evawulsari@gmail.com
1. PENDAHULUAN
2. METODE PENELITIAN
Kajian teori ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research)
dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu dengan jalan
mengumpulkan data, menyusun atau mengklarifikasi, menyusun dan
menginterpretasinya. (Surakhmad, 1980)
Karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menggambarkan
tentang objek yang diteliti secara jelas dan alamiah, maka kami memilih
metode deskriptif dalam penelitian ini.(Djajasudarma, 1993)
Kajian deskriptif ini dilakukan dengan mengumpulkan data terlebih
dahulu, mengklasifikasi data lalu merumuskan kaidah-kaidah terhadap
keteraturan yang terdapat dalam keteraturan data itu agar sesuai dengan tujuan
penelitian yang kami lakukan.
Ruang lingkup filsafat pendidikan tidak akan jauh dari beberapa hal
dibawah ini:
1. Hakikat para pendidikan dan anak didik
2. Hakikat materi pendidikan dan metode penyampaian materi
3. Hakikat tujuan pendidikan dan alat – alat pendidikan yang di
pergunakan untuk mencapai tujuan.
4. Hakikat model – model pendidikan
5. Hakikat lembaga formal dan nonformal dalam pendidikan
6. Hakikat sistem pendidikan
7. Hakikat evaluasi pendidikan
8. Hakikat hasil – hasil pendidikan. (Basri, 2014)
D. Sejarah Filsafat Pendidikan Islam
1. Periode Pertumbuhan
Masa ini merupakan masa awal pertumbuhan dan persemaian nilai-nilai
ke-Islam-an, dimana karakteristik pendidikan Islam berpusat pada sumber
al-Qur’an dan Hadis secara murni. Ketika Nabi Muhammad Saw., masih
hidup, praktik pendidikan Islam mengikuti tuntunan firman Allah SWT.
Dan menjadikan Nabi Muhammad Saw., sebagai teladan. Adapun tujuan
pendidikan Islam pada waktu itu adalah untuk membentuk sikap takwa
serta penanaman nilai akhlak mulia. Namun pendidikan Islam pada masa
kini belum terwujud dalam bentuk konsep dan pemikiran yang tertuang
dalam karya tulis atau disiplin ilmu secara spesifik, berbeda halnya dengan
praktik pendidikan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw.,
menunjukkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip pendidikan yang terus
menerus menjadi sumber inspirasi untuk dipelajari hingga saat ini.
(Hardianto, 2015)
Setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw., tampuk kepemimpinan umat
dipegang oleh Khulafa’ al-Rasyidin. Abu bakar (632-634 M) merupakan
Khalifah pertama yang melakukan konsolidasi kekuasaan terhadap
semenanjung Arabia hingga masuk ke Irak dan Syria. Khalifah kedua,
Umar bin al-Khattab (634-644 M) melanjutkan perkembangan Islam
sampai ke Mesopotamia, Mesir, Syria, Palestina, dan sebagian besar
wilayah Persia, Tabristan, Azerbaijan, Armenia, serta beberapa bagian
wilayah Turki.
Usman bin Affan (644-656 M), merupakan khalifah ketiga, ia berlatar
belakang pedagang kaya dan termasuk diantara mereka yang pertama kali
masuk Islam. Ali bin Abi Thalib (656-661 M), merupakan keponakan dan
menantu Nabi Muhammad Saw., ia juga merupakan khalifah keempat
yang populer dengan ketakwaan, keluasan pengetahuan, keberanian, dan
kedekatannya dengan Nabi Muhammad Saw. (Hardianto, 2015)
2. Periode Kejayaan
Masa pertumbuhan diatas menuai hasilnya terutama pada masa Khalifah
Abbasiyah yang merupakan masa ke-Khalifahan kedua, yaitu peride
kejayaan. Pada masa ini Islam mengalami masa keemasan (golden ages).
Dibidang keilmuan, ilmu-ilmu ke-Islam-an yang bersumber dari wahyu
tumbuh menjadi disiplin ilmu-ilmu agama yang sangat rinci sehingga
menjadi ilmu-ilmu cabang dan rantingnya. Hal ini dapat dibuktikan
dengan munculnya ilmu-ilmu al-Quran, ilmu-ilmu Hadis, hukum Islam,
teologi, tasawuf, dan lain sebagainya. (Hardianto, 2015)
Selain itu juga, pada masa keemasan ini banyak bermunculan para tokoh
dan cendekiawan muslim yang produktif dalam keilmuan. Misalnya, pada
saat itu Ibnu Miskawaih dan al-Ghazali merupakan tokoh yang kajiannya
terkait langsung dengan pendidikan. Menurut Ibnu Miskawaih, syariat
agama merupakan faktor penentu bagi lurusnya karakter manusia, karena
rujukan utamanya adalah al-Qur’an dan al-Hadis.(Hardianto, 2015)
Di bidang kelembagaan, lembaga pendidikan yang ada pada periode
kemajuan ini juga bersifat integral, artinya tidak hanya mengembangkan
ilmu-ilmu agama saja melainkan menyatu dengan ilmu-ilmu umum yang
sekarang kita sebut dengan ilmu modern.(Hardianto, 2015)
Kegemilangan masa Abbasiyah mulai menurun seiring dengan munculnya
konflik politik, perebutan kekuasaan, gaya hidup mewah para penguasa,
dan krisis ekonomi umat, sehingga memperlemah kemajuan yang telah
dicapai selama kurang lebig 5 abad sebelumnya.
3. Periode Kemunduran
Masa kemunduran terjadi setelah jatuhnya kekuasaan Abbasiyah akibat
berbagai faktor yang saling berkaitan. Diantaranya adalah:
a. Persaingan antar bangsa
b. Kemerosotan ekonomi
c. Konflik sosial-keagamaan
d. Ancaman dari luar
4. Periode Pembaruan
Pembaruan pemikiran pendidikan Islam sebenarnya telah dilakukan oleh
para ulama dan cendekiawan muslim terdahulu. Bila kita perhatikan,
kondisi umat dan negara-negara Islam saat ini masih dilanda oleh
ketegangan politik, masalah kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan
dibidang sains dan teknologi, serta ketergantungan dengan negara asing,
maka gerakan pembaruan ini harus dilakukan secara intensif.(Hardianto,
2015)
4. SIMPULAN
Sesuai dengan tujuan penelitian yang kami dapatkan dari berbagai
referensi, dapat dipahami bahwa:
Filsafat pendidikan Islam adalah studi tentang pandangan filosofis dari
sistem dan aliran filsafat dalam Islam terhadap masalah-masalah kependidikan
dan bagaimana pengaruh nya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
manusia muslim dan umat Islam dengan acuan al-Qur’an dan al-Hadits.
Tujuan dan fungsi mempelajari filsafat pendidikan Islam adalah:
- membantu dalam merumuskan masalah-masalah pendidikan dan
sekaligus memberikan cara untuk mengatasinya.
- memberikan informasi secara lengkap dalam merumuskan dan
mendesain konsep pendidikan.
- memberikan dorongan bagi dilakukannya aktivitas pendidikan
- memberikan informasi tentang seluruh proses pendidikan.
Ruang lingkup filsafat pendidikan Islam:
- Ontologi ilmu pendidikan
- Epistimologi ilmu pendidikan
- Metodologi ilmu pendidikan
5. DAFTAR PUSTAKA
Ihsan, H., & Ihsan, F. A. (2007). filsafat PENDIDIKAN ISLAM. (A. M. Djaliel,
Ed.) (Cetakan II). Bandung: CV. PUSTAKA SETIA.
Nata, A. (2005). Filsafat Pendidikan Islam. (Fauzan, Ed.) (Cetakan Pe). Jakarta:
GAYA MEDIA PRATAMA.
Nata, A. (2012). Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat. Jakarta: Rajawali Pers.