PT Indexim Alpha (merek Sustagen, Enfagrow, Enfamil
dan Enfap), dan sebagainya.
Susu Frisian Flag meruapakan salah satu competitor dari susu Dancow. Kedua merk susu ini
saling mengeluarkan banyak pilihan varian rasa agar konsumen dapat memilih rasa yang seuai
dengan yang di inginkan dan susu dancow dan Frisian flag juga memproduksi pada jenis susu
yang sama yaitu untuk anak kecil hingga remaja yang membuat susu ini bersaing ketat dipasaran.
Thread of New Entrants
Dalam jaman sekarang ini susu sangat penting bagi anak-anak hingga orang tua, sehingga susu
sangat diminati oleh semua kalangan untuk melengkapi nutrisi dalam tubuh. Maka pesaing baru
yang masuk dalam produksi susu akan semakin padat dan semakin ketat karena tinggi nya
tingkat permintaan sehingga dapat dijadikan lading bsinis baru bagi orang yang mampu
berinovasi dan berkreasi akan pembuatan susu yang mudah diminati oleh masyarakat.
5. Lifebuoy
Sabun cuci tangan lifebuoy segera setelah diluncurkan pada tahun 1894, sabun Lifebuoy berkelana ke
seluruh dunia, menjangkau negara-negara seperti India, suatu negara tempat sabun ini masih merupakan
merek terkemuka di pasar. Hingga sekarang, Lifebuoy terus-menerus berinovasi untuk memberikan solusi
kebersihan dan kesehatan bagi keluarga, termasuk rangkaian sabun batangan, cairan pencuci tangan, gel
pencuci cair.