1. Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.
2. Tujuan Sebagai bahan acuan dalam menegakkan diagnosis dan
penatalaksanaan hipertensi
Surat Keputusan Kepala Puskesma Muara Harus Nomor : ---
3. Kebijakan tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Muara Harus
PERMENKES RI Nomor 514 Tahun 2015, tentang Panduan
4. Referensi Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. 5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut. 2. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan nyeri kepala, mudah emosi, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk, sulit tidur, mata berkunang-kunang dan pusing. 3. Petugas menanyakan apakah pasien memiliki riwayat penyakit darah tinggi sebelumnya, apakah sedang mengkonsumsi obat antihipertensi, bila ya jenis obat anthipertensi apa yang sedang digunakan. 4. Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital 5. Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, yaitu: Klasifikasi Sistolik Diastolik (mmHg) (mmHg) Normal < 130 < 85 1dari 3 Perbatasan 130-139 85-89 Hipertensi 140-159 90-99 tingkat 1 Hipertensi 160-179 100-109 tingkat 2 Hipertensi ≥ 180 ≥ 110 tingkat 3
6. Petugas menulis resep .
Obat anti hipertensi dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respons penurunan tekanan darah, dapat diberikan sampai dosis hampir maksimal. Pemberian obat anti hipertensi bersamaan dengan pengaturan diit dan latihan jasmani, bila diperlukan dapat dilakukan pemberian obat tunggal atau kombinasi. Captopril 12,5 mg/ 25 mg Amlodipin 10mg Nifedipin 10mg HCT 1 x 25 mg sesuai dengan indikasi dan klasifikasi hipertensi. 7. Petugas merujuk pasien ke ruang gizi untuk dilakukan konseling 8. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan , diagnose dan terapi di rekam medik pasien 1. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum 2. Dokumen terkait 1. Rekam Medis